Membangun Aplikasi Pengolah Data Pegawai berbasis web di Dinas DPPKAD Lampung Timur
MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI
BERBASIS WEB DI DINAS DPPKAD
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
KASMONO
10110684
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
(2)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR………. i
DAFTAR ISI……… iii
DAFTAR TABEL……… v
DAFTAR GAMBAR………... viii
DAFTAR LAMPIRAN………... ix
BAB I PENDAHULUAN……… 1
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………... 2
1.3 Maksud dan Tujuan………. 3
1.4 Batasan Masalah……….. 3
1.5 Metode Penelitian……… 4
1.5.1 Metode Pengumpulan Data……….. 4
1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak……….... 5
1.6 Sistematika Penulisan……….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 8
2.1 Profil DPPKAD Lampung Timur……… 8
2.1.1 Sejarah Intansi……….. 8
2.1.2 Logo Instansi……….... 8
2.1.3 Badan Hukum Instansi……….... 11
2.1.4 Struktur Organisasi……….. 11
(3)
iv
2.2 Landasan Teori……… 25
2.2.1 Pengertian Aplikasi……….. 25
2.2.2 Pengertian Sistem………... 25
2.2.2.1 Karakteristik Sistem………. 25
2.2.2.2 Klasifikasi Sistem……….... 28
2.2.3 Pengertian Pengolahan Data………... 29
2.2.2.2 Flow Map………. 30
2.2.2.2 Diagram Konteks………. 31
2.2.2.2 Diagram Alir Data……… 31
2.2.4 Pengertian Pegawai……….. 32
2.2.5 Pengertian Web……… 32
2.2.6 Pengertian Aplikasi Web……….. 33
2.2.6 Perangkat lunak Pendukung………. 34
2.2.7.1 Sekilah Tentang PHP………. 34
2.2.7.2 Database Mysql………. 35
2.2.7.3 Keistimewaan Mysql………. 35
2.2.7.4 Micromedia Dreamweaver……… 36
2.2.7.5 Sekilas Tentang Xampp Server………. 37
BAB III PEMBAHASAN……… 38
3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek………. 38
3.1.1 Lokasi……….38
3.1.2 Jadwal Kerja Praktek……… 38
3.2 Data Hasil Kerja Praktek……….. 38
3.2.1 Analisis Sistem……….. 38
(4)
v
3.2.3 Analisis Masalah……….. 39
3.2.4 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan………39
3.2.5 Flowmap Sistem Yang Sedang Berjalan………. 40
3.2.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional……….. 40
3.2.6.1 Analisis Pengguna ……….41
3.2.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras…………...41
3.2.6.3 Perangkat Lunak Yang digunakan………42
3.2.7 Analisis Kebutuhan Fungsional………42
3.2.7.1 ERD (Entitiy Relationaship Diagram)………….42
3.2.7.2 Diagram Konteks………. 43
3.2.7.3 DFD (Data Flow Diagram)……….. 45
3.2.7.4 Spesifikasi Proses……… 48
3.2.1.5 Kamus Data……….. 54
3.2.8 Implementasi Database……….56
3.2.8.1 Tabel……… 56
3.2.8.2 Struktur Tabel……….. 60
3.2.9 Perancangan Antarmuka……….. 62
3.2.4 Implementasi……… 63
3.2.5 Source Code………. 46
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 68
4.1 Kesimpulan……….. 68
4.2 Saran……… 68
(5)
i KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, salawat serta salam kami limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman. Karena hanya dengan kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul “Membangun Aplikasi Pengolahan Data Pegawai Berbasis Web Di Dinas DPPKAD Kabupaten Lampung Timur” sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi mata kuliah kerja praktek di Universitas Komputer Indonesia.
Laporan ini berisi beberapa hal yang berhubungan dengan hasil dari kegiatan selama kerja praktek di lapangan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus disempurnakan, sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik tersayang atas do’a restu dan dukungan yang diberikan demi kemajuan penulis.
2. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T sebagai Kettua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Nelly Indriani W. S.Si.,M.T sebagai Pembimbing Kerja Praktek dan Dosen Wali.
4. Bapak JUNAIDI, SE sebagai Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur yang mengijinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur.
(6)
ii 5. Bapak Drs. Nazori Kadir Sebagai Kepala Bidang Perbendaharaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur dan sebagai pembimbing kerja praktek setempat.
6. Teman – teman seperjuangan yang banyak memberikan do’a, ide dan dukungannya.
Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya. Semoga laporan in dapat bermanfaat kepada semua pihak.
Bandung, 01 Desember 2013
(7)
69 DAFTAR PUSTAKA
- Abdul Kadir dan Terra Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta. - Abdul Kadir. 2009. Dasar – Dasar dan Implementasi Database Relasi Nasional. Andi.
Yogyakarta
- Abdul Kadir. 2009. From Zero to A Pro. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi. Yogyakarta
- Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Kelima Jilid 1. Indeks. Jakarta
- Lukmanul Hakim. 2010. Bikin Website Super Keren Dengan PHP dan JQuery. Lokomedia. Yogyakarta
- Ramadani Saputra. 2010. Simple Step Programing With CSS. Elex Media Komputindo. Jakarta - Roges S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku I). Andi.
Yogyakarta
- 2008. Mahir dalam 7 Hari : Adobe Dreamweaver CS3 dan PHP. Andi dan Madcom. Yogyakarta
(8)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Lampung Timur adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kondisi administrasi sekarang ini dalam pencarian informasi data seorang pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur. Sulitnya mencari informasi data seorang pegawai di karenakan sistem yang ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur masih sederhana. Untuk mempermudah mencari data tentang pegawai maka dibutuhkan suatu sistem yang cepat, tepat dan akurat yang dapat berguna bagi para pegawai untuk mengetahui data dan informasi yang ada didalam lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur.
Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai tersebut, maka pentingnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui implementasi aplikasi kepegawaian yang merupakan salah satu prioritas dalam tahapan pemgembangan e-goverment di Indonesia pada umumnya.
Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah khususnya dalam pengolahan data kepegawaian yang dimaksudkan untuk memudahkan pegawai dalam memasukan data pegawai, supaya data pegawai tersebut di simpan dengan rapi dan dapat memudahkan pengolahan data kepegawaian.
Berdasarkan hasil review dengan pegawai setempat, terdapat kekurangan dalam pengolahan data pegawai secara manual. Masalah ini sering timbul karena susahnya
(9)
2
mengelola data secara manual dengan jumlah data yang sangat banyak, apabila ada perubahan data atau manipulasi data maka akan sangat susah untuk mencari data setiap pegawai yang berubah data kepegawaianya, dengan sistem manual ini banyaknya jumlah pegawai yang mengelola data pegawai yang seharusnya tidak perlu dikelola oleh banyak pegawai. Sulitnya tingkat pelaporan data terhadap kepala dinas setempat dikarenakan data yang diperoleh kurang valid dan sering mengalami keterlambatan dalam pelaporan data pegawai.
