PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA KEPALA KELUARGA PRIA DI RT 02 DAN RT 12 RW 03 KELURAHAN KARANG BASUKI KEC. SUKUN MALANG

(1)

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP

KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA KEPALA KELUARGA

PRIA DI RT 02 DAN RT 12 RW 03 KELURAHAN KARANG

BASUKI KEC. SUKUN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

DIMAS YAN PRAHMANA NIM. 09060072

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

i

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP

KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA KEPALA KELUARGA

PRIA DI RT 02 DAN RT 12 RW 03 KELURAHAN KARANG

BASUKI KEC. SUKUN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

DIMAS YAN PRAHMANA 09060072

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MINUMAN KERAS PADA REMAJA DI DESA SUMBER AGUNG,

PESANGGARAN, KABUPATEN BANYUWANGI

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh:

PUPUT AGUS PURNAIRAWAN 09060075

Skripsi ini telah disetujui Tanggal Mei 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Moch. Agus Krisno B. M.Kes Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM.104.8909.0118 NIP. UMM. 112.9311.0304

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep,Ns,M.Kep NIP.UMM 112.0501.0419


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KEJADIAN DISFUNGSI EREKSI PADA KEPALA KELUARGA PRIA DI RT 02 DAN RT 12 RW 03 KELURAHAN KARANG BASUKI KEC. SUKUN MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Dimas Yan Prahmana

09060072 Diujikan

Pada Tanggal 08 Mei 2014

Penguji I, Penguji II,

Dr. Moch. Agus Krisno B. M.Kes Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM.104.8909.0118 NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji III, Penguji IV,

Nurlailatul M., S.Kep. Ns., MNS Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes NIP. UMM. 112.0501.0421 NIDN.071.1047.103

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom NIP.UMM. 112.0309.0405


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dimas Yan Prahmana Nim : 09060072

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi Pada Kepala Keluarga Pria Di RT 02 Dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 08 Mei 2014 Yang Membuat Pernyataan,

Dimas Yan Prahmana NIM. 09060072


(6)

v

MOTTO

“Kesulitan akan membuat kita

menjadi pintar,ejekan akan

membuat kita menjadi lebih

sabar, teguran akan membuat

kita menjadi sadar”

“Lahkah pertama menuju

kebahagiaan adalah

memutuskan apa yang kamu

mau, kemudian lakukan”

“Ketika target tidak bisa

tercapai, jangan merubah

targetnya tetapi rubahlah cara

kerjanya”

“Ketika kita berbicara, kita

hanya mengulang apa yang kita


(7)

vi

mendengarkan, kita mungkin

belajar sesuatu yang baru”

“Sukses dicapai dengan

mengembangkan kelebihan kita

bukan dengan menghilangkan

kelemahan”

“Antara nasib dan takdir adalah

sesuatu yang lebih kurang sama.

Mereka akan berubah hanya

dengan doa kita dan

keizinanNya.”

“Sesungguhnya sh0latku,

ibadahku, hidupku dan matiku

hanya untuk ALLAH S.W.T yang


(8)

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim....

Segala puji dan syukur ku persembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi, dengan rahman rahim yang menghampar melebihi luasnya angkasa raya. Dzat yang menganugerahkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merinduakan kemaha besarannya. Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa, menjadi persembahan penuh kerinduan pada sang revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradab Habibana wanabiyana Muhammad SAW...

Alhamdulillah maha besar Allah, sembah sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang tercukupi, dan kehidupan yang layak. Pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat diselesaikan

dengan baik dan tepat waktu (insya’Allah), bila meminjam pepatah lama “Tak ada

gading yang tak retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan karya ini. Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah makna kesempurnaan dengan tanpa berharap melampaui kemaha-sempurnaan

sang “Maha Sempurna”. Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata,

kupersembahkan hasil karya kecil dan kelulusan ini untuk orang terkasih dan terhebat yang selalu menghiasi hari-hariku :

“Kedua orang tuaku Bapak Djanuar Noor dan Ibu Netty Buryati”

Doa tulus kepada ananda seperti air dan tak pernah berhenti yang terus mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil untuk dinilai, walaupun jauh, engkaulah sebaik – baik panutan meski tidak selalu sempurna.


(9)

viii “My Big Family”

“Nenek Gendut (Alm), Nenek Muna, Ang Hendra Kaltiana, Gita Paramita

Yan Pratiwi, Dinda Yan Saputri dan seluruh saudara-saudaraku”, terima kasih atas do’a dan dukungan serta nasehat yang telah kalian berikan.

“Sahabat Terbaikku”

“Aming, Haryadi, Rockzan, Jemblung, Koji, Widy, Ipe, Indra, Brian, Zio, Bibi terima kasih atas kebersamaan dikala susah dan senang yang telah kalian berikan padaku, kalian adalah sahabat terbaikku

“Teman-teman Seperjuangan”

“Aming, Haryadi, Jemblung, Koji, Widy Noah, Puput, Jon Ipe, Brian,

Indra, Rockzan”. Kalian adalah penyemangatku untuk segera merampungkan tugas

akhir ini. Terima kasih atas kebersamaannya, semoga tali silaturahmi ini selalu terjaga selamanya.

Keluarga Besar PSIK B 2009, Alhamdulillah 4 tahun sudah lewati bersama mengarungi 151 SKS disaat susah maupun senang, kalian adalah keluarga baruku, mohon maaf jika selama ini terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, sukses selalu buat kita semua.

