Selera konsumen adalah kesukaan konsumen terhadap suatu barang sehingga tertarik untuk membelinya. Kesukaan konsumen atas suatu barang
tersebut berhubungan dengan gaya hidup, kebiasan dan selera konsumen itu sendiri. Sehingga kecenderungannya ketika selera konsumen atas suatu barang tinggi akan
mengakibatkan permintaan atas barang tersebut juga tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat pendapat Ferdinandus dan Louhenapessy 2014 yang menyatakan bahwa
salah satu faktor penyebab konsumsi seseorang terhadap suatu barang adalah gaya hidup atau selera orang itu sendiri. Semakin tinggi selera seseorang terhadap suatu
barang yang disukai maka semakin besar pula permintaannya terhadap barang itu.
4.4. Hasil Uji Normalitas dan Uji Asumsi Klasik
4.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji variabel-variabel pada analisis regresi apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika distribusi data normal, maka
analisis data digunakan statistik parametrik Ghozali, 2009.
Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel-variabel yang diamati berdistribusi normal karena nilai asymp. sig 2-tailed sebesar 0,159
Lampiran 4 atau lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali 2009 yang menyatakan bahwa normal tidaknya suatu data dapat
dilihat dari hasil signifikansi pada tabel output Kolmogorov-Smirnov, jika sig 0,05 maka dapat dikatakan data terdistribusi secara normal. Dengan demikian data
dapat dianalisis menggunakan uji statistik parametrik.
4.4.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Model regresi
yang baik adalah yang tidak ada multikolinieritas Ghozali, 2009 Berdasarkan hasil uji menunjukkan bahwa data yang diuji tidak ada
multikolinieritas karena nilai VIF tidak ada yang di atas 10 nilai berkisar antara 1,016 - 6,943 dan nilai tolerance tidak ada yang dibawah 0,10 nilai berkisar antara
0,144 - 0,984 Lampiran 5. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali 2009 yang menyatakan bahwa metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya
multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai variance inflation factor VIF dan nilai tolerance, apabila nilai VIF dari masing-masing variabel independen 10
dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
4.4.3. Uji Heterokedasitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji mengenai sama atau tidak varians dari residual satu observasi dengan observasi lainnya dalam persamaan
regresi berganda. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2009.
Berdasarkan hasil uji Park untuk mengetahui adanya heterokedastisitas menunjukan bahwa semua variabel independen tidak terjadi heterokedastisitas
karena signifikansi tidak signifikan sig0,01 Lampiran 5. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali 2009 yang menyatakan bahwa metode yang dapat digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melalui Uji Park
menggunakan program SPSS. Apabila hasil uji menghasilkan signifikansi variabel independen tidak signifikan sig0,01 maka tidak terjadi heterokedastisitas,
sedangkan jika signifikan sig0,01 maka terjadi heterokedastisitas.
4.4.4. Uji Autokorelasi