PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Perseaamericana Mill.) TERHADAP KADAR LDL PADA TIKUS (Rattusnovergicus)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Aterosklerosis merupakan suatu penyakit akibat respon peradangan pada

pembuluh darah yang bersifat progresif. Komplikasi terpenting dari aterosklerosis
adalah penyakit jantung koroner (Suyatna, 2007). Gangguan ini ditandai dengan
adanya plak pada endotel arteri yang menyebabkan pengerasan pembuluh arteri
dan penyempitan liangnya. Aterosklerosis disebabkan oleh multifaktor, salah satu
penyebabnya adalah kenaikan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) di dalam
darah (Anwar, 2013).
LDL termasuk salah satu jenis lipoprotein yang bertugas untuk
mengangkut sebagian besar kolesterol darah dari hati yang memiliki reseptorreseptor LDL ke jaringan. Proses penarikan LDL dari plasma melalui reseptorreseptor ini merupakan mekanisme utama dalam pengendalian level LDL. Dalam
hal tertentu, oksi-LDL yakni kolesterol yang telah dioksidasi oleh radikal bebas
dapat mengendap pada dinding pembuluh darah membentuk plak dan
mengakibatkan aterosklerosis (Tjay, 2007).
Peningkatan kadar LDL disebut hiperkolesterolemia, merupakan gangguan
metabolisme lemak paling umum. Banyak sekali jenis obat yang dapat digunakan

untuk mengendalikan kadar LDL tersebut. Beberapa diantaranya adalah golongan
Inhibitor HMG KoA reduktase (statin), Resin pertukaran anion, Asam nikotinat,
dan Fibrat. Obat-obatan ini cukup efektif dalam menurunkan kadar LDL namun
disisi lain juga dmenimbulkan efek samping yang kurang nyaman bagi beberapa
pasien, seperti nyeri otot atau miopati, vasodilatasi kulit, pruritis, kulit kering serta
rasa kurang nyaman pada pencernaan seperti mual, diare, dan konstipasi (Neal,
2006).
Seiring dengan kemajuan peradaban modern, yang ditandai dengan
perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

yang lebih cenderung

menggunakan produk konvensional, pemanfaatan produk herbal sempat
mengalami penurunan beberapa saat. Namun situasi ini berubah pada akhir-akhir

1

2


ini yang mengarah pada pengobatan secara herbal, karena penggunaan obat herbal
dapat meminimalisir efek samping tanpa mengesampingkan tujuan terapi. Sebagai
konsekuensinya, perhatian terhadap penelitian tumbuhan untuk obat sangat
meluas.
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar dalam
pengembangan obat herbal, karena kaya akan sumber daya alam hayati. Salah
satunya adalah pemanfaatan daun alpukat (Persea americana Mill) sebagai
antikolesterol. Sejauh ini penelitian tentang pemanfaatan daun alpukat (Persea
americana Mill) sebagai obat herbal sangat minim karena masih cenderung
terhadap pemanfaatan buah dan bijinya. Sedangkan disisi lain bagian yang paling
banyak dihasilkan dari suatu tanaman adalah daun. Tanaman alpukat (Persea
americana Mill) termasuk dalam famili tumbuhan Lauraceae yang banyak tumbuh
di daerah tropis dan subtropis ini telah diketahui mengandung senyawa saponin,
alkaloid, flavonoid, terpen, safrol, dan tannin. Pada penelitian sebelumnya
membuktikan bahwa kandungan fenol pada daun alpukat (Persea americana Mill)
dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan atau penangkal radikal bebas (Katja et al,
2009).
Antioksidan didefinisikan sebagai inhibitor yang bekerja menghambat
oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal

bebas tak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan juga merupakan senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif, dimana saat ini
radikal bebas sangat berperan dalam terjadinya suatu penyakit. Salah satunya
yaitu dapat meningkatkan kadar LDL yang kemudian menjadi penyebab
aterosklerosis (Retnaningsih et al, 2009).
Mekanisme kerja radikal bebas dalam meningkatkan kadar LDL yaitu
dengan cara mengoksidasi LDL menjadi Ox-LDL. Pembentukan Ox-LDL ini
akan memicu terbentuknya plak pada pembuluh darah sehingga lumen pembuluh
darah menyempit dan menyebabkan aliran darah tidak lancar. Jika ditinjau dari
hal tersebut daun alpukat berpotensi sebagai antikolesterol karena memiliki
senyawa aktif flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu dari senyawa fenol yang
berfungsi sebagai antioksidan (Owolabi et al, 2010). Senyawa ini dapat

