Efek Ekstrak Etanol Buah Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Penurunan Kadar Trigliserida pada Tikus Wistar Jantan).

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR

JANTAN

Lydia Stacilia Devina, 2012 ; Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.

Sedentary lifestyle, obesitas, dan diabetes melitus tidak terkontrol sering diikuti dengan hipertrigliseridemia yang memicu proses aterosklerosis dan menyebabkan penyakit jantung koroner yang dapat berakibat fatal. Upaya untuk menurunkan trigliserida adalah dengan obat seperti golongan fibrat yang berisiko menimbulkan efek samping pada organ hati dan rhabdomyolisis. Masyarakat banyak memilih herbal sebagai terapi alternatif, salah satunya buah alpukat. Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol buah alpukat terhadap penurunan kadar trigliserida pada tikus Wistar dan membandingkan potensinya dengan fenofibrat.

Penelitian bersifat eksperimental laboratorik sungguhan terhadap 30 ekor tikus Wistar jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok (n=6) yang diinduksi diet tinggi lemak (DTL) selama 14 hari. Kelompok I, II, dan III selanjutnya diberi ekstrak etanol buah alpukat (EEBA) setiap hari selama 14 hari dosis 441mg/kgBB, 882mg/kgBB, 1764mg/kgBB, kelompok IV (KN) diberi CMC 1% dan V (KP) diberi fenofibrat 18 mg/kgBB dengan DTL tetap dilanjutkan. Data kadar trigliserida sebelum dan setelah DTL dianalisis dengan uji t berpasangan, sedangkan data persentase penurunan kadar trigliserida dianalisis dengan uji non-parametrik Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney (α=0,05).

Hasil penelitian median persentase penurunan kadar trigliserida EEBA I (9), II(13,5), dan III (14) menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna (p <0,01) bila dibandingkan dengan KN (2). EEBA I, II, dan III menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna (p <0,01) dibandingkan dengan KP (18,5).

Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol buah alpukat menurunkan kadar trigliserida tetapi berpotensi lebih lemah dibandingkan fenofibrat.


(2)

v

THE EFFECTS OF ETHANOL EXTRACT OF AVOCADO (Persea americana Mill.) TOWARDS THE DECREASE LEVEL OF

TRIGYLICERIDES ON MALE WISTAR RATS

Lydia Stacilia Devina, 2012 ; 1st Tutor : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. 2nd Tutor : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.

Sedentary lifestyle, obesity, and uncontrolled diabetes mellitus often followed by hypertriglyceridemia that trigger atherosclerotic process and causing coronary heart disease which can be fatal. Efforts to lower the triglycerides are with fibrate class drugs that can result side effects in the liver and rhabdomyolysis. Many people choose to use herbs as an alternative therapy, one of them are avocado. The purpose of this study was to evaluate the effect of ethanol extract of avocado towards the decrease level of triglyceride in Wistar rats and comparing its potency with fenofibrate.

True laboratory experimental design using 30 male Wistar rats allocated into 5 groups (n=6), that induced with high lipid diet (DTL) for 14 days. Then group I, II, and III were given ethanol extract of avocado (EEBA) every day for 14 days with dosage of 441mg/kbBW, 882mg/kgBW, and 1764mg/kgBW, CMC 1% for KN, and fenofibrate 18mg/kgBW for KP with DTL still being continued. The data of triglyceride level before and after DTL were analyzed with paired t test, the precentage decreasing levels were analyzed used non-parametric Kruskal-Wallis, followed by Mann-Whitney test (α = 0,05).

The experiment results were the median percentage decrease in triglyceride levels in EEBA I(9), II(13,5), and III(14) showed highly significant (p<0,01) compared to KN(2). Triglyceride level on EEBA I, II, and III showed highly significant (p<0,01) compared to KP(18,5).

The conclusion of this research is ethanol extract of avocado decreased triglyceride level has lower potency than fenofibrate.

