PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARI BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP FREKUENSI RESPIRASI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) DENGAN KASUS KECANDUAN NIKOTIN

(1)

PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARI BUAH PISANG

KEPOK (

Musa paradisiaca)

TERHADAP FREKUENSI

RESPIRASI TIKUS PUTIH (

Rattus novergicus

)

DENGAN KASUS KECANDUAN NIKOTIN

SKRIPSI

Oleh :

ALIEF ROMADHONI

NIM. 06060028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2010


(2)

i

PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARI BUAH PISANG KEPOK

(Musa paradisiaca) TERHADAP FREKUENSI

RESPIRASI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) DENGAN

KASUS KECANDUAN NIKOTIN

Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Keperawatan

Oleh:

ALIEF ROMADHONI NIM. 06060028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010


(3)

ii

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Skripsi oleh :

NAMA : ALIEF ROMADHONI NIM : 06060028

JUDUL : PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARI BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP FREKUENSI RESPIRASI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) DENGAN KASUS KECANDUAN NIKOTIN

Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan pada penyusunan Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang, 25 Agustus 2010

Pembimbing I Pembimbing II

DR. Moch. Agus Krisno B., M.Kes Faqih Ruhyanuddin, S.Kep., Ns

NIP.UMM. 104.8909.0118 NIP.UMM.112.0309.0391

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Ririn Harini, S.Kep.Ns NIP.UMM.112.0501.0420


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARI BUAH PISANG KEPOK (Musa

paradisiaca) TERHADAP FREKUENSI RESPIRASI PADA TIKUS PUTIH (Ratus novergicus) DENGAN KASUS KECANDUAN NIKOTIN

SKRIPSI

Disusun Oleh: ALIEF ROMADHONI

NIM. 06060028 Diujikan

Pada Tanggal 03 Nopember 2010

Penguji I,

Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom NIP. UMM. 112.0309.0405

Penguji II,

Sunardi, S.kp, Ns

NIP. UMM. 112.0508.0425

Penguji III,

Faqih Ruhyanuddin, S.Kep., Ns NIP. UMM. 112.0309.0391

Penguji IV,

DR. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes

NIP. UMM. 104.8909.0118 Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304


(5)

   

iv 

 

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Alief Romadhoni NIM : 06060028

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh Berbagai Dosis Sari Buah Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Terhadap Frekuensi Respirasi Pada Tikus Putih (Ratus Novergicus) Dengan Kasus Kecanduan Nikotin

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Malang, 03 Nopember 2010 Yang Membuat Pernyataan,

Alief Romadhoni NIM. 06060028


(6)

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Berbagai Dosis sari buah pisang kepok (Musa paradisiacal) terhadap frekuensi respirasi Tikus Putih (Rattus novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersama dengan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda (Kaji) serta Ibundaku (Ebok) tercinta, terima kasih atas do’a dan dukungan yang senantiasa engkau berikan untuk keberhasilanku, serta segala kesabaranmu dalam mendidik dan membesarkanku selama ini, aku sadar tugas itu sangatlah berat bagimu, tapi dengan segala rasa kasih sayang dan kesabaranmu, engkau mengantarkanku pada kelulusan ini. Kuhadiahkan kelulusan ini padamu, meski itu tak sebanding dengan pengorbananmu selama ini.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.

4. DR. Agus Krisno B, M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan penyusunan skripsi ini dan Faqih


(7)

 

vi 

 

Ruhyanudin, S.Kep., Ns selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan petunjuk-petunjuk baik secara teknis maupun secara akademis.

5. Indah DP S.kep Ns selaku pembimbing II pertama, sebelum beliau harus mengikuti diklat di Bandung, terima kasih atas segala motivasi dan bimbingannya.

6. Aini Alifatin S.Kep, Yoyok Bekti P. M.Kep. Sp. Kom, dan para dosen sekalian terima kasih bpak ibu engkau adalah suri tauladan yang baik bagiq, terima kasih atas segala ilmu dan bimbinganmu selama ini.

7. Papa Anong & Alm. Mama indah kalian adalah orang tua keduaku yang juga tak pernah lelah membimbing dan manyayangiku, terima kasih atas dukungan dan kasih saying yang kalian berikan aku saying kalian. Kebanggaan ini aku haturkan pada kalian.

