HUBUNGAN KINERJA KEPALA RUANGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD NGUDIWALUYO WLINGI BLITAR
HUBUNGAN KINERJA KEPALA RUANGAN DENGAN
KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA
DI RSUD NGUDIWALUYO
WLINGI BLITAR
SKRIPSI
Oleh :
Richo Ma’ad Dewantoro
NIM : 06060014
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN KINERJA KEPALA RUANGAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD NGUDIWALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
Oleh :
Richo ma’ad dewantoro
NIM : 06060014
Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan dihadapan dewan penguji pada Tanggal Agustus 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. DR. Sujono., M.Kes Edi Purwanto. S,Kep.Ns
NIP. UMM. 11293110305 NIP. UMM. 11208050426
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Ririn Harini, S.Kep. Ns
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN KINERJA KEPALA RUANGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD NGUDIWALUYO WLINGI BLITAR
SKRIPSI
Oleh :
Richo ma’ad dewantoro
NIM : 06060014
Skripsi ini telah diujikan dan disahkan pada April 2011
Penguji I Penguji II
Prof. DR. Sujono., M.Kes Edi Purwanto.,S.Kep
NIP. UMM NIP. UMM.
Penguji III Penguji IV
Nurul Aini., Ns. M.Kep Ririn Harini.,S.Kep. Ns
NIP. UMM. NIP. UMM.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Ririn Harini, S.Kep. Ns
(4)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Kinerja Kepala
Ruangan Dengan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di RSUD Ngudiwaluya Wlingi Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan wali kelas PSIK angkatan 2006, terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya terhadap saya.
3. Bapak Prof. Sudjono, M.kes selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan proposal ini.
4. Bapak Edi Purwanto S.kep,Ns selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan proposal ini.
5. Kedua orangtuaku, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya baik dalam moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan. 6. Responden, yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang telah
disediakan.
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.
8. Teman-teman PSIK 2006 - 2009
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
(5)
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 12 Agustus 2011
(6)
Motto
MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BENAR
TERUS MELANGKAH & TETAP SEMANGAT
Hidup ini adalah sebuah pilihan, yang sering menghadapkan kita pada dua sisi yang sulit kita pilih, jika kita sudah berani memilih
maka apapun resikonya kita harus bisa menanggungnya. kegagalan bukan hal yang harus disesali tapi jadikan pelajaran
untuk menyongsong masa depan
(7)
LEMBAR PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi Ini Untuk :
Cahaya hidup, yang senantiasa ada saat suka maupun duka,
selalu setia mendampingi, saat kulemah tak berdaya
(Ayah dan
Ibu tercinta)
yang selalu memanjatkan doa kepada putra tercinta
dalam setiap sujudnya.
Doa tulus kepada ananda seperti air dan tak pernah berhenti
yang terus mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran,
ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil untuk
dinilai,
walaupun jauh, engkaulah sebaik
–
baik panutan meski tidak
selalu sempurna.
Ayah Ibu vs ke-2 adekq
Terima kasih untuk semuanya.
My Bojo Tercinta
“Ayu Dyah CandraWilujenk”
Anakq Tersayang
“Merry Ma’ad D’Luffy & Portgas Ma’ad D’Ace”
Kebersamaan, dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatianmu
padaku, maafkan jika kakakmu belum bisa menjadi contoh yang
(8)
“UNTUK SEMUA ORANG YANG SELALU
MENDUKUNGKU”
Hanya ucapan terima kasih yang dapat saya sampaikan
kepada kalian semua, (yang mengenal, mendukung dan
mendoakan saya) sehingga saya sampaimenjadi seperti
sekarang. Semoga Allah SWT membalas semua yang kalian
berikan bagi saya…….Amien.
Teman-teman yang membantu skripsiku ketika saya
mengalami kesulitan (?), terima kasih atas ilmu yang
telah kalian salurkan kepadaku.
Teman-teman Seperjuanganku
PSIK’06&07 nggak akan
terlupakan bersahabat dengan kalian semua. Semoga
kita semua jadi orang yang sukses di masa
depan…amien.
Teman-teman satu bimbingannya Prof Dr Sujono diera
2011
(Rofiec,Yovie,Echo,To2X,dkk)
yang
berjuang
bersama mulai awal bimbingan yang selalu sabar antri
dan menunggu bunda memberikan nasehat, arahan dan
motivasi kepada kita semua dalam khususnya
penyelesaian skripsi.
Teman-teman (Sanggar Kebugaran FIK UM) kalian
semua wes tak anggap dulurku kabeh.