Keluarga besar Kontrakan 138 Joyogrend “Aming, Haryadi” dan keluarga

besar kontrakan B2 “Zio (sibiang Kerok, Imam (Max), Bibi (AL), Avent, Wawan, Andi, Rival” terima kasih atas dukungan, nasehat, dan kebersamaan selama berada di gubuk tanah rantau ini, kalian adalah keluarga baruku, semoga tali silaturahmi ini selalu terjaga selamanya.

Semua pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih, semoga Allah membalas semua


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kejasian Disfungsi Ereksi di RT 02 Dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang “. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan tulus kepada :

1. Yoyok Bekti P, M. Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

3. Dr. Moch. Agus Krisno B. M. Kes selaku pembimbing I sekaligus penguji I yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan penelitian ini.

4. Tri Lestari H.,M. Kep, Sp. Mat selaku pembimbing II sekaligus penguji II yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan penelitian ini.

5. Nurlailatul M., S. Kep. Ns., MNS selaku penguji III dalam skripsi ini. Terima kasih atas saran yang telah diberikan guna menambah pengatahuan saya dalam penyelesaian penelitian ini.

6. Tutu April Ariani, S.Kp. M. Kes selaku penguji IV dalam skripsi ini. Terima kasih atas masukan-masukannya dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ketua RT 12 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang yang telah memberikan izin peneliti untuk dapat melakukan penelitian.

8. Seluruh warga RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

9. Bapak, Ibu, dan saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan dukungan, nasehat, dan doa selama menempuh pendidikan ini.


(11)

x

10. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM.

11. Kepala keluarga pria yang tinggal di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

12. Temen-temen yang telah memberikan motivasi kepada saya dalam penyelesaian penelitian ini.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 08 Mei 2014


(12)

xi ABSTRAK

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi Pada Kepala Keluarga Pria Di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki

Kec. Sukun Malang

Dimas Yan Prahmana1, Moch. Agus Krisno2, Tri Lestari 3

Latar belakang : Kebiasaan merokok seringkali terjadi pada mereka yang menganggap bahwa merokok merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan sekaligus dapat dijadikan teman dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang tergolong santai, dan ada yang beranggapan bahwa merokok dapat mengurangi kegelisahan atau ketegangan, sehingga lupa dampak dari rokok itu sendiri. Menurut (Dep.Kes, 2005) kebiasaan merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Kebiasaan merokok pada seseorang ini sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendorong mereka untuk merokok, baik dari lingkungan sosial, factor demografis, serta faktor sosio-kultural. Faktor psikologis juga berpengaruh terhadap timbulnya kebiasaan merokok pada seseorang. (Witjanti, 2003)

Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif analitik dengan disain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 125 Kepala Keluarga Pria di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec Sukun Malang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling. Dengan variabel independen adalah kebiasaan merokok dan variabel dependen adalah disfungsi ereksi. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji Chi Square dengan taraf signifikasi 0,05.

Hasil : Dari hasil penelitian kebiasaan merokok didapatkan hasil 20,0% kepala keluarga pria perokok ringan, 50,4% kepala keluarga pria perokok sedang, dan 29,6% kepala keluarga memiliki kebiasaan merokok berat. Sedangkan hasil dari gejala disfungsi ereksi yang dialami kepala keluarga pria didapatkan 25,6% Normal (tidak memiliki gejala disfungsi ereksi), 20,0% kepala keluarga memiliki gejala disfungsi ereksi ringan, 24,0% kepala keluarga mengalami gejala disfungsi ereksi ringan-sedang, 20,0% kepala keluarga mengalami gejala disfungsi ereksi sedang, dan 10,4% kepala keluarga mengalami gejala disfungsi ereksi berat.

Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan/pengaruh yang lemah antara kebiasaan merokok terhadap gejala disfungsi ereksi di RT 02 dan RT 12 Rw 03 Kelurahan Karang Basuki Malang Kec. Sukun Malang.

Kata Kunci : Kebiasaan Merokok, Disfungsi Ereksi, Kepala Keluarga Pria

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang


(13)

xii

ABSTRACT

Effect of Smoking Habit Genesis Against Erectile Dysfunction In Men Family Head On RT 02 and RT 12 RW 03 Sub Coral Basuki district. breadfruit Malang

Dimas Yan Prahmana1, Moch. Agus Krisno2, Tri Lestari 3

Background : Smoking habit often occurs in those who think that smoking is an activity that is fun and also can be friends in running the activities belonging to relax, and there is thought that smoking can reduce anxiety or tension, so forget the impact of the cigarette itself. According to (Dep.Kes, 2005) habit of smoking can cause cancer, heart attacks, impotence, and disorders of pregnancy and the fetus. On a person's smoking habit is determined by factors that encourage them to smoke, both from the social environment, demographic factors, and socio-cultural factors. Psychological factors also influence the onset of smoking on a person (Witjanti, 2003).

Methods : The study design used in this study is a descriptive analytic study design with cross sectional design . The sample in this study amounted to 65 Chief Family Men in RT 02 and RT 12 RW 03 Sub Coral Basuki Breadfruit Malang district . Sampling technique in this study using Total Sampling . With the independent variable is the habit of smoking and the dependent variable is erectile dysfunction. Analysis of the data used is the Chi Square test with a significance level of 0,05.