Keywords: Persea americana Mill., triglyceride, fenofibrate, male Wistar rats


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademik ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 5

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 5

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 7

2.1.1 Klasifikasi Lipid ... 8

2.1.2 Klasifikasi Lemak Jenuh dan Lemak Tak Jenuh ... 8


(4)

ix

2.3.1 Metabolisme Lipoprotein ... 11

2.3.1.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 12

2.3.1.2 Jalur Metabolisme Endogen ... 12

2.3.1.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 13

2.4 Trigliserida ... 14

2.4.1 Biosintesis Trigliserida ... 15

2.4.2 Pengangkutan Trigliserida ... 16

2.4.3 Hidrolisis dan Katabolisme ... 16

2.4.4 Metabolisme Lipid dan Trigliserida ... 16

2.5 Dislipidemia ... 18

2.6 Hipertrigliseridemia ... 20

2.6.1 Klasifikasi Hipertrigliseridemia ... 20

2.6.2 Pengelolaan Hipertrigliseridemia ... 21

2.6.3 Upaya Non-Farmakologis ... 21

2.6.4 Upaya Farmakologis ... 21

2.7 Asam Fibrat ... 22

2.7.1 Farmakodinamik Asam Fibrat ... 22

2.7.2 Farmakokinetik Asam Fibrat ... 22

2.7.3 Efek Samping Asam Fibrat ... 23

2.8 Alpukat (Persea americana Mill.) ... 24

2.8.1 Taksonomi Tanaman Alpukat ... 25

2.8.2 Morfologi Tanaman Alpukat ... 25

2.8.3 Kandungan Kimia Pada Buah Alpukat ... 26

2.8.3.1 Beta-sitosterol ... 27

2.8.3.2 Flavonoid ... 27

2.8.3.3 Saponin ... 28

2.8.3.4 Omega-3 ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ... 29

3.1.1 Alat Penelitian ... 29


(5)

3.1.2 Bahan Penelitian ... 30

3.1.3 Subjek penelitian ... 30

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Metode Penelitian ... 31

3.3.1 Desain Penelitian ... 31

3.3.2 Variabel Penelitian ... 31

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 31

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.3.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 33

3.3.4 Prosedur Kerja ... 33

3.3.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 33

3.3.4.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Alpukat (EEBA) ... 34

3.3.5 Persiapan Hewan Coba ... 34

3.4 Prosedur Penelitian ... 35

3.5 Metode Analisis Data ... 36

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 39

4.1.2 Kadar Trigliserida Setelah Perlakuan ... 40

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45

4.2.1 Hipotesis Penelitian I ... 45

4.2.2 Hipotesis Penelitian II ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47


(6)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN ... 52 RIWAYAT HIDUP ... 63


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rumus Struktur dan Molekul Asam Lemak ... 9 Tabel 2.2 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan Kriteria WHO ... 18 Tabel 2.3 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan EAS ... 19 Tabel 2.4 Klasifikasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, dan Trigliserida Menurut NCEP ATP III 2001 ... 19 Tabel 4.1 Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Perlakuan serta Persen Penurunannya ... 41 Tabel 4.2 Uji Mann-Whitney Pada Kelompok Bahan Uji Terhadap

Kontrol Negatif ... 42 Tabel 4.3 Uji Mann-Whitney Antara Kelompok Bahan Uji ... 43 Tabel 4.4 Uji Mann-Whitney Pada Kelompok Bahan Uji Terhadap


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metabolisme Lipoprotein Jalur Eksogen dan Endogen ... 13

Gambar 2.2 Metabolisme Trigliserida ... 15

Gambar 2.3 Tanaman Alpukat ... 24

Gambar 2.4 Morfologi Buah Alpukat ... 26


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Berat Badan Hewan Coba Setelah Induksi DTL ... 52

Lampiran 2 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding ... 53

Lampiran 3 Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 54

Lampiran 4 Uji Shapiro-Wilk Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 55

Lampiran 4 Uji T Berpasangan Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 55

Lampiran 5 Uji Shapiro-Wilk Persentase Penurunan Kadar Trigliserida Setelah Transformasi ... 56

Lampiran 6 Uji Kruskal-Wallis Setelah Perlakuan ... 56

Lampiran 7 Uji Mann-Whitney Setelah Perlakuan ... 57

Lampiran 8 Dokumentasi ... 60


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Pengaruh tersebut selain memberikan dampak yang positif, ternyata juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Salah satunya memberikan pengaruh yang buruk pada gaya hidup masyarakat yaitu terjadinya sedentary

lifestyle dan pola makan tidak sehat atau perilaku konsumsi makanan berisiko.

Perilaku konsumsi makanan berisiko dikelompokkan dalam frekuensi sering apabila penduduk mengonsumsi makanan tersebut satu kali atau lebih setiap hari.