Teman-Teman (Niglife Carz Malang) kalian semua yang
bikin hidup jadi tambah hidup.
Teman-Teman (Trio Macan Garonk) yang selalu
menemaniku disetiap saat.
Semua pihak yang telah turut membantu, yang tidak
dapat saya sampaikan satu persatu. Terima kasih.
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ...ii
Kata Pengantar ...iii
Abstract ...iv
Daftar Isi ...v
Daftar Lampiran ...vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Keaslian Penelitian ... 5
1.6 Batasan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keperawatan ... 8
2.2 Kinerja ... 8
2.2.1 Pengertian Kinerja ... 9
2.2.2 Model Kinerja ... 9
2.2.3 Penilaian Kinerja ... 13
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 15
2.3 Kepuasan Kerja ... 19
2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 19
2.3.2 Teori tentang kepuasan Kerja ... 19
2.3.3 Faktor –faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ... 21
2.4 Hubungan Kinerja Kepala Ruang Terhadap Kepuasan Kerja Perawat ... 25
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 26
3.2 Hipotesis Penelitian ... 27
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 28
4.2 Populasi dan Sampel ... 28
4.2.1 Populasi ... 28
4.2.2 Sampel ... 28
4.3 Variabel Penelitian ... 30
4.3.1 Variabel Independen ... 30
(10)
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
4.4.1 Lokasi Penelitian ... 30
4.4.2 Waktu Penelitian ... 30
4.5 Bahan dan Alat/Instrumen Penelitian ... 30
4.5.1 Uji Validitas ... 30
4.5.2 Uji Reabilitas ... 31
4.6 Definisi Istilah/Operasional ... 32
4.7 Prosedur Penelitian/Pengumpulan Data ... 34
4.8 Analisa Data ... 34
4.9 Etika Penelitian ... 35
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37
5.2 Data Karakteristik Responden ... 38
5.3 Analisis Variabel Penelitian ... 41
5.3.1 Kinerja Kepala Ruangan ... 41
5.3.2 Kepuasan Kerja Perawat... 42
5.3.3 Analisa Kinerja Kepala Ruang Dengan Kepuasan Kerja Perawat ... 43
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kinerja Kepala Ruangan ... 45
6.2 Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana ... 46
6.3 Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana ... 47
6.4 Hubungan Kinerja Kepala Ruangan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana ... 48
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 50
7.2 Saran ... 51
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pendahuluan dan Penelitian ... 54 Lampiran 2 Kuisoner ... 55 Lampiran 3 Data Responden ... 59
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga.2006.Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Universitas Indonesia,Jakarta.
Anoraga, Panji.2006. Psikologi Kerja, Renita Cipta, Jakarta.
As’ad. 2004. Psikoloi Industri. Liberty. Yogyakarta.
Arwani.2006. Manajemen Bangsal Keperawatan.EGC. Jakarta.
Azwar, Azrul. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Ellis,Hartley ,2005. Managing and Coordinating Nursing Care, Lippincott Williams & Wilkins,
Gillies, D. A., (1994). Nursing Management a System Approach. Third Edition. Philadelphia: WB Saunders Co.
Hasibuan,1999. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta
Hurlock.1991. Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa Istiwidayanti dan Soerjarwo, Erlangga,Jakarta.
Mangkunegara.2005. Perilaku Konsumen, Cetakan Ketiga, Refika Aditama Bandung.
Mohammad, As’ad.2004. Psykologi Industri, Liberty, Yogyakarta
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika. Jakarta.
Riduan,2008. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung. Rivai, Vethzal, 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Robbins,Judge. 2008 Perilaku Organisasi , Salemba Empat,Jakarta. Sugiono, 2006. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sulastomo. 2007. Manejemen Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Swanburg,C Russel,2002. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, EGC,Jakarta.
Thoha,Miftah, 2001.Kepemimpinan Dalam Manajemen,Suatu Pendekatan Perilaku,Cetakan VIII,Raja Grafindo Persada,Jakarta.
(13)
Tjitono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa. Andi. Yogyakarta
Umar, Husein. 2005. Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. SUN. Jakarta. Universitas Brawijaya Malang,Edisi ketiga, 2006.Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Wise,2007, Leading and Managing In Nursing, Mosby Elsevier.
(14)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan harapan dari pasien, keluarga dan masyarakat. Salah satu faktor yang mendukung terhadap keberhasilan tersebut adalah pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif yang diberikan perawat kepada pasien. Perawat dimaksud adalah perawat pelaksana dan perawat kepala ruang yang merupakan satu kesatuan dalam tim untuk melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006).