Permasalahan diatas dapat diatasi dengan adanya pemanfaatan dan penerapan Teknologi Informasi yaitu dengan melakukan pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Lampung Timur, aplikasi kepegawaian sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pegawai yang ada, karena pegawai merupakan aset penting dalam penyelengaraan organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui implementasi Aplikasi Pengolahan Data Pegawai merupakan salah satu prioritas dalam tahapan pengembangan E-Goverment
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur, Maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana membangun aplikasi pengolahan data pegawai Berbasis Web di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur.
(10)
3 1.3.Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah yang terdapat pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur, Dengan ini bermaksud membangun Aplikasi Pengelohan Data Pegawai Berbasis Web.
Sedangkan tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk memudahkan dalam mendapatkan informasi data pegawai pada dinas setempat.
2. Untuk Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat karena terfokus pada informasi yang diinginkan.
3. Membantu mengelola data pegewai sehingga dapat efektif dan efesien yang akan berpengaruh peningkatan pelayanan, dan penempatan pegawai dalam jabatan tertentu denga tepat.
1.4. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagi berikut :
1. Data yang diolah adalah data yang meliputi kepegawaian dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah setempat Meliputi:
a) Data Pegawai, Data Bagian, Data Jabatan b) Data Pelatihan
c) Data Kenaikan Jabatan
d) Laporan data pegawai, Laporan data absensi, Laporan Pelatihan, Laporan Kenaikan Jabatan.
2. Aplikasi berbasis web yang beroperasi di jaringan intranet
3. Sistem ini dikelola oleh pihak internal yang telah ditentukan oleh pihak Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Lampung Timur.
4. Tools yang digunakan untuk membangun Aplikasi Yaitu : a) Bahasa Pemrograman yang digunakan PHP dan CSS b) Menggunakan Xampp Server sebagai web server
c) Menggunakan Database MySql sebagai Database Manajemen System. d) Editor Dreamweaver dengan menggambarkan diagram DFD dan
(11)
4 1.5.Metodologi Penelitian
Metodologi penlitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif (descriptive reasearch). merupakan suatu metode penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada [Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44]. Metode diskriptif yaitu membuat gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta dan sifat.
Pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak dalam penlitian ini menggunakan metode sebagai bentuk :
1.5.1. Metode Pengumpulan data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, Jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitanya dengan judul penelitian.
b. Pengamatan (Observasi)
Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung di lapangan baik Tenaga kerja (Pegawai) dan Kinerja pegawai di DPPKAD
c. Wawancara (Interview)
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Tanya jawab secara langsung dengan pembimbing lapangan yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
d. Studi Literatur
Mengumpulkan data dengan melakukan studi literatur. Tujuan dari studi literatur adalah untuk memperoleh data dan refrensi yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan dan metode untuk meyelesaikan laporan ini. pada tahap ini proses mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam berbagai bukti
(12)
5
1.5.2. Metode Pembuatan Perangkat lunak :
Metode dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma pengembangan perangkat lunak Waterfall model. Yang meliputi beberapa tahapan sebagai berikut.
a. Analisis Kebutuhan
Hal ini dikatakan tahal yang paling penting, karena setiap miskomunikasi dan salah tafsir pada pada tahap ini dapat meimbulkan perangkat lunak yang sedang dikembangkan menjadi tidak sesuai kebutuhan.
b. Sistem Design
Implementasi ini adalah ketika persyaratan perangkat lunak bersama dengan persyaratan perangkat keras untuk setiap unit diidentifikasi, kemudian desain yang dibuat sesuai, keterkaitan antara berbagai unit perangkat lunak diidentifikasi dan sambungan di buat menggunakan algoritma serta diagram.
c. Implementasi
Dalam fase ini perkembangan actual dari perangkat lunak berlangsung. Dan dikenal sebagai pengkodean dan tahap verisikasi berdasarkan algoritma yang ditulis dalam fase sebelumnya.
d. Integrasi dan Tes
Setelah perangkat lunak diuji untuk output yang benar. Semua bug yang dibuat karena ingetgarsi dihapus. Kemudian pengujian perangkat lunak dilakkan lagi. Biasanya serangkaian tes yang dijalankan untuk memeriksa kinerja perangkat lunak
e. Operasi dan Pemeliharaan.
Tahap akhir dari model waterfall. dimana software ini digunakan pada sisi klien, setelah itu mengalami pengujian menyeluruh. Setelah penyebaran perangkat lunak, maka pemeliharaan rutin dilakukan.
(13)
6 Gambar 1.1Waterfall Model (sommerfille, 2010)
(14)
7 1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan akhir penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengani latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka, merupakan penjelasan tentang sejarah instansi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi dan job description tempat kerja praktek dan landasan teori seperti pengertian system, pengertian aplikasi,pengertian pegawai, pengertian web, flowmap, diagram konteks, dan perangkat lunak pendukung yang berkaitan dengan laporan ini.
BAB III PEMBAHASAN
Mendeskripsikan tentang lokasi dan jadwal kerja praktek, data hasil praktek diantaranya analisis sistem, analisis kebutuhan fungsional, analisis user, flowmap, diagram konteks, implementasi database, antarmuka dan implementasi antarmuka.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai hal-hal penting yang telah di bahas dan kemudian dibuat kesimpulan. Bab ini juga berisi saran –saran yang diberikan untuk pengembang selanjutnya.
(15)
(16)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1. Sejarah Instansi
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor : 02 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lampung
Timur Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Uraian Tugas Pokok dan fungsi Dinas Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan daerah di Bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
2.1.2. Logo Instansi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Berikut ini merupakan Logo Dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur
(17)
10
Arti Simbolis Lambang Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur adalah Sebagai Berikut :
1. Perisai Bersegi Lima :Keberanian dan ketangguhan / kokoh mempertahankan nilai prinsip / filosofi, citra, identitas, dan kehormatan;
2. Warna Putih : Warna putih diantara garis hitam membentuk batas pinggir perisai mempunyai makna dua sisi kehidupan, dunia dan akhirat yang sejajar;
3. Tulisan Lampung Timur : Warna putih dengan warna dasar merah, bermakna bahwa masyarakat Lampung Timur selalu berani membela kebenaran guna tercapainya kehidupan yang suci;Warna hijau terang bermakna kemakmuran; Warna kuning, bermakna keagungan;Warna hitam, bermakna tanah yang subur dan kokoh. Apabila warna-warna itu disatukan akan menggambarkan bahwa daerah Lampung Timur memiliki tanah yang subur untuk ditanami berbagai tanaman yang dapat menciptakan kemakmuran demi tercapainya perekonomian yang agung;
4. Payung Agung : Payung agung warna putih menancap hingga ke atas permukaan laut bermakna bahwa seluruh kehidupan selalu dipayungi, diayomi dan dilindungi dari segala macam bentuk kezaliman dan kebatilan;
Berisi 5 (lima), sila dari Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia dan lima nilai /filosofi adat masyarakat Lampung Timur yakni Piil Pasenggiri, Bejuluk beadek, Nemui Nyimah, Nengah nyapur, dan Sakai Sambayan. 17 (Tujuh belas) merupakan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
5. Kopiah Emas : Merupakan pakaian kebesaran anak-anak raja di Lampung Timur; 6. 2 (Dua) Senjata Punduk : 2(dua) senjata Punduk bersarung warna coklat yang
berada di belakang kopiah emas dengan posisi bersilang dan gagang punduk berada di atas merupakan senjata pusaka masyarakat Lampung Timur yang cinta perdamaian; 7. Pepadum 2 (dua) Tatah : Pepadum warna coklat 2 (dua) tatah dengan kaki
berbentuk seni kaki harimau merupakan tempat duduk Raja untuk musyawarah;
8. Air Berwarna Biru Laut : Air biru laut dengan 5 gelombang ;air biru laut melambangkan wilayah laut yang luas dan kaya sebagai sumber kesejahteraan bersama.
