Teknik observasi Teknik Wawancara

35

3.4.1 Teknik observasi

Menurut Nasution 1988: 10 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi atau yang disebut pula pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera Arikunto 1998: 128. Sedangkan menurut Sanafiah Faisal 1990 mengklasifikasikan observasi menjadi: observasi berpartisipasi participant obervation, dan observasi yang secara terang-terangan dan tersamar overt observation dan covert observation, dan observasi yang tak terstruktur unstructured observation. Observasi dalam penelitian ini adalah mengamati secara langsung pertunjukan kesenian tradisional Emprak Sido Mukti untuk memperoleh data. Dalam observasi ini peneliti mengamati mulai dari persiapan, melihat langsung pertunjukan dan sesudah pertunjukan. Tahapan tersebut peneliti lakukan untuk mendapatkan data mengenai: 1 Bagaimana persiapan dari kelompok musik Emprak Sido Mukti khususnya personalia dan kesiapan sarana prasarana peralatan musik yang digunakan menjelang pementasan, teknik pengambilan gambar dokumentasi. 2 Keadaan selama pertunjukan atau pementasan berlangsung kaidah-kaidah musik, irama, dan kekompakan para personalia yang memainkan musik dalam lagu-lagu yang disajikan, dipadukan dengan tari-tarian. 3 Hal-hal yang dilakukan setelah pertunjukan berlangsung. Disamping dokumen selama pertunjukan, peneliti juga mendapatkan data-data 36 berupa rekaman foto pada edisi pertunjukan-pertunjukan khusus, misalnya ketika upacara adat menyambut panen di desa Kepuk, kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

3.4.2 Teknik Wawancara

Pengumpulan data dengan teknik wawancara, menurut Esterberg 2002: 67 mendefinisikan interview sebagai berikut; wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Stainback 1988: 18 mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam proses penelitian ini peneliti mengadakan wawancara atau interview dengan sesepuh, pemain, pengurus serta pendukung kesenian tradisional ini. Setelah mendapat ijin untuk mengadakan penelitian pada kelompok kesenian tradisional Emprak Sido Mukti ini, selanjutnya pada perkunjungan yang kedua peneliti langsung menanyakan keterkaitan dengan kesenian Emprak Sido Mukti. Wawancara selanjutnya dilakukan tatkala peneliti akan melihat pertunjukan secara langsung. Wawancara disusun secara terstrukutur artiya peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan sehingga memudahkan peneliti maupun pihak yang diwawancarai. 37

3.4.3 Teknik Dokumentasi