Perawat pelaksana merupakan penentu baik buruknya rumah sakit,. karena dalam memberikan asuhan keperawatan mempunyai waktu terbanyak mendampingi, memenuhi kebutuhan serta memecahkan masalah pasien, sehingga pelayanan yang berkualitas tidak lepas dari komitmen perawat itu sendiri dalam memberikan yang terbaik kepada pasien. Sikap ini akan tumbuh jika perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006).
Menurut penelitian Indah (2006) didapatkan data terhadap ketidak puasan sebagai berikut : 18 orang (58 %) terhadap penghasilan/gaji, 13 orang (41,9 %) tidak puas terhadap promosi, 16 orang (51,6%) terhadap atasan dalam pelaksanaan pekerjaan, 13 orang (41,9%) atas pekerjaan itu sendiri dan 13 orang (41,9 %) pada rekan kerja. Hal ini menunjukan masih adanya ketidak puasan dalam melaksanakan profesi sebagai perawat. Perawat yang tidak puas terhadap pekerjaannya bisa menyebabkan perilaku yang negatif antara lain menurun gairah kerja, malas, kurang disiplin dengan meningkat angka absensi tanpa sebab yang jelas. Sehingga diperlukan seseorang yang mampu memimpin, menggerakkan dan
(15)
2
memberikan semangat bawahan dalam bekerja untuk menghasilkan suatu pelayanan yang memuaskan (Swanburg 2002; Robbin 2008).
Manajer utama di sebuah rumah sakit adalah kepala ruang. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya kepala ruang berpedoman pada fungsi dan peran sebagai kepala di tingkat ruanganya. Kepala ruang mempunyai tanggung jawab dalam mengelola, merencanakan dan mengendalikan kinerja stafnya yaitu perawat pelaksana dalam manajemen keperawatan (Kiswanto, 2005). Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan dalam menjalankan tugas memberikan asuhan keperawatan secara professional (Nursalam, 2002). Dalam meningkatkan kinerjanya, kepala ruang dipengaruhi berbagai faktor meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lama kerja dan lingkungan kerja. Faktor tersebut terkait dengan kecenderungan seseorang akan berperilaku dalam kehidupan berorganisasi (Siagi, 2001).
Kepala Ruang adalah seorang tenaga perawat profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan disuatu Ruang Rawat. Kepala Ruangan mempunyai 3 fungsi utama manajemen yaitu: Perencanaan (P1), Penggerakan, Pelaksanaan (P2), dan Pengendalian, Penilaian, Pengawasan (P3). Tugas pokok Kepala Ruangan Rawat di Rumah Sakit meliputi: merencanakan, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi asuhan pelayanan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional. Adapun salah satu uraian tugas Kepala Ruangan adalah memberikan pengarahan dan motivasi kepada perawat pelaksana agar melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan atau standar, sedangkan salah satu
(16)
3
tanggung jawabnya Kepala Ruang adalah kelancaran pelaksanaan asuhan pelayanan keperawatan.
Tugas kepala ruang adalah mengkoordinir stafnya dalam melakukan asuhan keperawatan. Staf keperawatan adalah perawat pelaksana yang bertanggung jawab pada pasien terhadap pemberian asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar. Staf keperawatan yang baik dimana mampu merencanakan, melakukan dan mampu mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat (Nursalam, 2002).
Hubungan komunikasi antara kepala ruang dan staf keperawatan yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Staf keperawatan mempunyai persepsi dalam kebijakan peraturan yang diberikan oleh kepala ruang. Di rumah sakit di Indonesia kepala ruang menempati jabatan / stuktur yang tinggi dalam mengelola kinerja staf keperawatanya. Menurut Mujiyono (2002) dalam penelitiannya tentang fungsi manajemen kepala ruang dalam pelayanan asuhan keperawatan mengemukakan bahwa peranan kepala ruang dalam manajemen keperawatan masih kurang optimal, hal ini disebabkan karena pengetahuan tentang penerapan manajemen keperawatan yang belum mereka ketahui. Dengan demikian berakibat pada ketidakpuasan perawat pelaksana, data ini menunjukan kinerja kepala ruang yang masih dibawah standar.
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Wlingi Blitar, didapatkan hasil wawancara tidak terstruktur tentang kinerja kepala ruangan terhadap kepuasan kerja pada 10 orang perawat diruang rawat inap, 4 perawat (40%) mengatakan kinerja kepala ruangan baik dan sangat puas dengan pekerjaan, 2 perawat (20%) mengatakan, kinerja kepala ruangan baik dan kurang puas dengan pekerjaan, 3 perawat (30%) mengatakan kinerja kepala ruangan cukup dan puas
(17)
4
dengan pekerjaan, 1 perawat (10%) mengatakan kinerja kepala ruangan baik dan kurang puas dengan pekerjaan.
