HKI merupakan hak privat dimana seorang penciptapenemu bebas mengajukan ataupun tidak mengajukan permohonan pendaftaran karya
intelektualnya. Sedangkan pemberian hak eksklusifnya kepada para pelaku HKI pencipta, penemu, pendesain, dan sebagainya dimaksudkan sebagai penghargaan
atas hasil karya kreativitasnya, sehingga orang lain ikut terangsang untuk mengembangkan lebih lanjut.
26
Definisi yang bersifat umum dikemukan oleh Jill Mc Keough dan Andrew Stewart yang mendefinisikan HKI sebagai
“Sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk melindungi investasi ekonomi dari usaha – usaha yang kreatif” Definisi HKI yang tidak
jauh berbeda dikemukakan oleh United Nations Conference On Trade And Development UNCTAD – International Centre for Trade and Subtainable
Development ICTSD. Menurut kedua lembaga tersebut, HKI merupakan “Hasil – hasil usaha manusia kreatif yang dilindungi oleh hukum”
27
Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di dalam buku panduan HKI menjelaskan bahwa Hak Kekayaan Intelektual, atau yang disingkat “HKI” juga
memiliki kata akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Right IPR, yakni hak yang timbul bagi hasil oleh pikir otak
yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomi hasil dari suatu
kreatifitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya – karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
28
2.2.2 Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual
HKI secara umum dapat digolongkan ke dalam dua kategori utama, yaitu hak cipta dan hak kekayaan industri. Ruang lingkup hak cipta adalah karya cipta
dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan satra, sedangkan ruang lingkup hak
26
Iswi Hariyani. 2010. Prosedur Mengurus HAKI Hak Atas Kekayaan Intelektual Yang benar, Yogyakarta : Pustaka Yustisia, hlm 16
27
Tomi Suryo Utomo,2009, Hak Kekayaan Intelektual HKI di Era Global, Yogyakarta : Sebuah Kajian Kontemporer, hlm 1
28
Buku panduan. 2006, Hak Kekayaan Intelektual, Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, hlm 2.
kekayaan industri adalah bidang ekonomi. Istilah pencipta digunakan dalam bidang hak cipta, sedangkan istilah penemu lebih diarahkan dalam bidang hak
kekayaan intelektual.
29
Seiring dengan pembentukan WIPO maka istilah Hak Kekayaan Intelektual diartikan dalam penggolongan yang cukup luas dan meliputi :
1. Karya – karya kesusateraan, kesenian dan ilmu pengetahuan literary, artistic and scientific works;
2. Pertunjukan oleh para artis, kaset dan penyiaran audio visualperformances of performing artists, phonograms, and brodcast;
3. Penemuan teknologi dalam semua bidang usaha manusia inventions in all fields of human endeavor;
4. Penemuan ilmiah scientific discoveries; 5. Desain Industri industrial designs;
6. Merek dagang, nama usaha, dan penentuan komersial trademark, servise marks, and commercial names and designations;
7. Perlindungan terhadap persaingan tidak sehat protection againts unfair competition;
8. Segala hak yang timbul dari kemampuan intelektualitas manusia di bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau kesenia all other resulting
from intellectual activity in the industrial, scientific, liberary or artistic fields
Dengan demikian menurut WIPO, objek HKI meliputi hak cipta copyright dan hak milik perindustrian industrial property right. Maka dalam
Hak Kekayaan Intelektual secara umum dapat digolongkan dua kategori utama, yaitu :
30
1. Hak Cipta copyright 2. Hak atas Kekayaan Industri Industrial Property right yang terdiri dari :
a. Hak Paten Patent
29
Iswi Hariyani. 2010. Prosedur Mengurus HAKI Hak Atas Kekayaan Intelektual Yang benar, Yogyakarta : Pustaka Yustisia, hlm 17
30
Sentosa Sembiring, 2002, Hak Kekayaan Intelektual Berbagai Peraturan Perundang – Undangan, Bandung : CV. Yrama Widya, hlm 14
b. Hak Merek Trademark c. Hak Produk Industri Industrial design
d. Penanggulan Praktik Persaingan Curang Represion of Unfair Competition Practices
e. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu layout design of integrated circuit
f. Rahasia Dagang trade secret
2.2.3 Teori Hak Kekayaan Intelektual