(18)
11
5 (lima) gelombang melambangkan lima aliaran sungai besar yang mengaliri Wilayah Lampung Timur yakni Way Sekampung, Way Batang Hari, Way Pegaduangan, Way curup, dan Way Jepara;
9. Roda Besi 5 (lima) Gerigi: Bermakna bahwa masyarakat Lampung Timur selalu siap membangun daerah dengan ilmu, Teknologi dan Industri yang tetap dalam koridor - koridor Pancasila;
10.Aksara Lampung Timur : Berbunyi BUMEI TUAH BEPADAN ditonjolkan sebagai pelambang kekayaan budaya Lampung sekaligus tekad terus dilestarikan dan dikembangkan;
11.Setangkai Padi : Setangkai padi kuning emas, berjumlah 45 butir, lambang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
12.Setangkai Lada : Setangkai Lada dengan 9 Tangkai lada merah matang, masing-masing tangkai dengan 9 butir lada, serta 27 daun yang terbagi dalam 4 kelompok daun, melambangkan kelahiran Kabupaten Lampung Timur Tanggal 27 April 1999; 13.Tali Delapan Ikat : Jumlah 8 merupakan lambang bukan Agustus sebagai bulan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;
14.Pita Putih Teks Huruf Latin : Slogan BUMEI TUAH BEPADAN berarti :
Daerah Lampung Timur merupakan daerah yang selalu memberikan kemakmuran bagi masyarakat apabila segala keputusan diambil melalui cara musyawarah untuk mufakat. Apabila no 11, 12, dan 13 digabungkan akan mendapatkan makna bahwa Kabupaten Lampung Timur merupakan daerah Lumbung Pangan sekaligus daerah penghasil Lada hitam yang dikenal dengan istilah "Black Pepper", sedangkan ikatannya menunjukan bahwa kehidupan masyarakat pribumi maupun pendatang hidup dalam suatu ikatan untuk mencapai kemakmuran dan perdamaian.
(19)
12 2.1.3. Badan Hukum Instansi
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 31 Maret 1978, Nomor KUPD.7/7/39-26 tentang susunan organisasi dan tata kerja dinas pendaptan daerah propinsi daerah tingkat I dan berdasarkan surat edaran menteri dalam negeri tanggal 24 juni 1978, Nomor KUPD.7/7/39-26, Dinas Pendapatan Daerah tingkat I mulai di seragamkan untuk seluruh indonesia.
2.1.4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Lampung Timur Nomor 16 Tahun 2003 tentang uraian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan non struktural dinas pendapatan dan keuangan kabupaten lampung timur, terdiri dari :
(20)
13 2.1.5. Job Description
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor : 02 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Uraian Tugas Pokok dan fungsi Dinas Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan daerah di Bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
2) Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Secara umum tugas dan fungsi Sekretariat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut :
1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan dalam bidang penatausahaan kantor, efisiensi kantor, administrasi keuangan dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugasnya Sekretariat memfunyai fungsi :
1) Pengelolaan urusan penyusunan program, monitoring dan evaluasi. 2) Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian.
3) Pengelolaan urusan administrasi keuangan
4) Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah/ Badan Umum Milik Daerah. 5) Pelaksanaan koordinatir antar bidang.
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(21)
14
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan penataan rumah tangga, administrasi kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan pengelolaan dan pelaporan administrasi umum meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, urusan hukum dan penyiapan pelaksanaan rapat dinas.
2) Pelaksanaan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian, yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai.
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2. Sub Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan keuangan dinas.
Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : 1) Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi keuangan dinas.
2) Penyusunan pembukuan, pertanggungjawaban keuangan dan pelaporan dinas. 3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Sub Bagian Perencanaan
Sub bagian perencanaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Perencanaan di Dinas.
Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi: 1) Pelaksanaan penghimpunan dan penyusunan program kegiatan.
(22)
15
3) Pelaksanaan penghimpunan dan penyusunan pelaporan kegiatan.
4) Pelaksanaan fasilitasi Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah/Badan Umum Milik Daerah.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pajak dan retribusi, dana perimbangan dan pendapatan lain-lain serta keberatan pajak dan retribusi.
Untuk melaksanakan tugas Bidang Pendapatan Daerah mempunyai fungsi :
1) Pengkoordinasian, perencanaan dan pengendalian di bidang pendapatan daerah. 2) Perumusan dan pembinaan teknis kepada semua satuan kerja pengelola pendapatan
daerah.
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. Bidang Pendapatan Daerah terdiri dari :
1. Seksi Pajak dan Retribusi
Seksi pajak dan retribusi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Pajak dan Retribusimempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pajak dan Retribusi daerah. Untuk melaksanakan tugas Seksi Pajak dan Retribusimempunyai fungsi :
1) Pendaftaran dan pendataan wajib pajak daerah, wajib retribusi daerah dan pendapatan lain yang sah serta PBB.
2) Penghimpunan wajib pajak/wajib retribusi.
3) Penyusunan daftra induk wajib pajak dan retribusi daerah untuk penerbitan NPWP dan NPWRD.
4) Penyampaian SPPT PBB yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pratama PBB. 5) Perhitungan jumlah angsuran pemungutan / pembayaran / penyetoran atas
permohonan wajib pajak dan retribusi daerah yang disetujui. 6) Perhitungan penetapan pajak dan retribusi daerah.
(23)
16
8) Pendistribusian dokumen yang diterbitkan Kantor Pelayanan Pratama PBB. 9) Pelaksanaan penagihan pajak dan retribusi daerah.
10)Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pajak dan retribusi. 11)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
2. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-Lain
Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-Lain dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-Lainmempunyai tugas pokok melaksanakan urusan perimbangan sumber penerimaan dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-Lainmempunyai fungsi :
1) Pencatatan penerimaan bagi hasil PBB.
2) Pencatatan penerimaan bagi hasil bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. 3) Pencatatan penerimaan bagi hasil pajak penghasilan orang pribadi.
4) Pencatatan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam. 5) Pencatatan penerimaan dana alokasi umum dan alokasi khusus 6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Seksi Keberatan Pajak dan Retribusi
Seksi Keberatan Pajak dan Retribusi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Keberatan Pajak dan Retribusi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Penetapan dan proses keberatan pajak dan retribusi.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Keberatan Pajak dan Retribusi menyelenggarakan fungsi :
1) Penghitungan dan penetapan keberatan pajak dan retribusi.
2) Pembuatan surat perjanjian angsuran keberatan pajak dan retribusi. 3) Penyimpanan arsip dan dokumen.
(24)
17
5) Pembuatan keputusan, penerimaan atau penolakan keberatan dan penyelesaian permohonan banding.
