3
o o
o o
o
a 7588
, 1
2117 ,
3497 ,
0928 ,
2902 ,
1 
 
 
. 5
Dengan demikian, tinggi Hilal di Pelabuhan Ratu dari horizon teramati saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011 adalah 1
o
45,53’. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.
3.  Peta Ketinggian Hilal
Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60
o
LU sampai dengan 60
o
LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 29 Agustus 2011. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat yang berada
di Indonesia. Hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut, ketinggian Hilal  dinyatakan  sebagai  ketinggian  pusat  piringan  Bulan  dari  Horizon  dengan  ketinggian  pengamat
dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan.
Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat antara 60
o
LU s.d. 60
o
LS.
Sebagaimana  terlihat  pada  Gambar  1,  ketinggian  Hilal  0
o
melewati  Samudra  Pasifik,  Indonesia, India  bagian  Selatan,  Semenanjung  Arabia,  Afrika  bagian  Utara,  Samudra  Atlantik,  Amerika  Utara
Samudra Pasifik. Secara sederhana, garis ketinggian Hilal 0
o
dapat dianggap sebagai garis batas tanggal qomariah.  Daerah  yang  berada  di  sebelah  Barat  Daya  garis  ketinggian  Hilal  0
o
dimungkinkan  untuk memulai awal Syawwal 1432 H pada tanggal  30  Agustus 2011  mengingat Hilal  masih  berada di atas
horizon saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011.  Adapun daerah di sebelah Timur Laut garis ketinggian  Hilal  0
o
belum  akan  memulai  awal  Syawwal  1432  H  pada  tanggal  30  Agustus  2011.  Ini karena  saat  Matahari  terbenam  tanggal  29  Agustus  2011,  Hilal  sudah  di  bawah  horizon.  Namun
demikian,  dalam  praktiknya  penentuan  awal  Syawwal  1432  H  bergantung  kepada  kebijakan  masing- masing negara.
4
Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat di Indonesia
Pada Gambar 2 terlihat ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Agustus 2011 berkisar  antara -0,60
o
sampai dengan  1,40
o
. Setelah efek refraksi  standar
1,2
dan semi diameter Bulan diikutsertakan  dalam  perhitungan,  akan  diperoleh  peta  ketinggian  Hilal  sebagaimana  ditampilkan
Gambar  3.  Pada  Gambar  3  tersebut,  ketinggian  Hilal  dinyatakan  sebagai  ketinggian  titik  di  piringan Bulan  yang  jarak  sudutnya  paling  dekat  dengan  pusat  Matahari  dari  horizon  teramati  dengan  elevasi
pengamat  dianggap  0  meter  dpl.  Sebagaimana  terlihat  pada  Gambar  3,  ketinggian  Hilal  dari  horizon teramati di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Agustus 2011 antara -0,10
o
sampai dengan 1,60
o
.
Gambar 3. Peta ketinggian Hilal dari horizon teramati tanggal 29 Agustus 2011 di Indonesia
5
4.  Peta Elongasi