Kebiasaan mengonsumsi makanan/minuman manis, asin, berlemak,

dibakar/panggang, diawetkan, berkafein, dan berpenyedap adalah perilaku konsumsi makanan berisiko untuk menimbulkan penyakit degeneratif seperti dislipidemia. (RISKESDAS, 2014). Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid, ditandai oleh peningkatan dan/atau penurunan fraksi lipid plasma darah (Mitchell et al., 2010).

Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Dibeberapa daerah seperti di kota Surabaya , Malang, dan Ujung Pandang nilai kolesterol lebih dari 190 mg/dL. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi dislipidemia di Indonesia pada usia 25 sampai usia 34 tahun sebesar 9,3% dan pada usia 55 sampai usia 64 tahun sekitar 15,5%. Kadar rata-rata kolesterol total pada perempuan adalah 206,6 mg/dL dan laki-laki 199,8 mg/dL kemudian meningkat menjadi 213,0 mg/dL pada perempuan dan 204,8 mg/dL pada laki-laki di tahun 1993 menurut penelitian Multinational Monitoring of Trends Determinants in Cardiovascular Disease / MONICA 1998 (T. Bahri Anwar, 2004).

Pada penelitian lain juga didapatkan bahwa prevalensi dislipidemia lebih banyak didapatkan pada wanita (56,2%) dibandingkan pada pria (47%). Dari


(11)

keseluruhan wanita yang mengidap dislipidemia tersebut ditemukan prevalensi dislipidemia terbesar pada rentang usia 55-59 tahun (62,1%) dibandingkan yang berada pada rentang usia 60-69 tahun (52,3%) dan yang berusia diatas 70 tahun sebesar 52,6% (Sudijanto Kamso, dkk, 2004). Peningkatan kolesterol umumnya disertai dengan peningkatan trigliserida.

Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya aterosklerosis dan progresivitas proses aterosklerosis dinding pembuluh darah. Hal ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner (Arab & Steck, 2000; Chew & Park, 2004; Miller, 2009). Hipertrigliseridemia juga merupakan faktor risiko pada > 72% penyakit jantung koroner dan 1-7% pankreatitis akut. Hipertrigliseridemia sering timbul akibat diabetes mellitus yang tidak terkontrol, obesitas, dan sedentary life style (Gan et al., 2006; Miller, 2009).

Penerapan gaya hidup sehat dapat dilakukan sebagai pencegahan dislipidemia. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup yang sehat yaitu pola makan rendah karbohidrat, lipid, dan protein, tetapi tinggi mikronutrien, disertai olahraga secara teratur (Mamat Supriyono, 2008). Namun, pada beberapa orang bila penerapan pola hidup sehat yang sudah dilakukan belum dapat mengatasi dislipidemia maka diperlukan obat-obat hipolipidemik. Obat hipolipemik adalah obat yang digunakan agar lipid darah berada dalam keseimbangan normal (Gan et al., 2006; Miller, 2009). Pada hipertrigliseridemia obat yang dapat digunakan adalah golongan fibrat, niasin, dan statin.

Penggunaan obat-obat hipolipemik konvensional dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping seperti kelelahan, rabdomiolisis, depresi, impotensi, gangguan fungsi hepar, dan lain-lain (Gan et al., 2006; Miller, 2009). Obat hipolipemik kadang-kadang tidak dapat ditoleransi oleh individu yang menderita penyakit tertentu dan harganya tidak selalu terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat. Oleh karena itu, penderita dislipidemia banyak menggunakan obat-obat tradisional sebagai terapi alternatif dislipidemia, karena relatif lebih ekonomis, mudah didapat, mudah di toleransi oleh tubuh dan mempunyai efek samping minimal (Dachriyanus et al., 2007). Terapi herbal telah menjadi bagian


(12)

3

masyarakat berkhasiat dapat menurunkan kadar trigliserida, yaitu buah alpukat

(Persea americana), bawang putih (Allium sativum), belimbing wuluh (Averrhoa

Bilimbi L.), dan daun jati Belanda atau Guazuma ulmifolia (Setiawan Dalimartha,

2000).

Alpukat (Persea americana Mill.) berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Tanaman ini

tumbuh subur di daerah tropis. Buah alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dapat berpengaruh pada fraksi lipid, mengembalikan resistensi insulin. Zat lain dalam buah alpukat juga dapat mencegah penyumbatan sirkulasi darah dan membunuh sel-sel pra-kanker (Tata Gunawan, 2013).

