Pengamatan Penyakit yang Menyerang Tanaman Kentang (Solanum tuberesum L.) di Pertanian Kentang Rakyat Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
PENGAMATAN PENYAKIT YANG MENYERANG
TANAMAN KENTANG ( Solanum tuberosum L. )
DI PERTANAMAN KENTANG RAKYAT
KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG
oleh
M I R F A N O
A 18. 0391
J U R U S A N ILMU HAMA D A N P E N Y A K I T TUMBUHAN
FAKULTAS
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 9 8 6
MIRFABO.
Pengamatan penyakit yang menyerang tanaman ken-
laud
tang
L.) di pertanaman kentang rakyat
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
UKA S U W A SATARI dan A.
(dibawah bimbingan
TOERNGAD1 SOEMAWINATA).
Praktek lapang ini bertujuan mengamati penyakit yang
menyerang pertanaman kentang, menghitung intensitas dan
luas serangannya serta mengetahui cara-cara pengendalian
yang dilakukan petani di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Pengamatan dilakukan secara langsung di areal pertanaman kentang dan juga wawancara dengan para petani pemilik pertanaman tersebut untuk mendapatkan keterangan tentang cara pengelolaan pertanaman kentang. Indentifikasi
patogen secara mikroskopis dilakukan di laboratorium penyakit Balai Penelitian Hortikultura Lembang.
Beberapa penyakit yang terdapat menyerang dan dapat
menurunkan hasil adalah : penyakit busuk d a m (Phytophthora infestans), penyakit bercak daun (Altenaria solani),
penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), penyakit
kaki hitam (Erwinia carotovora), penyakit layu Pusarium
(~usariumsp.), penyakit Rhisoctonia (Rhizoctonia solani)
dan penyakit virus penggulung
roll-virus).
d a m kentang (potato leaf
Luae dan intensitae serangan masing-masing
patogen berbeda-beda untuk tiap pertanaman yang diamati.
Dari hasil pengamatan ternyata penyakit busuk daun
menunjukan intensitas serangan paling tinggi.
Menyusul pe-
nyakit bercak daun dan layu bakteri dengan intensitas dan
luas serangan sedang. Penyakit-penyakit lainqya nenyerang
pertanaman kentang dengan kategori serangan ringan sekali.
Perbedaan intensitas d m luas serangan antara peftanaman yang satu dengan pertanaman lainnya, atau antara desa
yang satu dengan desa lainnya yang diamati, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor kemiringan lahan, jarak pertanaman kentang antara satu dengan lainnya dan cara bercocok
tanam masing-masing petani.
Usaha pengendalian terhadap penyakit-penyakit tersebut
dilakukan dengan berbagai cara seperti penyemprotan tanaman
dengan fungisida, pergiliran tanaman dan pencabutan tanaman
muda yang terserang penyakit layu lalu diganti dengan tanaman kacang-kacangan. Usaha pengendalian tersebut tampaknya
belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
PENGAMATAN PENYAKIT YANG MENYERANG
TANAMAN KENTANG ( Solanum tuberosum L. )
DI PERTANAMAN KENTANG RAKYAT
KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG
oleh
M I R F A N O
A 18. 0391
J U R U S A N ILMU HAMA D A N P E N Y A K I T TUMBUHAN
FAKULTAS
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 9 8 6
MIRFABO.
Pengamatan penyakit yang menyerang tanaman ken-
laud
tang
L.) di pertanaman kentang rakyat
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
UKA S U W A SATARI dan A.
(dibawah bimbingan
TOERNGAD1 SOEMAWINATA).
Praktek lapang ini bertujuan mengamati penyakit yang
menyerang pertanaman kentang, menghitung intensitas dan
luas serangannya serta mengetahui cara-cara pengendalian
yang dilakukan petani di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Pengamatan dilakukan secara langsung di areal pertanaman kentang dan juga wawancara dengan para petani pemilik pertanaman tersebut untuk mendapatkan keterangan tentang cara pengelolaan pertanaman kentang. Indentifikasi
patogen secara mikroskopis dilakukan di laboratorium penyakit Balai Penelitian Hortikultura Lembang.
Beberapa penyakit yang terdapat menyerang dan dapat
menurunkan hasil adalah : penyakit busuk d a m (Phytophthora infestans), penyakit bercak daun (Altenaria solani),
penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), penyakit
kaki hitam (Erwinia carotovora), penyakit layu Pusarium
(~usariumsp.), penyakit Rhisoctonia (Rhizoctonia solani)
dan penyakit virus penggulung
roll-virus).
d a m kentang (potato leaf
Luae dan intensitae serangan masing-masing
patogen berbeda-beda untuk tiap pertanaman yang diamati.
Dari hasil pengamatan ternyata penyakit busuk daun
menunjukan intensitas serangan paling tinggi.
Menyusul pe-
nyakit bercak daun dan layu bakteri dengan intensitas dan
luas serangan sedang. Penyakit-penyakit lainqya nenyerang
pertanaman kentang dengan kategori serangan ringan sekali.
Perbedaan intensitas d m luas serangan antara peftanaman yang satu dengan pertanaman lainnya, atau antara desa
yang satu dengan desa lainnya yang diamati, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor kemiringan lahan, jarak pertanaman kentang antara satu dengan lainnya dan cara bercocok
tanam masing-masing petani.