3

menghambat proses oksidasi LDL menjadi Ox-LDL sehingga dapat menurunkan
kadar LDL dalam darah.
Senyawa flavonoid pada daun alpukat (Persea americana Mill) didapat
melalui proses ekstraksi, dengan cara menyari serbuk kering dari daun alpukat
(Persea americana Mill) menggunakan pelarut yang sesuai. Flavonoid dapat di

ekstraksi dengan etanol 70% (Adha, 2009). Ekstraksi merupakan metode yang
sederhana untuk mendapatkan senyawa yang terkandung dalam suatu simplisia.
Untuk membuktikan khasiat dari daun alpukat (Persea americana Mill) tersebut,
maka ekstrak di uji cobakan pada hewan coba tikus hiperkolesterolemia.
Dengan ditemukannya senyawa flavonoid dari daun alpukat yang memiliki
aktivitas antioksidan, maka diharapkan setelah diuji cobakan pada hewan uji dapat
mengurangi kadar kolesterol khususnya oksidasi LDL, mengurangi pembentukan
plak, dan meningkatkan kadar HDL sehingga dapat mencegah terjadinya
aterosklerosis. Dengan demikian pemanfaatan tanaman alpukat menjadi lebih
optimal, selain sebagai tanaman pangan bisa juga sebagai tanaman obat.

1.2

Rumuan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun alpukat (Persea Americana Mill)
terhadap kadar LDL (Low Density Lipoprotein) pada tikus (Rattus novergicus)
yang diinduksi dengan pakan tinggi kolesterol?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah

Mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun alpukat (Persea Americana Mill)
terhadap kadar LDL (Low Density Lipoprotein) pada tikus (Rattus novergicus)
yang diinduksi dengan pakan tinggi kolesterol.
1.4

Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol daun alpukat (Persea Americana Mill) menurunkan kadar

LDL pada tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi dengan pakan tinggi
kolesterol.

4

1.5


Manfaat penelitian

1.5.1

Segi Akademik

1

Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dibidang farmasi dalam penggunaan bahan alam sebagai obat
dan memberikan informasi ilmiah mengenai khasiat daun alpukat sebagai
antikolesterol yang dapat ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut.

2

Dapat diketahui manfaat daun alpukat (Persea americana Mill) sebagai
alternatif pengobatan penyakit hiperkolesterolemia.

1.5.2


Segi Masyarakat

1.

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai terapi
alternatif penurunan kadar LDL dalam darah serta dapat menunjang
penggunaan obat tradisional dalam masyarakat umum.

SKRIPSI

RENNY DWI NING ISTYANA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT
(Persea americana Mill.) TERHADAP KADAR
LDL PADA TIKUS (Rattus novergicus)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014


xii

xiii

xiv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabaraokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap
Kadar LDL pada Tikus (Rattus novergicus)”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak
terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.
2. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt, selaku Dosen Pembimbing I, dan
Ibu Siti Rofida, S.Si.,M.Farm.,Apt selaku Dosen Pembimbing II disela
kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi
ini.
3. Bapak Drs. H. Ahmad Inoni, Apt dan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si, MP.
selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan
serta motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Komp selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan

xv


kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. Ibu Sovia Basuki selaku Kepala Laboratorium Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu, mengarahkan
dan memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik..
7. Bapak Ferdi selaku laboran yang telah banyak membantu serta
memberikan sarana dan prasarana sehingga penelitian skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Ibu dr. Habiba Aurora, M.Biomed selaku Kepala Laboratorium Faal
Universitas Brawijaya Malang yang telah membantu, mengarahkan dan
memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
9. Bapak Didin selaku laboran Laboratorium Faal Universitas Brawijaya
Malang yang telah banyak membantu dan memberikan masukan serta
memberi arahan sampai penelitian skripsi ini terselesaikan dengan baik.
10. Ibu Rizki selaku staff administrasi Laboratorium Faal Universitas
Brawijaya Malang yang telah berkenan memberi sarana dan prasarana
serta memudahkan penelitian skripsi ini.