6) Pelaksanaan fasilitasi usul keberatan.
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Anggaranmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian tugas dinas dibidang anggaran yang meliputi penyusunan kebijakan dan pengendalian anggaran serta penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Untuk melaksanakan tugas Bidang Anggaranmempunyai fungsi : 1) Penyusunan pedoman pengelolaan keuangan daerah. 2) Penyusunan pedoman penyusunan APBD
3) Penyusunan APBD dan perubahan APBD. 4) Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan APBD. 5) Pengendalian anggaran.
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. Bidang Anggaran terdiri dari :
1. Seksi Kebijakan Anggaran
Seksi Kebijakan Anggarandipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Kebijakan Anggaranmempunyai tugas pokok melaksanakan pengkoordinasian dan penyusunan kebijakan di bidang anggaran.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Kebijakan Anggaranmenyelenggarakan fungsi 1) Pengkoordinasian penyusunan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas
plafon anggaran sementara (PPAS).
2) Penyusunan peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah dan peraturan pelaksanaannya.
3) Penyusunan petunjuk teknis penyusunan APBD. 4) Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan APBD.
(25)
18
5) Penyiapan bahan kelengkapan administrasi tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
2. Seksi Penyusunan APBD
Seksi Penyusunan APBD dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Penyusunan APBD mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Penyusunan APBD menyelenggarakan fungsi 1) Penyusunan APBD dan perubahan APBD.
2) Penyusunan nota keuangan.
3) Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Seksi Pengendalian Anggaran
Seksi Pengendalian Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Pengendalian Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pengendalian Anggaran.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Pengendalian Anggaran menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan anggaran kas.
2) Penyiapan surat penyediaan dana satuan kerja perangkat daerah (SPD-SKPD). 3) penyiapan bahan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pengndalian
anggaran.
(26)
19 Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Perbendaharaanmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang penyelenggaraan pengelolaan perbendaharaan dan belanja pegawai.
Untuk melaksanakan tugas Bidang Perbendaharaanmempunyai fungsi : 1) Penyusunan kebijakan belanja.
2) Pelaksanaan uji formal surat perintah membayar (SPM) belanja. 3) Pelaksanaan administrasi pengelolaan gaji pegawai.
4) Pelaksanaan penunjukan kas daerah.
5) Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah. 6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
Bidang Perbendaharaan terdiri dari : 1. Seksi Perbendaharaan
Seksi Perbendaharaandipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Perbendaharaanmempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pengelolaan perbendaharaan.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi perbendaharaan menyelenggarakan fungsi : 1) Penyusunan kebijakan pedoman dan petunjuk teknis di bidang perbendaharaan. 2) Pelaksanaan uji formal surat perintah membayar (SPM) belanja lansung dan belanja
tidak langsung non pegawai.
3) Penyiapan penrbitan SP2D UP, GU, TU, LS SKPD untuk administrasi belanja lansung dan belanja tidak langsung non pegawai.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
2. Seksi Kas Daerah
Seksi Kas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Kas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pengelolaan Kas Daerah.
(27)
20
1) Pelaksanaan pengujian dan pembayaran atas dasar SP2D yang diterbitkan oleh pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD) selaku bendahara umum daerah (BUD). 2) Pembuatan laporan harian posisi kas daerah.
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Seksi Pengelolaan dan Administrasi Gaji
Seksi Pengelolaan dan Administrasi Gaji dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Pengelolaan dan Administrasi Gaji mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pengelolaan dan administrasi gaji pegawai.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Pengelolaan dan Administrasi Gaji menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan uji formal terhadap SPM gaji pegawai dari SKPD.
2) Pelaksanaan pengelolaan dan administrasi gaji pegawai serta penyiapan penerbitan SP2D gaji.
3) Pelaksanaan perhitungan gaji pegawai serta pemotongan dan pembayaran PFK 4) Pemprosesan penerbitan Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran (SKPP). 5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang Akuntansi dan Pelaporan meliputi pembinaan dan penyusunan laporan keuangan daerah. Untuk melaksanakan tugas Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
1) Penyusunan laporan keuangan daerah yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
2) Pembinaan kepada SKPD dalam rangka penyusunan laporan keuangan daerah. 3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait akuntansi keuangan daerah. 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
(28)
21
Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari : 1. Seksi Akuntansi dan Verifikasi
Seksi Akuntansi dan Verifikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian tugas dinas dibidang Akuntansi dan Verifikasi.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Akuntansi dan Verifikasi menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan daerah berdasarkan sistem akuntansi pemerintah.
2) Pemantauan pelaksanaan pendapatan dan pengeluaran APBD oleh badan atau lembaga keuangan yang ditunjuk.
3) Pelaksanaan penelitian dan pengujian pengeluaran kas. 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
2. Seksi Monitoring dan Evaluasi
Seksi Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian tugas dinas dibidang Monitoring dan Evaluasikeuangan SKPD.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait dengan pelaksanaan dan pelaporan keuangan daerah.
2) Pelaksanaan pembinaan kepada SKPD dalam rangka penyusunan laporan keuangan daerah
(29)
22
3. Seksi Pelaporan
Seksi Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pelaporan keuangan daerah.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi pelaporan menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data informasi yang berkaitan dengan pelaporan keuangan daerah.
2) Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan daerah semester pertama dan prognosis serta semester kedua.
3) Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan daerah konsolidasi yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
Bidang Aset dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Asetmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang Asetyang meliputi penatausahaan aset, pengadaan aset, pemanfaatan aset dan mutasi aset.
Untuk melaksanakan tugas Bidang Asetmempunyai fungsi :
1. Pengumpulan informasi harga, penilaian mutu barang dalam rangka pengadaan dan penyusunan data barang, dan penyusunan data serta harga barang yang diperlukan. 1) Penatausahaan meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan aset.
2) Pemanfaatan pengelolaan aset berupa sewa dan/atau pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan bangunan dan bangun serah guna.
3) Pengkoordinasian dalam rangka penyusunan daftar rencana kebutuhan barang milik daerah (RKBMD) / dari masing-masing SKPD.
4) Pengamanan aset meliputi pengamanan administrasi berupa penatausahaan dan penyimpanan dokumen pemeliharaan, pengamanan fisik berupa penurunan fungsi
(30)
23
barang, jumlah barang dan hilangnya barang, pengamanan, hukum berupa kelengkapan bukti status kepemilikan.
5) Penyiapan bahan dalam rangka penilaian aset guna penyusunan neraca pemerintah daerah.
6) Pencatatan penghapusan aset dari daftar induk inventaris daerah dan neraca daerah.
7) Pengkoordinasian pelaksanaan pemindahtangan aset berupa penjualan, tukar menukar, hibah dan penyertaan modal pemerintah daerah.
8) Pelaksanaan pembinaan, pengendalian teknis dan pengawasan aset.
9) Penyiapan bahan dalam rangka tuntutan ganti rugi (TGR)/TP-TGR aset daerah.