8. Kepada sahabat terbaik saya Inayah, Aulia Dwi Sukmana dan Zulfikar yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan dalam melakukan penelitian di lab.kimia.

9. Kepada pihak laboratorium kimia terpadu yang telah banyak membantu, Ms Sigit, Ms. Arisandi & Mbak Antik terima kasih atas bantuannya selama penulis melakukan penelitian di laboratorium, dan keramahan yang kalian berikan selama ini.

10. Kepada “My Bero” Sukma, Zulfikar, Yufi, Lukman, Eko terima kasih sobat kalian begitu tulus terhadapku, kita lalui liku-liku perjuangan dalam mencari ilmu ini bersama, kalian smber tawaku, kalian harta terindahku selama ini aku bahagia sobat kan aku kenang kebersamaan kita hingga akhir nanti.


(8)

 

11. Teman-teman PSIK angkatan 2006 terima kasih kawan aku senang bisa mengenal kalian, suatu saat nanti kita akan menjadi orang Besar kawan maka berjuanglah.

12. Semua pihak yang turut berperan dalam membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan khusunya ilmu keperawatan. Amieeenn.

Malang, 3 November 2010


(9)

         

viii 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Konsep Nikotin ... 6

2.1.1 Pengertian Nikotin ... 6

2.1.2 Efek Penggunaan Nikotin ... 6

2.1.3 Dosis Nikotin ... 7

2.1.4 Mekanisme Kerjanya ... 7

2.1.5 Kecanduan Nikotin ... 8

2.1.6 Terapi Kecanduan ...10

2.2 Konsep pisang ...13

2.2.1 Pengertian Pisang ...13


(10)

         

2.2.3 Kandungan Zat Pisang ...13

2.2.4 Vitamin B6 & B12 Dalam Kandungan Buah Pisang ...14

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ...19

3.1 Kerangka Konsep ...19

3.2 Hipotesis .. ...22

BAB IV METODE PENELITIAN ...23

4.1 Desain Penelitian ...23

4.2 Sample . ...23

4.2.1 Populasi ...24

4.2.2 Pemilihan Sampel ...24

4.3 Identifikasi Variabel ...25

4.4 Definisi Operasional ...25

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...28

4.6 Bahan dan Instrumen Penelitian ...29

4.6.1 Pemeliharaan Tikus ...29

4.6.2 Pembuatan Ekstrak Nikotin ...29

4.6.3 Pembuatan Ekstrak Daun Lidah Buaya ...30

4.7 Alur Kerja ...31

4.7.3 Skema Alur Kerja ...31

4.8 Pengumpulan Data danAnalisa Data ...33

4.8.1 Pengumpulan Data ...33

4.8.2 Analisa Data ...34

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ...38

5.1 Karakteristik Penelitian ...38


(11)

         

BAB VI PEMBAHASAN ...45

6.1 Pengaruh Sari Buah Pisang Terhadap Perubahan Laju Respirasi pada tikus putih ...46

6.2 Keterbatasan Penelitian ...50

6.3 implementasi dalam keperawatan ... 51

BAB VII PENUTUP ... 53

Kesimpulan ...53

Saran ...53 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN GAMBAR


(12)

55   

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier Sunita, 2006. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.  

Darmansjah. (2004). Dasar toksikologi, dalam: farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta: FKUI.

 

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta: UI-Press Munadjim. 1984. Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta: PT Gramedia

Anwar, Faisal. 2003. Pisang Membuat Otak Segar…!

Astawan. 2008. Pisang. http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/pisang.pdf. di akses tanggal 27 april 2010.

Budi Norma Setiawan, Sapta Lirantia, Elis Piyana, Sindy Paramita. Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Negri Malang. 2008. “Pemanfaatan kulit pisang sebagai nata yang memiliki nilai ekonomis”.

Darmansjah . 1995. Dasar Toksikologi; Hubungan Antara Hewan Coba Dengan Manusia. Farma kologi da n Tera pi. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.

Ernest Caldwell. 2001. How You Can Stop Smoking … Permanently. Pustaka Popular. Yogyakarta.

Force, Dragon. 2009. Bahaya Rokok. http://gambarforce.blogspot.com/ diakses tanggal 15 mei 2010.

Hidayat, Alimul Aziz. 2003. Pengantar Konsep Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Hanafiah, Kemas Ali. (2010). Rancangan percobaan teori dan aplikasi. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Irianto, Agus. (2009). Statistik-konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Kencana. Lisa Ellizabeth Aula. Stop Merokok. Garailmu 2010. Jogjakarta.

