Seksi Statistik Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB VII.Program-05

Laporan Tahunan BAB VII SUB DINAS BINA PROGRAM

A. Seksi Statistik

Dalam tahun 2005 telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan Data Peternakan Seperti tahun-tahun sebelumnya maka pada tahun 2005 telah dilaksanakan pengumpulan data ternak di Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat oleh petugas Dinas Peternakan Kecamatan dan KabupatenKota se Sumatera Barat. Hasil dari pengumpulan data ternak dihimpun dalam sebuah buku dengan judul “Statistik Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005”. Kegiatan penyusunan Statistik Peternakan ini ditunjang oleh dana dari anggaran APBD dan APBN. 2. Kondisi Peternakan a. Populasi Ternak Populasi ternak yang mengalami peningkatan Pada Tahun 2005 adalah Sapi Perah 17,82 , Domba 18,02 , Itik 15,63 , Ayam Ras Petelur 5,08 dan Babi 2,05 , sedangkan populasi ternak Sapi Potong, Kerbau, Kuda, Ayam Buras dan Ayam Ras Pedaging mengalami penurunan yaitu secara berurutan yaitu 29,79, 37,58, 3,85, 26 11,30. Penurunan populasi yang terjadi pada ternak Sapi Potong dan Kerbau disebabkan karena tidak jelasnya jumlah ternak yang keluar dari Propinsi Sumatera barat. Hal ini terjadi karena tidak adanya petugas chek point yang ditempatkan pada daerah-daerah perbatasan dengan propinsi lain. Sedangkan penurunan populasi ayam buras dan unggas adalah akibat adanya wabah flu burung yang sudah melanda hampir seluruh Propinsi di Indonesia. Hal ini menyebabkan para peternak umumnya agak takut untuk menambah populasi unggas yang sudah ada. Data Populasi ternak secara rinci dapat dilihat pada tabel 7.1 berikut : 145 Laporan Tahunan Tabel. 7.1. Populasi Ternak ekor No Jenis Ternak 2004 2005 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Kuda Babi Ayam Buras Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging Itik 597.294 606 322.692 195.176 5.128 4.783 29.247 7.737.703 5.337.255 12.804.118 852.141 419.352 714 201.421 210.532 6.052 4.599 29.847 5.725.515 5.608.482 11.357.781 985.442 -29,43 17,13 -37,58 7,87 18,02 -3,85 2,05 -26 5,08 -11,30 15,63 b. Produksi Ternak Produksi daging, telur dan susu dalam tahun 2005 tercatat pada tabel 7.2 Tabel. 7.2. Produksi Daging, telur dan Susu Kg No Jenis Ternak 2004 2005 I Daging 1. Sapi 2. Kerbau 3. Kambing 4. Domba 5. Kuda 6. Babi 7. Ayam Buras 8. Ayam Ras Pedaging 9. Ayam Ras Petelur 10. Itik 13.544.468 3.042.270 2.534.400 13.455 30.720 421.820 8.937.047 13.661.994 2.935.490 468.678 14.715.641 3.067.218 1.251.690 14.025 9.139 309.050 6.612.970 12.118.752 3.084.665 541.993 7,99 0,81 -1,23 4,24 -70,25 -26,73 -26 -11,30 5,08 15,64 Jumlah 45.590.342 41.725.173 -8,45 II Telur 1. Ayam Buras 2. Ayam Ras Petelur 3. Itik 4.874.753 38.428.236 4.806.075 3.607.074 40.381.070 5.557.893 -26,00 5,08 15,64 Jumlah 41.418.690 49.546.038 2,99 146 Laporan Tahunan III Susu 1. Sapi Perah 2. Kerbau 763.560 2.151.280 899.640 1.342.807 17,82 -37,58 Jumlah 2.914.840 2.242.447 -23,07 Dari Tabel diatas terlihat adanya peningkatan produksi telur yaitu sekitar 2,99 , sedangkan produksi daging dan susu mengalami penurunan yaitu 8,45 dan 23,07 . Penurunan Produksi Daging disebabkan karena rendahnya permintaan terhadap daging terutama yang berasal dari ayam Buras dan ayam Ras Pedaging. Hal ini juga terkait dengan isu Flu Burung yang menular langsung pada manusia. c. Konsumsi Konsumsi daging, telur dan susu penduduk Sumatera Barat pada tahun 2002 dapat dilihat pada tabel 7.3. Tabel. 7.3. Konsumsi Daging, Telur dan Susu No Komoditi 2004 2005 147 Laporan Tahunan I II

III. Konsumsi Propinsi Ton

1. Daging 2. Telur 3. Susu Konsumsikapitatahun 1. Daging 2. Telur 3. Susu Konsumsi Protein Hewan Kapitahari gram 1. Daging 2. Telur 3. Susu 4. Minyak Lemak 30.687 27.076 2.755 6,963 6,144 0,625 5,430 3,389 1,946 0,091 0,004 28.603 26.249 1.962 6,272 5,750 0,430 4,951 3,063 1,823 0,060 0,004 -6,79 -3,05 -28,78 -9,92 -6,38 -31,2 -8,82 -9,62 -6,27 -34,07 Pada Tabel. 7.3 juga terlihat adanya penurunan tingkat konsumsi daging, telur dan susu kgkapitatahun dibandingkan dengan tahun 2004. Penurunan konsumsi daging disebabkan karena penduduk Sumatera Barat agak enggan mengkonsumsi daging yang berasal dari unggas, demikian juga dengan telur. Hal ini juga terkait dengan kekwatiran masyarakat dengan isu virus Flu Burung. Akan tetapi secara umum konsumsi daging dan telur penduduk Sumatera Barat pada tahun 2005 adalah 6,27 kgkapitatahun. Angka konsumsi ini sudah melebihi tingkat konsumsi yang sudah dicapai secara nasional. Menurut Widya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 yaitu sebesar 5.1 kgkapitatahun. Demikian juga untuk konsumsi telur dimana konsumsi penduduk Sumatera Barat adalah 5,76 kgkapitatahun sedangkan Widya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 5,1 kgkapitatahun.

B. Seksi Penyusunan dan Perencanaan