Peramalan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Besar Arus yang Dipakai PT PLN Cabang Medan untuk Tahun 2013-2015

(1)

PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN LISTRIK MENURUT

BESAR ARUS YANG DIPAKAI PT. PLN CABANG MEDAN

UNTUK TAHUN 2013-2015

TUGAS AKHIR

RIZKY NOOR FADLY

112407042

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

BESAR ARUS YANG DIPAKAI PT. PLN CABANG MEDAN

UNTUK TAHUN 2013-2015

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

RIZKY NOOR FADLY

112407042

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

i

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN LISTRIK MENURUT BESAR ARUS YANG DIPAKAI PT PLN CABANG MEDAN UNTUK TAHUN 2013-2015

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : RIZKY NOOR FADLY Nim : 112407042

Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disahkan di Medan, Juni 2014

Diluluskanoleh:

Program Studi D-3 Statistika FMIPA USU Pembimbing Ketua,

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si NIP. 19531218 198003 1 003 NIP. 195 021 031 980 031 001


(4)

PERNYATAAN

JUMLAH PELANGGAN LISTRIK MENURUT BESAR ARUS YANG DIPAKAI PT PLN CABANG MEDAN

UNTUK TAHUN 2013-2015 TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2014

RIZKY NOOR FADLY 112407042


(5)

iii

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Besar Arus yang Dipakai PT PLN Cabang Medan Untuk Tahun 2013-2015.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku pembimbing dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Dr.Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. dan ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staf dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Syafruddin, Ibunda Fauzi Yati dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Medan, Juli 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Rumusan Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 3

1.4.Maksud dan tujuan 4

1.5.Manfaat penelitian 4

1.6.Metode Penelitian 4

1.7.Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 9

2.3 Jenis Peramalan 11

2.4 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 13

2.5 Analisis Deret Berkala 14

2.6 Penentuan Pola 15

2.7 Metode yang digunakan 16

BAB 3 GAMBARAN BADAN PUSAT STATISTIKA

3.1 Sejarah BPS 18

3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik 22

3.3 Visi dan Misi 23

3.4 Struktur Organisasi BPS 24

3.5 Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian di Badan

Pusat Statistik 27

BAB4 PEMBAHASAN

4.1 Pengambilan Sampel 33

4.2 Pengolahan Data Jumlah Pelanggan Listrik 34 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 43

5.2 Cara Kerja Microsoft Excel 44

5.3 Pengolahan Data dengan Microsoft Excel 44 5.5 Membuat Grafik Dengan Microsoft Excel 48

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


(7)

v

6.2 Saran 50


(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Energi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan dalam proses pembangunan dalam sektor energi perlu dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna. Dilihat dari sumbernya, energi dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori yaitu energi primer dan energi final. Energi primer yaitu energi yang belum mengalami pengolahan teknologi dan biasanya diperlukan sebagai bahan untuk menghasilkan energi final, misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, tenaga air, panas bumi, dan lain-lain. Sedangkan energi final merupakan energi yang siap digunakan oleh konsumen akhir, misalnya: Bahan Bakar Minyak dan listrik yang siap dipakai.

Energi listrik membawa peranan yang sangat penting bagi masyarakat, industri dan pemerintah. Fungsi listrik juga sangat berperan dalam pembangunan seperti pada bidang produksi, penelitian dan riset, bidang pertahanan dan keamanan, bidang komunikasi dan media, bidang rumah tangga dll. Bahkan tingkat pemakaian listrik juga menjadi salah satu ukuran bagi perkembangan dan kemajuan suatu Negara.

Salah satu lembaga yang menangani listrik di Indonesia adalah PLN (Perusahaan Listrik Negara). Jenis pembangkit listrik PLN di Sumatera Utara pada saat ini terdiri dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga


(9)

2

Minihydro), dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Pembangkit – pembangkit ini bertugas untuk menyediakan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berkembang dengan begitu pesatnya.

Sementara itu jumlah cabang PLN (Perusahaan Listrik Negara) di wilayah Sumatera Utara mengalami penambahan jumlah menjadi 7 cabang yaitu cabang Medan, cabang Binjai, cabang P. Siantar, cabang Sibolga, cabang Padang Sidempuan, cabang R. Parapat dan cabang Lubuk Pakam. Dalam penelitian tugas akhir ini akan dibahas cabang Medan.

