Studi Pengembangan Pembinaan Industri Kecil Kerajinan Rotan di Kabupaten Tangerang
SON! SOMANTRI
F 23. 0633
I S 9 2
FAKULTAS
IWSTITUT
TEKNOLOGI
PERTANIAM
B O G O R
PERTANIAM
BOGOR
SON1
SOMANTRI.
F 2 3 0633.
Studi
Pengembangan
Pembinaan
Industri Kecil Kerajinan Rotan di Kabupaten Tangerang.
Di
bawah bimbingan Ir. H. Pramono D. Fewidarto, MS.
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan
me-
nganalisa faktor-faktor penyebab berbagai permasalahan
in-
dustri kecil kerajinan rotan dan menentukan arah serta pola
pengembangan pembinaan industri kecil kerajinan rotan.
Pembinaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian selama periode tahun
1983-1991
belum intensif dan ma-
sih bersifat masal tanpa menggunakan diversifikasi pembinaan yang sesuai.
Pelaksanaan program pembinaan inipun tidak
didasarkan pada program yang terpadu.
Penjajakan pengelompokan pengusaha pengrajin berdasarkan
omzet pengusaha pengrajin dapat dikelompokkan
menjadi
tiga kelompok pengra jin yaitu kelompok omzet rendah, sedang
dan
tinygi.
Denqan iiiembuat pengelompokan pengra jin
dnpat
dilakukan pongurutan permasalahan yang lebih spesifik.
Urutan permasalahan pengrajin menurut ketiga
kelompok
responden burbeda-beda akan tetapi saling mengisi informasi
satu sama lainnya.
Bila urutan permasalahan pengrajin dari
ketiga respofiden digabungkan, maka menghasilkan urutan permasalahan sebagai berikut:
(1)
teknik produksi;
(3) manajemen, pemasaran; (4) peralatan; (5) pembinaan; (6)
wadah
usaha;
permasalahan
(7) bahan baku; (8) tenaga
kerja.
Urutan
ini dapat dijadikan acuan bagi pembina
dalam
mengembangkan program pembinaan selanjutnya.
Dari
reko-
urutan permasalahan gabungan dapat dibuat
mendasi pembinaan sebagai berikut:
1. Teknik produksi, pengadaan pendidikan dan latihan
lat)
teknik produksi kelompok omzet rendah
difokuskan
pengrajin
untuk peningkatan kualitas
(dik-
dan
sedang
produksi,
omzet tinggi difokuskan pada masalah
untuk
pengua-
saan teknik "finishingu.
2. Modal, pemberian bantuan kredit modal investasi, sebaik-
nya ditujukan kepada kelompok pengrajin omzet rendah dan
sedang, untuk pengrajin omzet tinggi
modal
diberikan
kerja. Nilai rata-rata aset yang
kredit
dimiliki
oleh
tiap kelompok pengrajin dapat dijadikan acuan pertimbangan agunan dalam memberikan kredit modal.
3. Manajemen, pengadaan diklat manajemen diupayakan
dengan
mengikutsertakan partisipasi aktif yang lebih besar dari
pengra jin.
3. Pemasaran, diperlukan program promosi untuk
pemasaran harus lebih diintensifkan lagi.
memperluas
Bantuan pema-
saran diprioritaskan untuk pengrajin omzet rendah.
4. Peralatan,
bantuan
peralatan
sebaiknya
disalurkan
melalui koperasi supaya dapat diatur penggunaannya secara kolektif.
5. Pembinaan,
pembinaan
Dinas
yang
Perindustrian harus
efektif dengan
membuat
melibatkan
program
pihak-pihak
yang terkait seperti pengusaha pabrik dan instansi
berminat
ikut membina, seperti untuk saat
ini
yang
adalah
PERURI dan TELKOM.
6. Wadah usaha, KPRC (Kelompok Pengrajin Rotan Curug) seba-
gai
satu-satunya wadah usaha yang ada harus segera
dorong
untuk membentuk koperasi sehingga dapat
kan wadah usaha dengan
di-
dijadi-
tujuan yang lebih luas bagi per-
kembangan sentra industri kecil kerajinan rotan.
7. Bahan
baku, koperasi dapat dibentuk sebagai agen
dalam
mendatangkan bahan baku.