Bidang Aset terdiri dari : 1. Seksi Pengadaan
Seksi Pengadaandipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Pengadaanmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian tugas dinas dibidang Pengadaan.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Pengadaanmenyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penatausahaan administrasi perencanaan kebutuhan dan penganggaran.
b. Pelaksanaan penyelenggaraan pengadaan barang perlengkapan dan peralatan gedung SKPD di lingkungan pemerintah daerah.
c. Penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan seksi pengadaan. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
2. Seksi Analisis Kebutuhan dan Standar Harga
Seksi Analisis Kebutuhan dan Standar Harga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Analisis Kebutuhan dan Standar Harga mempunyai tugas pokok melaksanakan Analisis Kebutuhan dan Standar Harga.
(31)
24
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Analisis Kebutuhan dan Standar Harga menyelenggarakan fungsi :
a. Pembuatan perhitungan harga, mengajukan dan menyiapkan data kebutuhan barang.
b. Pembuatan usulan prioritas dalam program kebutuhan barang daerah.
c. Pelaksanaan monitoring perkembangan harga dan penilaian mutu barang dalam rangka pengadaan dan penyusunan data barang yang diperlukan.
b. Pelaksanaan penelitian dan pengendalian terhadap rencana kebutuhan barang daerah.
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Seksi Distribusi, Penyimpanan dan Penatausahaan Aset Daerah
Seksi Distribusi, Penyimpanan dan Penatausahaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Distribusi, Penyimpanan dan Penatausahaan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pengadaan, distribusi, penyimpanan dan penatausahaan aset daerah.
Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Distribusi, Penyimpanan dan Penatausahaan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan pengawasan terhadap barang yang ada pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah.
2) Pelaksanaan dan pengkoordinasian penyelenggaraan penatausahaan penerimaan, penyimpanan, penyaluran
3) penggunaan dan pemanfaatan barang milik daerah yang berada pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah.
4) Pelaksanaan dan pengkoordinasian penyelenggaraan penatausahaan pengamanan barang milik daerah yang berada pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah. 5) Pelaksanaan dan pengkoordinasian penyelenggaraan penatausahaan penilaian,
penghapusan, pemindah tangan barang milik daerah yang berada pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah.
6) Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, pembukuan, inventaris dan pelaporan pemanfaatan,
(32)
25
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtangan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta ganti rugi barang milik daerah. 7) Pelaksanaan pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam daftar
barang pengguna (DBP)/daftar barang kuasa pengguna (DBKP), menurut penggolongan dan kodefikasi barang dengan menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen barang daerah (SIMBADA).
8) Pelaksanaan pencatatan barang milik daerah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB).
9) Pelaksanaan rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran kedalam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD).
10)Pelaksanaan penyimpanan dokumen asli kepemilikan barang daerah berupa tanah, kendaraan dinas dan bangunan milik pemerintah daerah.
11)Penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan sensus barang milik daerah. 12)Pelaksanaan penghimpunan hasil inventarisasi barang milik daerah.
13)Pelaksanaan penghimpunan laporan barang baik semester maupun tahunan secara berjenjang, guna penyusunan Laporan Barang Milik Daerah (LBMD) untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan neraca pemerintah daerah dengan berpedoman kepada Standar Akutansi Pemerintahan (SAP).
14)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
2. Aplikasi paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.
(33)
26 2.2.2. Pengertian Sistem
Definisi sistem menurut Sri (2008:7) “Sistem adalah kumpulan/group dari
bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu”.
Definisi sistem menurut Hanif (2007:10) “Suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur atau variabel-veriabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan
saling bergantung sama lain”.
Kedua pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatau kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan terrtentu.
2.2.2.1Karakteristik Sistem
Menurut Jugianto Hartono (2004:684) suatu sistem pasti memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen (components), batasan (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives).
Berikut ini adalah uraian yang lebih jelas mengenai karakteristik suatu sistem: 1) Komponen Sistem
Suatu sistem pasti memiliki komponen-komponen didalamnya. Komponen suatu sistem dapat berupa suatu subsistem yang memiliki fungsi tertentu yang mendukung fungsi utama yang dijalankan oleh sistem. Artinya fungsi utama dari suatu sistem dibagi kedalam beberapa subsistem yang tersusun atas komponen-komponen tertentu.
(34)
27 Gambar 2.3 Subsitem
(Sumber: Jogianto Hartono, 2004) 2) Batas Sistem
Agar supaya suatu sistem dapat berdiri sebagai suatu kesatuan, maka dibutuhkan suatu batasan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sehingga batasan suatu sistem menunjukan cakupan atau lingkup dari sistem tersebut.
3) Lingkungan Luar Sistem
Apapun yang berada diluar dari cakupan suatu sistem merupakan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat netral, mendukung atau tidak mendukung terhadap aktivitas yang berjalan dalam sistem tersebut. Sifat lingkungan luar sistem ini, menentukan bagaimana cara sistem berinteraksi dengan lingkungannya.
4) Penghubung Sistem
Penghubung sistem adalah media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Media tersebut memungkinkan keluaran suatu subsistem yang dibuthkan sebagai masukan pada subsistem lainnya dapat mengalir dengan tepat sesuai dengan sasarannya.
5) Masukan Sistem
Suatu sistem tidak akan sesuai dengan fungsinya jika tidak dapat menerima masukan. Segala sesuatu yang dimasukan kedalam sistem tergolong Masukan Sistem. Masukan sistem harus disesuaikan dengan fungsi utama dari sistem tersebut.
Supra Sistem
Sistem
Subsistem
(35)
28 6) Keluaran Sistem
Setelah suatu sistem melakukan pengolahan terhadap masukannya, maka akan mengeluarkan suatu keluaran. Keluaran tersebut dapat berupa sesuatu yang berdaya-guna atau hasil pembuangan sistem.
7) Pengolah Sistem
Agar supaya suatu Masukan dapat menjadi suatu Keluaran yang berdaya guna, maka dibutuhkan suatu kegiatan pengolahan.
8) Sasaran Sistem
Suatu sistem tidak akan berguna jika tidak memiliki sasaran atau tujuan yang tepat. Sasaran sistem biasanya merupakan solusi dari suatu proses analisis masalah.
2.2.2.2Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang diantaranya :
1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.
2) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia.
(36)
29
Sistem buatan masusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut pengunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3) Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.
4) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.
2.2.3 Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu system yang akan mengolah berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi kluaran berupa barang jadi. Pengolahan data menurut George R. Terry, Phd adalah serangkaian operasi informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.
(37)
30
Sedang menurut Gordon B. Davis data adalah sebagai bahan mentah dari informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak yang menunjukan jumlah atau tindakan-tindakan atau hal.
Pengolahan data menjadi informasi itu merupakan sebuah siklus, yang terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data yang asli dengan metode tertentu, Contohnya dengan metode wawancara.
b. Input
Tahap ini merupakan proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur pengolahan data itu merupakan urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.
c. Pengolahan Data
Tahapan ini merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Penelitian pengolahan data, clasification (pengelompokan), calculation, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data dari tempat penyimpanan data.
d. Output
Hasil pengolahan data akan ditampilkan pada alat output seperti monitor dan printer sebagai informasi.
e. Distribusi
Setelah proses pengolahan data dilakukan, maka informasi yang dihasilkan harus segera didistribusikan. Proses pendistribusian ini tidak boleh terlambat dan harus diberikan kepada yang berkepentingan, sebab hasil pengolahan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau menjadi data dalam pengolahan data selanjutnya.