Meningkatnya jumlah pelanggan listrik secara terus menerus sangat berpengaruh terhadap besarnya arus yang dipakai. Ini menunjukkan bahwah peranan listrik dalam menunjang pembangunan, perbaikan kesehatan, pendidikan dan sebagainya sangatlah pentingdan sejalah dengan peningkatan kebutuhan akan listrik itu sendiri.

Meningkatnya jumlah pelanggan listrik secara terus menerus sangat berpengaruh terhadap besarnya arus yang dipakai. Ini menunjukkan bahwa peranan listrik dalam menunjang pembangunan, perbaikan kesehatan, pendidikan dan sebagainya sangatlah penting dan sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan listrik itu sendiri. Hal ini mengakibatkan semakin sulitnya bagi para pengambil kebutusan untuk melihat jumlah pelanggan listrik menurut besar arus yang dipakai dimasa mendatang dengan mempertimbangkan semua kelompok pelanggan serta besarnya arus yang dipakai.

Melihat betapa pentingnya peranan yang dijalankan PLN dalam mengalirkan listrik kepada masyarakat luas dari tiap cabang khususnya PLN cabang Medan, mendorong minat penulis untuk mengadakan penganalisaan untuk


(10)

melihat peningkatan jumlah pelanggan listrik menurut besar arus yang dipakai. Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis memilih judul “PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN MENURUT BESAR ARUS YANG DIPAKAI PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN UNTUK TAHUN 2013-2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Listrik sebagai sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Demikian halnya kota Medan sebagai salah satu kota besar maupun ibu kota di Sumatera Utara yang sekarang ini mengarah kepada industrialisasi dan modernisasi maka besar kemungkinan kondisi seperti ini juga akan sangat membutuhkan energi khususnya energi listrik yang cukup besar. Bagi pihak masyarakat, hal ini tentu akan membuat masyarakat semakin membutuhkan energi listrik dan menjadi pelanggan listrik dari PT PLN sebagai penyedia energi listrik.

1.3. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis serta untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan Tugas Akhir yang sesuai dengan judul dan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada peramalan jumlah pelanggan listrik (dalam jiwa) yang di peroleh khususnya di wilayah Medan PT PLN (persero) untuk tahun 2013-2016 menurut besar arus listrik rumah pada daya 900 watt.


(11)

4

1.4. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk Meramalkan banyaknya jumlah pelanggan listrik menurut besar arus yang dipakai untuk tahun 2013-2016.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan untuk menghadapi naik atau turunnya tingkat permintaan energi listrik dari masyarakat.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, bahan-bahan yang bersifat teoritis yang membantu dalam menyusun Tugas Akhir ini.

2. Pengumpulan Data.

Pengumpulan Data untuk keperluan riset ini penulis melakukan cara dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data yang telah tersedia atau disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur,


(12)

disusun, dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang data tersebut.

3. Metode pengolahan data

Data diolah menggunakan metode rata-rata bergerak ganda. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah:

1. Menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal, dengan menggunakan persamaan:

= + + + ⋯+

2. Menghitung nilai rata-rata bergerak kedua dari rata-rata bergerak pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda, dengan menggunakan persamaan:

" = + + + ⋯+

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut:


(13)

6

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metode penelitian dan landasan teori serta sistematika penulisan.

BAB 2: TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini diuraikan dan dibahas mengenai pngertian-pengertian yang menyangkut masalah angkatan kerja dan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir.

BAB 3: GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah BPS, tugas dan fungsi, struktur organisasi yang menjabarkan uraian tugas BPS dan struktur organisasi.

BAB 4: ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan tentang pengumpulan data dan meramalkan jumlah pelanggan listrik menurut besar arus yang dipakai PT PLN cabang Medan pada tahun 2013-2016.

BAB 5: IMPLEMENTASI SIISTEM

Pada bab ini dijelaskan dan diperlihatkan cara penggunaan rumus-rumus yang dipakai dalam program Excel.


(14)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari pembahasan serta saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat dari pengamatan.


(15)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkan suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi di masa akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara yang dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kwantatif apa yang terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat atau disusun.


(16)

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Sering terdapat senjang waktu ( Time Lag ) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang ( Lead Time ) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi diatas peramalan sangat diperlukan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Dalam perencanaan disuatu instansi baik itu pemerintahan maupun swasta, peramalan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana baik maupun buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian instansi, karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.

Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu dihadapi maka peramalan juga merupakan masalah yang selalu dihadapi karena peramalan berkaitan dengan pengambilan suatu keputusan.