8. Tenaga kerja, pengawasan terhadap kualitas kerja
kerja
kelompok omzet rendah
pengrajin
dan sedang oleh
harus lebih ditingkatkan
lagi.
dengan
pengusaha
Keterampilan
dapat
lebih ditingkatkan lagi
dalam
diklat-diklat yang diselenggarakan oleh
mengikutsertakan
dalam ha1 ini Dinas perindustrian maupun oleh
pabrik.
tenaga
pembina
pengusaha
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL
KERAJINAN ROTAN DI KABUFATEN TANGERANG
Ole11
SC)NI SOMANTRI
1; 2.7 00.33
Skripsi
Sebayai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA 'YEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Boyor
1992
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Bogor
Institut Pertanian Bogor
Fakultas Teknologi Pertanian
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INI>IJSTltl KECII,
KERAJlN AN ROTAN DI KABUPATEN TANG ERANG
Skripsi
Sebagai s a l a h siitu sy~iratuntulc iiiemperoleh gelilr
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas 'Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SON1 SOMANpI'III
F 23 0633
esember 1992
Y r . H. Praiiiono D. Fewidarto, MSc.
Dosen Penibimbing
Puji dnn syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya maka Skripsi dapat penulis
kan.
selesai-
Penulis menqucapkan terilna kasih yany tidak terhingga
kepada :
1. Ir.
H. Pramono D. Fe.,didarto, MS. sebaqai dosen
pembim-
bing;
2. Semua
pengrajin dan pengusaha pabrik rotan
yang
telah
~ i e i i b e r kinfo~.111~1si.;
3. Pemda Tangerang, Dincis Sospol Tancjel-~~nq,
I)i.n;~sPerindus-
trian Tangerang, Kantor Kecamatan Curuy yang telah
mem-
berikan ijin penulis untuk melakukan penelitian;
4. Ninq Mulyandari tercinta yang telah banyak membantu dari
awal penalitian sampai dengan selesainya penelitian ini;
5. Kang Suhaeri, Teh Erna dan dik Tantri yang dengan ikhlas
telah menyediakan fasilitas untuk penyusunan skripsi;
6. Ibu dan Bapak yang telah memberikan doronyan moril
mau-
pun material kepada penulis;
7. Semua
pihak
yang telah niembantu selama
ini
yang
tak
mungkin disebutkan satu per satu.
Akhirnya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
perbaikan tulisan selanjutnya.
Bogor,
Nopfmber 1992
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
............................
IS1 ................................
TABEL ..............................
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR
iv
DAFTAR
.............................
LAMPIRAN ...........................
viii
...............................
1
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR
vi
I . PENDAHULUAN
vii
.........................
C . RUANG LINGKUP
..........................
C . TUJUAN .................................
3
D . MAKFAAT
4
A . LATAR BELAKANG
I1 . TINJAUAN
................................
PUSTAKA ..........................
.........
B . PERMASALAHAN INDUSTRI KECIL ............
C . PEMBINAAN INDUSTRI KECIL ROTAN .........
D . LANDASAN MATEMATIKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
111 . ~~ETODCJLOGI................................
.............................
PENGAMBILAN DATA ................
1
3
5
5
6
9
11
20
A . PENDEKATAN
20
B . METODE
21
.
D.
E.
C
........................
TATA LAKSANA ...........................
WAKTU DAN TEiviPAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
METODE ANALISIS
IV . IIASIL DAN PEMBA1IASA:'I
......................
A . KEADAAN UMUM INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
B . EVALUASI PEMBINAAN
.....................
22
25
27
28
28
31
.
D.
C
PERMASALAHAN MENURUT PENGRAJIN
.........
PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PENGUSAHA
PABRIK
.................................
E . PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PEMBINA ..
F . GABUNGAN PENDAPAT RESPONDEN
............
G . REKOMENDASI PEMBINAAN ...................
.......................
A . KESIMPULAN ..............................
B . SARAN ...................................
V . KESIMPULAN DAN SAIWN
............................
..................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman
Tabel
1. Nilai indeks acak (RI) pada matriks ber-
orde n
Tabel
................................
14
2. Jenis kegiatan pembinaan yang dilakukan
oleh Dinas Perindustrian kepada Pengrajin ..................................
32
Tabel
3. Hasil analisa korelasi matrik
........
34
Tabel
4. Hasil pengelompokan pengrajin berdasarkan omzet pengrajin perbulan .........
36
Tabel
5. prioritas permasalahan menurut pengra-
jin
Tabel
..................................
6. Urutan permasalahan berdasarkan penge-
lompokkan omzet pengrajin
............
38
......
42
Tabel
7. Rencana penggunaan kredit modal
Tabel
8. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pengusaha pabrik
Tabel
37
.............
47
9. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pembina
......................
49
Tabel 10. Hasil korelasi urutan permasalahan pengrajin ketiga kelompok responden ......
50
Tabel 11. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pabrik dan pembina ....................
56
Tabel 12. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pengrajin, pnbrik dan pembina .........