Penelitian-penelitian terdahulu banyak menggunakan buah alpukat yang di jus sebagai bahan penelitian. Dari penelitian Nur Aini Fitri Nuriyah yang membandingkan jus alpukat dengan ekstrak alpukat memberikan hasil ekstrak alpukat lebih memberikan efek penurunan kadar trigliserida secara bermakna. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang efek ekstrak etanol buah alpukat (Persea Americana Mill.) terhadap penurunan kadar trigliserida.

1.2Identifikasi Masalah

 Apakah ekstrak etanol buah alpukat (Persea Americana Mill.) menurunkan kadar trigliserida.

 Apakah ekstrak etanol buah alpukat (Persea Americana Mill.) memiliki potensi yang setara dengan fenofibrat dalam menurunkan kadar trigliserida.


(13)

1.3Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui efek salah satu tanaman herbal dalam menurunkan kadar trigliserida dan juga untuk mengembangkan salah satu tanaman herbal sebagai obat alternatif yang dapat menurunkan kadar trigliserida.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

 Mengetahui efek ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana Mill.) dalam menurunkan kadar trigliserida.

 Mengetahui potensi efek ekstrak etanol buah alpukat (Persea americana

Mill.) dibandingkan dengan fenofibrat dalam menurunkan kadar trigliserida.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Manfaat akademik untuk menambah pengetahuan farmakologi tanaman obat kepada kalangan medis tentang efek ekstrak etanol buah alpukat (Persea

americana Mill.) dalam menurunkan kadar trigliserida dan perbandingan

potensinya dengan fenofibrat.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis untuk menambah wawasan masyarakat umum tentang buah alpukat (Persea americana Mill.) untuk digunakan sebagai obat alternatif dalam menurunkan kadar trigliserida darah.


(14)

5

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Triasilgliserol (trigliserida) merupakan lipid cadangan yang disimpan dalam jaringan adiposa dalam hati. Biosintesis triasilgliserol dalam tumbuhan dan hewan menggunakan precursor L-glyserol-3-phosphate (disingkat dengan G-3-P) dan asil-KoA. G-3-P pada umumya berasal dari senyawa intermediet dalam proses glikolisis atau dibentuk dari gliserol bebas hasil degradasi triasilgliserol oleh aktivitas gliserol kinase (Botham & Mayes, 2014).

Kadar trigliserida yang meningkat dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol. Hal ini menyebabkan proses arterosklerosis yang bila terjadi pada pembuluh darah jantung menyebabkan PJK (Sunita Almatsier,2004).

Buah alpukat antara lain mengandung beta-sitosterol, flavonoid (kuersetin dan polifenol), saponin, PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) atau omega-3 dan MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid). Beta-sitosterol, PUFA/omega-3 dan MUFA merupakan senyawa yang terdapat di dalam buah alpukat yang dapat menormalkan kadar trigliserida, LDL, dan kolesterol total (Anonymous, 2015).

Beta-sitosterol mengikat trigliserida di dalam usus sehingga tidak dapat diubah menjadi asam lemak dan 2 monoasilgliserol pada emulsifikasi oleh garam empedu menjadi misel (Asbach 2004; Lam, 2015). Flavonoid menghambat sintesis trigliserida dengan cara menghambat aktivitas enzim asil Ko-A sintetase juga meningkatkan enzim LPL yang berperan dalam proses hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak. Saponin berperan seperti asam empedu yang mengikat monogliserida dan asam lemak tetapi tidak diangkut menuju sel epitel usus sehingga tidak dapat menyerap monogliserida dan asam lemak tersebut (Teguh Hartono, 2009). Ketiga zat tersebut menyebabkan penurunan kadar trigliserida di dalam darah. Omega-3 akan menghambat sintesis trigliserida dengan cara menghambat enzim DGAT secara langsung, merangsang oksidasi asam lemak, dan sebagai perantara klirens LPL sehingga menurunkan kadar trigliserida dalam darah (Jacobson, 2008).


(15)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

 Ekstrak etanol buah alpukat menurunkan kadar trigliserida.

 Ekstrak etanol buah alpukat memiliki potensi yang setara dengan fenofibrat dalam menurunkan kadar trigliserida.