Penggambaran dan perancangan model sistem informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow
(38)
31
Diagram (DFD) Arus data pada Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram dapat dijabarkan dengan menggunakan Kamus Data (Data Dictonary).
2.2.3.1 Flow Map
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah - langkah dan urutan - urutan prosedur dari suatu program. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif - alternatif lain dalam pengoperasian. Flowmap biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
2.2.3.2 Diagram Konteks
Kontek adalah memberikan gambaran mengenai data yang masuk kedalam sistem dan yang keluar dari sistem, mengalir kemana, menghasilkan output apa dan kepada siapa. Diagram Kontek tersebut mewakili kegiatan seluruh sistem yang menggambarkan hubungan input atau output. Diagram ini berfungsi menjelaskan secara umum gambaran aliran kontek dari rancangan sistem yang akan dibuat.
2.2.3.3 Diagram Alir Data
Diagram Alir Data merupakan gambaran sistem secara logika yang lebih khusus dan lebih terinci dari pada contex diagram. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data, atau organisasi file.
Definisi Data Flow Diagram adalah sebagai berikut :
“Data Flow Diagram adalah representatif grafik yang menggambarkan arus data suatu sistem. Data Flow Diagram menggambarkan komponen -
komponen tersebut, asal dan tujuan dan penyimpanan data “(Lani Sidharta
Sistem informasi Bisnis, 1995 : 65).
Simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain :
1. Aliran Data (Data Flow)
Aliran data adalah pipa tempat data mengalir, yaitu suatu bentuk data atau informasi yang bergerak antar proses atau antar entitas eksternal.
(39)
32
2. Proses
Pengolahan aliran data yang masuk atau proses yang akan dikerjakan. 3. Tempat Penyimpanan Data (File atau Store)
Tempat penyimpanan data (sementara) yang merupakan hasil proses atau digunakan proses lain.
4. Eksternal Entitas
Terdiri dari orang atau organisasi di luar batas dari sistem yang merupakan sumber data (input) atau tujuan data yang dihasilkan (output) oleh sistem.
2.2.4 Pengertian Pegawai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu jenis Kepegawaian Negeri di samping anggota TNI dan Anggota POLRI (UU No 43 Th 1999). Pengertian Pegawai Negeri adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU 43/1999).
2.2.5 Pengertian Web
Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan CSS3. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML.
Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.
(40)
33
Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan CSS3. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir,2009)
2.2.6 Pengertian Aplikasi Web
Menurut Abdul Kadir (2009:2) aplikasi web adalah suatu jenis aplikasi komputer yang dapat diakses dengan web browser, selama pemakai dapat mengakses web servernya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web.
Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hyper Text Markup Language). HTML adalah bahasa standard untuk membuat halaman-halaman web. Dalam perkembangannya HTML biasanya disandingkan dengan bahasa permrograman lain.
Pengguna
Di sisi server
Web Server File sesuatu.html Kode HTML Tanggapan 2 Permintaan (sesuatu.html) 3 4 Browser 1
Gambar 2.4 Mekanisme pemanggilan halaman web bertipe html (Sumber : Abdul Kadir , 2009)
Langkah 1 menunjukan saat pemakai melakukan permintaan terhadap sebuah halaman web. Langkah 2 menggambarkan saat web server mengambil file. Langkah 3 menunjukan saat web server mengirimkan kode HTML kepada
(41)
34
pemakai yang meminta. Sedangkan langkah 4 menggambarkan ketika browser melakukan penerjemhan kode HTML ke dalam bentuk tampilan pada layar.
2.2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini adalah Adobe Dreamweaver CS3, MySQL sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa PHP.
2.2.7.1Sekilas Tentang PHP
PHP adalah teknologi server-side scripting yang digunakan untuk aplkasi web yang dinamis dan interaktif. Sebuah halaman PHP adalah sebuah HTML yang memiliki server-side scripts yang ditempatkan dalam server dan diproses oleh webserver sebelum dikirim ke browser pemakai. server-side scripts dijalankan ketika browser melakukan permintaan file.php dari server. PHP dipanggil oleh werserver, dimana proses scripts perintah yang ada disuatu halaman dieksekusi mulai dari awal sampai akhir HP di dalam mesin PHP. Setelah scripts PHP tersebut diolah, hasilnya akan ditampilkan kepada client melalui web browser berupa tampilan HTML.
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah CMS WordPress, forum (phpBB) dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah WordPress, Mambo, Joomla!, Phpnuke, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain. Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain diantaranya :
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
(42)
35 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana – mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis – milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
2.2.7.2Database MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
2.2.7.3Keistimewaan MySql
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3. „Multiuser’. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
(43)
36
5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11.Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.2.7.4Micromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan
(44)
37
menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.
Dreamweaver MX dalam hal ini digunakan untuk web desain.dreamweaver MX mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.
Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.
2.2.7.5Sekilas Tentang Xampp Server
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache, HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas (gratis) dan merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis
(45)
38 BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 3.1.1 Lokasi Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek dilaksanakan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur, Yang berlokasi di JL.
3.1.2 Jadwal Kerja Praktek
Jadwal Kerja Praktek dilaksanakan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur. Waktu dan penempatan adalah sebagai berikut.
Waktu : 10 September 2013 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013 Tempat : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Adapun kegiatan selama kerja praktek adalah pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Kerja Praktek
Tanggal Kegiatan
10 September – 18 September Pengamatan
19 September – 25 September Pengumpulan Data
26 September – 30 September Desain Program
01 October – 03 October Penulisan Coding Program
04 October – 08 October Pengujian Program
09 October – 10 October Penerapan Program
3.2 Data Hasil Kerja Praktek 3.2.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran rancangan, sehingga mempermudah dalam membangun aplikasi Pengolahan data pegawai, analisis sistem dilakukan dengan beberapa metode seperti observasi, wawancara, studi pustaka, data sampling dan di kerangkai dengan metode pengembangan prototype. Hasil analisis sistem dituangkan dalam bentuk rancangan seperti diagram kontek, rancangan tabel, rancangan antarmuka.
(46)
39 3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Pihak eksternal masih sanagat kesulitan dalam mendapatkan data pegawai terbaru, karena masih menggunakan cara manual. Pengunjung kesulitan mendapatkan informasi data pegawai yang up to date kususnya informasi dalam bidang kepegawaian, karena harus mencari satu-persatu pada catatan manual yang selama ini di jadikan buku induk pegawai.
3.2.3 Analisis Masalah
Sistem yang sedang berjalan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur dalam pengolahan data pegawai masih menggunakan Ms. Excel yang dikarenakan menimbulkan banyaknya kesalahan dalam melakukan input data dengan ketidakseragaman dalam input data yang mengakibatkan data tidak terstruktur dan tidak tersusun rapi
3.2.4 Analisis Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan dalam pengolahan data pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur masih menggunakan cara yang sederhana. Semua data pegawai dibawah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur dicatat di bagian sekretariat. Data pegawai tersebut selanjutnya akan dibuat daftar hadir pegawai. Data-data itu juga akan digunakan untuk menyusun laporan serta mengetahui masa pensiun serta kenaikan pangkat pegawai. Semua data pegawai disimpan di bagian sekretariat sehingga apabila setiap sub bagian Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur memerlukan data untuk membuat laporan harus kebagian sekretariat untuk meminta data-data pegawai.