57
SON! SOMANTRI
F 23. 0633
I S 9 2
FAKULTAS
IWSTITUT
TEKNOLOGI
PERTANIAM
B O G O R
PERTANIAM
BOGOR
SON1
SOMANTRI.
F 2 3 0633.
Studi
Pengembangan
Pembinaan
Industri Kecil Kerajinan Rotan di Kabupaten Tangerang.
Di
bawah bimbingan Ir. H. Pramono D. Fewidarto, MS.
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan
me-
nganalisa faktor-faktor penyebab berbagai permasalahan
in-
dustri kecil kerajinan rotan dan menentukan arah serta pola
pengembangan pembinaan industri kecil kerajinan rotan.
Pembinaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian selama periode tahun
1983-1991
belum intensif dan ma-
sih bersifat masal tanpa menggunakan diversifikasi pembinaan yang sesuai.
Pelaksanaan program pembinaan inipun tidak
didasarkan pada program yang terpadu.
Penjajakan pengelompokan pengusaha pengrajin berdasarkan
omzet pengusaha pengrajin dapat dikelompokkan
menjadi
tiga kelompok pengra jin yaitu kelompok omzet rendah, sedang
dan
tinygi.
Denqan iiiembuat pengelompokan pengra jin
dnpat
dilakukan pongurutan permasalahan yang lebih spesifik.
Urutan permasalahan pengrajin menurut ketiga
kelompok
responden burbeda-beda akan tetapi saling mengisi informasi
satu sama lainnya.
Bila urutan permasalahan pengrajin dari
ketiga respofiden digabungkan, maka menghasilkan urutan permasalahan sebagai berikut:
(1)
teknik produksi;
(3) manajemen, pemasaran; (4) peralatan; (5) pembinaan; (6)
wadah
usaha;
permasalahan
(7) bahan baku; (8) tenaga
kerja.
Urutan
ini dapat dijadikan acuan bagi pembina
dalam
mengembangkan program pembinaan selanjutnya.
Dari
reko-
urutan permasalahan gabungan dapat dibuat
mendasi pembinaan sebagai berikut:
1. Teknik produksi, pengadaan pendidikan dan latihan
lat)
teknik produksi kelompok omzet rendah
difokuskan
pengrajin
untuk peningkatan kualitas
(dik-
dan
sedang
produksi,
omzet tinggi difokuskan pada masalah
untuk
pengua-
saan teknik "finishingu.
2. Modal, pemberian bantuan kredit modal investasi, sebaik-
nya ditujukan kepada kelompok pengrajin omzet rendah dan
sedang, untuk pengrajin omzet tinggi
modal
diberikan
kerja. Nilai rata-rata aset yang
kredit
dimiliki
oleh
tiap kelompok pengrajin dapat dijadikan acuan pertimbangan agunan dalam memberikan kredit modal.
3. Manajemen, pengadaan diklat manajemen diupayakan
dengan
mengikutsertakan partisipasi aktif yang lebih besar dari
pengra jin.
3. Pemasaran, diperlukan program promosi untuk
pemasaran harus lebih diintensifkan lagi.
memperluas
Bantuan pema-
saran diprioritaskan untuk pengrajin omzet rendah.
4. Peralatan,
bantuan
peralatan
sebaiknya
disalurkan
melalui koperasi supaya dapat diatur penggunaannya secara kolektif.
5. Pembinaan,
pembinaan
Dinas
yang
Perindustrian harus
efektif dengan
membuat
melibatkan
program
pihak-pihak
yang terkait seperti pengusaha pabrik dan instansi
berminat
ikut membina, seperti untuk saat
ini
yang
adalah
PERURI dan TELKOM.
6. Wadah usaha, KPRC (Kelompok Pengrajin Rotan Curug) seba-
gai
satu-satunya wadah usaha yang ada harus segera
dorong
untuk membentuk koperasi sehingga dapat
kan wadah usaha dengan
di-
dijadi-
tujuan yang lebih luas bagi per-
kembangan sentra industri kecil kerajinan rotan.
7. Bahan
baku, koperasi dapat dibentuk sebagai agen
dalam
mendatangkan bahan baku.