(16)

47 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Ekstrak etanol buah alpukat menurunkan kadar trigliserida.

 Ekstrak etanol buah alpukat memiliki potensi yang lebih lemah dibandingkan dengan fenofibrat dalam menurunkan kadar trigliserida.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang perlu dilakukan untuk penelitian lebih lanjut :

 Menggunakan pelarut yang lain.

 Menggunakan bagian yang lain dari tanaman alpukat (Persea Americana Mill.)

 Penelitian mengenai dosis toksik buah alpukat (Persea Americana Mill.).

 Penelitian mengenai efek samping dan toksisitasnya terhadap berbagai organ tubuh antara lain terhadap lambung, hepar, dan ginjal dengan memeriksa gambaran histo-patologi organ-organ terkait setelah konsumsi ekstrak dalam jangka waktu yang lama.

 Menggunakan hewan coba yang lain yang memiliki kemiripan metabolisme lipid hampir sama dengan manusia.

 Menggunakan subjek penelitian manusia, bila telah diketahui dosis yang aman bagi kesehatan.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

1001 Budidaya. 2015. http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-alpukat., 23 Oktober 2015

Adam JMF. 2009. Dislipidemia. Dalam: Aru W. Sudoyo, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S (Penyunting), Buku ajar ilmu penyakit dalam, Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen I.P. Dalam FK-UI. h.1926-9. Anonymous. 2014. Phytosterols: Health Benefitsof Sterols, Sterolins &

Beta-Sitosterol?., http://www.acu-cell.com/ster.html "Phytosterols: Health Benefitsof Sterols, Sterolins & Beta-Sitosterol?"., 21 Januari 2015.

Arab L & Steck S. 2000. Lycopene and Cardiovascular Disease. J Am Heart Association; 71: 1691-1695

Asbach, Joseph. 2005. How To Naturally Maintain Healthy Cholesterol Levels., http://forums.steroid.com/over-40-forum/147714-how-naturally-maintain-healthy-cholesterol-levels.html., 7 Maret 2015.

Botham KM, Mayes PA. 2014. Cholesterol synthesis, transport, & excretion. In: Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, & Rodwell VW, editors : Harper’s illustration biochemistry. 29th ed. New York: McGraw-Hill,Inc. Chew BP, Park JS. 2004. Carotenoid action on the immune response. American

societyfor nutritional sciences. 4: 650-656.

Cwacwa. 2015. http://www.cwacwa.com/khasiat-buah-alpukat/., 26 Oktober 2015 Dachriyanus, Delpa Oria Katrin, Rika Oktarina, Olvia Ernas, Suhatri, M.Husni

Mukhtar. 2007. Uji efek A-mangostin terhadap kadar kolesterol total,

trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL darah mencit putih jantan serta penentuan lethal dosis 50 (ld50). http://repository.unand.ac.id.12 Desember 2014.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Induksi Peningkatan Kolesterol

Secara Eksogen dan Endogen. Penapisan Farmakologi, Penguji Fitokimia,

dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.h.38.

Department of Nutrition and Food Sciences, 2012. Lipid metabolism.

http://www.nfs.uvm.edu/nfs-new/activities/tutorials/lipid.html. 5 April

2015.

Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Buah. 2013. Alpukat (Persea Americana


(18)

49

Ellen, Mary. 2015. Hypertriglyceridemia.

http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview., 17 Mei 2015 European Atherosclerosis Society. 2011.

http://www.eas-society.org/guidelines-2.aspx. 21 Januari 2015.

Franciscus D. Suyatna, Toni Handoko. 2006. Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi

dan Terapi. (Ed. Sulistya G. Gandiswarna et al). Jakarta: Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h.380-1.

Gan SI, Edwards AL, Symonds CJ, Beck PL. 2006. Hypertriglyceridemia-induced pancreatitis: A case-based review. World J Gastroenterol 2006; 12(44): 7197-7202.

Ganong WF. 2005. Review of Medical Physiology 22thed. Boston: McGraw-Hill.

h.482.

Gilang Mulyana. 2015. Alpukat. Bunga Rampai Komoditi Indonesia. Jakarta:

Gramedia

Guyton AC.& Hall JE. 2008. Metabolisme lipid. Dalam: Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC. h.906, 1103-7.

Irmawati. 2013. Keajaiban Antioksidan. Jakarta: Padi.

