Gambar 1. Kersen Pranitasari, 2009.
b. Manfaat
Daun kersen mengandung kelompok senyawa atau lignan antara lain flavonoid, tannin, triterpene, saponin, dan polifenol yang
menunjukkan aktivitas antioksidatif Zakaria et al., 2007. Secara kualitatif diketahui bahwa senyawa yang dominan dalam daun kersen
adalah flavonoid Zakaria et al., 2007.
Aktivitas antioksidatif daun kersen Muntingia calabura L. melalui mekanisme sebagai berikut:
1 Pengikatan radikal bebas 2 Dekomposisi peroksida lipid
3 Pengikatan katalis ion logam transisi 4 Pencegahan inisiasi dan berlanjutnya kerusakan rantai hydrogen
Zakaria et al., 2007.
c. Taksonomi
Taksonomi Muntingia calabura L. adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae Subkingdom
: Tracheobionta Superdivisi
: Spermatophyta Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Ordo
: Malvales Famili
: Muntingiaceae Genus
: Muntingia L. Spesies
: Muntingia calabura L.
3. Stress oksidatif
Pertahanan antioksidan dan sistem perbaikan seluler pada penderita Diabetes Melitus akan terangsang sebagai respons tantangan oksidatif.
Sumber stres oksidatif yang terjadi berasal dari peningkatan produksi radikal bebas akibat autooksidasi glukosa, penurunan konsentrasi
antioksidan berat molekul rendah di jaringan, dan gangguan aktivitas pertahanan antioksidan enzimatik. Stres oksidatif juga memiliki kontribusi
pada perburukan dan perkembangan kejadian komplikasi Nuttal et al., 1999; Kowluru et al., 2001.
Stres oksidatif didefinisikan sebagai kondisi ketidakseimbangan produksi SOR dan status antioksidan endogenus Barcelo et al., 2006.
Kondisi demikian merupakan komorbiditas obesitas, Diabetes Melitus, serta
gangguan fungsi ginjal Sharma et al., 2007. Jika produksi radikal bebas melebihi dari kemampuan antioksidan intrasel untuk menetralkannya maka
kelebihan radikal bebas sangat potensial menyebabkan kerusakan sel. Sering kali kerusakan ini disebut sebagai kerusakan oksidatif, yaitu kerusakan
biomolekul penyusun sel yang disebabkan oleh reaksinya dengan radikal bebas.
Kerusakan oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas berimplikasi pada berbagai kondisi patologis, yaitu kerusakan sel, jaringan,
dan organ seperti hepar, ginjal, jantung baik pada manusia maupun hewan Kevin et al., 2006. Sel hepar merupakan jaringan utama yang menjadi
sasaran dari peningkatan konsentrasi radikal bebas, karena hepar merupakan tempat terjadinya proses metabolisme senyawa senobiotik Ernawati, 2006.
Untuk mencegah kerusakan oksidatif lebih lanjut akibat radikal bebas ini diperlukan antioksidan tambahan dari luar .
Stress oksidatif juga menyebabkan kerusakan di pankreas pasien DM dengan bentuk utama berupa apoptosis kematian sel pankreas baik
pada DM tipe 1 maupun DM tipe 2. Paparan kronik diet dengan kadar glukosa tinggi dan lemak bebas menyebabkan glukotoksik yang
mengakibatkan disfungsi sel dan memicu apoptosis pada DM tipe 2 melalui stress retikulum endoplasma tanpa melibatkan jalur NO dan NF-B Clare et
al., 2003; Hruban Wilentz, 2005. Pada pulau Langerhans pankreas pasien DM tipe 2, ditemukan deposit amiloid yang berasal dari islet amyloid
peptide protein IAPP, disebut juga amilin. Peptida tersebut menyebabkan