8. Tenaga kerja, pengawasan terhadap kualitas kerja
kerja
kelompok omzet rendah
pengrajin
dan sedang oleh
harus lebih ditingkatkan
lagi.
dengan
pengusaha
Keterampilan
dapat
lebih ditingkatkan lagi
dalam
diklat-diklat yang diselenggarakan oleh
mengikutsertakan
dalam ha1 ini Dinas perindustrian maupun oleh
pabrik.
tenaga
pembina
pengusaha
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL
KERAJINAN ROTAN DI KABUFATEN TANGERANG
Ole11
SC)NI SOMANTRI
1; 2.7 00.33
Skripsi
Sebayai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA 'YEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Boyor
1992
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Bogor
Institut Pertanian Bogor
Fakultas Teknologi Pertanian
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INI>IJSTltl KECII,
KERAJlN AN ROTAN DI KABUPATEN TANG ERANG
Skripsi
Sebagai s a l a h siitu sy~iratuntulc iiiemperoleh gelilr
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas 'Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SON1 SOMANpI'III
F 23 0633
esember 1992
Y r . H. Praiiiono D. Fewidarto, MSc.
Dosen Penibimbing
Puji dnn syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya maka Skripsi dapat penulis
kan.
selesai-
Penulis menqucapkan terilna kasih yany tidak terhingga
kepada :
1. Ir.
H. Pramono D. Fe.,didarto, MS. sebaqai dosen
pembim-
bing;
2. Semua
pengrajin dan pengusaha pabrik rotan
yang
telah
~ i e i i b e r kinfo~.111~1si.;
3. Pemda Tangerang, Dincis Sospol Tancjel-~~nq,
I)i.n;~sPerindus-
trian Tangerang, Kantor Kecamatan Curuy yang telah
mem-
berikan ijin penulis untuk melakukan penelitian;
4. Ninq Mulyandari tercinta yang telah banyak membantu dari
awal penalitian sampai dengan selesainya penelitian ini;
5. Kang Suhaeri, Teh Erna dan dik Tantri yang dengan ikhlas
telah menyediakan fasilitas untuk penyusunan skripsi;
6. Ibu dan Bapak yang telah memberikan doronyan moril
mau-
pun material kepada penulis;
7. Semua
pihak
yang telah niembantu selama
ini
yang
tak
mungkin disebutkan satu per satu.
Akhirnya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
perbaikan tulisan selanjutnya.
Bogor,
Nopfmber 1992
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
............................
IS1 ................................
TABEL ..............................
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR
iv
DAFTAR
.............................
LAMPIRAN ...........................
viii
...............................
1
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR
vi
I . PENDAHULUAN
vii
.........................
C . RUANG LINGKUP
..........................
C . TUJUAN .................................
3
D . MAKFAAT
4
A . LATAR BELAKANG
I1 . TINJAUAN
................................
PUSTAKA ..........................
.........
B . PERMASALAHAN INDUSTRI KECIL ............
C . PEMBINAAN INDUSTRI KECIL ROTAN .........
D . LANDASAN MATEMATIKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
111 . ~~ETODCJLOGI................................
.............................
PENGAMBILAN DATA ................
1
3
5
5
6
9
11
20
A . PENDEKATAN
20
B . METODE
21
.
D.
E.
C
........................
TATA LAKSANA ...........................
WAKTU DAN TEiviPAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
METODE ANALISIS
IV . IIASIL DAN PEMBA1IASA:'I
......................
A . KEADAAN UMUM INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
B . EVALUASI PEMBINAAN
.....................
22
25
27
28
28
31
.
D.
C
PERMASALAHAN MENURUT PENGRAJIN
.........
PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PENGUSAHA
PABRIK
.................................
E . PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PEMBINA ..
F . GABUNGAN PENDAPAT RESPONDEN
............
G . REKOMENDASI PEMBINAAN ...................
.......................
A . KESIMPULAN ..............................
B . SARAN ...................................
V . KESIMPULAN DAN SAIWN
............................
..................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman
Tabel
1. Nilai indeks acak (RI) pada matriks ber-
orde n
Tabel
................................
14
2. Jenis kegiatan pembinaan yang dilakukan
oleh Dinas Perindustrian kepada Pengrajin ..................................
32
Tabel
3. Hasil analisa korelasi matrik
........
34
Tabel
4. Hasil pengelompokan pengrajin berdasarkan omzet pengrajin perbulan .........
36
Tabel
5. prioritas permasalahan menurut pengra-
jin
Tabel
..................................
6. Urutan permasalahan berdasarkan penge-
lompokkan omzet pengrajin
............
38
......
42
Tabel
7. Rencana penggunaan kredit modal
Tabel
8. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pengusaha pabrik
Tabel
37
.............
47
9. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pembina
......................
49
Tabel 10. Hasil korelasi urutan permasalahan pengrajin ketiga kelompok responden ......
50
Tabel 11. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pabrik dan pembina ....................
56
Tabel 12. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pengrajin, pnbrik dan pembina .........