Results : From the results of smoking habits showed 15.40% male family head light smokers , 52,30 % of family heads were male smokers, and 32,30% of family heads have a heavy smoking habit. While the results of the symptoms of erectile dysfunction experienced by male heads of households earned 25,6% Normal (do not have symptoms of erectile dysfunction), 20,0% of family heads have mild symptoms of erectile dysfunction, 24,0% of family heads have symptoms of mild to moderate erectile dysfunction, 20,0 % of family heads were experiencing symptoms of erectile dysfunction , and 10,4% of heads of households experiencing severe symptoms of erectile dysfunction.

Conclusion : It is concluded that there is a relationship/weak influence between smoking habits of the symptoms of erectile dysfunction in RT 02 and RT 12 RW 03 Sub Basuki Reef Malang district. Breadfruit Malang.

Keywords : Smoking Habit , Erectile Dysfunction , Men Family Head

1. Program Study of Nursing Science, Health Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2.Lecturer of Muhammadiyah University of Malang


(14)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

MOTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

1.6 Batasan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Prilaku Merokok... 9

2.1.1 Definsi Prilaku Merokok... 9

2.1.2 Definisi Rokok... 10

2.1.3 Kategori Perokok... 12

2.1.4 Kandungan Racun Pada Rokok... 13


(15)

xiv

2.1.6 Jenis Penyakit Akibat Rokok... 15

2.2 Konsep Disfungsi Ereksi... 17

2.2.1 Definisi Disfungsi Ereksi …... 17

2.2.2 Epidemiologi Disfungsi Ereksi ... 19

2.2.3 Fisiologi Ereksi Penis ... 19

2.2.4 Patofisiologi dan Faktor Resiko Disfungsi Ereksi... 22

2.2.5 Pengukuran Disfungsi Ereksi ... 26

2.3 Konsep Seksualitas ... 27

2.3.1 Definisi Seksualitas ... 27

2.3.2 Kebutuhan Seksualitas ... 27

2.3.3 Dimensi Seksualitas ... 29

2.4 Konsep Pola Seksualitas... 29

2.5 Konsep Perilaku Seksualitas... 34

2.5.1 Definisi Perilaku Seksualitas... 34

2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi... 35

2.6 Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Disfungsi Ereksi... 36

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 39

3.2 Hipotesi Penelitian ... 41

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 42

4.2 Kerangka Penelitian... 42

4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 44

4.3.1 Populasi ... 44

4.3.2 Sampel ... 45

4.3.3 Teknik Sampling ... 45

4.4 Variabel Penelitian ... 45

4.4.1 Variabel Independen... 45

4.4.2 Variabel Dependen... 46

4.5 Definisi Operasional ... 46


(16)

xv

4.7 Waktu Penelitian ... 49

4.8 Instrumen Penelitian ... 49

4.8.1 Koesioner ... 49

4.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 50

4.9 Prosedur Pegumpulan Data ... 52

4.10 Analisa Data ... 55

4.11 Etika Penelitian ... 57

4.11.1 Lembar Persetujuan Penelitian... 58

4.11.2 Tanpa Nama... 58

4.11.3 Kerahasiaan... 58

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA PENELITIAN 5.1 Karakteristik Sampel ... 59

5.1.1 Data Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden... 59

5.2 Hasil dan Analisa Data ... 63

5.2.1 Gambaran Kebiasaan Merokok ... 63

5.2.2 Analisa Data Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi ... 64

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Intepretasi Dan Hasil Diskusi ... 65

6.1.1 Karakteristik Responden ... 65

6.2 Hasil Dan Analisa Data ... 68

6.2.1 Gambaran Kebiasaan Merokok ... 68

6.2.2 Analisa Data Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi ... 70

6.3 Keterbatasan Penelitian... 72

6.4 Implikasi Keperawatan ... 73

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 74

7.2 Saran... 74


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Dan Penyebab Disfungsi Ereksi ... 22

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 47

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden ... 59

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ... 60

Tabel 5.3 Crosstab Status Gejala Disfungsi Ereksi ... 61

Tabel 5.4 Gambaran Frekuensi Kebiasaan Merokok Responden... 63


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 39 Gambar 4.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian ... 43


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian Dari RT 12 Kelurahan Karang Basuki

Kec. Sukun Malang ... 80

Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden Dan Kuisioner ... 81

Lampiran 3.1 Distribusi Data Kebiasaan Merokok Di RT 12 Rw 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang... 89

Lampiran 3.2 Disfungsi Ereksi Di RT 12 Rw 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang...92

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Dengan SPSS ... 98

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian...100


(20)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika. Andaka, Deddy. 2013. Lesi hemisfer kiri berkolerasi positif dengan disfungsi ereksi pada pasien

pasca stroke. Denpasar : Program Studi Ilmu Biomedik. Universitas Udayana Denpasar.

Arikunto, S. (2002), Proses Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi III. Jakarta: Rineke Cipta.

Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, S.2010.Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik (BPS). 2004. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) 2003-2004.

Baldo, O., Eardley, I. 2005. Diagnosis and Investigation of Men with Erectile Dysfunction. Journal of men's health and gender, 2(1):79-86.

Bener, A., Al-Hamaq, A.O.A.A., Kamran, S., Al-Ansari, A. 2008. Prevalence of erectile dysfunction in male stroke patients, and associated

co-morbidities and risk factors. International Urology and Nephrology, 40:701-708.