Usaha pengendalian terhadap penyakit-penyakit tersebut
dilakukan dengan berbagai cara seperti penyemprotan tanaman
dengan fungisida, pergiliran tanaman dan pencabutan tanaman
muda yang terserang penyakit layu lalu diganti dengan tanaman kacang-kacangan. Usaha pengendalian tersebut tampaknya
belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
TANAMAN KENTANG ( Solanum tuberosum L. )
DI PERTANAMAN KENTANG RAKYAT
KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG
oleh
M I R F A N O
A 18. 0391
J U R U S A N ILMU HAMA D A N P E N Y A K I T TUMBUHAN
FAKULTAS
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 9 8 6
MIRFABO.
Pengamatan penyakit yang menyerang tanaman ken-
laud
tang
L.) di pertanaman kentang rakyat
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
UKA S U W A SATARI dan A.
(dibawah bimbingan
TOERNGAD1 SOEMAWINATA).
Praktek lapang ini bertujuan mengamati penyakit yang
menyerang pertanaman kentang, menghitung intensitas dan
luas serangannya serta mengetahui cara-cara pengendalian
yang dilakukan petani di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Pengamatan dilakukan secara langsung di areal pertanaman kentang dan juga wawancara dengan para petani pemilik pertanaman tersebut untuk mendapatkan keterangan tentang cara pengelolaan pertanaman kentang. Indentifikasi
patogen secara mikroskopis dilakukan di laboratorium penyakit Balai Penelitian Hortikultura Lembang.
Beberapa penyakit yang terdapat menyerang dan dapat
menurunkan hasil adalah : penyakit busuk d a m (Phytophthora infestans), penyakit bercak daun (Altenaria solani),
penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), penyakit
kaki hitam (Erwinia carotovora), penyakit layu Pusarium
(~usariumsp.), penyakit Rhisoctonia (Rhizoctonia solani)
dan penyakit virus penggulung
roll-virus).
d a m kentang (potato leaf
Luae dan intensitae serangan masing-masing
patogen berbeda-beda untuk tiap pertanaman yang diamati.
Dari hasil pengamatan ternyata penyakit busuk daun
menunjukan intensitas serangan paling tinggi.
Menyusul pe-
nyakit bercak daun dan layu bakteri dengan intensitas dan
luas serangan sedang. Penyakit-penyakit lainqya nenyerang
pertanaman kentang dengan kategori serangan ringan sekali.
Perbedaan intensitas d m luas serangan antara peftanaman yang satu dengan pertanaman lainnya, atau antara desa
yang satu dengan desa lainnya yang diamati, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor kemiringan lahan, jarak pertanaman kentang antara satu dengan lainnya dan cara bercocok
tanam masing-masing petani.
Usaha pengendalian terhadap penyakit-penyakit tersebut
dilakukan dengan berbagai cara seperti penyemprotan tanaman
dengan fungisida, pergiliran tanaman dan pencabutan tanaman
muda yang terserang penyakit layu lalu diganti dengan tanaman kacang-kacangan. Usaha pengendalian tersebut tampaknya
belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
PENGAMATAN PENYAKIT YANG MENYERANG
TANAMAN KENTANG ( Solanum tuberosum L. )
DI PERTANAMAN KENTANG RAKYAT
KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG
oleh
M I R F A N O
A 18. 0391
J U R U S A N ILMU HAMA D A N P E N Y A K I T TUMBUHAN
FAKULTAS
PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 9 8 6
MIRFABO.
Pengamatan penyakit yang menyerang tanaman ken-
laud
tang
L.) di pertanaman kentang rakyat
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
UKA S U W A SATARI dan A.
(dibawah bimbingan
TOERNGAD1 SOEMAWINATA).
Praktek lapang ini bertujuan mengamati penyakit yang
menyerang pertanaman kentang, menghitung intensitas dan
luas serangannya serta mengetahui cara-cara pengendalian
yang dilakukan petani di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Pengamatan dilakukan secara langsung di areal pertanaman kentang dan juga wawancara dengan para petani pemilik pertanaman tersebut untuk mendapatkan keterangan tentang cara pengelolaan pertanaman kentang. Indentifikasi
patogen secara mikroskopis dilakukan di laboratorium penyakit Balai Penelitian Hortikultura Lembang.
Beberapa penyakit yang terdapat menyerang dan dapat
menurunkan hasil adalah : penyakit busuk d a m (Phytophthora infestans), penyakit bercak daun (Altenaria solani),
penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), penyakit
kaki hitam (Erwinia carotovora), penyakit layu Pusarium
(~usariumsp.), penyakit Rhisoctonia (Rhizoctonia solani)
dan penyakit virus penggulung
roll-virus).
d a m kentang (potato leaf
Luae dan intensitae serangan masing-masing
patogen berbeda-beda untuk tiap pertanaman yang diamati.
Dari hasil pengamatan ternyata penyakit busuk daun
menunjukan intensitas serangan paling tinggi.
Menyusul pe-
nyakit bercak daun dan layu bakteri dengan intensitas dan
luas serangan sedang. Penyakit-penyakit lainqya nenyerang
pertanaman kentang dengan kategori serangan ringan sekali.
Perbedaan intensitas d m luas serangan antara peftanaman yang satu dengan pertanaman lainnya, atau antara desa
yang satu dengan desa lainnya yang diamati, mungkin disebabkan oleh faktor-faktor kemiringan lahan, jarak pertanaman kentang antara satu dengan lainnya dan cara bercocok
tanam masing-masing petani.
Usaha pengendalian terhadap penyakit-penyakit tersebut
dilakukan dengan berbagai cara seperti penyemprotan tanaman
dengan fungisida, pergiliran tanaman dan pencabutan tanaman
muda yang terserang penyakit layu lalu diganti dengan tanaman kacang-kacangan. Usaha pengendalian tersebut tampaknya
belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.