Jacobson TA. 2008. Role of n-3 Fatty Acids in The Treatment of Hypertrigliceridemia and Cardiovascular Disease. American Journal of Clinical Nutrition, 87:1981S-90S. www.ajcn.org., 12 November 2015.

Katzung B.G., Trevor A.J, 2006. Antilipidemics drugs. In: USMLE road map: pharmacology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill Companies.

Kebun alpukat. 2011.

http://kebun-alpukat.blogspot.co.id/2011/12/alpukat-srengseng-jkt.html?m=1., 23 Oktober 2015

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif : Aplikasi Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri dan

Hayati. In Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Kerckhoffs DA, Brouns F, Hornstra G, Mensink RP. 2002. Effects on The Human

Serum Lipoprotein Profile of Beta-glucan, Soy Protein, and Isoflavones, Plant Sterols And Stanols, Garlic And Tocotrienols., http:// www.hc-sc.gc.ca., 7 Maret 2015.


(19)

Laker M. 2006. Memahami kolesterol. Jakarta: The British Medical Association. H.16-8.

Lam, Michael. 2015. http://www.drlam.com/opinion/beta_sitosterol.asp., 21 Januari 15

Lambert JE., Parks EJ. 2012. Postprandial metabolism of meal triglyceride in humans.http://www.els-cdn.com. 18 Februari 2015.

Mamat Supriyono. 2008. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap

kejadian penyakit jantung koroner pada kelompok usia <45 tahun.

http://eprints.undip.ac.id.pdf. 15 Desember 2014.

Miller M. 2009. Dyslipidemia and cardiovascular risk: the importance of early

prevention. Q J Med 2009; 102:657-67.

MIMS Indonesia. 2011. Obat dyslipidemia. Eds: Arlina Pramudianto, Evaria. Petunjuk Konsultasi Edisi 11. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. p.65. Mitchell RN, Schoen FJ. Blood vessels. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster

JC. 2010. Robbins and cotran pathologic basic of disease. 8th ed. Philadelphia: Elseveier,Inc. p. 499-501.

NCEP ATP. 2001. Cholesterol.

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/index.htm. 20 Agustus

2015.

Nur Aini Fitri Nuriyah. 2013. Efek Pemberian Alpukat(Persea Americana Mill.) terhadap Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) Selama Pemberian Diet Tinggi Lemak. http://digilib.uin-suka.ac.id/7296/,. 25 September 2015.

Paget GE & Burners IM. 1964. Toxicity Test in Evolution of Pray Activities Pharmacometricus. Eds. Lourence DR, Bacharach AL.(1); London & New York : Academia Pitss.h.161 – 162.

Rader DJ, Hobbs HH. 2012. Disorders of lipoprotein metabolism. In: Kasper DL,

Fauci AS, Dani LL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, Harrison’s

principles of internal medicine. 18th ed. New York: McGraw-Hill,Inc.

RISKESDAS. 2013. Penyakit Jantung. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI;

p117-79


(20)

51

Shinde S, Chivate N, Kulkarni P, & Naikwade N. 2013. Hypolipidemic Activity of Psidium guava Linn. leaves extract in hyperlipidemic rats. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1(5):h.71-72.

Sudijanto Kamso, Purwantyastuti, Ratna Juwita. 2002. “Dislipidemia pada Lanjut

Usia Kota Padang”. Makara, Kesehatan, volume 6, no.2

Sunita Almatsier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

T. Bahri Anwar. 2004. Penyakit jantung koroner dan hipertensi.

http://repository.usu.ac.id. 24 Januari 2015.

Tatang Gunawan. 2013. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Alpukat.,

http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/02/kandungan-dan-manfaat-buah-alpukat.html., 18 Januari 2015

Teguh Hartono. 2009. Saponin. http://www.farmasi.asia/saponin. 24 Agustus

2012.

The California Avocado Commision. 2011. Avocados and Your Heart., http://www.californiaavocado.com/nutricion/good-fats-and-heart-health

WebMD. 2009. Betasitosterol.,

http://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-939/beta-sitosterol/source-3., 26 Oktober 2015


(1)

6 1.5.2 Hipotesis Penelitian

 Ekstrak etanol buah alpukat menurunkan kadar trigliserida.

 Ekstrak etanol buah alpukat memiliki potensi yang setara dengan fenofibrat dalam menurunkan kadar trigliserida.