57
F 23. 0633
I S 9 2
FAKULTAS
IWSTITUT
TEKNOLOGI
PERTANIAM
B O G O R
PERTANIAM
BOGOR
SON1
SOMANTRI.
F 2 3 0633.
Studi
Pengembangan
Pembinaan
Industri Kecil Kerajinan Rotan di Kabupaten Tangerang.
Di
bawah bimbingan Ir. H. Pramono D. Fewidarto, MS.
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan
me-
nganalisa faktor-faktor penyebab berbagai permasalahan
in-
dustri kecil kerajinan rotan dan menentukan arah serta pola
pengembangan pembinaan industri kecil kerajinan rotan.
Pembinaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian selama periode tahun
1983-1991
belum intensif dan ma-
sih bersifat masal tanpa menggunakan diversifikasi pembinaan yang sesuai.
Pelaksanaan program pembinaan inipun tidak
didasarkan pada program yang terpadu.
Penjajakan pengelompokan pengusaha pengrajin berdasarkan
omzet pengusaha pengrajin dapat dikelompokkan
menjadi
tiga kelompok pengra jin yaitu kelompok omzet rendah, sedang
dan
tinygi.
Denqan iiiembuat pengelompokan pengra jin
dnpat
dilakukan pongurutan permasalahan yang lebih spesifik.
Urutan permasalahan pengrajin menurut ketiga
kelompok
responden burbeda-beda akan tetapi saling mengisi informasi
satu sama lainnya.
Bila urutan permasalahan pengrajin dari
ketiga respofiden digabungkan, maka menghasilkan urutan permasalahan sebagai berikut:
(1)
teknik produksi;
(3) manajemen, pemasaran; (4) peralatan; (5) pembinaan; (6)
wadah
usaha;
permasalahan
(7) bahan baku; (8) tenaga
kerja.
Urutan
ini dapat dijadikan acuan bagi pembina
dalam
mengembangkan program pembinaan selanjutnya.
Dari
reko-
urutan permasalahan gabungan dapat dibuat
mendasi pembinaan sebagai berikut:
1. Teknik produksi, pengadaan pendidikan dan latihan
lat)
teknik produksi kelompok omzet rendah
difokuskan
pengrajin
untuk peningkatan kualitas
(dik-
dan
sedang
produksi,
omzet tinggi difokuskan pada masalah
untuk
pengua-
saan teknik "finishingu.
2. Modal, pemberian bantuan kredit modal investasi, sebaik-
nya ditujukan kepada kelompok pengrajin omzet rendah dan
sedang, untuk pengrajin omzet tinggi
modal
diberikan
kerja. Nilai rata-rata aset yang
kredit
dimiliki
oleh
tiap kelompok pengrajin dapat dijadikan acuan pertimbangan agunan dalam memberikan kredit modal.
3. Manajemen, pengadaan diklat manajemen diupayakan
dengan
mengikutsertakan partisipasi aktif yang lebih besar dari
pengra jin.
3. Pemasaran, diperlukan program promosi untuk
pemasaran harus lebih diintensifkan lagi.
memperluas
Bantuan pema-
saran diprioritaskan untuk pengrajin omzet rendah.
4. Peralatan,
bantuan
peralatan
sebaiknya
disalurkan
melalui koperasi supaya dapat diatur penggunaannya secara kolektif.
5. Pembinaan,
pembinaan
Dinas
yang
Perindustrian harus
efektif dengan
membuat
melibatkan
program
pihak-pihak
yang terkait seperti pengusaha pabrik dan instansi
berminat
ikut membina, seperti untuk saat
ini
yang
adalah
PERURI dan TELKOM.
6. Wadah usaha, KPRC (Kelompok Pengrajin Rotan Curug) seba-
gai
satu-satunya wadah usaha yang ada harus segera
dorong
untuk membentuk koperasi sehingga dapat
kan wadah usaha dengan
di-
dijadi-
tujuan yang lebih luas bagi per-
kembangan sentra industri kecil kerajinan rotan.
7. Bahan
baku, koperasi dapat dibentuk sebagai agen
dalam
mendatangkan bahan baku.
8. Tenaga kerja, pengawasan terhadap kualitas kerja
kerja
kelompok omzet rendah
pengrajin
dan sedang oleh
harus lebih ditingkatkan
lagi.
dengan
pengusaha
Keterampilan
dapat
lebih ditingkatkan lagi
dalam
diklat-diklat yang diselenggarakan oleh
mengikutsertakan
dalam ha1 ini Dinas perindustrian maupun oleh
pabrik.
tenaga
pembina
pengusaha
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL
KERAJINAN ROTAN DI KABUFATEN TANGERANG
Ole11
SC)NI SOMANTRI
1; 2.7 00.33
Skripsi
Sebayai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA 'YEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Boyor
1992
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Bogor
Institut Pertanian Bogor
Fakultas Teknologi Pertanian
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INI>IJSTltl KECII,
KERAJlN AN ROTAN DI KABUPATEN TANG ERANG
Skripsi
Sebagai s a l a h siitu sy~iratuntulc iiiemperoleh gelilr
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas 'Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SON1 SOMANpI'III
F 23 0633
esember 1992
Y r . H. Praiiiono D. Fewidarto, MSc.
Dosen Penibimbing
Puji dnn syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya maka Skripsi dapat penulis
kan.
selesai-
Penulis menqucapkan terilna kasih yany tidak terhingga
kepada :
1. Ir.
H. Pramono D. Fe.,didarto, MS. sebaqai dosen
pembim-
bing;
2. Semua
pengrajin dan pengusaha pabrik rotan
yang
telah
~ i e i i b e r kinfo~.111~1si.;
3. Pemda Tangerang, Dincis Sospol Tancjel-~~nq,
I)i.n;~sPerindus-
trian Tangerang, Kantor Kecamatan Curuy yang telah
mem-
berikan ijin penulis untuk melakukan penelitian;
4. Ninq Mulyandari tercinta yang telah banyak membantu dari
awal penalitian sampai dengan selesainya penelitian ini;
5. Kang Suhaeri, Teh Erna dan dik Tantri yang dengan ikhlas
telah menyediakan fasilitas untuk penyusunan skripsi;
6. Ibu dan Bapak yang telah memberikan doronyan moril
mau-
pun material kepada penulis;
7. Semua
pihak
yang telah niembantu selama
ini
yang
tak
mungkin disebutkan satu per satu.
Akhirnya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
perbaikan tulisan selanjutnya.
Bogor,
Nopfmber 1992
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
............................
IS1 ................................
TABEL ..............................
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR
iv
DAFTAR
.............................
LAMPIRAN ...........................
viii
...............................
1
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR
vi
I . PENDAHULUAN
vii
.........................
C . RUANG LINGKUP
..........................
C . TUJUAN .................................
3
D . MAKFAAT
4
A . LATAR BELAKANG
I1 . TINJAUAN
................................
PUSTAKA ..........................
.........
B . PERMASALAHAN INDUSTRI KECIL ............
C . PEMBINAAN INDUSTRI KECIL ROTAN .........
D . LANDASAN MATEMATIKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
111 . ~~ETODCJLOGI................................
.............................
PENGAMBILAN DATA ................
1
3
5
5
6
9
11
20
A . PENDEKATAN
20
B . METODE
21
.
D.
E.
C
........................
TATA LAKSANA ...........................
WAKTU DAN TEiviPAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
METODE ANALISIS
IV . IIASIL DAN PEMBA1IASA:'I
......................
A . KEADAAN UMUM INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
B . EVALUASI PEMBINAAN
.....................
22
25
27
28
28
31
.
D.
C
PERMASALAHAN MENURUT PENGRAJIN
.........
PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PENGUSAHA
PABRIK
.................................
E . PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PEMBINA ..
F . GABUNGAN PENDAPAT RESPONDEN
............
G . REKOMENDASI PEMBINAAN ...................
.......................
A . KESIMPULAN ..............................
B . SARAN ...................................
V . KESIMPULAN DAN SAIWN
............................
..................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman
Tabel
1. Nilai indeks acak (RI) pada matriks ber-
orde n
Tabel
................................
14
2. Jenis kegiatan pembinaan yang dilakukan
oleh Dinas Perindustrian kepada Pengrajin ..................................
32
Tabel
3. Hasil analisa korelasi matrik
........
34
Tabel
4. Hasil pengelompokan pengrajin berdasarkan omzet pengrajin perbulan .........
36
Tabel
5. prioritas permasalahan menurut pengra-
jin
Tabel
..................................
6. Urutan permasalahan berdasarkan penge-
lompokkan omzet pengrajin
............
38
......
42
Tabel
7. Rencana penggunaan kredit modal
Tabel
8. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pengusaha pabrik
Tabel
37
.............
47
9. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pembina
......................
49
Tabel 10. Hasil korelasi urutan permasalahan pengrajin ketiga kelompok responden ......
50
Tabel 11. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pabrik dan pembina ....................
56
Tabel 12. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pengrajin, pnbrik dan pembina .........
57
SON! SOMANTRI
F 23. 0633
I S 9 2
FAKULTAS
IWSTITUT
TEKNOLOGI
PERTANIAM
B O G O R
PERTANIAM
BOGOR
SON1
SOMANTRI.