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data yang digunakan atau ketepatan ramalan yang dibuat. Selama data maupun


(17)

10

informasi yang digunakan tidak dapat maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting, walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan adalah untuk memperkecil kesalahannya tersebut.

Di dalam bagian Organisasi terdapat beberapa peran penting dalam peramalan : 1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang

efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan konsumennya atau si pelanggan, bahan, tenaga kerja, finansial atau jasa pelayanan.

2. Penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang (lead time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru atau membeli mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun. Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang.

3. Penentuan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang ingin dimiliki dalam jangka waktu panjang. Keputusan semacam ini bergantung kepada kesempatan pasar, faktor-faktor lingkungan dan pengembangan internal dari sumber daya finansial, manusia, produk, dan teknologi.Semua penentuan ini


(18)

memerlukan ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang tepat.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa metode peramalan sangat berguna, karena akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu. Sehingga dengan metode peramalan akan memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah serta perencanaan yang sistematis hingga memberikan ketepatan hasil analisis.

2.3 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, teknik peramalan dapat dibagi dalam 2 kategori utama yaitu:

1. Peramalan Kwalitatif atau Teknologis

Peramalan Kwalitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kwalitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya. Metode kwalitatif dapat dibagi menjadi 2 yaitu : Metode Eksploratoris dan Normative.


(19)

12

2. Peramalan Kwantitatif

Peramalan Kwantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kwantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. karena dengan metode yang berbeda akan diperoleh suatu hasil peramalan yang berbeda pula. Baik tidaknya metode yang dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan keyakinan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti prosedur penyusunan yang baik. Metode kwantitatif dapat dibagi dalam deret berkala ( time series ) dan metode kausal.

Peramalan kwantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi yaitu : 1. Adanya informasi tentang masa lalu

2. Informasi tersebut dapat dikwantitatifkan dalam bentuk data.

3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa yang akan datang.

Metode-metode peramalan dengan analisis deret waktu yaitu : 1. Metode Pemulusan Ekponensial dan Rata-rata Bergerak

Sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untuk peramalan jangka panjang.


(20)

2. Metode Regresi

Metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang.

3. Metode Box-Jenkins

Jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah dan jangka panjang

2.4. Jenis – Jenis Metode Peramalan

Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisis keadaan dalam mempersiapkan peramalan.

Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan yaitu :

1. Horizon Waktu

Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan yaitu : cakupan waktu dimasa yang akan datang daan jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

2. Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.


(21)

14

Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.

4. Biaya yang Dibutuhkan

Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu prosedur peramalan yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode peramalan.

5. Ketepatan Metode Peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

6. Kemudahan dan Penerapan

Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.

2.5 Analisis Deret Berkala

Data berkala ( time series ) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungan kerja lainnya.

Metode time series merupakan metode peramalan kwantitatif didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antara variable yang akan diperkirakan dengan variable waktu. Tujuan time series ini mencakup meneliti pola data yang


(22)

digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stationer atau tidak dan ekstrapolasi ke masa yang akan datang. Stationer itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan/penurunan data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.

2.6 Penentuan Pola Data

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut dapat diuji, dimana pola data umumnya dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Pola Horizontal ( H )

Pola ini terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata yang konstan. 2. Pola musiman ( S )

Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang-ulang secara periodic dalam deret waktu. pola yang ini terjadi bial suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman, misalnya kwartal tahun tertentu, bulanan atau hari-hari pada mingu-minggu tertentu.

3. Pola Siklis ( C )

Pola data yang menunjukkan gerak naik turun dalam jangka panjang dari suatu kurva trend. terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti berhubungan dengan siklus bisnis.

4. Pola Trend ( T )


(23)

16

2.7 Metode Yang Digunakan

Hal yang dilakukan disini pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah menghitung kembali rata-rata dengan menambah nilai berikutnya dan menggugurkan pengamatan yang terjadi pada m periode sebelumnya.

Prosedur peramalan rata-rata bergerak ganda meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu: 1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis ) .

2. Penyusuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis ′ − ").

3. Penyusuain untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke periode t+m jika kita ingin meramalkan m periode ke depan).

Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak ganda dapat di terangkan melalui persamaan berikut ini:

= ⋯

S" = ⋯

= + − " = 2 − "

= ′ − "

= + ( ) Dimana :

m = Jumlah periode didepan yang diramalkan

= Nilai rata-rata bergerak tunggal


(24)

at, bt = Konstanta pemulusan


(25)

BAB 3

TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya.

Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu: 1. Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid enHendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik.

Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen


(26)

2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu.

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah Kementrian Kemakmuran.

Dengan surat Mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tatausaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957, Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden


(27)

20

Republik Indonesia No. 172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Mentri Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggungjawab kepada Perdana Mentri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS dipergunakan. Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk Stelling Ordonnantie 1930.

Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan – kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.

Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965, maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2 dan dibawah pengawasan Kepala Kecamatan.

4. Masa Orde Baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang


(28)

handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang organisasi Biro Pusat Statistik. 2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik. 3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.

5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS.

7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86


(29)

22

tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang baru.

3.2. Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.

1. Tugas

BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional.

3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.

4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga. 3. Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS memunyai kewenangan:


(30)

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral

3.3. Visi dan Misi 1. Visi

Pelopor data statistik terpercaya untuk semua. 2. Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.


(31)

24

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

3.4. Struktur Organisasi BPS

Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masing-masing bagian.

Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.

1. BPS Kabupaten/kota


(32)

2. BPS Provinsi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi BPS Provinsi

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu-individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai / staf tersebut.


(33)

26

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja.

Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :

a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen.

c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibant bagian tata usaha yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian 5. Sub Bagian Bina Program


(34)

1.Bidang Statistik Produksi

Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi.

2.Bidang Statistik Distrubusi

Bidang Statistik ditribuisi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa.

3.Bidang Statistik Sosial

Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan. 4.Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS)

Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan komputer.

5 .Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Mempunyai tugas untuk penyusunan Neraca Produksi, Neraca konsumsi, dan Akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.

3.5. Tugas dan Wewenangan Masing–Masing Bagian di Badan Pusat Statistik

Wewenang (authority) adalah : hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi, perintah dan tugas serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya.


(35)

28

Tugas adalah: kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: sekretaris yang mengarsip surat, membuat notulen rapat.

1. Bagian Tata Usaha

1. Menyusun program kerja tahun bidang.

2. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat Statistik.

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat-surat penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas maupun luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbankan, administrasi dan pembukuan.

6. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum, organisasi tata laksana serta penyajian.

7. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu – waktu.

8. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrative.


(36)

2. Bidang Statistik Produksi

1. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.

2. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi.

3. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur pencatahan pelatihannya.

4. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik Propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.

5. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan lapangan produksi.

6. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.

7. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

8. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi. 9. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

10. Membantu kepala kantor badan pusat statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun dikecamatan.


(37)

30

3. Bidang Statistik Distribusi

1. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik distribusi lainnya yang ditentukan.

2. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik distribusi.

3. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.

4. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.

5. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan statistik distribusi.

6. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

7. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik distribusi.

8. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.

9. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

10. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai bahan masukan untuk peyempurnaan selanjutnya.


(38)

11. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan penyimpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya ataupun di kecamatan.

4. Bidang Statistik Sosial

1. Menyusun program kerja tahunan bidang-bidang yang utama ruang lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga dan statistik kepedudukan lainnya.

2. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan oleh statistik bidang penduduk.

3. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan.

4. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.

5. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas lapangan.

6. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan statistik kependudukan.

7. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang ditetapkan. 8. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data statistik kependudukan.

9. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan yang akan dikirim kepusat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.


(39)

32

10. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan.

5. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik 1. Menyusun program kerja tahunan.

2. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi informasi.

3. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan, penyajian dan pelayanan statistik.

4. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.

5. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya.

6. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data termasuk bahan komputer yang bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.


(40)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis perkembangan jumlah pelanggan listrik di PT PLN Cabang Medan berdasarkan tahun 2003-2012.

Adapun jumlah pelanggan listrik di PT PLN Cabang Medan dapat dilihat pada tabel ini:

Tabel 4.1 Jumlah Pelanggan Listrik PT PLN Cabang Medan Tahun 2003-2012

PERIODE Tahun Jumlah Perceraian

1 2004 967

2 2005 1005

3 2006 957

4 2007 1073

5 2008 1267

6 2009 1579

7 2010 1729

8 2011 1337


(41)

34

10 2013 1579

Sumber: Pengadilan Agama

Penulis akan menganalisis data pada tabel 4.1, maka akan diperoleh peramalan jumlah pelanggan listrik dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ganda (Double moving acerage).