Blümel, J.E., Chedraui, P., Gili, S.A., Navarro, A., Valenzuela, K., Vallejo, S. Is the Androgen Deficiency of Aging Men (ADAM) questionnaire useful for the screening of partial androgenic deficiency of aging men?. 2009. Maturitas. 63:365-368.

Bhogal, S.K., Teasell, R., Foley, N., Speechley, M. 2004. Lesion Location and Poststroke Depression Systematic Review of the Methodological Limitations in the Literature. Stroke, 35:794-802.

Bustan MN. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta :Rineka.

Chobanian, A.V., Bakris, G.L., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.A., Izzo, J.L., Jones, D.W., Materson, B.J., Oparil, S., Wright, J.T., Roccella, E.J. 2003. Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Hypertension, 42:1206-1252.

Cuzin, B., Cour, F., Bousquet, P.J., Bondil, P., Bonierbale, M., Chevret-Measson, M., Collier, F., Colson, M.H., Corman, A., de Crecy, M., Desbarats, M., Desvaux, P., Droupy, S., Faix, A., Lemaire, A., Paganelli, F., Paris, G.,


(21)

xx

Porto, R., Segalas, M., Tournerie, I., Costa, P. 2011. Guidelines for general practitioners for first-line management of erectile dysfunction (updated 2010). Sexologies, 20:23-35.

Depkes RI, 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.

Depkes R.I. (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.

Derouet, H., Lehmann, J., Stamm, B., Lühl, C., Römer, D., Georg, T., Isenberg, E., Gebhardt, T., Stoeckle, M. 2002. Age Dependent Secretion of LH and ACTH in Healthy Men and Patients with Erectile Dysfunction. European Urology, 41:144-154.

Gaete, J.M., Bogousslavsky, J. 2008. Post-Stroke Depression. Expert Review of Neurotherapeutics, 8(1):75-92.

Giuliano, F., Leriche, A., Jaudinot, E.O., de-Gendre, A.S. 2004. Prevalence of Erectile

Glasier A, Gebbie A 2002. Keluarga berencan & kesehatan reproduksi. EGC, Jakarta Giuliano, F., Rampin, O. 2000. Central neural regulation of penile erection.

Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 24:517-533.

Gustan. 2013. Pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan pola seksualitas pada pasangan suami istri. Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan. UMM .

Hans Tendra. 2003. Merokok dan Kesehatan. Surabaya. http://yahoo.com

Hatzimouratidis, K., Amar, E., Eardley, I., Giuliano, F., Hatzichristou, D., Montorsi, F., Vardi, Y., Wespes, E. 2010. Guidelines on Male Sexual Dysfunction: Erectile Dysfunction and Premature Ejaculation. European Urology, 57:804-814.

Hidayat, A. Aziz Alimul (2007) Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :Salemba Medika.

Hidayat, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.Jakarta :Salemba Medika.

INA-EDACT (2000). Disfungsi Ereksi, Apa yang Harus Diketahui Oleh Pria dan Wanita: Jakarta.

Ip Suiraoka, 2012. Penyakit Degeneratif, Nuha Medika: Yogyakarta

Jung, J.H., Kam, S.C., Choi, S.M., Jae, S.U., Lee, S.H., Hyun, J.S. 2008. Sexual

Dysfunction in Male Stroke Patients: Correlation Between Brain Lesions and Sexual Function. Urology, 71(1):99-103.


(22)

xxi

Lue, T.F. 2000. Erectile Dysfunction. In: Wood, A.J.J., editors. The New England Journal of Medicine, 342(24):1802-1813.

Manolis, A., Doumas, M. 2012. Antihypertensive Treatment and Sexual Dysfunction. Current Hypertension Reports, 14:285-292.

McVary, K.T., Carrier, S., Wessells, H. 2001, dalam Andaka, Deddy. 2013. Lesi hemisfer kiri berkolerasi positif dengan disfungsi ereksi pada pasien pasca stroke. Denpasar : Program Studi Ilmu Biomedik. Universitas Udayana Denpasar.

Notoadmodjo, S.2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta.

Pistoia, F., Govoni, S., Boselli, C. 2006. Sex after stroke: A CNS Only Dysfunction?. Pharmacological Research, 54:11-18.

Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta : EGC . 2005.

Riset kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2007. Depkes RI. Jakarta Tahun 2009. Rosen, R.C., Cappelleri, J.C., Smith. M.D., Lipsky, J., Peña, B.M. 1999. Development

and Evaluation of an Abridged, 5-item Version of the International Index of Erectile Function (IIEF-5) as a Diagnostic Tool for Erectile Dysfunction. International Journal of Impotence Research, 11:319-326.

Rudianto, A., Lindarto, D., Decroli, E., Shahab, A., Tarigan, T.J.E., Adhiarta, I.G.N., Pemayun, T.G.D., Pramono, B., Supriyanto, Wibisono, S., Gotera, W., Aman, A.M., Pandelaki, K. 2011. Konsensus Pengelolaan dan

Penegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta: PB Perkeni.

Thorve, S.V., Kshirsagar, A.D., Vyawahare, N.S., Joshi, V.S., Ingale, K.G., Mohite, R.J. 2011. Diabetes-induced erectile dysfunction: epidemiology, pathophysiology and management. Journal of Diabetes and Its Complications, 25:129-136.

