Teori Hak Kekayaan Intelektual

b. Hak Merek Trademark c. Hak Produk Industri Industrial design d. Penanggulan Praktik Persaingan Curang Represion of Unfair Competition Practices e. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu layout design of integrated circuit f. Rahasia Dagang trade secret

2.2.3 Teori Hak Kekayaan Intelektual

Beberapa teori penting seperti Hukum Alam The Natural Right Perspective dari John Locke tahun 1698, teori tentang “Property for Personhood” serta teori “The UtilitarianEconomic Incentive” Ada tiga teori terkait dengan pentingnya sistem Hak Kekayaan Intelektual dari perspektif ilmu hukum, yaitu : 31 1. Natural Right Theory Berdasarkan teori ini, seorang pencipta mempunyai hak untuk mengontrol penggunaan dan keuntungan dari ide, bahkan sesudah ide itu diungkapkan kepada masyarakat. Ada dua unsur utama dari teori ini, yaitu : a. First Occupancy Seseorang yang menemukan atau mencipta sebuah invensi ide penemu berhak secara moral terhadap penggunaan eksklusif invensi tersebut. b. A Labor Justification Seseorang yang telah berupaya di dalam mencipta Hak Kekayaan Intelektual, dalam hal ini adalah sebuah invensi, seharusnya berhak atas hasil dari usahanya tersebut. 2. Utilitarian Theory Teori ini diperkenalkan oleh Jeremy Bentham dan merupakan reaksi terhadap Natural Right Theory. Menurut Bentham, teori 31 Tomi Suryo Utomo,op.Cit, hlm 10 tersebut merupakan “simple nonsense”. Kritik ini muncul disebabkan oleh adanya fakta bahwa natural right memberikan hak mutlak hanya kepada investor dan tidak kepada masyarakat. Menurut utilitarian theory, negara harus mengadopsi beberapa kebijakan misalnya membuat Peraturan Perundang – undangan yang dapat memaksimalkan kebahagian masyarakat. 3. Contract Theory Teori ini memperkenalkan prinsip dasar yang menyatakan bahwa sebuah paten merupakan perjanjian antara investor dengan pemerintah. Dalam hal ini, bagian dari perjanjian yang harus dilakukan oleh pemegang paten adalah untuk mengungkapkan invensi tersebut dan memberitahukan kepada publik bagaimana cara merealisasikan invensi tersebut. Berdasarkan teori ini, invensi harus diumumkan sebelum diadakannya pemerikasaan substantif atas invensi yang dimohonkan. Jika syarat ini dilanggar oleh investor, invensi tersebut dianggap sebagaimana invensi yang tidak dapat dipatenkan. 2.3 Hak Cipta 2.3.1 Pengertian Hak Cipta