(2)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Ekstrak etanol buah alpukat menurunkan kadar trigliserida.

 Ekstrak etanol buah alpukat memiliki potensi yang lebih lemah dibandingkan dengan fenofibrat dalam menurunkan kadar trigliserida.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang perlu dilakukan untuk penelitian lebih lanjut :

 Menggunakan pelarut yang lain.

 Menggunakan bagian yang lain dari tanaman alpukat

(Persea Americana Mill.)

 Penelitian mengenai dosis toksik buah alpukat (Persea Americana Mill.).  Penelitian mengenai efek samping dan toksisitasnya terhadap berbagai

organ tubuh antara lain terhadap lambung, hepar, dan ginjal dengan memeriksa gambaran histo-patologi organ-organ terkait setelah konsumsi ekstrak dalam jangka waktu yang lama.

 Menggunakan hewan coba yang lain yang memiliki kemiripan metabolisme lipid hampir sama dengan manusia.

 Menggunakan subjek penelitian manusia, bila telah diketahui dosis yang aman bagi kesehatan.


(3)

48

DAFTAR PUSTAKA

1001 Budidaya. 2015. http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-alpukat., 23 Oktober 2015

Adam JMF. 2009. Dislipidemia. Dalam: Aru W. Sudoyo, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S (Penyunting), Buku ajar ilmu penyakit dalam, Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen I.P. Dalam FK-UI. h.1926-9. Anonymous. 2014. Phytosterols: Health Benefitsof Sterols, Sterolins &

Beta-Sitosterol?., http://www.acu-cell.com/ster.html "Phytosterols: Health Benefitsof Sterols, Sterolins & Beta-Sitosterol?"., 21 Januari 2015.

Arab L & Steck S. 2000. Lycopene and Cardiovascular Disease. J Am Heart Association; 71: 1691-1695

Asbach, Joseph. 2005. How To Naturally Maintain Healthy Cholesterol Levels., http://forums.steroid.com/over-40-forum/147714-how-naturally-maintain-healthy-cholesterol-levels.html., 7 Maret 2015.

Botham KM, Mayes PA. 2014. Cholesterol synthesis, transport, & excretion. In: Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, & Rodwell VW, editors

: Harper’s illustration biochemistry. 29th ed. New York: McGraw-Hill,Inc.

Chew BP, Park JS. 2004. Carotenoid action on the immune response. American societyfor nutritional sciences. 4: 650-656.

Cwacwa. 2015. http://www.cwacwa.com/khasiat-buah-alpukat/., 26 Oktober 2015 Dachriyanus, Delpa Oria Katrin, Rika Oktarina, Olvia Ernas, Suhatri, M.Husni Mukhtar. 2007. Uji efek A-mangostin terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL darah mencit putih jantan serta penentuan lethal dosis 50 (ld50). http://repository.unand.ac.id.12 Desember 2014.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Induksi Peningkatan Kolesterol

Secara Eksogen dan Endogen. Penapisan Farmakologi, Penguji Fitokimia,

dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.h.38.

Department of Nutrition and Food Sciences, 2012. Lipid metabolism.

http://www.nfs.uvm.edu/nfs-new/activities/tutorials/lipid.html. 5 April 2015.

Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Buah. 2013. Alpukat (Persea Americana Mill.).http://ditbuah.holtikultura.pertanian.go.id/admin/data/KandunganGizi &ManfaatAlpukat.pdf., 25 Oktober 2014


(4)

49

Ellen, Mary. 2015. Hypertriglyceridemia.

http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview., 17 Mei 2015 European Atherosclerosis Society. 2011.

http://www.eas-society.org/guidelines-2.aspx. 21 Januari 2015.

Franciscus D. Suyatna, Toni Handoko. 2006. Hipolipidemik. Dalam: Farmakologi dan Terapi. (Ed. Sulistya G. Gandiswarna et al). Jakarta: Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h.380-1.

Gan SI, Edwards AL, Symonds CJ, Beck PL. 2006. Hypertriglyceridemia-induced pancreatitis: A case-based review. World J Gastroenterol 2006; 12(44): 7197-7202.

Ganong WF. 2005. Review of Medical Physiology 22thed. Boston: McGraw-Hill. h.482.

Gilang Mulyana. 2015. Alpukat. Bunga Rampai Komoditi Indonesia. Jakarta: Gramedia

Guyton AC.& Hall JE. 2008. Metabolisme lipid. Dalam: Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC. h.906, 1103-7.