11. Staff dan Laboran Laboratorium Klinik Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berkenan membantu
penelitian sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
12. UPT. Materia Medica Batu yang telah membantu kelancaran penelitian
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
13. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt, selaku Sekretaris Program
Studi

Farmasi

Universitas

Muhammadiyah

Malang

yang

telah

memberikan motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
14. Bapak Ahmad Firdiansyah, S.Farm.,Apt selaku dosen wali yang telah
berkenan membimbing, berdiskusi serta memberikan masukan sampai
terselesaikannya skripsi ini.

xvi

15. Untuk semua para bapak dan ibu dosen Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan waktunya
untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat. Terutama Ibu
Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt yang telah bersusah payah
membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian
skripsi dengan baik.
16. Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah

Malang terima kasih karena telah banyak membantu dalam hal
administrasi.
17. Orang tua tercinta, Bapak Sulianto dan Ibu Endang Suhartini, yang tiada
hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk
kesuksesan putrinya. Terima kasih banyak atas didikan, kerja keras, dan
kasih sayangnya untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan
ilmu yang bermanfaat.
18. Buat kakak Denny Arie Setiawan, S.Kom. yang selalu memotivasi penulis
untuk jadi yang lebih baik lagi dan yang selalu memberikan penulis
dukungan moril maupun materil dan tempat berkeluh kesah.
19. Buat Rizky Agung Meinova Saputra, S.Kom. yang telah memberi
semangat dan motivasi penulis untuk jadi yang lebih baik lagi, selalu
menemani dan menjadi tempat berkeluh kesah sehingga penulisan skripsi
ini terselesaikan.
20. Saudara keluarga besarku tercinta terimakasih selalu memberi motivasi
dan nasehat sampai skripsi ini terselesaikan
21. Sahabat kelompok skripsi Niswan Sundari dan Eflinora Norma Furqia
sebagai partner kerjasama yang selalu kompak menemani kemanapun kita
pergi, memberikan motivasi dan masukan sampai terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
22. Sahabat seperjuangan Putri, Indri, Icha, Desy, Etty, Dwi, Devi terimakasih
atas motivasi dan saran yang diberikan.
23. Teman-teman Farmasi A 2010 terimakasih atas kebersamaannya menjadi
teman dan saudara yang selalu kompak dan saling memberi motivasi.

xvii

24. Teman-teman Farmasi 2010 terima kasih atas kebersamaannya selama 4
tahun terakhir ini, kalian memberikan warna baru dalam kehidupanku.
25. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilam ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan sarannya demi
kesempurnaan skripsi dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Malang, 3 Juni 2014
Peneliti,