Mangkoewidjojo, Smith 1988. Pemeliharaan, pembiakan dan penggunaan hewan percobaan di daerah tropis. UI-press, Salemba, Jakarta.

Moveamura Drug Affecting Nervous System.

http://moveamura.wordpress.com/farmakologi/ diperoleh tanggal 09 oktober 2010. Nursalam. 2003. Konsep&Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:


(13)

56   

Salman. 2009. Pisang Berangan Stabilkan Radikal Bebas Dalam Tubuh. http://www.antarasumut.com/berita-sumut/kesehatan/pisang-berangan-stabilkan-radikal-bebas-dalam-tubuh/ diakses bulan april 2010

Setiawati, Margarita Krishna., Maria Corazon Sonia M., Christina Probolini. 2008.

Strategi Jeratan Maut Rokok. http://yosefw.wordpress.com/2008/05/16/222/ diakses tanggal 15 mei

2010

Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Somantri, Ating & Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian.

Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susilowati Yuni Eka, 2006. Identifikasi Nikotin Dari Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Kering Dan Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tembakau Sebagai Insektisida Penggerek Batang Padi (Scirpophaga innonata). Tugas Akhir II .Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains . Universitas Negeri Semarang

Terry M. 2008. Memahami Kecanduan Nikotin Efek nikotin di Otak. http://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://quits moking.about.com/od/nicotine/a/nicotineeffects.htm di akses tanggal 8 october 2010.

The International Bank of Reconstruction and Development/THE WORLD BANK Washington, D.C. 1999. Curbing the Epidemic: Governments and the Economics of Tobacco Control (Meredam Wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi Pengawasan terhadap Tembakau..

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:k5OiRPOghtgJ: www1.worldbank.org/tobacco/pdf/indonesian.pdf+tanda+tanda+kecand uan+nikotin+filetype:pdf&hl=id&gl=id. Diakses 27 september 2010

Tabloid Mother and Baby. Rabu 04-feb-2004. Vitamin B6 Redakan Bayi Kejang. http://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/Cyberwoman/detail.aspx?x=Mother +And+Baby&y=Cyberwoman|0|0|5|691 diperoleh 08 oktober 2010. http://www.sanglahhospitalbali.com/informasi.php?ID=7%20/%20tentang%20nik

otin. Apa Itu Nikotin? Ditulis dalam website resmi Rumah Sakit Shanglah Denpasar Bali. Di akses tanggal 20 agustus 2010.

 

  

 


(14)

1   

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia menurut data WHO (2008) dalam Nusantaraku (2009) jumlah perokok sebesar 65 juta atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun). Dari data WHO di atas, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India dan diatas Rusia dan Amerika Serikat. Padahal dari jumlah penduduk, Indonesia berada di posisi ke-4 yakni setelah China, India dan Amerika Serikat. Berbeda dengan jumlah perokok Amerika yang cenderung menurun, jumlah perokok Indonesia justru bertambah dalam 9 tahun terakhir. Pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008 adalah 0.9 % per tahun.

Hal ini menjadi sangat menyedihkan mengingat Indonesia mengalami peningkatan justru pada jumlah perokok, yang seperti telah diketahui secara umum bahwa rokok merupakan ancaman bagi kehidupan perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Kandungan rokok yang terdiri dari bahan-bahan seperti nikotin, tar, karbon monoksida dan timah yang sangat berbahaya bagi tubuh perokok itu sendiri juga pada masyarakat dan lingkungan sekitar perokok tersebut.

Force (2009) menyebutkan bahwa dari beberapa penelitian, rokok mengandung kurang lebih 40ribu bahan/zat beracun yang dapat menggangu kesehatan. Diantaranya yang paling dikenal adalah nikotin yang dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan darah, meracuni saraf tubuh, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada


(15)

2   

pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Hal ini yang membuat para perokok sangat sulit menghentikan konsumsi rokok.