Toda, N., Ayajiki, K., Okamura, T. 2005. Nitric oxide and penile erectile function. Pharmacology & Therapeutics, 106:233-266.

Traish, A.M., Goldstein, I., Kim, N.N. 2007. Testosterone and Erectile Function: From Basic Research to a New Clinical Paradigm for Managing Men with Androgen Insufficiency and Erectile Dysfunction. European urology. 52:54- 70.


(23)

xxii

Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Sholeh, S. Naga. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta : Diva Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung :Alfabeta.

Suryo, Sukendro. 2007. Filosofi Merokok (Sehat, Tanpa Berhenti Merokok). Yogyakarta :Pinus.

Wespes, E., Amar, E., Eardley, I., Giuliano, F., Hatzichristou, D., Hatzimouratidis, K., Montorsi, F., Vardi, Y. 2012. Guidelines on Male Sexual Dysfunction: Erectile dysfunction and premature ejaculation. European Association of Urology, 41:1-48.

Wespes, E., Amar, E., Eardley, I., Hatzichristou, D., Hatzimouratidis, K., Montorsi, F., Pryor, J., Vardi, Y. 2006. EAU Guidelines on Erectile Dysfunction: An Update. European Urology, 49:806-815.

WHO. ‘The Tobacco Atlas (2002) in FCA’. Tobacco Facts. Fact Sheet.

http://www.kompas.com/read/xml/2001/11/19/1223505/masyarakat.tidak.tahu.ad


(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan upaya pembangunan kesehatan dapat diukur dengan menurunnya angka kesakitan, angka kematian umum, ibu dan bayi, serta meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). Proporsi penduduk Indonesia umur 55 tahun ke atas pada tahun 1990 sebesar 7,7% dari seluruh populasi, pada tahun 2000 meningkat menjadi 9,37% dan diperkirakan tahun 2010 proporsi tersebut akan meningkat menjadi 12%, serta UHH meningkat menjadi 65-70 tahun. Secara demografi struktur umur penduduk Indonesia bergerak ke arah struktur penduduk yang semakin menua (ageing population) yang akan berdampak pada pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) di masyarakat dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. (DepKes RI, 2003)

Pada akhir abad 20 Prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utarautama dengan faktor risiko yang sama (common underlying risk factor) (DepKes RI, 2003)

Penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular mengalami peningkatan resiko penyebab kematian, dimana pada tahun 1990, kematian penyakit tidak menular 48 % dari seluruh kematian di dunia, sedangkan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal dan stroke sebanyak 43% dari seluruh kamatian di dunia dan meningkat pada tahun 2000 kematian akibat penyakit tidak menular yaitu 64 % dari seluruh kematian dimana 60 % disebabkan karena penyakit jantung dan


(25)

2

pembuluh darah, stroke dan gagal ginjal. Pada tahun 2020, diperkirakan kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 73% dari seluruh kematian di dunia dan sebanyak 66 % diakibatkan penyakit jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal dan stroke, dimana faktor resiko utama penyakit tersebut adalah hipertensi dan memiliki kebiasaan tidak sehat yaitu merokok. (Ip Suiraoka, 2012).

Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah menjadi budaya. Hal ini ditambah dengan gencarnya iklan-iklan rokok yang mengidentikkan dengan kejantanan, kesegaran, dan keperkasaan. Bagi pria, semakin muda usia mereka menghisap rokok, maka semakin tumbuh rasa bangga. Kebiasaan merokok ini banyak kita jumpai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut. Meskipun dalam kemasan dan iklan-iklan yang tersebar di masyarakat sudah tercantum bahaya dari merokok, masih banyak masyarakat yang tidak memberikan perhatian serius tentang masalah itu. Masih banyak kampanye untuk merokok dari pada anti-rokok. Kenyataannya kebiasaan merokok di masyarakat sekarang ini memang sangat sulit ditinggalkan karena rokok mengandung zat nikotin yang bersifat zat adiktif (ketagihan) bagitubuh. Walau zat adiktif yang dikandungan rokok tidak seberat adiktif pada narkotika dan obat-obatan berbahaya( narkoba), zat adiktif rokok sangat sulit untuk dilepaskan (Kompas, 2001).

Kebiasaan merokok seringkali terjadi pada mereka yang menganggap bahwa merokok merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan sekaligus dapat dijadikan teman dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang tergolong santai, bahkan ada pula yang beranggapan bahwa merokok merupakan sebuah bantuan yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi kegelisahan atau ketegangan. Kebiasaan merokok pada seseorang ini sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendorong mereka untuk merokok, baik dari lingkungan sosial, factor demografis, serta faktor sosio-kultural.


(26)

3

Faktor psikologis juga berpengaruh terhadap timbulnya kebiasaan merokok pada seseorang. (Witjanti, 2003)

Perlu diketahui bahwa dibalik semua kenikmatan yang diperoleh dari kebiasaan merokok yang dilakukan, banyak sekali terdapat dampak yang ditimbulkan bagi si perokok. Namun kebiasaan merokok cenderung memiliki banyak segi negatifnya, antara lain dampak bagi orang yang berada disekitar perokok, atau dikenal dengan istilah perokok pasif.