Renny Dwi Ning Istyana

xviii

RINGKASAN
Aterosklerosis merupakan penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh
terbentuknya plak pada pembuluh darah akibat penumpukan lemak. Pembentukan
plak ini disebabkan oleh tingginya kolesterol dan LDL (Low Density Lipoprotein)
di dalam darah atau yang biasa disebut dengan hiperkolesterolemia. Tingginya
kadar LDL menyebabkan jumlah LDL bebas di dalam darah meningkat sehingga
sangat mudah teroksidasi oleh radikal bebas. Namun reaksi oksidasi pada LDL
tersebut dapat dihambat dengan pemberian senyawa flavonoid. Flavonoid bekerja
sebagai donor H+ bagi radikal bebas.
Pemilihan bahan uji daun alpukat (Persea americana Mill.) didasarkan
atas penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa kandungan flavonoid pada
biji alpukat memiliki efek hipolipidemik. Penelitian ini dibagi menjadi enam
tahap yaitu, tahap pembuatan ekstrak etanol daun alpukat, penapisan fitokimia
ekstrak, tahap pengadaptasian hewan coba, penginduksian pakan tinggi kolesterol,
pemberian terapi bahan uji terhadap hewan coba dan tahap terakhir adalah
pengukuran kadar LDL (Low Density Lipoprotein) melalui serum darah.
Proses pembuatan ekstrak etanol daun alpukat dimulai dari peyerbukan
simplisia daun. Daun yang telah melalui proses penyerbukan kemudian diuji kadar
airnya menggunakan Moisture Content . Dari pengukuran tersebut didapatkan
hasil sebesar 11,52%. Kemudian serbuk daun sebanyak 500 gram diekstrak
menggunakan etanol 96% dengan metode ekstraksi maserasi. Seluruh filtrat yang
diperoleh dari maserasi kemudian ditampung untuk kemudian dipekatkan
menggunakan Rotary evaporator. Dari proses maserasi ini didapatkan hasil
berupa ekstrak kental berwarna hijau kehitaman sebanyak 80,33 gram. Sehingga
didapat rendemen ekstrak dari daun alpukat sebesar 16,07%.
Ekstrak yang diperoleh kemudian diidentifikasi menggunakan metode
KLT atau Kromatografi Lapis Tipis. Ekstrak yang telah ditotolkan pada fase diam
(Kiesel gel GF 254) kemudian dieluasi di dalam chamber menggunakan fase
gerak kloroform – etil asetat dengan perbandingan sama banyak (1:1). Proses
eluasi ini dilakukan hingga plat KLT tereluasi sempurna. Setelah itu plat KLT
diamati secara visual menggunakan sinar UV pada panjang gelombang 254 nm
dan 360 nm. Kemudian sebagai penampak noda digunakan uap amonia. Setelah
diberi uap ammonia noda berwarna kuning tampak lebih jelas, Hal ini
menunjukkan bahwa ektrak etanol daun alpukat tersebut positif mengandung
senyawa flavonoid.
Dengan adanya senyawa flavonoid yang terkandung di dalam daun
alpukat maka diharapkan terdapat efek hipolipidemik melalui proses
penghambatan oksidasi pada LDL (Low Density Lipoprotein). Untuk
membuktikan khasiat daun alpukat maka dilakukan uji aktivitas terhadap tikus
yang telah diberikan pakan tinggi kolesterol. Hewan coba yang digunakan berupa
tikus putih jantan karena tidak dipengaruhi oleh hormon sehingga data yang
diperoleh lebih valid.
Tahap pertama yang dilakukan adalah proses pengadaptasian hewan coba.
Tahap penginduksian ini bertujuan untuk menghindari stress pada tikus selama
masa percobaan. Proses adaptasi ini dilakukan selama 14 hari dengan pemberian
pakan standart. Kemudian hewan coba dibagi menjadi lima kelompok yaitu
xix