Berdasarkan data serta fenomena yang ada maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan kinerja kepala ruangan terhadap kepuasan kinerja perawat.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan kinerja kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Wlingi Blitar?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kinerja kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Wlingi Blitar.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kinerja kepala ruangan.
b. Untuk mengetahui kepuasan kerja perawat pelaksana.
c. Untuk mengetahui hubungan kinerja kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
a. Sebagai pengalaman belajar dalam proses belajar mengajar khusus dalam bidang penelitian dan modal dasar untuk melanjutkan penelitian selanjutnya.
(18)
5
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses manajemen pelayanan keperawatan.
1.4.2 Bagi Instansi Terkait
Merupakan masukan untuk menentukan kebijaksanaan dan strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit terutama kinerja kepala ruangan Rumah Sakit dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin yang akan mempengaruhi kepuasan kerja perawat pelaksana.
1.5 Keaslian Penelitian 1.5.1 Dewi Basmala
Dalam penelitiannya tentang “Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan Dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rsud Gunung Jati Cirebon. Jenis Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – korelasi yaitu untuk mengetahui antar variabel. Metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Variabel terikat : Kepuasan
kerja perawat bebas : Karakteristik Perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, lama kerja, status pernikahan, pendidikan, status pegawai, jenis pekerjaan, jabatan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan factor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu factor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan
(19)
6
dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah factor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000)
1.5.2 Somantri
Dalam penelitiannya tentang hubungan persepsi perawat pelaksana tentang gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan dengan kepuasan kerja: Studi di rumah sakit TNI AU tk II "Dr. Salamun". Metode deskriptif korelasional. Variabel terikat: Kepuasan kerja perawat pelaksana Variabel bebas: gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan. Hasil penelitian menunjukkan Perawat pelaksana sebagian besar mempersepsikan gaya kepemimpnan kepala ruangan sebagai demokratis dan tipe kepribadian B. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,009), adanya hubungan antara tipe kepribadian dengan kepuasan kerja aspek pekerjaan (p = 0,025), kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,017) dan kepuasan kerja aspek rekan kerja (p = 0,044). Penelitian ini juga mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan merupakan variabel yang paling dominan untuk kepuasan kerja aspek imbalan dan tipe kepribadian sebagai variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja aspek rekan kerja.
1.6 Batasan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan yang telah dijabarkan diatas maka peneliti membatasi masalahnya yaitu :
1. Kinerja Kepala Ruangan adalah hasil yang dicapai atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh kepala ruangan dan dipersepsikan oleh perawat pelaksana.
(20)
7
2. Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana adalah Perasaan senang perawat terhadap pekerjaannya.
(1)
memberikan semangat bawahan dalam bekerja untuk menghasilkan suatu pelayanan yang memuaskan (Swanburg 2002; Robbin 2008).
Manajer utama di sebuah rumah sakit adalah kepala ruang. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya kepala ruang berpedoman pada fungsi dan peran sebagai kepala di tingkat ruanganya. Kepala ruang mempunyai tanggung jawab dalam mengelola, merencanakan dan mengendalikan kinerja stafnya yaitu perawat pelaksana dalam manajemen keperawatan (Kiswanto, 2005). Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan dalam menjalankan tugas memberikan asuhan keperawatan secara professional (Nursalam, 2002). Dalam meningkatkan kinerjanya, kepala ruang dipengaruhi berbagai faktor meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lama kerja dan lingkungan kerja. Faktor tersebut terkait dengan kecenderungan seseorang akan berperilaku dalam kehidupan berorganisasi (Siagi, 2001).
Kepala Ruang adalah seorang tenaga perawat profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan disuatu Ruang Rawat. Kepala Ruangan mempunyai 3 fungsi utama manajemen yaitu: Perencanaan (P1), Penggerakan, Pelaksanaan (P2), dan Pengendalian, Penilaian, Pengawasan (P3). Tugas pokok Kepala Ruangan Rawat di Rumah Sakit meliputi: merencanakan, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi asuhan pelayanan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional. Adapun salah satu uraian tugas Kepala Ruangan adalah memberikan pengarahan dan motivasi kepada perawat pelaksana agar melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan atau standar, sedangkan salah satu
(2)
tanggung jawabnya Kepala Ruang adalah kelancaran pelaksanaan asuhan pelayanan keperawatan.
