Negara Republik Indonesia Nomor 3258 ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kewenangan Kabupaten Parigi Moutong Sebagai Daerah
Otonom Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 4 seri E Nomor 3 ; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 4 Tahun 2004
tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja DinasDinas Daerah Kabupaten Parigi Moutong Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 7
Seri D Nomor 2;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG dan
BUPATI PARIGI MOUTONG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK REKLAME
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 2. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong.
3. Pejabat yang ditunjuk selanjutnya disebut Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundangundangan
yang berlaku.
PERDA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME
3
4. Pajak Reklame yang selanjutnya disebut Pajak adalah pungutan daerah atas penyelenggaraan reklame.
5. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan,
menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan
atau yang dapat di lihat, dibaca, danatau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh pemerintah.
6. Panggunglokasi reklame adalah suatu sarana atau tempat pemasangan satu atau beberapa buah reklame.
7. Penyelenggara Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame baik untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain
yang menjadi tanggungannya. 8. Kawasanzone adalah batasanbatasan wilayah tertentu sesuai dengan pemanfaatan
wilayah tersebut yang dapat digunakan untuk pemasangan reklame. 9. Nilai jual Obyek Pajak Reklame adalah keseluruhan pembayaranpengeluaran biaya
yang dikeluarkan oleh pemilik dan atau penyelenggara reklame termasuk dalam hal ini adalah biaya harga beli bahan reklame, konstruksi, instalasi listrik,
pembayaran ongkos perakitan, pemancaran, peragaan, penayangan, pengecatan, pemasangan dan transportasi pengangkutan dan lain sebagainya sampai dengan
bangunan reklame rampung, dipancarkan, diperagakan, ditayangkan dan atau terpasang ditempat yang telah diizinkan.
10. Nilai strategis lokasi reklame adalah ukuran nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame tersebut berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata
ruang kota untuk berbagai aspek kegiatan dibidang usaha. 11. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau
Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi, organisasi sosial politik
atau oraganisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.
12. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan
Pembangunan Daerah.
PERDA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME
4
13. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan Daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran
pajak yang terutang . 14. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 satu bulan takwin
atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati. 15. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu tahun takwin kecuali bila
wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwin. 16. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD, adalah surat
yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan perhitungan danatau pembayaran pajak, obyek pajak danatau bukan obyek pajak danatau harta dan
kewajiban, menurut ketentuan Peraturan Perundangundangan Perpajakan Daerah. 17. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD, adalah surat yang
digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan Pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kas Daerah atau ketempat lain yang ditetapkan oleh Bupati.
18. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.
19. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat SKPDKB, adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang
terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.
20. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnya disingkat SKPDKBT, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah
pajak yang telah ditetapkan. 21. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKPDLB,
adalah surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang atau tidak seharusnya
terutang. Yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
22. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah
kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. 23. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat STPD, adalah surat untuk
melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.
24. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPBLB, SKPDN atau terhadap pemotongan atau pemungutan
oleh pihak ketiga yang dianjurkan oleh Wajib Pajak. 25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah
data danatau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
PERDA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME
5
perpajakan daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan daerah.
26. Penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut penyidik,
untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana Perpajakan Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK PAJAK