kelompok kontrol positif, kontrol negatif, perlakuan I (100mg/KgBB), perlakuan
II (250mg/KgBB), dan perlakuan III (500mg/KgBB). Pada masing-masing
kelompok dilakukan pengulangan sebanyak lima kali. Pembagian kelompok ini
dilakukan secara acak (random). Tahap berikutnya adalah proses induksi. Proses
induksi dilakukan selama 14 hari dengan pemberian pakan tinggi kolesterol,
menggunakan lemak kambing 10% dan otak sapi sebanyak 5 mg per gram pakan
standart. Masing-masing tikus mendapatkan pakan sebanyak 50 gram per hari.
Lemak kambing dan otak sapi memiliki profil kolesterol yang cukup tinggi,
sehingga pemberian diet tinggi kolesterol ini dapat meningkatkan kadar LDL pada
tikus. Selama tahap induksi dilakukan monitoring terhadap berapa banyak pakan
yang masuk dan juga monitoring terhadap berat badan tikus. Berdasarkan hasil
yang didapatkan, pemberian pakan tinggi kolesterol menunjukkan peningkatan
berat badan yang signifikan terhadap hewan coba. Tahap berikutnya yaitu tahap
terapi menggunakan bahan uji. Tahap terapi dilakukan selama 14 hari dengan
pemberian pakan standart dan bahan uji secara per oral. Pemberian ekstrak etanol
daun alpukat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu dosis 100mg/KgBB,
250mg/KgBB, dan 500mg/KgBB. Pemilihan dosis ini didasarkan pada penelitian
sebelumnya tentang pengaruh ekstrak biji alpukat yang terbukti memiliki efek
sebagai hipolipidemik. Sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan simvastatin
dengan dosis 0,18mg/200gramBB sebagai kontrol positif. Simvastatin digunakan
sebagai obat pembanding karena sejauh ini simvastatin merupakan obat yang
paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat antikolesterol.
Sedangkan sebagai kontrol negatif diberikan suspensi CMC Na. Sebelum
disondekan, ekstrak terlebih dahulu disuspensikan dengan CMC Na 0,5%. Selama
proses terapi juga dilakukan monitoring terhadap berat badan tikus. Tikus
mengalami peningkatan berat badan namun tidak signifikan seperti pada tahap
induksi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh efek flavonoid yang membantu
proses metabolisme lemak, sehingga lemak tidak terakumulasi secara berlebih.
Tahap berikutnya adalah tahap pengukuran kadar LDL menggunakan
sampel serum darah. Darah diambil dari aorta karena darah dari aorta memberikan
data yang lebih valid terhadap pengukuran profil lipid jika dibandingkan darah
yang diambil melalui organ lain. Serum diambil sebanyak 500μl kemudian
direaksikan dengan reagen dan dibaca absorbansinya. Pada pengukuran LDL ini
panjang gelombang yang digunakan adalah 600 nm.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat
memiliki pengaruh terhadap kadar LDL pada tikus. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya penurunan kadar LDL pada tikus kelompok perlakuan jika dibandingan
dengan kelompok kontrol negatif. Berdasarkan hasil data yang diolah
menggunakan One Way Anova pemberian terapi ekstrak daun alpukat ini
memberikan nilai signifikansi 0,038 (p < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan
bermakna antara kelompok uji dengan kelompok kontrol negatif.. Dari ketiga
dosis yang diberikan, dosis 250 mg/Kg BB merupakan dosis yang efektif karena
kadar LDL mendekati dengan kontrol positif.

xx

ABSTRACT

Atherosclerosis is cardiovascular disease that caused by the formation of
plaque at the blood vessel because of the fat stacking. The formation of plaque
caused by hypercholesterolemia or the high cholesterol and LDL (low density
lipoprotein) in the blood. The formed plaque because of oxidized LDL. The
oxidative reaction at LDL can be inhibited by giving flavonoid compound. The
flavonoid work as H+ donor for free radical or oxidator. Ethanol extract and
avocado leaves is considered has quercetin flavonoid content that able to decrease
the LDL content. LDL and able to prevent LDL oxidation. The identification of
active compound at the ethanol extract of avocado leaves done by thin layer
chromatography (KLT). The research aimed at knowing the influence of ethanol
extract of avocado leaves (Persea Americana Mil.) in decreasing LDL content at
the rats that are induced by high cholesterol feed. The research is true
experimental with post test only control group design. The experimental animals
were male rats that are divided into 5 groups, that is positive control group by
using simvastatin of dosage 0.18 mg /200 gram BB, negative control group by
using CMC Na, the dosage test groups 100 mg /kg BB, 250 mg/kg BB, and 500
mg/kgBB. The LDL content measurement by using spectrophotometry by
reading the % absorbance at the wavelength of 600 nm. The LDL content data
analysis by using One Way Anova (p =0.05) include homogeneity test and LSD.
The results showed that the giving of ethanol extract of avocado leaves able to
decrease the LDL at the rats and dosage 250mg/kg BB is the effective dosage.
From the identification results by KLT method, the ethanol extract of avocado
leaves contain flavonoid compound.