Badan Pusat Statistik menyebut jumlah perokok pemula umur 5-9 tahun naik signifikan. Hanya dalam tempo tiga tahun (2001-2004), persentase perokok pemula naik dari 0,4 persen menjadi 2,8 persen. Sedangkan menurut WHO, prevalensi merokok di Indonesia adalah yang tercepat di dunia, yaitu sekitar 14,5 persen (Jawa Pos, 2008). Menurut World Health Organization Asia Regional Office (SEARO) menyebutkan Indonesia menduduki peringkat keempat jumlah perokok terbanyak di dunia, dan kematian akibat kebiasaan merokok setahunnya ditahun 1992 diperkirakan 192.000 orang (WHO SEARO, 2002). Oleh karena itu, pemerintah tidak kurang-kurang dalam mengatasi masalah ini. Dengan dicanangkannya Hari Bebas Tembakau Sedunia, maka secara sedikit demi sedikit orang yang memahami hal ini akan melaksanakannya, sehingga akan mengurangi tingginya angka perokok. Namun sebaliknya, terutama orang awam, orang yang tinggal didaerah pedesaan yang tidak paham dan tidak tahu akan hal ini tetap merokok meskipun ada keharusan untuk tidak merokok. (Saptarsi, 2006)

Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar masyarakat, yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 dan Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Pembangunan kesehatan haruslah dipandang sebagai suatu


(27)

4

investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang antara lain suatu komponen utama untuk pendidikan dan ekonomi serta kesehatan yang juga memiliki peran dalam penanggulangan kemiskinan. (Indra, 2009)

Berdasarkan data WHO 2002, merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. (Dep.Kes, 2005). Hal ini disebabkan karena pengaruh zat kimia yang ditemukan didalam rokok. Dalam propaganda anti rokok, memang telah dicantumkan bahwa selain mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, rokok juga menyebabkan impotensi. Ini berdasarkan sebuah Studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control di Atlanta dengan melibatkan 60 orang pria ditemukan bahwa pria lebih besar resikonya 27 kali lipat untuk menderita impotensi atau disfungsi ereksi (DE).

Disfungsi ereksi (DE) didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang menetap dan atau kambuhan (setidaknya tiga bulan) untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk memungkinkan hubungan seksual yang memuaskan (Wespes dkk., 2002). Walaupun DE merupakan gangguan yang tidak berbahaya, DE berhubungan dengan kesehatan fisik dan psikologis, dan memiliki pengaruh yang bermakna pada kualitas hidup, baik bagi penderita maupun keluarganya (Hatzimouratidis dkk., 2010; Wespes dkk., 2012).

Disfungsi Ereksi atau erectile dysfunction adalah disfungsi sexsual yang ditandai dengan ketidakmampuan atau mempertahankan ereksi pada pria untuk mencapai kebutuhan sexsual dirinya sendiri maupun pasangannya. Disfungsi ereksi (DE) merupakan masalah yang signifikan dan umum di bidang medis, merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun prevalensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan karena kebanyakan pria Indonesia malu membicarakan DE, sehingga data


(28)

5

pasti tentang jumlah pasien DE di Indonesia jarang didapatkan dan masalah DE menjadi terabaikan (INA-EDACT, 2000).

Berdasarkan dari latar belakang dan data yang diperoleh bahwa angka kebiasaan merokok semakin meningkat di indonesia salah satu daerah yang banyak memiliki kebiasaan merokok adalah malang. Disini peneliti akan melakukan penelitian di daerah malang khususnya di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang. Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang kebiasaan merokok yang dilakukan oleh pria. Karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi Pada Pria Di Wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang.

1.2 Rumusan Penelitian

Apakah ada pengaruh antara kebiasaan merokok terhadap kejadian impotensi atau disfungsi ereksi (DE) pada kepala keluarga pria di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada kepala keluarga pria di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang

1.3.2 Tujuan Kusus

a. Mengidentifikasi kebiasaan merokok pada kepala keluarga pria di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang


(29)

6

b. Menganalisis pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada kepala keluarga pria di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan pengetahuan untuk memperluas wawasan tentang pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada pria.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Memberi masukan pada institusi pendidikan keperawatan, tentang pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada pria , sehingga informasi ini dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah strategi dalam mencegah terjadinya penurunan status kesehatan pada pria, yang nantinya dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan materi perkuliahan.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi lebih lanjut bahwa rokok dapat menyebakan terjadinya disfungsi ereksi dan penakit berbahaya lainnya, sehingga masyarakat dapat menjauhi prilaku atau kebiasaan merokok.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelitian dari Ade Zarafeby Samberka (2010) didapatkan bahwa ada hubungan antara usia dan lama menderita diabetes militus dengan kejadian disfungsi ereksi pada pasien pria DM di poliklinik khusus endokrinologi RS. DR. M. Djamil Padang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu usia dan lama menderita DM sebagai variabel independen dan Disfungsi Ereksi pada pasien


(30)

7

pria DM di poliklinik khusus endokrinologi RS. DR. M. Djamil Padang sebagai variabel dependen. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan, tempat, dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok sebagai variabel independen dan Disfungsi Ereksi (DE) pada kepala keluarga pria di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian ini adalah di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang pada bulan Februari 2014.

Sebuah penelitian perihal pengaruh merokok dan impotensi dilakukan oleh Australian Study of Health dan di publikasikan oleh Tobacco Control, dari British Medical Journal (sumber: www.kalbe.co.id/24 Maret 2006). Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu merokok sebagai variabel independen dan Disfungsi Ereksi pada pria perokok di Australia sebagai variabel dependen. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah tempat dan waktu penelitian. Tempat dan waktu penelitian yang saya lakukan adalah di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang pada bulan Februari 2014.