Tembakau berisi nikotin, suatu zat yang telah diakui oleh organisasi kedokteran internasional sebagai pembawa sifat kecanduan. Ketergantungan pada tembakau telah tercatat dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (International Classification of Diseases). Nikotin memenuhi kriteria kunci penyebab kecanduan atau ketergantungan, seperti: dorongan penggunaan yang kuat, meskipun ada hasrat dan upaya berulang-ulang untuk berhenti; pengaruh-pengaruh psikoaktif akibat bekerjanya zat-zat itu pada otak; dan perilaku-perilaku yang dimotivasi oleh efek-efek “penguatan” zat psikoaktif itu. Rokok sigaret, tidak seperti tembakau kunyahan, memungkinkan nikotin mencapai otak dengan cepat hanya dalam beberapa detik setelah menghirup asap rokok, dan selanjutnya perokok dapat mengatur dosisnya kepulan demi kepulan.

Merokok telah membunuh satu di antara 10 orang dewasa di seluruh dunia. Pada tahun 2030, atau barangkali sedikit lebih cepat lagi, proporsinya akan menjadi satu di antara enam orang dewasa, atau 10 juta kematian per tahun— suatu jumlah yang lebih besar dari penyebab tunggal kematian lainnya. Walaupun sementara ini, wabah penyakit kronis dan kematian dini karena merokok terutama menghantui negara kaya, namun sekarang dengan sangat cepat wabah ini berpindah ke negara berkembang. Pada tahun 2020, tujuh dari 10 orang yang mati karena merokok diperkirakan akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Sedangkan terapi kecanduan nikotin pada perokok membutuhkan biaya yang tidak sedikit (mahal) dan waktu yang lama. Dimana para pecandu harus mengkonsumsi obat-abatan secara kontinyu serta bimbingan-bimbingan psikologis


(16)

3   

yang harus dijalani dalam beberapa waktu. Hal ini yang menyebabkan para pecandu nikotin lebih memilih tetap terhadap kebiasaannya mengkonsumsi rokok dari pada menjalani terapi yang tidak menyenangkan dan biaya yang mahal. Walaupun tanpa disadari merokok juga mengrogoti pendapatan seseorang sedikit demi sedikit setiap harinya.

Namun dalam beberapa artikel ilmiah disebutkan manfaat pisang yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat banyak adalah pisang mampu membantu perokok mengatasi kecanduan nikotin karena kandungan yang terdapat dalam pisang seperti vitamin B6, B12, kalium dan potassium dapat membantu untuk menetralisir dampak dari konsumsi nikotin. Seperti yang disebukan oleh sebuah badan riset Paris

“Medicinal uses of Bananas” menyebutkan pisang dapat membantu perokok untuk

menghilangkan pengaruh nikotin, stres, dan mencegah stroke.

Dengan berbagai manfaat yang terdapat dari pisang, dan salah satunya dapat menetralisir kecanduan nikotin yang terkandung dalam rokok, maka kami ingin melakukan penelitian lanjutan terhadap manfaat buah pisang dalam menetralisir pengaruh nikotin yang menyebabkan kecanduan pada perokok dengan mengukur frekuensi respirasi tikus putih. Dimana perubahan frekuensi respirasi merupakan salah satu tanda/efek vital dari nikotin terhadap tubuh. Dan untuk mengetahui takaran yang efektif dalam konsumsi buah pisang dengan perubahan frekuensi resprasi yang timbulkan dari efek nikotin pada tikus putih.


(17)

4   

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah yakni:

1. Apakah ada perbedaan pengaruh pemberian berbagai dosis sari buah pisang

(Musa Paradisiaca) terhadap frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus)

dengan kasus kecanduan nikotin?

2. Pada dosis sari buah pisang berapakah yang mempunyai pengaruh paling efektif terhadap frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui serta membuktikan:

1. Ada perbedaan pengaruh berbagai dosis sari buah pisang terhadap frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin. 2. Mengetahui dosis sari buah pisang yang mempunyai pengaruh paling efektif

terhadap pemulihan frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai khasanah dan tambahan ilmu keperawatan guna memperkaya ilmu pengetahuan. Serta memberikan acuan terhadap pelayanan keperawatan dalam membantu masyarakat terlepas dari kecanduan nikotin (merokok).


(18)

5   

2. Bagi Lembaga Pelayanan Kesehatan

Membantu dalam modifikasi tindakan kesehatan dalam penanganan kasus kecanduan nikotin pada perokok.

3. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan tambahan terutama di bidang keperawatan komunitas sehingga nantinya dapat dijadikan bekal saat berada di masyarakat sebagai upaya dalam memberikan informasi, edukasi yang berhubungan dengan terapi bagi para perokok pecandu nikotin.

E. BATASAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan dampak dari kecanduan nikotin yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan mengingat legal etik yang ada, maka pada penelitian ini dilakukan pada binatang perlakuan tikus putih (ratus novergicus strain wistar).


(1)

Salman. 2009. Pisang Berangan Stabilkan Radikal Bebas Dalam Tubuh. http://www.antarasumut.com/berita-sumut/kesehatan/pisang-berangan-stabilkan-radikal-bebas-dalam-tubuh/ diakses bulan april 2010

Setiawati, Margarita Krishna., Maria Corazon Sonia M., Christina Probolini. 2008.

Strategi Jeratan Maut Rokok. http://yosefw.wordpress.com/2008/05/16/222/ diakses tanggal 15 mei

2010

Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Somantri, Ating & Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian.

Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susilowati Yuni Eka, 2006. Identifikasi Nikotin Dari Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Kering Dan Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tembakau Sebagai Insektisida Penggerek Batang Padi (Scirpophaga innonata). Tugas Akhir II .Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains . Universitas Negeri Semarang

Terry M. 2008. Memahami Kecanduan Nikotin Efek nikotin di Otak. http://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&tl=id&u=http://quits moking.about.com/od/nicotine/a/nicotineeffects.htm di akses tanggal 8 october 2010.

The International Bank of Reconstruction and Development/THE WORLD BANK Washington, D.C. 1999. Curbing the Epidemic: Governments and the Economics of Tobacco Control (Meredam Wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi Pengawasan terhadap Tembakau..

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:k5OiRPOghtgJ: www1.worldbank.org/tobacco/pdf/indonesian.pdf+tanda+tanda+kecand uan+nikotin+filetype:pdf&hl=id&gl=id. Diakses 27 september 2010

Tabloid Mother and Baby. Rabu 04-feb-2004. Vitamin B6 Redakan Bayi Kejang. http://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/Cyberwoman/detail.aspx?x=Mother +And+Baby&y=Cyberwoman|0|0|5|691 diperoleh 08 oktober 2010. http://www.sanglahhospitalbali.com/informasi.php?ID=7%20/%20tentang%20nik

otin. Apa Itu Nikotin? Ditulis dalam website resmi Rumah Sakit Shanglah Denpasar Bali. Di akses tanggal 20 agustus 2010.

 

  

 


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia menurut data WHO (2008) dalam Nusantaraku (2009) jumlah perokok sebesar 65 juta atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun). Dari data WHO di atas, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India dan diatas Rusia dan Amerika Serikat. Padahal dari jumlah penduduk, Indonesia berada di posisi ke-4 yakni setelah China, India dan Amerika Serikat. Berbeda dengan jumlah perokok Amerika yang cenderung menurun, jumlah perokok Indonesia justru bertambah dalam 9 tahun terakhir. Pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008 adalah 0.9 % per tahun.

Hal ini menjadi sangat menyedihkan mengingat Indonesia mengalami peningkatan justru pada jumlah perokok, yang seperti telah diketahui secara umum bahwa rokok merupakan ancaman bagi kehidupan perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Kandungan rokok yang terdiri dari bahan-bahan seperti nikotin, tar, karbon monoksida dan timah yang sangat berbahaya bagi tubuh perokok itu sendiri juga pada masyarakat dan lingkungan sekitar perokok tersebut.

Force (2009) menyebutkan bahwa dari beberapa penelitian, rokok mengandung kurang lebih 40ribu bahan/zat beracun yang dapat menggangu kesehatan. Diantaranya yang paling dikenal adalah nikotin yang dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan darah, meracuni saraf tubuh, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada


(3)

pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Hal ini yang membuat para perokok sangat sulit menghentikan konsumsi rokok.

Tembakau berisi nikotin, suatu zat yang telah diakui oleh organisasi kedokteran internasional sebagai pembawa sifat kecanduan. Ketergantungan pada tembakau telah tercatat dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (International Classification of Diseases). Nikotin memenuhi kriteria kunci penyebab kecanduan atau ketergantungan, seperti: dorongan penggunaan yang kuat, meskipun ada hasrat dan upaya berulang-ulang untuk berhenti; pengaruh-pengaruh psikoaktif akibat bekerjanya zat-zat itu pada otak; dan perilaku-perilaku yang dimotivasi oleh efek-efek “penguatan” zat psikoaktif itu. Rokok sigaret, tidak seperti tembakau kunyahan, memungkinkan nikotin mencapai otak dengan cepat hanya dalam beberapa detik setelah menghirup asap rokok, dan selanjutnya perokok dapat mengatur dosisnya kepulan demi kepulan.