Keywords: extract of avocado leaves, flavonoid, LDL.

xxi

ABSTRAK

Aterosklerosis adalah penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh
terbentuknya plak pada pembuluh darah akibat penumpukan lemak. Terbentuknya
plak disebabkan oleh hiperkolesterolemia atau tingginya kolesterol dan LDL (Low
Density Lipoprotein) di dalam darah. Plak terbentuk akibat LDL yang teroksidasi.
Reaksi oksidasi pada LDL dapat dihambat dengan pemberian senyawa flavonoid.
Flavonoid bekerja sebagai donor H+ bagi radikal bebas atau oksidator. Ekstrak
etanol daun alpukat diduga memiliki kandungan flavanoid kuersetin yang dapat
menurunkan kadar LDL dan dapat mencegah oksidasi LDL. Identifikasi senyawa
aktif pada ekstrak etanol daun alpukat dilakukan dengan metode Kromatografi
Lapis Tipis (KLT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak
etanol daun alpukat (Persea americana Mil.) dalam menurunkan kadar LDL pada
tikus yang diinduksi dengan pakan tinggi kolesterol. Penelitian ini bersifat true
experimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Hewan
coba yang digunakan adalah tikus jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu
kelompok kontrol positif menggunakan simvastatin dosis 0,18 mg/200gramBB,
kelompok kontrol negatif menggunakan suspensi CMC Na, kelompok uji dosis
100 mg/kgBB, 250 mg/KgBB, dan 500 mg/KgBB. Pengukuran kadar LDL
menggunakan prinsip spektrofotometri dengan membaca % absorbansi pada
panjang gelombang 600 nm. Analisa data kadar LDL menggunakan One Way
Anova (p=0,05) meliputi uji homogenitas dan LSD. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pemberian ekstrak etanol daun alpukat dapat menurunkan kadar LDL pada
tikus dan dosis 250 mg/kgBB merupakan dosis yang efektif. Dari hasil identifikasi
dengan metode KLT ekstrak etanol daun alpukat mengandung senyawa flavonoid.
Kata kunci : Ekstrak daun alpukat, Flavonoid, LDL

xxii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
RINGKASAN ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 3
1.4. Hipotesis ............................................................................ 4
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5
2.1. Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) ..................... 5
2.1.1. Klasifikasi Tanaman Alpukat .................................. 5
2.1.2. Morfologi Tanaman Alpukat ................................... 6
2.1.3. Kandungan Kimia Daun Alpukat ............................ 6
2.1.4. Manfaat Kandungan Kimia pada Daun Alpukat...... 6
2.2. Hewan Coba (Ratus ) ........................................................ 7
2.3. Hubungan Antara Senyawa Antioksidan dengan LDL ...... 8
2.4. Dislipidemia ....................................................................... 9
2.4.1. LDL (Low Density Lipoprotein) .............................. 9

xxiii

2.4.2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein).................. 10
2.4.3. HDL (High Density Lipoprotein) ........................... 10
2.5. Terapi pada Dislipidemia ................................................... 11
2.5.1. Inhibitor Hidroksi Metil Glutamil Koenzim A
(HMG KoA) Reduktase ............................................... 11
2.5.2. Resin Pertukaran Anion ........................................... 12
2.5.3. Asam Nikotinat ........................................................ 12
2.5.4. Fibrat ........................................................................ 12
2.6. Aterosklerosis .................................................................... 13
2.7. Ekstrak ............................................................................... 13
2.8. Ekstraksi ............................................................................. 14
2.8.1. Ekstraksi Maserasi ................................................... 14
2.9. Spektofotometri.................................................................. 15
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1. Uraian Kerangka Konseptual ............................................. 16
3.2. Skema Kerangka Konseptual ............................................. 18
BAB 4 METODE PENELITIAN............................................................ 19
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 19
4.2. Alat dan Bahan Penelitian .................................................. 19
4.2.1. Alat.......................................................................... 19
4.2.2. Bahan ...................................................................... 19
4.3. Rancangan Penelitian ......................................................... 20
4.3.1. Skema Rancangan Penelitian ................................... 22
4.4. Prosedur Kerja ................................................................... 23
4.4.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Alpukat ............... 23
4.4.2. Skema Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Alpukat.... 24
4.4.3. Identifikasi Flavonoid pada Ekstrak Daun Alpukat ..... 25
4.4.4. Tahap Adaptasi ............................................................ 25