Grafik 4.1 Jumlah Pelanggan Listrik PT PLN 4.2 Pengolahan Data Peramalan Peningkatan Jumlah Perceraian

Tahap pertama dalam proses analisa data yaitu dengan menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal ( ) dengan N=3 periode dari realisasi total jumlah perceraian di kota Medan yaitu:

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000

Jumlah Pelanggan Listrik


(42)

= + + + ⋯+

Dari rumus diata dapat dihitung:

− −3 = 383147 + 385775 + 395380

3

= 388100,67

− −4 = 385775 + 395380 + 412295

3

= 397817

− −5 = 395380 + 412295 + 418504

3

= 408726,67

− −6 = 412295 + 418504 + 432858

3

= 421219,33

− −7 = 418504 + 432858 + 445065

3

= 432142,33

− −8 = 432858 + 445065 + 481860

3


(43)

36

− −9 = 445065 + 481860 + 481336

3

= 469420,33

− −10 = 481860 + 481336 + 498454

3

= 487216,67

Tahap kedua adalah menghitung nilai rata-rata kedua dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda ( ") dari periode ke-5 sampai dengan periode ke-12 yaitu:

"

= + + + ⋯+

Dari rumus diatas dapat dihitung:

− −5 = 388100,67 + 397817 + 408726,67

3

= 398214,8

− −6 = 397817 + 408726,67 + 421219,33

3

= 409254,3

− −7 = 408726,67 + 421219,33 + 432142,33

3


(44)

− −8 = 421219,33 + 432142,33 + 453261 3

= 435540,9

− −9 = 432132,33 + 453261 + 469420,33

3

= 451607,9

− −10 = 453261 + 469420,33 + 487216,67

3

= 469966

Tahap ketiga adalah menghitung a dengan yaitu:

= + − " = 2 − "

Dari data diatas dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-5 = ( 2 × 408726,67)−398214,8

= 419238,6

Nilai a untuk periode ke-6 = ( 2 × 421219,33)−409254,3

= 433184,3

Nilai a untuk periode ke-7 = ( 2 × 432142,33)−420696,1


(45)

38

Nilai a untuk periode ke-8 = ( 2 × 453261)−435530,9

= 470981,1

Nilai a untuk periode ke-9 = ( 2 × 469420,33)−451607,9

= 487232,8

Nilai a untuk periode ke-10 = ( 2 × 487216,67)−469966

= 504467,3

Tahap keempat adalah menghitung nilai b, yaitu:

= 2

−1( − ")

Dari rumus diatas dapat dihitung:

−5 = 2

3−1( 408726,67−398214,8)

= 10511,89

−6 = 2

3−1( 421219,33−409254,3)

= 167,3333

−7 = 2

3−1( 432142,33−420696,1)


(46)

−8 = 2

3−1( 453261−435540,9)

= 17720,11

−9 = 2

3−1( 469420,33−451607,9)

= 17812,44

−10 = 2

3−1( 487216,67−469966)

= 17250,67

Dari hasil perhitungan nilai a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah pelanggan listrik PT PLN Cabang Medan pada tahun 2013, 2014 dan 2015 yaitu:

= +

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan peramalan di atas dapat dihitung:

Periode ke-11 (tahun 2013)

= 504467,3 + ( 17250,67 × 1)


(47)

40

Periode ke-12 (periode ke tahun 2014)

= 504467,3 + ( 17250,67 × 2)

= 538968,667 Dibulatkan 538969

Periode ke-13 (periode ke 3 tahun 2015)

= 504467,3 + ( 17250,67 × 3)


(48)

Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Pelanggan Listrik PT PLN Cabang Medan Tahun Periode Jumlah Pelanggan Rata-rata

Bergerak

Rata-rata

Bergerak Nilai a Nilai b Nilai Ft

Listrik Tunggal Ganda

2003 1 383147 - - - - -

2004 2 385775 - - - - -

2005 3 395380 388100,6667 - - - -

2006 4 412296 397817 - - - -

2007 5 418504 408726,6667 398214,8 419238,6 10511,89 -

2008 6 432858 421219,3333 409254,3 433184,3 11965 429750,44 2009 7 445065 432142,3333 420696,1 443588,6 11446,22 445149,33 2010 8 481860 453261 435540,9 470981,1 17720,11 455034,78 2011 9 481336 469420,3333 451607,9 487232,8 17812,44 488701,22 2012 10 498454 487216,6667 469966 504467,3 17250,67 505045,22

2013 11 m=1 521718

2014 12 m=2 538968,67


(49)

42

Grafik 4.2 Nilai Peramalan Jumlah Pelanggan Listrik PT PLN

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Peramalan


(50)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam progaming (coding). Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis penggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil pehitungan.

Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dan dengan adanya perangkat lunak komputer tersebut kita sangat terbantu karena memang ada kalanya data-data yang sangat rumit dan banyak itu tidak dapat dikerjakan secara manual atau dengan menggunakan tenaga manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut , disamping itu faktor kesalahan yang dilakukan manusia relatif besar.

Dan dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, waktu dan tenaga dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil.


(51)

44

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu sofeware pengolah angka yang cukup banyk digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan infomasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisis dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai dari versi 4,versi 5, versi 97, versi 2000,versi 2002, versi 2003, versi 2007 dan versi 2010.

Sheet (lembar kerja) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi nama dengan huruf mulai dai A, B, C,..., Z kemudian dilanjutkan AA, AB, AC, ...sampai kolom IV. Sedangkan kolom baris ditandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3, ...,65536. Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnan, ampil lebih terintegrasi dengan berbagai sofware lain, salah satunya adalah under window seperti word, accsess dan power point. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mulai dipakai, fleksibel, mudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.

5.3 Pengolahan Data dengan Microsoft Office Excel

Sebelum pengoperasian software ini, pastikan pada komputer terpasang program Excel.

Langkah-langkahnya: a. Klik tombol Start


(52)

Gambar 5.1 Tampilan cara membuka Microsoft Excel di windows


(53)

46

Setelah itu muncul tampilan worksheet ( lembar Kerja ) seperti dibawah

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel.

Data tiap tahun pada 2 kolom, pertama untuk tahun dan kolom kedua untuk data nilai jumlah pelanggan listrik menurut besar arus yang dipakai PT PLN Cabang Medan.


(54)

Dari data diatas akan diberi nama pada setiap kolom seperti berikut: 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan Tahun 2. Pada kolom kedua ditulis keterangan dengan Periode

3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan Pertumbuhan pelanggan 4. Pada kolom ke empat ditulis keterangan dengan Rata-rata 3 periode ke 1 5. Pada kolom ke lima ditulis keterangan dengan Rata-rata 3 periode ke 2 6. Pada kolom ke enam ditulis keterangan dengan Nilai a

7. Pada kolom ke tujuh ditulis keterangan dengan Nilai b 8. Pada kolom ke delapan ditulis keterangan dengan Nilai Ft 9. Pada kolom ke sembilan ditulis keterangan dengan Nilai e


(55)

48

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat grafik:

1. Sorot range yang akan dibuat grafik 2. Klik insert lalu pilih line chart

3. Klik chart layout ketik judul grafik dan nama axis atau garis vertikalnya 4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik, lalu klik sembarang sel maka grafik

sudah ditempatkan pada lembar kerja.


(56)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan pertumbuhan Jumlah Pelanggan Listrik pada bab 4 adalah sebagai berikut:

1. Dari data yang disajikan dapat dilihat Pelanggan Listrik pada PT PLN Cabang Medan mengalami Peningkatan.

2. Dari Perhitungan rumus: F = at + bt (m) didapat peramalan pada tahun: 2008 sebesar 428750

2009 sebesar 445149

2010 sebesar 455035

2011 sebesar 488701

2012 sebesar 505045

2013 sebesar 521718

2014 sebesar 538969


(57)

50

Berdasarkan hasil peramalan diatas pada tahun 2008 – 2012 mengalami peningkatan jumlah pelanggan listrik dan pada tahun 2013-2015 juga terus mengalami peningkatan.

6.2 Saran

1. Sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan ada baiknya membahas metode peramalan apa yang akan digunakan, guna mengetahui besarnya pertumbuhan kredit pada tahun yang akan datang.

2. Peramalan Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Listrik dapat dipakai sebagai bahan informasi yang mampu menjadi acuan pada PT PLN Cabang Medan


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,” Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi ”, Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Abdul Hakim,2002, “statistik Induktif untuk ekonomi dan bisnis”, Yogyakarta Dergibson siagian, Sugiarto, 2000,”Motode statistika untuk bisnis dan ekonomi”, Jakarta

http://www.geogle.com/html/pdrb.htm.

