Letak rumah bordil di sebelah barat pelabuhan yang berbaur dengan perumahan penduduk, sedangkan letak lokalisasi sangat terpencil. Jumlah rumah bordil hanya 4
rumah dan lingkungannya tidak sehat, karena dekat dengan pinggir kali. Pemilik rumah bordil ini adalah seorang ibu yang gagal menjadi transmigran di Merauke.
PSK yang bekerja di sini berasal dari daerah yang sama dengan pemilik rumah bordil, yaitu Jawa Timur.
Di daerah lokalisasi tersebut terdapat 8 bangunan rumah panggung yang menjadi tempat kerja PSK. Masing-masing bangunan ada pemiliknya, yang
umumnya adalah transmigran. Sementara itu 13 karaokediskotikcaféb ar letaknya menyebar di pusat daerah kota.
4.2. Karakteristik Pekerja Seks Komersial PSK
PSK merupakan salah satu kelompok masyarakat berperilaku seks yang berisiko terkena dan atau menularkan virus HIVAIDS. Karakteristik PSK yang akan
dibahas ini be rkaitan dengan umur, tingkat pendidikan, lamanya bekerja sebagai pekerja seks, tempat kerjanya, tarif dan infeksi menular seksual. Secara keseluruhan
jumlah PSK yang menjadi sampel sebanyak 6610, sebanyak 4102 PSK 62,1 persen bekerja di non- lokalisasi dan sisanya bekerja di lokalisasi. Lokalisasi ada yang resmi,
artinya ada ijin dari pemerintah daerah setempat untuk lokalisasi dan biasanya tempat ini diawasi oleh dinas sosial dan kesehatan dan letaknya terpencil. Lokalisasi yang
tidak resmi, biasanya di jalan, kuburan, taman dan mudah hilang bila ada pemeriksaan dari aparat pemerintah, namun kemudian bisa muncul kembali. PSK
yang bekerja di bukan lokalisasi, biasanya menyamarkan pekerjaannya untuk mendapatkan pelanggan. Sebelum melakukan transaksi seks, mereka menawarkan
jasa seks sebagai tambahan jasa lainnya. Mereka menyediakan tempat khusus untuk melakukan transaksi seks tersebut.
Tabel 4. Persentase PSK Berdasarkan Jenis Tempat Kerja di 10 Propinsi
Tahun 20022003 Jenis Tempat Kerja
Lokalisasi Non-Lokalisasi
Rumah bordil 84,81
8,32 Jalangangtamankuburan
7,14 11,75
Hotelmotelcottage 0,48
7,41 Panti pijatsalonspa
1,99 27,57
Karaokediskotikrestorancafébar 2,35
42,93 Lainnya
3,23 2,02
Jumlah persen 100,00
100,00 Jumlah sample orang
2508 4102
Keterangan: Diolah dari data base hasil SSP 20022003
Pada Tabel 4 terlihat bahwa tempat kerja PSK dimana saja, namun sebagian besar PSK yang bekerja di lokalisasi tempatnya di rumah bordil dan sebagian besar
PSK yang bekerjanya bukan di lokalisasi, tempatnya di karaokediskotikrestorancafébar dan panti pijatsalonspa. Beragamnya tempat
kerja PSK ini menunjukkan bahwa mereka tidak terorganisir, sehingga sulit dipantau dan dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat. Bagi orang awam yang datang ke
tempat seperti karaoke, diskotik, restoran, café, ataupun sangat sulit membedakan mana PSK-nya, karena siapapun bisa menjadi PSK, ibu rumah tangga, wanita pekerja
ataupun pelajar. Rata-rata umur PSK sekitar 27 tahun, namun cukup banyak PSK yang berusia
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, masing-masing sekitar 17 persen dan 15 persen. PSK yang bekerja di karaokediskotikbar umumnya berusia muda, yaitu
sekitar 24 tahun, sebaliknya PSK yang paling tua bekerja di lokasi PPsalonSpa, yaitu sekitar 31 tahun. Sementara itu PSK yang bekerja di rumah bordil rata-rata
berusia 28 tahun dan PSK yang bekerja di jalantamankuburan rata-rata berusia 26 tahun.
Dilihat dari tarif yang diterima PSK saat terakhir menerima pembayaran dari pelanggan, terlihat bahwa terdapat gradasi yang cukup mencolok antar tempat kerja.
