9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Defnisi Usaha Kecil Menengah
Menurut UU No. 91995, yang dimaksud dengan Usaha Kecil adalah
usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki kekekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. 2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar. 3.
Milik Warga Negara Indonesia WNI. 4.
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung, maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau besar. 5.
Bentuk usaha merupakan orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
koperasi. Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan
entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Menegkop dan UKM, yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK,
termasuk Usaha Mikro UMI adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,-. Sementara itu, Usaha Menengah UM
merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih antara Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000,-.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM yang dikutip dari www.bi.go.id ada beberapa kriteria yang dipergunakan
untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah : 1.
Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.