F 2 3 0633.
Studi
Pengembangan
Pembinaan
Industri Kecil Kerajinan Rotan di Kabupaten Tangerang.
Di
bawah bimbingan Ir. H. Pramono D. Fewidarto, MS.
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan
me-
nganalisa faktor-faktor penyebab berbagai permasalahan
in-
dustri kecil kerajinan rotan dan menentukan arah serta pola
pengembangan pembinaan industri kecil kerajinan rotan.
Pembinaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian selama periode tahun
1983-1991
belum intensif dan ma-
sih bersifat masal tanpa menggunakan diversifikasi pembinaan yang sesuai.
Pelaksanaan program pembinaan inipun tidak
didasarkan pada program yang terpadu.
Penjajakan pengelompokan pengusaha pengrajin berdasarkan
omzet pengusaha pengrajin dapat dikelompokkan
menjadi
tiga kelompok pengra jin yaitu kelompok omzet rendah, sedang
dan
tinygi.
Denqan iiiembuat pengelompokan pengra jin
dnpat
dilakukan pongurutan permasalahan yang lebih spesifik.
Urutan permasalahan pengrajin menurut ketiga
kelompok
responden burbeda-beda akan tetapi saling mengisi informasi
satu sama lainnya.
Bila urutan permasalahan pengrajin dari
ketiga respofiden digabungkan, maka menghasilkan urutan permasalahan sebagai berikut:
(1)
teknik produksi;
(3) manajemen, pemasaran; (4) peralatan; (5) pembinaan; (6)
wadah
usaha;
permasalahan
(7) bahan baku; (8) tenaga
kerja.
Urutan
ini dapat dijadikan acuan bagi pembina
dalam
mengembangkan program pembinaan selanjutnya.
Dari
reko-
urutan permasalahan gabungan dapat dibuat
mendasi pembinaan sebagai berikut:
1. Teknik produksi, pengadaan pendidikan dan latihan
lat)
teknik produksi kelompok omzet rendah
difokuskan
pengrajin
untuk peningkatan kualitas
(dik-
dan
sedang
produksi,
omzet tinggi difokuskan pada masalah
untuk
pengua-
saan teknik "finishingu.
2. Modal, pemberian bantuan kredit modal investasi, sebaik-
nya ditujukan kepada kelompok pengrajin omzet rendah dan
sedang, untuk pengrajin omzet tinggi
modal
diberikan
kerja. Nilai rata-rata aset yang
kredit
dimiliki
oleh
tiap kelompok pengrajin dapat dijadikan acuan pertimbangan agunan dalam memberikan kredit modal.
3. Manajemen, pengadaan diklat manajemen diupayakan
dengan
mengikutsertakan partisipasi aktif yang lebih besar dari
pengra jin.
3. Pemasaran, diperlukan program promosi untuk
pemasaran harus lebih diintensifkan lagi.
memperluas
Bantuan pema-
saran diprioritaskan untuk pengrajin omzet rendah.
4. Peralatan,
bantuan
peralatan
sebaiknya
disalurkan
melalui koperasi supaya dapat diatur penggunaannya secara kolektif.
5. Pembinaan,
pembinaan
Dinas
yang
Perindustrian harus
efektif dengan
membuat
melibatkan
program
pihak-pihak
yang terkait seperti pengusaha pabrik dan instansi
berminat
ikut membina, seperti untuk saat
ini
yang
adalah
PERURI dan TELKOM.
6. Wadah usaha, KPRC (Kelompok Pengrajin Rotan Curug) seba-
gai
satu-satunya wadah usaha yang ada harus segera
dorong
untuk membentuk koperasi sehingga dapat
kan wadah usaha dengan
di-
dijadi-
tujuan yang lebih luas bagi per-
kembangan sentra industri kecil kerajinan rotan.
7. Bahan
baku, koperasi dapat dibentuk sebagai agen
dalam
mendatangkan bahan baku.
8. Tenaga kerja, pengawasan terhadap kualitas kerja
kerja
kelompok omzet rendah
pengrajin
dan sedang oleh
harus lebih ditingkatkan
lagi.
dengan
pengusaha
Keterampilan
dapat
lebih ditingkatkan lagi
dalam
diklat-diklat yang diselenggarakan oleh
mengikutsertakan
dalam ha1 ini Dinas perindustrian maupun oleh
pabrik.
tenaga
pembina
pengusaha
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL
KERAJINAN ROTAN DI KABUFATEN TANGERANG
Ole11
SC)NI SOMANTRI
1; 2.7 00.33
Skripsi
Sebayai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA 'YEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Boyor
1992
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Bogor
Institut Pertanian Bogor
Fakultas Teknologi Pertanian
STUD1 PENGEMBANGAN PEMBINAAN INI>IJSTltl KECII,
KERAJlN AN ROTAN DI KABUPATEN TANG ERANG
Skripsi
Sebagai s a l a h siitu sy~iratuntulc iiiemperoleh gelilr
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN,
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas 'Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SON1 SOMANpI'III
F 23 0633
esember 1992
Y r . H. Praiiiono D. Fewidarto, MSc.