(47)
40 3.2.5 Flowmap Sistem Yang Sedang Berjalan
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah keadaan segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Berikut Flowmap sistem yang sedang berjalan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur
Gambar 3.1 Flowmap Sistem Sedang Berjalan 3.2.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang akan digunakan perangkat lunak yang dibangun.
(48)
41 Analisis non fungsional tidak hanya menganalisis siapa saja yang akan menggunakan aplikasi tetapi juga menganalisis perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga dapat menentukan kompabilitas aplikasi yang dibangun terhadap sumber daya yang ada. Setelah melakukan analisis non fungsional, maka dilanjutkan kelangkah berikutnya, yaitu menentukan kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun untuk disesuaikan dengan fakta yang ada.
Apabila terjadi ketidakcocokan antara fakta dan kebutuhan, maka perlu adanya penyesuaian fakta terhadap kebutuhan yang ada. Apabila kebutuhan tidak dipenuhi maka sistem yang akan dibangun tidak akan berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan.
3.2.6.1Analisis Pengguna
Analisis pengguna dilakukan untuk mengetahui fakta dan kebutuhan pengguna yang akan menggunakan sistem yang akan dibangun sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman komputer dari pengguna.
Tingkat pendidikan terendah pegawai yang ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur. Sehingga pengguna sudah terbiasa menggunakan komputer seperti Microsoft Office. Selain itu juga pengguna sudah terbiasa dalam mengaskses situs di internet sehingga pengenalan dan pelatihan sistem memakan waktu yang cukup singkat.
3.2.6.2Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan aplikasi pengolahan data pegawai pada Dinas Pendapatan Pegelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Timur adalah tercantum pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat Keras Spesifikasi Processor Core 2 Duo Intel
(49)
42
RAM 2 GB Kingstone
VGA 512 MB Gforce GT
2560
Hardisk 500 GB Seagate
OS Windows XP SP3 32Bit
Microsoft Windows
LCD Samsung 21” Samsung
3.2.6.3Perangkat Lunak Yang Digunakan
Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan perangkat lunak diantaranya : 1. Adobe Dreamwaver CS3
2. Xampp Server 3. Database MySQL
3.2.7 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk mengetahui proses informasi yang mengalir melalui perangkat lunak. Untuk menggambarkan proses informasi secara umum digunakan tahap perancangan pola aliran informasi yang meliputi Entity Relationship Diagram (ERD), Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), spesifikasi proses dan kamus data.
3.2.7.1ERD (Entity Relationship Diagram)
Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun Diagram E-R dari Sistem Informasi pengolahan data kepegawaian dapat digambarkan seperti berikut :
(50)
43 n
1
1 n
1
n
Gambar 3.2 Entity Relation Diagram Pengolahan Data Pegawai
Berikut adalah daftar atribut dari ERD di atas :
1. Admin : {id_admin, username, password,nama...} 2. Data Pegawai : {nip, nama, bagian, jabatan...}
3. Data Bagian : {id_bagian, nama_bagian,..}
4. Data Pelatihan : {nama_pelatihan, tgl_pelatihan, hsl_pelatihan..}
Admin
User_name Id_admin
Pegawai
nama nip
Bagian
Id_bagian Nama_bagian
Pelatihan nip
Nama_peelatihan Absensi
nip
password
mengelola
mengelola
mengelola
mengelola mengelola
1
n
(51)
44 3.2.7.2Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran secara umum mengenai sebuah sistem yang dirancang secara global, yaitu suatu diagram yang mempersentasikan atau mengambarkan hubungan antara sistem dengan luar lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Sistem ditunjukan dalam satu lingkungan yang mengambarkan keseluruhan proses dalam sistem dan hubungannya dengan entitas.
4.
Gambar 3.3 Diagram Konteks
Absensi_Pegawai
Data_Pegawai
Data_Riwayat Data_Pengalaman
Login_admin Data_Pegawai Data_Bagian Data_Jabatan Data_Pelatihan Data_kenaikan_J Laporan
Aplikasi Pengelolaan Data Pegawai
(52)
45 3.2.7.3DFD (Data Flow Diagram)
Dari diagram konteks di atas, aliran data yang ada pada system akan digambarkan dengan lebih rinci menggunakan Data Flow Diagram.
(53)
46 Gambar 3.5 DFD Level 1
(54)
47 Gambar 3.7 DFD Level 3
(55)
48 3.2.7.4Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses bertujuan untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang disajikan pada diagram alir data flow diagram (DFD). Spesifikasi proses pada diagram alir data sistem informasi pengolahan data kepegawaian adalah :
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1 No. Proses 1.0 Nama Proses Login Source
(Sumber)
Admin
Input Data Password, Username
Output Validasi Data Password, Username Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukan data login ke sistem} 2. If data login benar then
3. Masuk ke menu utama 4. Else
5. Muncul pesan gagal login 2 No. Proses 2.0
Nama Proses Pengolahan data Pegawai Source
(Sumber)
Admin Input Data Pegawai
Output Informasi data Pegawai Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memilih data Pegawai dari sistem} 2. If data yang dipilih benar then
3. Masuk ke menu data Pegawai 4. End
3 No. Proses 2.1
Nama Proses Tambah data Pegawai Source Admin
(56)
49 (Sumber)
Input Data Pegawai
Output Informasi data Pegawai Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data Pegawai ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data Pegawai tersimpan
4. End 4 No. Proses 2.2
Nama Proses Ubah data Pegawai Source
(Sumber)
Admin Input Data Pegawai
Output Informasi data Pegawai Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data Pegawai ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data Pegawai tersimpan
4. End 5 No. Proses 2.3
Nama Proses Hapus data Pegawai Source
(Sumber)
Admin Input Data Pegawai
Output Informasi data Pegawai Destination Admin
Logika Proses 1. {admin menghapus data Pegawai dari sistem}
2. If data dihapus then 3. Data Pegawai tersimpan 4. End
6 No. Proses 3.0
(57)
50 Source
(Sumber)
Admin Input Data Absensi
Output Informasi data Absensi Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memilih data Absensi dari sistem} 2. If data yang dipilih benar then
3. Menampilkan data Absensi 4. End
7 No. Proses 3.1
Nama Proses Tambah data Absensi Source
(Sumber)
Admin Input Data Absensi
Output Informasi data Absensi Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data Absensi ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data Absensi tersimpan
4. End 8 No. Proses 3.2
Nama Proses Ubah data Absensi Source
(Sumber)
Admin Input Data Absensi
Output Informasi data Absensi Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data Absensi ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data Absensi tersimpan
4. End 9 No. Proses 3.3
(58)
51 Source
(Sumber)
Admin Input Data keuarga