Di lokasi bordil, umumnya PSK menerima tarif pada kelompok Rp41.000-75.000, bahkan cukup banyak yang menerima tarif di bawah Rp40.000,-. PSK yang bekerja
ditempat ini yang menerima tarif lebih dari Rp150.000 hanya 6,4 persen. PSK yang
bekerja di lokasi jalangangtamankuburan menyebar pada kelompok di bawah Rp150.000,-. Sementara itu PSK yang bekerja di lokasi selain di kedua tempat tadi
umumnya bertarif pada kelompok di atas Rp40.000,- Rata-rata tarif yang diterima PSK yang bekerja karaokediskotikrestorancafébar paling tinggi, sedangkan PSK
yang bekerja di rumah bordil menerima tarif yang paling kecil, seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Persentase PSK menurut Tempat Kerja dan Kelompok Tarif di 10 Propinsi Tahun 20022003
Kelompok Tarif Rp Tempat Kerja
40.000 41.000-
75.000 76.000-
150.000 Lebih dari
150.000 Jumlah
Rata-rata Tarif
Rp Rumah bordil
32,0 42,9
18,7 6,4
100 71.300
Jalangangtamank uburan
26,8 30,0
28,9 14,4
100 101.000
Hotelmotelcottage 14,9
12,3 33,5
39,2 100
224.600 Panti pijatsalonspa
14,0 18,7
43,5 23,8
100 146.470
Karaokediskotikre storancafébar
15,2 7,6
16,8 60,4
100 373.900
Lainnya 8,5
34,1 34,8
22,6 100
112.720
Keterangan: Diolah dari data base hasil SSP 20022003
Bila dikaitkan dengan tingkat pendidikan PSK, terlihat bahwa PSK semakin tinggi tingkat pendidikan PSK semakin tinggi tarifnya. Pada Tabel 6 menunjukkan
bahwa PSK yang bekerja di karaokediskotikrestorancafébar umumnya berpendidikan minimal tamat SLTP, sedangkan PSK yang bekerja di rumah bordil
umumnya berpendidikan paling tinggi tamat SD. Lamanya PSK bekerja, terutama di daerah tempat kerja sekarang,
menunjukkan bahwa di semua tempat kerja lama kerja lebih dari 20 bulan sekitar 2 tahun, kecuali di karaokediskotikrestorancafébar. Ini menunjukkan bahwa PSK
yang bekerja di tempat ini cukup tinggi mobilitasnya, mereka cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun perpindahannya bukan ke daerah yang
berbeda tetapi ke tempat kerja lain di daerah yang sama. Hal ini didukung pernyataan
mereka yang hanya 23,6 persen mengaku pernah bekerja di daerah lain, seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4.
Tabel 6. Persertase PSK menurut Tingkat Pendidikan 10 Propinsi Tahun 20022003
Tempat Kerja Tdk
sekolah Tdk tamat
SD Tamat
SD Tamat
SLTP Tamat
SLTA ke atas
Jumlah
Rumah bordil 37,3
38,7 17,9
6,0 100
Jalangangtamankuburan 30,7
33,6 25,3
10,4 100
Hotelmotelcottage 7,9
26,3 35,4
16,6 100
Panti pijatsalonspa 17,4
34,7 31,3
16,6 100
Karaokediskotikrestoran cafébar
7,5 25,8
37,6 29,1
100 Lainnya
25,6 37,8
31,7 4,9
100
Keterangan: Diolah dari data base hasil SSP 20022003
Akibat dari perilaku seks berisiko yang dilakukan PSK, kemungkinan besar mereka akan mengalami gejala-gejala infeksi menular seksual IMS. IMS yang
diamaksud adalah keputihan yang disertai bau tidak sedap, lukakoreng di daerah kelamin, dan benjolan di sekitar alat kelamin. Hasil SSP menunjukkan bahwa sekitar
23 persen PSK mengalami IMS. Dari persentase tersebut, paling banyak adalah PSK yang bekerja di rumah bordil 8,8, diikuti berturut-turut oleh PSK yang bekerja di
karaokediskotikrestorancafébar 6,1, di jalangangtamankuburan 3,5, di hotelmotelcottage 2,8, di panti pijatsalonspa 1,2 dan di tempat lainnya
0,7.
Gambar 3. Rata-rata Lama Bekerja PSK di 10 Propinsi Tahun 20022003
24 25
21 28
15 21
5 10
15 20
25 30
Rumah bordil Jalangangtamankuburan
Hotelmotelcottage Panti pijatsalonspa
Karaokediskotikrestoran... Lainnya
Tempat Kerja
Bulan
Gambar 4. Persentase PSK yang Pernah Bekerja di Daerah Lain di 10 Propinsi Tahun 20022003
28.6 29.8
31.6 22
23.6 26.2
5 10
15 20
25 30
35
Rumah bordil Jalangangtamank...
Hotelmotelcottage Panti pijatsalonspa
Karaokediskotikres... Lainnya
Tempat Kerja
Persen
Salah satu usaha yang dilakukan PSK agar tidak menularkan IMS atau virus HIVAIDS kepada pelanggannya adalah dengan menggunakan kondom saat
berhubungan seks. Usaha ini tidak berhasil, karena sebagian besar pelanggan tidak mau menggunakan kondom dengan alasan “tidak enak”.
4.3. Karakteristik Pelanggan