Iswardono, S.P. 1981. Sekulumit Analisa Regresi dan Korelasi.BPFE. Yogyakarta.

Makridasi, Wheel wright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan aplikasi peramalan.

Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumiato : John Wiley & ons, inc.

Sujana, Prof. DR.M.A.,M.sc.2005. Metode Statistika Bandung. Penerbit Tarsito.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,” Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi ”, Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Abdul Hakim,2002, “statistik Induktif untuk ekonomi dan bisnis”, Yogyakarta Dergibson siagian, Sugiarto, 2000,”Motode statistika untuk bisnis dan ekonomi”, Jakarta

http://www.geogle.com/html/pdrb.htm.

Iswardono, S.P. 1981. Sekulumit Analisa Regresi dan Korelasi.BPFE. Yogyakarta.

Makridasi, Wheel wright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan aplikasi peramalan.

Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumiato : John Wiley & ons, inc.

Sujana, Prof. DR.M.A.,M.sc.2005. Metode Statistika Bandung. Penerbit Tarsito.


(1)

Dari data diatas akan diberi nama pada setiap kolom seperti berikut: 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan Tahun 2. Pada kolom kedua ditulis keterangan dengan Periode

3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan Pertumbuhan pelanggan 4. Pada kolom ke empat ditulis keterangan dengan Rata-rata 3 periode ke 1 5. Pada kolom ke lima ditulis keterangan dengan Rata-rata 3 periode ke 2 6. Pada kolom ke enam ditulis keterangan dengan Nilai a

7. Pada kolom ke tujuh ditulis keterangan dengan Nilai b 8. Pada kolom ke delapan ditulis keterangan dengan Nilai Ft 9. Pada kolom ke sembilan ditulis keterangan dengan Nilai e


(2)

48

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat grafik:

1. Sorot range yang akan dibuat grafik 2. Klik insert lalu pilih line chart

3. Klik chart layout ketik judul grafik dan nama axis atau garis vertikalnya 4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik, lalu klik sembarang sel maka grafik

sudah ditempatkan pada lembar kerja.


(3)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan pertumbuhan Jumlah Pelanggan Listrik pada bab 4 adalah sebagai berikut:

1. Dari data yang disajikan dapat dilihat Pelanggan Listrik pada PT PLN Cabang Medan mengalami Peningkatan.

2. Dari Perhitungan rumus: F = at + bt (m) didapat peramalan pada tahun: 2008 sebesar 428750

2009 sebesar 445149

2010 sebesar 455035

2011 sebesar 488701

2012 sebesar 505045

2013 sebesar 521718

2014 sebesar 538969


(4)

50

Berdasarkan hasil peramalan diatas pada tahun 2008 – 2012 mengalami peningkatan jumlah pelanggan listrik dan pada tahun 2013-2015 juga terus mengalami peningkatan.

6.2 Saran

1. Sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan ada baiknya membahas metode peramalan apa yang akan digunakan, guna mengetahui besarnya pertumbuhan kredit pada tahun yang akan datang.

2. Peramalan Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Listrik dapat dipakai sebagai bahan informasi yang mampu menjadi acuan pada PT PLN Cabang Medan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,” Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi ”, Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Abdul Hakim,2002, “statistik Induktif untuk ekonomi dan bisnis”, Yogyakarta Dergibson siagian, Sugiarto, 2000,”Motode statistika untuk bisnis dan ekonomi”, Jakarta

http://www.geogle.com/html/pdrb.htm.

Iswardono, S.P. 1981. Sekulumit Analisa Regresi dan Korelasi.BPFE. Yogyakarta.

Makridasi, Wheel wright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan aplikasi peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumiato : John Wiley & ons, inc.

Sujana, Prof. DR.M.A.,M.sc.2005. Metode Statistika Bandung. Penerbit Tarsito.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,” Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi ”, Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Abdul Hakim,2002, “statistik Induktif untuk ekonomi dan bisnis”, Yogyakarta Dergibson siagian, Sugiarto, 2000,”Motode statistika untuk bisnis dan ekonomi”, Jakarta

http://www.geogle.com/html/pdrb.htm.

Iswardono, S.P. 1981. Sekulumit Analisa Regresi dan Korelasi.BPFE. Yogyakarta.

Makridasi, Wheel wright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan aplikasi peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumiato : John Wiley & ons, inc.

Sujana, Prof. DR.M.A.,M.sc.2005. Metode Statistika Bandung. Penerbit Tarsito.