xxiv

4.4.5. Tahap Induksi Pakan Tinggi Kolesterol .................. 25
4.4.6. Tahap Terapi dan Penentuaan Dosis Ekstrak Etanol
Daun Alpukat .............................................................. 25
4.4.7. Pengukuran Kadar LDL Serum Darah..................... 26
4.5. Analisis Data ...................................................................... 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN ................................................................ 27
5.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Alpukat
(Persea Americana Mill.) .................................................... 27
5.1.1. Persiapan Bahan Baku .............................................. 27
5.1.2. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Alpukat .................. 27
5.2. Identifikasi Senyawa pada Ekstrak Daun Alpukat ............... 28
5.2.1. Identifikasi Flavonoid ................................................ 28
5.3. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Alpukat Terhadap
Kadar LDL pada Tikus ....................................................... 29
5.4. Hasil Analisis One Way Anova ............................................ 30
BAB 6 PEMBAHASAN ......................................................................... 32
BAB 7 KESIMPULAN ........................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 40
LAMPIRAN ............................................................................................ 44

xxv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1.

Kandungan Kimia Tanaman Alpukat ........................................... 6

V.3.

Kadar LDL hasil perlakuan pada Tikus (Rattus novergicus) ....... 30

xxvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1. Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) .................................. 5
3.1. Skema Kerangka konseptual ........................................................... 18
4.1. Skema Rancangan Penelitian .......................................................... 22
4.2. Skema Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Alpukat ........................... 24
5.1. Ekstrak Kental Daun Alpukat ......................................................... 28
5.2. Hasil Kromatografi Lapis Tipis ...................................................... 29
5.3. Kadar LDL Hasil Perlakuan pada Tikus ......................................... 30

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Riwayat Hidup ............................................................................ 44
2. Surat pernyataan .......................................................................... 45
3. Determinasi ................................................................................. 46
4. Perhitungan Dosis ....................................................................... 47
5. Berat Badan Tikus ....................................................................... 55
6. Pakan Tinggi Kolesterol .............................................................. 56
7. Pakan Standart ............................................................................. 57
8. Komposisi Reagent ..................................................................... 58
9. Uraian Pakan ............................................................................... 60
10. Gambar Penelitian ....................................................................... 74
11. Hasil Analisis One Way Anova ................................................... 79
12. Hasil Analisis Post hoc ............................................................... 80

xxviii

DAFTAR PUSTAKA

Adha, A. C., 2009, Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat Persea
americana Mill. Terhadap Aktivitas Diuretic Tikus Jantan Sprague-dawley,
Skripsi kedokteran Hewan, Fakultas Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor.
Anonim, 1962, Farmakope Indonesia. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Edisi III, Jakarta
Anwar, B. T., 2004, Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung
Koroner.
Arukwe, U., Amadi, B.A., Duru, M.K.C., Agomuo, E. N., Odika, P. C., Lele,
K.C., egejuru, L., Anudike, J., and Bauer, J. E., 2012 , Chemical
Composition of Persea Americana Leaf, Fruit, and , Seed. IJRRAS. 11(2).
May 347-349.
Arun, K. Das1, A. S. R. Anjaneyulu, Rajendran Thomas, N. Kondaiah., 2009,
Effect of Different Fats On The Quality of Goat Meat Patties Incoprporated
with Full-Fat Soy Paste, Journal of Muscle Foods 20, pp. 37-53
Asaolu, Fisayo, M., Sunday, S., 2010, Hypolipemic Effects of Methanolic Extract
of Persea americana Seeds in Hypercholestrolemic Rats, Journal of
Medicine and Medical sciences, Vol. 1(4), pp. 126-128
Cheng.Z.J, And R.W.Hardy, 2004, Protein And Lipid Sources Affect
Cholesterol Concentrations Of Juvenile Pacific White Shrimp,
Litopenaeus Vannamei (Boone). J. Anim. Sci. 82 :1136–1145.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1962, Farmakope Indonesia., Edisi
III, Departemen Kesehatan, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia., Edisi
IV, Departemen Kesehatan, Jakarta.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1986, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

