15
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Buku teks pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas I terdiri atas delapan bab. Pembahasan materi dalam waktu satu
tahun akan memerlukan waktu sekitar 32 sampai 36 minggu. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti diberikan
tiga jam per minggu. Terkait dengan itu, penggunaan buku teks pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi dapat dibuat skenario
sebagai berikut:
Bab Semester I
Pertemuan Minggu ke- 1-10
Pertemuan Minggu ke- 11-16
1
√
2
√
3
√
4
√
Bab Semester II
Pertemuan Minggu ke- 17-21
Pertemuan Minggu ke- 22-32
5
√
6
√
7
√
8
√
4. Prinsip-Prinsip Penilaian
Prinsip-prinsip penilaian dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas I antara lain:
a. Menentukan aspek dari hasil belajar sejarah yang sudah dan belum dikuasai peserta didik setelah suatu proses pembelajaran.
b. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang atau belum dikuasai.
c. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik yang mengalami masalah dalam penguasaan pengetahuan,
kemampuan, nilai, dan sikap. d. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan pem-
belajaran berikutnya. e. Aspek-aspek yang dinilaidievaluasi mencakup:
1 pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa sejarah, 2 kemampuan mengomunikasikan pemahaman mengenai pe-
ristiwa sejarah dalam bahasa lisan dan tulisan,
16
Buku Guru Kelas I SD Edisi Revisi
3 kemampuan menarik pelajarannilai dari suatu peristiwa sejarah,
4 kemampuan menerapkan pelajarannilai yang dipelajari dari peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari,
5 kemampuan melakukan kritik terhadap sumber dan
mengumpulkan informasi dari sumber, 6 kemampuan berikir historis dalam mengkaji berbagai peristiwa
sejarah dan peristiwa politik, sosial, budaya, ekonomi yang timbul dalam kehidupan keseharian masyarakat dan bangsa;
pemahaman tentang semangat kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
Pendidik melakukan penilaian terhadap peserta didik selama proses dan setelah pembelajaran berlangsung. Penilaian observasi
dapat dilakukan untuk menilai keaktifan peserta didik dalam bertanya, berdiskusi, mengekplorasi, dan menganalisis. Indikator ini digunakan
untuk menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam memahami hakikat sejarah. Observasi dilakukan dengan tujuan yang jelas dan
aspek-aspek yang menjadi tujuan observasi.
Pendidik membuat indikator yang jelas dalam melakukan observasi. Beberapa indikator yang digunakan dalam melakukan
observasi terhadap peserta didik adalah sebagai berikut: a. Sikap dapat diukur melalui cara kerja sama, perhatian terhadap
materi yang disampaikan, keaktifan bertanya, kesopanan dalam berbahasa, menghargai orang lain dan menunjukkan sikap terpuji.
b. Bahasa dapat diukur melalui pemilihan kata-kata yang tepat, jelas, menarik, dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang
benar. c. Keaktifan peserta didik dalam memberikan masukan dapat diukur
melalui relevansi dengan materi yang dibahas, sistematis, dan jelas. d. Kemampuan mengeksplorasi informasi dapat diukur dari,
atau kemampuan peserta didik untuk mengaitkan hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain dengan
menggunakan berbagai literatur dan sumber yang relevan.
e. Kemampuan menganalisis dapat diukur dari kemampuan peserta didik untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dan
mengaitkan kondisi masa lalu dengan kondisi saat ini.