Merokok telah membunuh satu di antara 10 orang dewasa di seluruh dunia. Pada tahun 2030, atau barangkali sedikit lebih cepat lagi, proporsinya akan menjadi satu di antara enam orang dewasa, atau 10 juta kematian per tahun— suatu jumlah yang lebih besar dari penyebab tunggal kematian lainnya. Walaupun sementara ini, wabah penyakit kronis dan kematian dini karena merokok terutama menghantui negara kaya, namun sekarang dengan sangat cepat wabah ini berpindah ke negara berkembang. Pada tahun 2020, tujuh dari 10 orang yang mati karena merokok diperkirakan akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Sedangkan terapi kecanduan nikotin pada perokok membutuhkan biaya yang tidak sedikit (mahal) dan waktu yang lama. Dimana para pecandu harus mengkonsumsi obat-abatan secara kontinyu serta bimbingan-bimbingan psikologis


(4)

yang harus dijalani dalam beberapa waktu. Hal ini yang menyebabkan para pecandu nikotin lebih memilih tetap terhadap kebiasaannya mengkonsumsi rokok dari pada menjalani terapi yang tidak menyenangkan dan biaya yang mahal. Walaupun tanpa disadari merokok juga mengrogoti pendapatan seseorang sedikit demi sedikit setiap harinya.

Namun dalam beberapa artikel ilmiah disebutkan manfaat pisang yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat banyak adalah pisang mampu membantu perokok mengatasi kecanduan nikotin karena kandungan yang terdapat dalam pisang seperti vitamin B6, B12, kalium dan potassium dapat membantu untuk menetralisir dampak dari konsumsi nikotin. Seperti yang disebukan oleh sebuah badan riset Paris

“Medicinal uses of Bananas” menyebutkan pisang dapat membantu perokok untuk

menghilangkan pengaruh nikotin, stres, dan mencegah stroke.

Dengan berbagai manfaat yang terdapat dari pisang, dan salah satunya dapat menetralisir kecanduan nikotin yang terkandung dalam rokok, maka kami ingin melakukan penelitian lanjutan terhadap manfaat buah pisang dalam menetralisir pengaruh nikotin yang menyebabkan kecanduan pada perokok dengan mengukur frekuensi respirasi tikus putih. Dimana perubahan frekuensi respirasi merupakan salah satu tanda/efek vital dari nikotin terhadap tubuh. Dan untuk mengetahui takaran yang efektif dalam konsumsi buah pisang dengan perubahan frekuensi resprasi yang timbulkan dari efek nikotin pada tikus putih.


(5)

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah yakni:

1. Apakah ada perbedaan pengaruh pemberian berbagai dosis sari buah pisang (Musa Paradisiaca) terhadap frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin?

2. Pada dosis sari buah pisang berapakah yang mempunyai pengaruh paling efektif terhadap frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui serta membuktikan:

1. Ada perbedaan pengaruh berbagai dosis sari buah pisang terhadap frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin. 2. Mengetahui dosis sari buah pisang yang mempunyai pengaruh paling efektif

terhadap pemulihan frekuensi respirasi tikus putih (Rattus Novergicus) dengan kasus kecanduan nikotin.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai khasanah dan tambahan ilmu keperawatan guna memperkaya ilmu pengetahuan. Serta memberikan acuan terhadap pelayanan keperawatan dalam membantu masyarakat terlepas dari kecanduan nikotin (merokok).


(6)

2. Bagi Lembaga Pelayanan Kesehatan

Membantu dalam modifikasi tindakan kesehatan dalam penanganan kasus kecanduan nikotin pada perokok.

3. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan tambahan terutama di bidang keperawatan komunitas sehingga nantinya dapat dijadikan bekal saat berada di masyarakat sebagai upaya dalam memberikan informasi, edukasi yang berhubungan dengan terapi bagi para perokok pecandu nikotin.

E. BATASAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan dampak dari kecanduan nikotin yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan mengingat legal etik yang ada, maka pada penelitian ini dilakukan pada binatang perlakuan tikus putih (ratus novergicus strain wistar).