Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok” Syaodih, 2012: 60. Oleh kerena itu dengan menggunakan metode tersebut, peneliti dapat mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara individual maupun kelompok. 2. Lokasi dan Subyek Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan di SLB N 1 Bantul sebuah lembaga pendidikan negeri yang berada di Kabupaten Bantul. Karena sekolah SLB N 1 Bantul. Peneliti mengggunakan penelitian kualitatif, sehingga dalam melakukan penelitian harus tertujun langsung pada tempat yang akan diteliti, peneliti akan meneliti tentang strategi guru PAI bagi peserta didik tunanetra kelas V di SLB N 1 Bantul. Satori dan Komariah Bandung, 2009: 49 mengatakan bahwa subyek penelitian adalah “individu-individu yang diambil dari kelompok yang lebih besar yang diseleksi untuk berpartisipasi dalam penelitian atau studi”. Berdasarkan pengerdian di atas, subyek dalam penelitian ini adalah guru agama, dan siswa tunanetra di SLB N 1 Bantul. 3. Data a. Jenis data Data yang akan yang akan dihasilkan berupa data kualitatif, karena dalam mengambil kesimpulan tidak memerlukan angka-angka atau rumus. b. Sumber data Pengambilan sumber data nantinya dapat diperoleh melalui wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan peserta didik tunanetra. 4. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu: a. Observasi Peneliti melakukan observasi langsung di SLB N 1 Bantul agar mendapatkan hasil secara langsung, yang berkaitan dengan strategi guru PAI dalam mengajar peserta didik tunanetra. Observasi ini pada kelas tunanetra yang berapa di dalam kelas saat mengikuti jam pelajaran. b. Wawancara Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan guru PAI, yang selanjutnya guru PAI ditayakan tentang strategi apa yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Agar peserta didik tunanetra dapat mengikuti proses pembelajaran secara kondusif. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi, dan wawancara. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebuat antara lain arsip RPP dan hasil pesekerjaan siswa yang dapat memberikan informasi data. 5. Analisis Data Menurut Moleong 2007: 103 menyatakan bahwa analisis data adalah “proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan situasi uraian dasar sehingga dapat ditemuan tema dan dapat dirumuskan hipotesis hanya yang disarankan oleh data”. Menurut Miles dan Huberman Idrus 2009: 147, menyatakan bahwa “model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama, yaitu: 1 reduksi data; 2 penyajian data; dan 3 penarikan kesimpulanverif ikasi”. a. Reduksi data Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian atau penyederhanaan, pengabstrakan, transmformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasi dari sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Reduksi data dilakukan dengan meringkas hasil wawancara dan hasil observasi, kemudian mengelompokan data-data tersebut sesuai dengan tema yang akan dibahas. Data hasil observasi dan wawancara yang kurang relevan dengan tema peneliti dan tidak sesuai masuk kesumua kelompok data, dihilangkan dan tidak digunakan untuk analisis data. b. Penyajian data Penyajian data merupakan upaya penyusunan sekumpulan informasi kedalam suatu matrik atau suatu konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi yang demikian ini akan memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan secara tekstual. c. Penarikan kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mencari makna dari data-data yang telah terkumpul. Selanjutnya peneliti mencari arti dan penjelasannya kemudian menyusun pola-pola tertentu ke dalam suatu ke satuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Kegiatan analisis data merupakan proses siklus yang interaktif. Peneliti akan melakukan reduksi data, penyajian dan kesimpulan secara bersamaan dan akan berlanjut dan berulang terus-menerus.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum SLB N 1 Bantul

1. Profil SLB N 1 Bantul

Nama sekolah yang akan diteliti ini adalah Sekolah Luar Biasa SLB Negeri 1 Bantul. SLB N 1 Bantul yang terletak di desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul dan masih dalam lingkup provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Profil SLB N 1 Bantul secara lengakap sebagai berikutSumber Dokumen: SLB N Bantul 2016: a. Nama Sekolah : SLB NEGERI 1 BANTUL Eks. SLB Negeri 3 Yogyakarta b. Status Sekolah : Negeri c. Jenis Pelayanan : Tunanetra A Tunarungu B Tunagrahita Ringan C Tunagrahita Sedang C1 Tunadaksa D Tunadaksa Ringan D1 Autis d. Alamat lengkap : JalanDesa : Jalan Wates 147, Km. 3, Ngestiharjo Kecamatan : Kasihan Kabupaten : Bantul Kode Pos : 55182 Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta Nomer Telepon : 0274 374410. Nomer Fax. : 0274 378990 e-mail : slbn1bantulyahoo.coid website : www.slbnlbantuLsch.id e. NSS : 92.104.01.03.002 f. NPSN : 20400162 g. NPWP : 00.054.147.3.543.000 h. Izin Operasional : 1 SK. 10601996 tentang Pendirian SLB Negeri Bantul, tanggal 23 April 1996 2 SK. Gubernur No.1262003 tentang perubahan nama dari SLB Negeri Bantul menjadi SLB Negeri 3 Yogyakarta, tanggal 1 Oktober 2003 3 SK. Gubernur No. 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja UPTD dan UPLTD Prov DIY. i. Tanah dan Bangunan : Status tanah : Hak Pakai No. 00005 Nama Pemegang Hak : Pemerintah Provinsi DIY Luas Tanah : 29.562. m2 Luas Bangunan : 11.440 m2

Dokumen yang terkait

Penerapan metode pembelajaran pendidikan agama Islam di SLB Sana Dharma bagian b Jakarta

0 5 83

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

PEMBELAJARAN BRAILLE BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS 1 SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 2 18

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP ISLAM SIDOARJO.

0 4 94

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Strategi Komunikasi Interpersonal Guru PAI Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik Pada Aspek Jujur - PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI MT

0 0 9

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN A. Peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai Pengajar dalam meningkatkan Perkembangan Emosional Peserta Didik di SMK Islam 1 Durenan - PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI

0 1 13

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TUNANETRA) DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QURAN PADA ANAK TUNANETRA DI SLB WANTUWIRAWAN SALATIGA TAHUN AJARAN 20152016

0 1 99

BAB II LANDASAN TEORI A. Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam - Upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan minat belajar mata pelajaran pendidikan agama islam pada peserta didik kelas VII di Smp Negri 2 Adiluwih

0 0 38

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 LABAKKANG KABUPATEN PANGKEP

0 15 114

MOTIVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PENGAMALAN KEAGAMAAN PESERTA DIDIK DI SMA N I BAJENG KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA

1 2 79