Dosen Penibimbing
Puji dnn syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya maka Skripsi dapat penulis
kan.
selesai-
Penulis menqucapkan terilna kasih yany tidak terhingga
kepada :
1. Ir.
H. Pramono D. Fe.,didarto, MS. sebaqai dosen
pembim-
bing;
2. Semua
pengrajin dan pengusaha pabrik rotan
yang
telah
~ i e i i b e r kinfo~.111~1si.;
3. Pemda Tangerang, Dincis Sospol Tancjel-~~nq,
I)i.n;~sPerindus-
trian Tangerang, Kantor Kecamatan Curuy yang telah
mem-
berikan ijin penulis untuk melakukan penelitian;
4. Ninq Mulyandari tercinta yang telah banyak membantu dari
awal penalitian sampai dengan selesainya penelitian ini;
5. Kang Suhaeri, Teh Erna dan dik Tantri yang dengan ikhlas
telah menyediakan fasilitas untuk penyusunan skripsi;
6. Ibu dan Bapak yang telah memberikan doronyan moril
mau-
pun material kepada penulis;
7. Semua
pihak
yang telah niembantu selama
ini
yang
tak
mungkin disebutkan satu per satu.
Akhirnya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
perbaikan tulisan selanjutnya.
Bogor,
Nopfmber 1992
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
............................
IS1 ................................
TABEL ..............................
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR
iv
DAFTAR
.............................
LAMPIRAN ...........................
viii
...............................
1
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR
vi
I . PENDAHULUAN
vii
.........................
C . RUANG LINGKUP
..........................
C . TUJUAN .................................
3
D . MAKFAAT
4
A . LATAR BELAKANG
I1 . TINJAUAN
................................
PUSTAKA ..........................
.........
B . PERMASALAHAN INDUSTRI KECIL ............
C . PEMBINAAN INDUSTRI KECIL ROTAN .........
D . LANDASAN MATEMATIKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
111 . ~~ETODCJLOGI................................
.............................
PENGAMBILAN DATA ................
1
3
5
5
6
9
11
20
A . PENDEKATAN
20
B . METODE
21
.
D.
E.
C
........................
TATA LAKSANA ...........................
WAKTU DAN TEiviPAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
METODE ANALISIS
IV . IIASIL DAN PEMBA1IASA:'I
......................
A . KEADAAN UMUM INDUSTRI KECIL KERAJINAN ROTAN
B . EVALUASI PEMBINAAN
.....................
22
25
27
28
28
31
.
D.
C
PERMASALAHAN MENURUT PENGRAJIN
.........
PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PENGUSAHA
PABRIK
.................................
E . PERMASALAHAN PENGRAJIN MENURUT PEMBINA ..
F . GABUNGAN PENDAPAT RESPONDEN
............
G . REKOMENDASI PEMBINAAN ...................
.......................
A . KESIMPULAN ..............................
B . SARAN ...................................
V . KESIMPULAN DAN SAIWN
............................
..................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman
Tabel
1. Nilai indeks acak (RI) pada matriks ber-
orde n
Tabel
................................
14
2. Jenis kegiatan pembinaan yang dilakukan
oleh Dinas Perindustrian kepada Pengrajin ..................................
32
Tabel
3. Hasil analisa korelasi matrik
........
34
Tabel
4. Hasil pengelompokan pengrajin berdasarkan omzet pengrajin perbulan .........
36
Tabel
5. prioritas permasalahan menurut pengra-
jin
Tabel
..................................
6. Urutan permasalahan berdasarkan penge-
lompokkan omzet pengrajin
............
38
......
42
Tabel
7. Rencana penggunaan kredit modal
Tabel
8. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pengusaha pabrik
Tabel
37
.............
47
9. Urutan prioritas permasalahan pengrajin
menurut pembina
......................
49
Tabel 10. Hasil korelasi urutan permasalahan pengrajin ketiga kelompok responden ......
50
Tabel 11. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pabrik dan pembina ....................
56
Tabel 12. Urutan permasalahan gabungan pengusaha
pengrajin, pnbrik dan pembina .........
57