1.6 Batasan Istilah 1. Merokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Hans Tendra, 2003).

Menurut Suprayanto (2011) prilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung.


(31)

8

Kategori perokok di bagi menjadi dua yaitu

a. Menurut Bustan (2007), rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari hisapan perokok atau asap utama pada rokok yang di hisap (mainstream).

b. Perokok pasif adalah asa prokok yang di hirup oleh seseorang yang tidak merokok (Pasive Smoker).

2. Disfungsi Ereksi

DE didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang menetap dan atau kambuhan (setidaknya tiga bulan) untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk memungkinkan hubungan seksual yang memuaskan (Wespes dkk., 2002).

Disfungsi Ereksi merupakan komplikasi kronik yang sering terjadi pada diabetes melitus, tetapi hanya sebagian kecil yang mengeluhkannya. Hal ini mungkin disebabkan karena kebanyakan pria Indonesia malu membicarakan DE, sehingga data pasti tentang jumlah pasien DE di Indonesia jarang didapatkan dan masalah DE menjadi terabaikan(INA-EDACT, 2000).


(1)

Faktor psikologis juga berpengaruh terhadap timbulnya kebiasaan merokok pada seseorang. (Witjanti, 2003)

Perlu diketahui bahwa dibalik semua kenikmatan yang diperoleh dari kebiasaan merokok yang dilakukan, banyak sekali terdapat dampak yang ditimbulkan bagi si perokok. Namun kebiasaan merokok cenderung memiliki banyak segi negatifnya, antara lain dampak bagi orang yang berada disekitar perokok, atau dikenal dengan istilah perokok pasif.

Badan Pusat Statistik menyebut jumlah perokok pemula umur 5-9 tahun naik signifikan. Hanya dalam tempo tiga tahun (2001-2004), persentase perokok pemula naik dari 0,4 persen menjadi 2,8 persen. Sedangkan menurut WHO, prevalensi merokok di Indonesia adalah yang tercepat di dunia, yaitu sekitar 14,5 persen (Jawa Pos, 2008). Menurut World Health Organization Asia Regional Office (SEARO) menyebutkan Indonesia menduduki peringkat keempat jumlah perokok terbanyak di dunia, dan kematian akibat kebiasaan merokok setahunnya ditahun 1992 diperkirakan 192.000 orang (WHO SEARO, 2002). Oleh karena itu, pemerintah tidak kurang-kurang dalam mengatasi masalah ini. Dengan dicanangkannya Hari Bebas Tembakau Sedunia, maka secara sedikit demi sedikit orang yang memahami hal ini akan melaksanakannya, sehingga akan mengurangi tingginya angka perokok. Namun sebaliknya, terutama orang awam, orang yang tinggal didaerah pedesaan yang tidak paham dan tidak tahu akan hal ini tetap merokok meskipun ada keharusan untuk tidak merokok. (Saptarsi, 2006)

Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar masyarakat, yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 dan Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Pembangunan kesehatan haruslah dipandang sebagai suatu


(2)

investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang antara lain suatu komponen utama untuk pendidikan dan ekonomi serta kesehatan yang juga memiliki peran dalam penanggulangan kemiskinan. (Indra, 2009)

Berdasarkan data WHO 2002, merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. (Dep.Kes, 2005). Hal ini disebabkan karena pengaruh zat kimia yang ditemukan didalam rokok. Dalam propaganda anti rokok, memang telah dicantumkan bahwa selain mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, rokok juga menyebabkan impotensi. Ini berdasarkan sebuah Studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control di Atlanta dengan melibatkan 60 orang pria ditemukan bahwa pria lebih besar resikonya 27 kali lipat untuk menderita impotensi atau disfungsi ereksi (DE).

Disfungsi ereksi (DE) didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang menetap dan atau kambuhan (setidaknya tiga bulan) untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk memungkinkan hubungan seksual yang memuaskan (Wespes dkk., 2002). Walaupun DE merupakan gangguan yang tidak berbahaya, DE berhubungan dengan kesehatan fisik dan psikologis, dan memiliki pengaruh yang bermakna pada kualitas hidup, baik bagi penderita maupun keluarganya (Hatzimouratidis dkk., 2010; Wespes dkk., 2012).

Disfungsi Ereksi atau erectile dysfunction adalah disfungsi sexsual yang ditandai dengan ketidakmampuan atau mempertahankan ereksi pada pria untuk mencapai kebutuhan sexsual dirinya sendiri maupun pasangannya. Disfungsi ereksi (DE) merupakan masalah yang signifikan dan umum di bidang medis, merupakan kondisi medis yang tidak berhubungan dengan proses penuaan walaupun prevalensinya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan karena kebanyakan pria Indonesia malu membicarakan DE, sehingga data


(3)

pasti tentang jumlah pasien DE di Indonesia jarang didapatkan dan masalah DE menjadi terabaikan (INA-EDACT, 2000).

Berdasarkan dari latar belakang dan data yang diperoleh bahwa angka kebiasaan merokok semakin meningkat di indonesia salah satu daerah yang banyak memiliki kebiasaan merokok adalah malang. Disini peneliti akan melakukan penelitian di daerah malang khususnya di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang. Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang kebiasaan merokok yang dilakukan oleh pria. Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi Pada Pria Di Wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang.