Tugas kepala ruang adalah mengkoordinir stafnya dalam melakukan asuhan keperawatan. Staf keperawatan adalah perawat pelaksana yang bertanggung jawab pada pasien terhadap pemberian asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar. Staf keperawatan yang baik dimana mampu merencanakan, melakukan dan mampu mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat (Nursalam, 2002).
Hubungan komunikasi antara kepala ruang dan staf keperawatan yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Staf keperawatan mempunyai persepsi dalam kebijakan peraturan yang diberikan oleh kepala ruang. Di rumah sakit di Indonesia kepala ruang menempati jabatan / stuktur yang tinggi dalam mengelola kinerja staf keperawatanya. Menurut Mujiyono (2002) dalam penelitiannya tentang fungsi manajemen kepala ruang dalam pelayanan asuhan keperawatan mengemukakan bahwa peranan kepala ruang dalam manajemen keperawatan masih kurang optimal, hal ini disebabkan karena pengetahuan tentang penerapan manajemen keperawatan yang belum mereka ketahui. Dengan demikian berakibat pada ketidakpuasan perawat pelaksana, data ini menunjukan kinerja kepala ruang yang masih dibawah standar.
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Wlingi Blitar, didapatkan hasil wawancara tidak terstruktur tentang kinerja kepala ruangan terhadap kepuasan kerja pada 10 orang perawat diruang rawat inap, 4 perawat (40%) mengatakan kinerja kepala ruangan baik dan sangat puas dengan pekerjaan, 2 perawat (20%) mengatakan, kinerja kepala ruangan baik dan kurang puas dengan pekerjaan, 3 perawat (30%) mengatakan kinerja kepala ruangan cukup dan puas
(3)
dengan pekerjaan, 1 perawat (10%) mengatakan kinerja kepala ruangan baik dan kurang puas dengan pekerjaan.
Berdasarkan data serta fenomena yang ada maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan kinerja kepala ruangan terhadap kepuasan kinerja perawat.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan kinerja kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Wlingi Blitar?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kinerja kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Wlingi Blitar.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kinerja kepala ruangan.
b. Untuk mengetahui kepuasan kerja perawat pelaksana.
c. Untuk mengetahui hubungan kinerja kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
a. Sebagai pengalaman belajar dalam proses belajar mengajar khusus dalam bidang penelitian dan modal dasar untuk melanjutkan penelitian selanjutnya.
(4)
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses manajemen pelayanan keperawatan.
1.4.2 Bagi Instansi Terkait
Merupakan masukan untuk menentukan kebijaksanaan dan strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit terutama kinerja kepala ruangan Rumah Sakit dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin yang akan mempengaruhi kepuasan kerja perawat pelaksana.
1.5 Keaslian Penelitian 1.5.1 Dewi Basmala
Dalam penelitiannya tentang “Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan Dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rsud Gunung Jati Cirebon. Jenis Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – korelasi yaitu untuk mengetahui antar variabel. Metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Variabel terikat : Kepuasan kerja perawat bebas : Karakteristik Perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, lama kerja, status pernikahan, pendidikan, status pegawai, jenis pekerjaan, jabatan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan factor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu factor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan
(5)
dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah factor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000)
1.5.2 Somantri
Dalam penelitiannya tentang hubungan persepsi perawat pelaksana tentang gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan dengan kepuasan kerja: Studi di rumah sakit TNI AU tk II "Dr. Salamun". Metode deskriptif korelasional. Variabel terikat: Kepuasan kerja perawat pelaksana Variabel bebas: gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan. Hasil penelitian menunjukkan Perawat pelaksana sebagian besar mempersepsikan gaya kepemimpnan kepala ruangan sebagai demokratis dan tipe kepribadian B. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,009), adanya hubungan antara tipe kepribadian dengan kepuasan kerja aspek pekerjaan (p = 0,025), kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,017) dan kepuasan kerja aspek rekan kerja (p = 0,044). Penelitian ini juga mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan merupakan variabel yang paling dominan untuk kepuasan kerja aspek imbalan dan tipe kepribadian sebagai variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja aspek rekan kerja.
1.6 Batasan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan yang telah dijabarkan diatas maka peneliti membatasi masalahnya yaitu :
1. Kinerja Kepala Ruangan adalah hasil yang dicapai atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh kepala ruangan dan dipersepsikan oleh perawat pelaksana.
(6)
2. Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana adalah Perasaan senang perawat terhadap pekerjaannya.