xxix

Dwiloka.B. 2003, Efek Kolesterolemik Berbagai Telur. Media Gizi dan
Keluarga Desember 2003, 27 (2) : 58-65
Elin, Y.S., Andrajati, R., Sigit, I.J., 2008, Iso Farmakoterapi, PT. ISFI
Penerbitan, Jakarta
Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia, ITB, Bandung
Imafidon K.E. dan Amaechina F.C., 2010, Effects of Aqueous Seed Extract of
Persea americana Mill. (Avocado) on Blood Pressure and Lipid Profile in
Hypertensive Rats, Adv. Biol. Res., 4(2): 116-121
Katja, D.G., Suryanto, E., Wehantouw, F., 2009, Potensi Daun Alpukat (Persea
Americana Mill) Sebagai Sumber Antioksidan Alami, Chem. Prog. Vol. 2,
No. 1. Mei 2009, p 58-64.
Katzung, B.G., 2002, Farmakologi Klinik, Salemba Medica, Jakarta
Kusumawati, D., 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta, 68.
Lamanepa,E.L.M, 2005, Perbandingan Profil Lipid Dan Perkembangan Lesi
Aterosklerosis Pada Tikus Wistar Yang Diberi Diet Perasan Pare dengan
Diet Perasan Pare Dan Statin, [TESIS], Magister Ilmu Biomedik Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Laili, F., 2008, Studi Dimerisasi Asam, (Skripsi), Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
Miharja, L., 1999, Pengaruh Beberapa Diet Terhadap Hiperlipidemia. Media
Litbangkes Volume IX Nomor 2, Hal 8-13
Naim, H. Y., 2011, Pengaruh Pemberian Yoghurt kedelai Hitam (Black Soyghurt)
terhadap Profil Lipid Serum Tikus Hiperkolesterolemia, Artikel Karya
Tulis Ilmiah, Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Neal, M.J., 2006, Juwalita, At A Glance Farmakologi Medis, Edisi 5, Erlangga,
Jakarta, 46-47.

xxx

Owolobi, M. A., Coker, H.A.B., Jaja, S.I., Bioactivity of the Phytoconstituents of
the Leaves of Persea Americana, Journa1 of Medicinal Plants Research
Vol. 4, No. 12. pp 1130-1135.
Pahua ME, Germa Chamorro, Maria Dolores H., Leticia Garduno, Hugo
Necoechea, Marcela Hernandez, 2012. Hypolipidemic Effect of Avocado
(Persea Americana Mill) Seed in a Hypercholestrolemic Mouse Model.
Plant Foods Hum Nutr. Hal 10-16
Redha.A., 2010, Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya
Dalam Sistem Biologis, 196-202
Retnaningsih, C., Widowati, W., Soeng, S., 2008, Potensi Fraksi Aktif
Antioksidan, Antikolesterol Kacang Koro (Mucuna pruriens L) dalam
Pencegahan Aterosklerosis, 12-13.
Smith.J.B., dan S.Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakkan, Dan
Penggunaan Hewan Percobaan Di Daerah Tropis. Universitas Indonesia
Press, Jakarta
Suyatna, F.D., 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi V, Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta, p. 373-388.
Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, I.J., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., Kusnandar,
2008, Iso Farmakoterapi, ISFI, Jakarta, 107.
Tjay, T.H., Rahardja, K., 2008, Obat-Obat Penting, Edisi VI, Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
pGramedia, Jakarta, p. 571.
UPT Materia Medica Batu, 2013, Determinasi Tanaman Alpukat, Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

xxxi