Kompatibilitas Dimensional Umum PENDAHULUAN

xxxv rata pada beton b pertemuan beton dengan mortar ε t dan regangan beton yang terjadi pada serat terluar ε bu , seperti pada persamaan 2.9 dan 2.10 2 mu t m e e e + = ................................................................................................2.9 2 bu t b e e e + = ..................................................................................................2.10 Nilai ε b dan ε m disubstitusikan dengan persamaan 2.9 dan 2.10 maka persamaan 2.3 dapat berubah menjadi persamaan 2.11. m mu t m b bu t b k A E A E F . 2 . 2 ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + + ÷÷ ø ö çç è æ + = e e e e ................................................2.11 Dengan: E b = modulus elastisitas beton MPa E m = modulus elastisitas mortar MPa ε bu = regangan beton pada serat terluar ε bu = regangan mortar pada serat terluar ε t = regangan pertemuan antara mortar dengan beton ε b = regangan beton rata-rata ε m = regangan mortar rata-rata A b = luas penampang beton mm 2 A m = luas penampang mortar mm 2 F k = beban pada komposit N

2.10. Kompatibilitas Dimensional

Kompatibilitas dimensional adalah kesesuaian perubahan dimensi beton dilihat dari ukuran, volume yang dipengaruhi oleh temperatur dan waktu yang berfungsi agar perbaikan beton tahan lama dan mengurangi retak, maka diperlukan bahan repair material yang tepat saat digabung dengan beton induk. James E, 2000. Kompatibilitas dapat digambarkan sebagai suatu keseimbangan secara fisik, kimia dan dimensi antara suatu bahan repair dengan substrat yang ada. Dapat dipastikan bahwa bahan repair tersebut dapat melawan semua tekanan yang muncul karena xxxvi proses perubahan volume dan bahan kimia serta kerusakan dalam suatu periode waktu tertentu. Morgan, 1995. Kompatibilitas dimensional merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk mengetahui regangan dan distribusi tegangan pada komposit yang terjadi karena adanya faktor pembebanan. Dalam penelitian ini kompatibilitas dimensional digunakan untuk menyelidiki kecocokan antara repair material dengan beton induk. Benda uji komposit berupa silinder setengah mortar, setengah beton digunakan untuk mengetahui regangan dan distribusi tegangan yang terjadi akibat adanya pembebanan. xxxvii METODE PENELITIAN

3.1. Umum

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan percobaan langsung untuk mendapatkan suatu data atau hasil yang menghubungkan antara variabel-variabel yang diselidiki. Metode ini dapat dilakukan di dalam ataupun di luar laboratorium. Penelitian menggunakan metode eksperimen dilakukan di dalam laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan suatu pengujian terhadap modulus elastisitas pada repair mortar berbahan tambah polymer . Pengujian modulus elastisitas akan menghasilkan data yang menggambarkan kualitas beton, selain itu juga dilakukan eksperimen lain untuk menunjukkan bahwa penggunaan polymer adalah mudah dilaksanakan workable . Pemecahan masalah pada penelitian ini dengan menggunakan cara statistik, yaitu dengan urutan kegiatan dalam memperoleh data sampai data itu berguna sebagai dasar pembuatan keputusan diantaranya melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan cara pengambilan keputusan secara umum berdasarkan hasil penelitian.

3.2. Alat dan Bahan