pada Griya Batik MAS Pekalongan. Dari Identifikasi masalah tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk Pendidikan dan Pelatihan terhadap SDM pada industri
kerajinan batik Griya Batik MAS? 2.
Bagaimana kondisi SDM, bahan baku, pemasaran, dan teknologi pada Griya Batik MAS?
3. Bagaimana Kondisi Lingkungan Internal Dan Eksternal Pada Industri
Kerajinan Batik Griya Batik MAS?
1.3 Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui bentuk Pendidikan dan Pelatihan terhadap SDM pada
industri kerajinan batik Griya Batik MAS. 2.
Mengetahui kondisi SDM, bahan baku, pemasaran dan teknologi pada Griya Batik MAS.
3. Mengetahui Kondisi Lingkungan Internal Dan Eksternal Pada Industri
Kerajinan Batik Griya Batik MAS.
1.4 Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca
khususnya mengenai analisis SWOT pada industri kerajinan batik. b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengembangkan pengetahuan terutama yang berhubungan dengan
analisis SWOT pada industri kerajinan batik. 2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi di
perpustakaan fakultas ekonomi dan perpustakaan Universitas Negeri Semarang.
b. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait
untuk menumbuh kembangkan usaha kerajinan batik terutama pemilik Griya Batik MAS di kelurahan Kauman Pekalongan.
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Defnisi Usaha Kecil Menengah
Menurut UU No. 91995, yang dimaksud dengan Usaha Kecil adalah
usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki kekekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. 2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar. 3.
Milik Warga Negara Indonesia WNI. 4.
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung, maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau besar. 5.
Bentuk usaha merupakan orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
koperasi. Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan
entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Menegkop dan UKM, yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK,