Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Kunci jawaban dan penskoran soal tes Siklus I Kunci Jawaban
A. Kelompok
1. Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari dan meyelidiki hal-hal penting
untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena BPUPKI membahas hal-hal penting untuk
mendirikan negara Indonesia yaitu bentuk negara, wilayah negara, dasar negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang, ekonomi, dan
keuangan.
2. Karena pada sidang pertama, dibahas dasar Negara dan banyak anggota
sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar Negara yaitu Pancasila
3. Tugas PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut
masalah ketatanegaraan serta landasan politik. PPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan
bagi negara Indonesia yang merdeka.
4. Karena di dalam dasar negara tercantum Nilai-nilai kepribadian bangsa yang
menjadi jati diri bangsa. Dan karena negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya.
B. Individu
Jawablah pertanyaan di bawah ini 1.
Usaha yang dilakukan untuk mempersiapkan kemerdekaan adalah dengan membentuk panitia persiapan kemerdekan yaitu BPUPKI dan PPKI serta
merumuskan dasar negara
2. BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. Dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Zumbi Coosakai
. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk
mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat dan didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang
resmi yaitu pada tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 1945 dan sidang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945.
PPKI adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah
ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Ketua PPKI adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hatta. PPKI melaksanakan sidang sebanyak empat kali. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya.
Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.
PENSKORAN A.
Kelompok B. Individu
No. Soal Skor
1 25
2 25
3 25
4 25
Jumlah 100
No. Soal Skor
1 40
2 60
Jumlah 100
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Berilah tanda checklist pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada kolom “Keterangan”.
No Aktivitas Pembelajaran
Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
1 Kegiatan Awal
Membuka pembelajaran dengan berdoa
Melalukan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Tahap 1 : Penomoran Guru menjelaskan materi ajar
Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa
Penjelasan pembelajaran IPS dengan
model pembelajaran
NHT Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok A.5
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Guru memberi nomor kepada setiap siswa
Tahap 2 : Diskusi Kelompok Guru mengecek keterlibatan
setiap siswa dalam kelompok
Tahap 3 : Menjawab pertanyaan Guru memanggil salah satu
nomor dari kelompok Guru memberikan kesempatan
kepada siswa dari kelompok lain untuk mengajukan pendapat
Guru memberikan penguatan terhadap
jawaban-jawaban siswa
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama
siswa menyimpulkan kegiatan belajar
yang sudah dilaksanakan Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa Lembang, April 2014
Observer
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Berilah tanda checklist pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada kolom “Keterangan”.
No Aspek yang dinilai
Keterlakasanaan Keterangan
Ya Tidak
1 Keberanian
siswa dalam
bertanya
2 Keberanian
siswa dalam
menyampaikan pendapat
3 Memperhatikan
guru selama
guru menjelaskan materi 4
Tertib dalam diskusi kelompok
5 Aktif mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru 6
Menjawab pertanyaan
guru dengan menggunakan bahasa
sendiri
Lembang, April 2014 Observer
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lembar Angket Siswa Siklus I
Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang
Kelas Semester : V 2
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Nama : .................................................................
No. Pernyataan
Jawaban Ya
Tidak 1
Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?
2 Apakah dengan cara berdiskusi dengan
kelompok membuatmu lebih paham soal pelajaran IPS ?
3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah
ada bagian yang masih belum dimengerti ? 4
Apakah dengan belajar kelompok membuatmu merasa senang ?
5 Apakah
materi “Usaha mempersiapkan kemerdekaan
” “Perumusan Dasar Negara” lebih mudah dipahami dengan cara belajar
berkelompok ? A.7
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang
HariTanggal : Selasa, 29 April 2014
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas Semester : V 2
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
C. INDIKATOR
1. Menguraikan peristiwa perumusan dasar negara sampai akhirnya ada rumusan
Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri 2.
Membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno
3. Menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam
merumuskan dasar negara
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menguraikan peristiwa perumusan dasar
negara, sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat membandingkan setiap
gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno
3. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyimpulkan kisah perjuangan yang
sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara
E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN
1. Teliti
2. Kerjasama
3. Berani
F. MATERI AJAR
Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI
BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Selama berdiri, BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi. Sebagai
A.8
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
badan yang bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka, BPUPKI sudah berhasil merumuskan dasar
negara Indonesia yaitu Pancasila. Sidang resmi pertama
Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Masa sidang pertama
BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Ada 3 tokoh yang mengemukakan pendapat Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno.
1. Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau
menyampaikan azas dasar Negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah 1
Perikebangsaan, 2 Perikemanusiaan 3 Periketuhanan, 4 Perikerakyatan, dan 5 Kesejahteraan Rakyat.
2. Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi kesempatan untuk
menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut: 1
Persatuan, 2 Kekeluargaan, 3 Keseimbangan lahir dan batin, 4 Masyarakat, dan 5Keadilan rakyat
3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang
dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila, sebagai berikut: 1
Kebangsaan Indonesia, 2 Internasionalisme atau perikemanusiaan, 3 Mufakat atau demokrasi, 4 Kesejahteraan sosial, dan 5 Ketuhanan Yang
Maha Esa. Pada sebuah pertemuan, panitia kecil membentuk sebuah panitia kecil lainnya
yang berjumlah 9 orang. Bung Karno menyebut pertemuan itu sebagai “rapat
pertemuan antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI.” Panitia kecil ini disebut Panitia Sembilan dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Anggota Panitia Sembilan yaitu Ir.
Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno
Cokrosuyoso
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja panitia kecil ini
dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Isinya sebagai berikut: 1
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya; 2
Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3
Persatuan Indonesia; 4
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Panitia Sembilan mengalami perubahan. Rakyat Indonesia wilayah Timur rasa keberatan atas kata-
kata “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya,” dalam Piagam Jakarta. Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta dan Ir. Sukarno meminta empat tokoh Islam, yakni Ki
Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Hassan untuk membicarakan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari
perdebatan panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat kata-kata yang
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah menjadi “Ketuhanan
Yang Maha Esa. Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut: 1
Ketuhanan Yang Maha Esa. 2
Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3
Persatuan Indonesia. 4
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal 10 menit
a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin
doa sebelum pembelajaran dimulai b.
Guru mengecek kehadiran siswa c.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti 80 menit
a. Eksplorasi 10 menit
1 Guru mengajukan pertanyaan :
a Apa dasar negara Indonesia ?
b Mengapa perlu ada dasar negara ?
2 Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru b.
Elaborasi 55 menit 1
Guru menjelaskan materi ajar mengenai Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI
2 Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran
Numbered Heads Together
3 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5
orang. Anggota kelompok yang dibentuk berbeda dengan kelompok belajar pada siklus 1.
4 Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah
atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya 5
Guru memberikan lembar kerja kelompok 6
Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok
7 Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu
8 Siswa yang memiliki nomor tersebut selanjutnya mengacungkan tangan
dan menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang disepakati kelompoknya 9
Siswa menyampaikan jawabannya di hadapan teman-teman satu kelas. 10
Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat
c. Konfirmasi 15 menit
1 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban yang dikemukakan oleh
siswa
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2 Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara
individu 3.
Kegiatan Akhir 15 menit a.
Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian indikator
b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan c.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin
doa
H. METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran :
a. Cooperative Learning tipe
Numbered Heads Together
Kepala Bernomor 2.
Metode Pembelajaran : a.
Ceramah b.
Diskusi c.
Tanya Jawab
I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
: a.
Karton 2.
Buku Sumber :
a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SDMI Kelas 5
. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional b.
Yuliati Munajat. 2008.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SDMI Kelas 5
. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
J. PENILAIAN
1. Prosedur Tes : Post Test
2. Jenis Tes
: Tes Tertulis 3.
Bentuk Tes : Essay dan Benar-Salah Mengetahui,
Lembang 29 April 2014 Wali Kelas V
Praktikan Kelas V
Eti Suryati, S.Pd. Ita Fuji Apriyani
NIP. 196301111986022001 NIM. 1003383
Kepala SD Negeri Cikidang 5
Popon Suhartini, S.Pd. NIP. 1962060119082042002
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lembar Kerja Siswa Siklus II
Nama :
Kelompok :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya
1. Uraikanlah perumusan dasar negara, sampai akhirnya ada rumusan
Pancasila seperti sekarang ini dengan menggunakan bahasa sendiri 2.
Mengapa sila pertama dalam pancasila dirubah dari Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya menjadi Ketuhanan
Yang Maha Esa ? 3.
Bagaimana pendapatmu mengenai perubahan pada sila pertama pada Pancasila ? Jelaskan
4. Adakah perbedaan antara gagasan dasar negara menurut Moh. Yamin dan
Ir. Soekarno ? Jelaskan A.9
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lembar Tugas Individu Siklus II
Nama :
1. Tentukanlah mana yang benar
a. BPUPKI bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting
untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.[Benar Salah] b.
Pada Sidang pertama BPUPKI dibahas mengenai dasar negara. [Benar Salah]
c. Ada tiga tokoh yang mengemukakan pendapat mengenai dasar negara
yaitu Muh. Hatta, Otto Iskandar Dinata, dan Mr. Ahmad Subarjo. [Benar Salah]
d. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya
tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila. [BenarSalah]
e. Sila pertama Pancasila pada Piagam Jakarta berbunyi “Ketuhanan Yang
Maha Esa” [BenarSalah] f.
Agar tidak terjadi perselisihan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Timur, sila pertama dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
[Benar Salah] g.
Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI bukan dasar negara rumusan-rumusan individual yang
dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, maupun Ir. Sukarno.[Benar Salah]
2. Buatlah kesimpulan dari pernyataan-pernyataan di atas dengan
menggunakan bahasa sendiri A.10
Ita Fuji Apriyani, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Siklus II Kunci Jawaban
A. Kelompok