Irmawati. 2013. Keajaiban Antioksidan. Jakarta: Padi.

Jacobson TA. 2008. Role of n-3 Fatty Acids in The Treatment of Hypertrigliceridemia and Cardiovascular Disease. American Journal of Clinical Nutrition, 87:1981S-90S. www.ajcn.org., 12 November 2015.

Katzung B.G., Trevor A.J, 2006. Antilipidemics drugs. In: USMLE road map:

pharmacology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill Companies.

Kebun alpukat. 2011.

http://kebun-alpukat.blogspot.co.id/2011/12/alpukat-srengseng-jkt.html?m=1., 23 Oktober 2015

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif : Aplikasi Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. In Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kerckhoffs DA, Brouns F, Hornstra G, Mensink RP. 2002. Effects on The Human

Serum Lipoprotein Profile of Beta-glucan, Soy Protein, and Isoflavones, Plant Sterols And Stanols, Garlic And Tocotrienols., http:// www.hc-sc.gc.ca., 7 Maret 2015.


(5)

50

Laker M. 2006. Memahami kolesterol. Jakarta: The British Medical Association. H.16-8.

Lam, Michael. 2015. http://www.drlam.com/opinion/beta_sitosterol.asp., 21 Januari 15

Lambert JE., Parks EJ. 2012. Postprandial metabolism of meal triglyceride in

humans.http://www.els-cdn.com. 18 Februari 2015.

Mamat Supriyono. 2008. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap

kejadian penyakit jantung koroner pada kelompok usia <45 tahun.

http://eprints.undip.ac.id.pdf. 15 Desember 2014.

Miller M. 2009. Dyslipidemia and cardiovascular risk: the importance of early prevention. Q J Med 2009; 102:657-67.

MIMS Indonesia. 2011. Obat dyslipidemia. Eds: Arlina Pramudianto, Evaria. Petunjuk Konsultasi Edisi 11. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. p.65. Mitchell RN, Schoen FJ. Blood vessels. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster

JC. 2010. Robbins and cotran pathologic basic of disease. 8th ed. Philadelphia: Elseveier,Inc. p. 499-501.

NCEP ATP. 2001. Cholesterol.

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/index.htm. 20 Agustus

2015.

Nur Aini Fitri Nuriyah. 2013. Efek Pemberian Alpukat(Persea Americana Mill.) terhadap Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) Selama Pemberian Diet Tinggi Lemak. http://digilib.uin-suka.ac.id/7296/,. 25 September 2015.

Paget GE & Burners IM. 1964. Toxicity Test in Evolution of Pray Activities Pharmacometricus. Eds. Lourence DR, Bacharach AL.(1); London & New York : Academia Pitss.h.161 – 162.

Rader DJ, Hobbs HH. 2012. Disorders of lipoprotein metabolism. In: Kasper DL, Fauci AS, Dani LL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, Harrison’s

principles of internal medicine. 18th ed. New York: McGraw-Hill,Inc.

RISKESDAS. 2013. Penyakit Jantung. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI; p117-79

Setiawan Dalimartha. 2000. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta:Penebar Swadaya.h.20-101.


(6)

51

Shinde S, Chivate N, Kulkarni P, & Naikwade N. 2013. Hypolipidemic Activity of Psidium guava Linn. leaves extract in hyperlipidemic rats. International

Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1(5):h.71-72.

Sudijanto Kamso, Purwantyastuti, Ratna Juwita. 2002. “Dislipidemia pada Lanjut Usia Kota Padang”. Makara, Kesehatan, volume 6, no.2

Sunita Almatsier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

T. Bahri Anwar. 2004. Penyakit jantung koroner dan hipertensi.

http://repository.usu.ac.id. 24 Januari 2015.

Tatang Gunawan. 2013. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Alpukat.,

http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/02/kandungan-dan-manfaat-buah-alpukat.html., 18 Januari 2015

Teguh Hartono. 2009. Saponin. http://www.farmasi.asia/saponin. 24 Agustus 2012.

The California Avocado Commision. 2011. Avocados and Your Heart., http://www.californiaavocado.com/nutricion/good-fats-and-heart-health

WebMD. 2009. Betasitosterol.,

http://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-939/beta-sitosterol/source-3., 26 Oktober 2015