1.2 Rumusan Penelitian

Apakah ada pengaruh antara kebiasaan merokok terhadap kejadian impotensi atau disfungsi ereksi (DE) pada kepala keluarga pria di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada kepala keluarga pria di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang

1.3.2 Tujuan Kusus

a. Mengidentifikasi kebiasaan merokok pada kepala keluarga pria di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang


(4)

b. Menganalisis pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada kepala keluarga pria di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan pengetahuan untuk memperluas wawasan tentang pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada pria.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Memberi masukan pada institusi pendidikan keperawatan, tentang pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian disfungsi ereksi pada pria , sehingga informasi ini dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah strategi dalam mencegah terjadinya penurunan status kesehatan pada pria, yang nantinya dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan materi perkuliahan.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi lebih lanjut bahwa rokok dapat menyebakan terjadinya disfungsi ereksi dan penakit berbahaya lainnya, sehingga masyarakat dapat menjauhi prilaku atau kebiasaan merokok.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelitian dari Ade Zarafeby Samberka (2010) didapatkan bahwa ada hubungan antara usia dan lama menderita diabetes militus dengan kejadian disfungsi ereksi pada pasien pria DM di poliklinik khusus endokrinologi RS. DR. M. Djamil Padang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu usia dan lama menderita DM sebagai variabel independen dan Disfungsi Ereksi pada pasien


(5)

pria DM di poliklinik khusus endokrinologi RS. DR. M. Djamil Padang sebagai variabel dependen. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan, tempat, dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok sebagai variabel independen dan Disfungsi Ereksi (DE) pada kepala keluarga pria di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian ini adalah di wilayah RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang pada bulan Februari 2014.

Sebuah penelitian perihal pengaruh merokok dan impotensi dilakukan oleh Australian Study of Health dan di publikasikan oleh Tobacco Control, dari British Medical Journal (sumber: www.kalbe.co.id/24 Maret 2006). Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu merokok sebagai variabel independen dan Disfungsi Ereksi pada pria perokok di Australia sebagai variabel dependen. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah tempat dan waktu penelitian. Tempat dan waktu penelitian yang saya lakukan adalah di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang pada bulan Februari 2014. 1.6 Batasan Istilah

1. Merokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Hans Tendra, 2003).

Menurut Suprayanto (2011) prilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung.


(6)

Kategori perokok di bagi menjadi dua yaitu

a. Menurut Bustan (2007), rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari hisapan perokok atau asap utama pada rokok yang di hisap (mainstream).

b. Perokok pasif adalah asa prokok yang di hirup oleh seseorang yang tidak merokok (Pasive Smoker).

2. Disfungsi Ereksi

DE didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang menetap dan atau kambuhan (setidaknya tiga bulan) untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk memungkinkan hubungan seksual yang memuaskan (Wespes dkk., 2002).

Disfungsi Ereksi merupakan komplikasi kronik yang sering terjadi pada diabetes melitus, tetapi hanya sebagian kecil yang mengeluhkannya. Hal ini mungkin disebabkan karena kebanyakan pria Indonesia malu membicarakan DE, sehingga data pasti tentang jumlah pasien DE di Indonesia jarang didapatkan dan masalah DE menjadi terabaikan(INA-EDACT, 2000).


Dokumen yang terkait

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

HUBUNGAN LARANGAN MEROKOK DI TEMPAT KERJA DAN TAHAPAN SMOKING CESSATION TERHADAP INTENSITAS MEROKOK PADA KEPALA KELUARGA DI RT 1, RT 2, RT 4, RT 6, RT 7, RT 11, RT 12 DAN RT 13 KELURAHAN LABUHAN RATU RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

2 44 64

HUBUNGAN SIKAP ISTRI TENTANG MEROKOK DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP INTENSITAS MEROKOK KEPALA KELUARGA DI RT 1, RT 2, RT 4, RT 6, RT 7, RT 11, RT 12, DAN RT 13 KELURAHAN LABUHAN RATU RAYA KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

7 45 70

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK (Studi Kasus di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Makamhaji Kartasura Upaya Keluarga Dalam Menanamkan Ibadah Pada Anak(Studi Kasus Keluarga Di Dukuh Sidomulyo Rt 01 Dan Rt 02 Rw 03 Makamhaji Kartasura

0 3 15

UPAYA KELUARGA DALAM MENANAMKAN IBADAH PADA ANAK (Studi Kasus Keluarga di Dukuh Sidomulyo RT 01 dan RT 02 RW 03 Upaya Keluarga Dalam Menanamkan Ibadah Pada Anak(Studi Kasus Keluarga Di Dukuh Sidomulyo Rt 01 Dan Rt 02 Rw 03 Makamhaji Kartasura Tahun 2016

0 2 18

005. BAPP Pembangunan Jalan Lingkungan RT.03, RW 02 Kelurahan Kampeonaho.

0 2 1

Pekerjaan pembangunan Talud RT 02 RW 03 Kelurahan Angkasa

0 0 1

Dk. Ngemplak RT.01 RW.01 Dk. Mayang RT.02 RW.03, Ds. Mayang, Kec. Gatak.

0 0 1

8. Buras Jalan Gg. RT.03 RW.02 Pelimpak Kelurahan Serasan Kec. Serasan

0 0 1

RT RW 001 005 Sintang Nama Ibu Pendidika

0 1 7