Output Informasi data Absensi Destination Admin
Logika Proses 1. {admin menghapus data Absensi dari sistem}
2. If data dihapus then 3. Data Absensi tersimpan 4. End
10 No. Proses 4.0
Nama Proses Pengolahan data Bagian Source
(Sumber)
Admin Input Data Bagian
Output Informasi data Bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memilih data Bagian dari sistem} 2. If data yang dipilih benar then
3. Menampilkan data Bagian 4. End
11 No. Proses 4.1
Nama Proses Tambah data Bagian Source
(Sumber)
Admin Input Data Bagian
Output Informasi data Bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data Bagian ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data Bagian tersimpan
4. End 12 No. Proses 4.2
(59)
52 Source
(Sumber)
Admin Input Data Bagian
Output Informasi data Bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data Bagian ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data Bagian tersimpan
4. End 13 No. Proses 4.3
Nama Proses Hapus data Bagian Source
(Sumber)
Admin Input Data Bagian
Output Informasi data Bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin menghapus data Bagian dari sistem}
2. If data dihapus then 3. Data Bagian tersimpan 4. End
14 No. Proses 5.0
Nama Proses Pengolahan data bagian Source
(Sumber)
Admin Input Data bagian
Output Informasi data bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memilih data bagian dari sistem} 2. If data yang dipilih benar then
3. Menampilkan data bagian 4. End
15 No. Proses 5.1
(60)
53 Source
(Sumber)
Admin Input Data bagian
Output Informasi data bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data bagian ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data bagian tersimpan
4. End 16 No. Proses 5.2
Nama Proses Ubah data bagian Source
(Sumber)
Admin Input Data bagian
Output Informasi data bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin memasukkan data bagian ke sistem}
2. If data yang dimasukkan benar then 3. Data bagian tersimpan
4. End 17 No. Proses 5.3
Nama Proses Hapus data bagian Source
(Sumber)
Admin Input Data bagian
Output Informasi data bagian Destination Admin
Logika Proses 1. {admin menghapus data bagian dari sistem}
2. If data dihapus then 3. Data bagian tersimpan 4. End
(61)
54 3.2.7.5Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog data tentang fakta yang membutuhkan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasikan data yang mengalir dalam sistem yang lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada dalam data flow diagram (DFD). Arus data yang ada dalam data flow diagram (DFD) sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan arus datanya saja. Kamus data untuk DFD Sistem Informasi Pengolahan Data Kepegawaian adalah sebagai berikut:
1. Login
Tabel 3.4 Kamus Data Proses Login Nama alur data Login
Alur data Proses 1.0 Penjelasan Login admin
Struktur data Terdiri dari item data id_admin [a..z|A..Z|0..9] username [a..z|A..Z|0..9] password [a..z|A..Z|0..9] nama [a..z|A..Z] level [a..z|A..Z] 2. Data Absensi
Tabel 3.5 Kamus Data Absensi
Nama alur data Pengolahan data Absensi Alur data Proses 3.0
Penjelasan Mengolah data Absensi Struktur data Terdiri dari item data nip [0..9]
password [a..z|A..Z]
jenis_kelamin ['laki-laki'|'perempuan'] alamat [a..z|A..Z|0..9]
no_telp [0..9]
(62)
55 id_bagian [a..z|A..Z|0..9]
pendidikan [a..z|A..Z|0..9] dihapus ['ya'|'tidak'] 3. Data Pegawai
Tabel 3.6 Kamus Data Pegawai
Nama alur data Pengolahan data pegawai Alur data Proses 2.0
Penjelasan Mengolah data pegawai Struktur data Terdiri dari item data nip_karyawan [0..9]
nama_karyawan [a..z|A..Z]
jenis_kelamin ['laki-laki'|'perempuan'] ttl [a..z|A..Z]
agama [a..z|A..Z] alamat [a..z|A..Z|0..9] status [a..z|A..Z] no_telp [0..9]
email [a..z|A..Z|0..9|'@'|.] id_bagian [a..z|A..Z|0..9] pendidikan [a..z|A..Z|0..9] 4. Data Bagian
Tabel 3.7 Kamus Data Bagian
Nama alur data Pengolahan data Bagian Alur data Proses 4.0
Penjelasan Mengolah data Bagian pegawai Struktur data Terdiri dari item data bagian nip [0..9]
(63)
56 5. Data Jabatan
Tabel 3.8 Kamus Data Jabatan
Nama alur data Pengolahan data Jabatan Alur data Proses 5.0
Penjelasan Mengolah data Jabatan Struktur data Terdiri dari item data Jabatan id_bagian [a..z|A..Z|0..9]
nama_bagian [a..z|A..Z] dihapus ['ya'|'tidak']
3.2.8 Implementasi Database
Database dibangun menggunakan MySQL dibantu dengan HeidiSQL yang merekam Query MySQL sehingga muncul pada log ketika database dibangun.
3.2.8.1Tabel
Berikut adalah query pembuatan tabel database : a. Create Database
CREATE DATABASE db_pegawai; b. Create Tabel Absensi
CREATE TABLE `absensi` (
`id_absensi` int(10) NOT NULL auto_increment, `nip` varchar(10) NOT NULL,
`tanggal_absen` date NOT NULL, `jam_masuk` time NOT NULL, `jam_keluar` time NOT NULL,
`status_masuk` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `status_keluar` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `ket` char(2) NOT NULL default 'NA',
`terlambat` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', PRIMARY KEY (`id_absensi`)
(1)
63 3.2.10 Implementasi Antarmuka
Implementasi antar muka menjelaskan tentang tampilan Aplikasi Pengolahan data Pegawai dari rancangan yang sudah dibangun. Hasil akhir dari Aplikasi Kepegawaian adalah sebagai berikut :
Gambar 3.10 Implementasi Form Login
(2)
64 Gambar 3.12 Implementasi Data Pegawai
(3)
65 Gambar 3.14 Implementasi Data Jabatan
(4)
66 Gambar 3.16 Implementasi Data Kenaikan Jabatan
Gambar 3.17 Implementasi Laporan Data Pegawai
(5)
67 Gambar 3.19 Implementasi Laporan Data Pelatihan
(6)
68 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, akhirnya dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Aplikasi ini membantu staf kepegawaian dalam mengelola data-data pribadi pegawai dan membuat laporan tentang data pegawai.
2. Aplikasi ini membantu staf kepegawaian dalam aplikasi pengolahan data pegawai pada Dinas DPPKAD dapat berjalan optimal jika spesifikasi sistem operasi, software dan brainware yang dibutuhkan dapat dipenuhi.
4.2 SARAN
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan dihadapi selama menyusun Kerja Praktek, dapat mengemukakan beberapa saran :
1. Untuk menunjang operasional perangkat lunak pengolahan data pada Dinas DPPKAD ini secara optimal diperlukan sumber daya manusia yang dapat memahami perangkat lunak agar dapat pelaksanaan pegawai tidak terjadi kesalahan-kesalahan pemberian pemerintahan.
2. Pengolahan dan penyesuaian data pegawai pada perangkat lunak pengolahan data pegawai ini masih memungkinkan untuk dikembangkan kearah yang lebih efisien dan kompleks sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih optimal.
3. Sangat diperlukan peningkatan kemampuan atau penyesuaian dari perangkat keras (hardware), khususnya untuk menunjang kecepatan dan optimalisasi operasional dari perangkat lunak pengolahan data pegawai yang sedang diterapkan dan efisien bagi staf kepegawaian.