BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari perhitungan beberapa sampel diperoleh nitrogen total pada pupuk urea sebagai berikut : P071 = 45, 95, P072 = 46, 01, P073 = 45, 99,
P074 = 45, 95, P075 = 45, 90.
2. Hasil analisis dari pupuk urea dengan menggunakan metode kjeldahl di peroleh kadar nitrogen yang masih memenuhi syarat mutu SNI 02-2801-
2010 yaitu 46.
5.2 Saran
Disarankan agar melakukan perlakuan triplo pada penentuan kadar nitrogen pada pupuk urea dengan metode kjeldahl untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik dan akurat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pupuk
Pupuk di defenisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan
pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu Novizan, 2005.
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara
dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan yang baik Sutejo, 1999.
Pupuk bagi tanaman sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman, pupuk digunakan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang. Jika dalam makanan
manusia dikenal ada istilah gizi maka dalam pupuk yang beredar saat ini terdiri dari bermacam-macam jenis, bentuk, warna, dan merek. Namun, berdasarkan cara
aplikasinya hanya ada dua jenis pupuk akar dan pupuk daun. Manfaat pupuk adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah
untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Namun, secara lebih terinci manfaat pupuk ini dapat dibagi dalam dua macam, yaitu yang berkaitan dengan perbaikan
sifat fisik dan kimia tanah Marsono, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Pupuk mengenal
istilah makro dan mikro. Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung makin beragam dengan aneka merek, kita tidak akan terkecoh dan tetap
berpedoman kepada kandungan antara unsur makro dan mikro yang digunakan Lingga, 2001.
2.2 Klasifikasi Pupuk 2.2.1 Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa mahluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan dekomposisi oleh bakteri pengurai.
Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik
mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Kelebihan dari pupuk organik, sehingga sangat
disukai para petani, yaitu : 1.
Memperbaiki struktur tanah, terjadi karena organisme tanah pada saat penguraian bahan organik dalam pupuk bersifat sebagai perekat dan dapat
mengikat butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar. 2.
Menaikkan daya serap tanah terhadap air, bahan organik memiliki daya serap yang besar terhadap air tanah.
3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah, disebabkan oleh organisme
dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan. 4.
Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman, pupuk organik mengandung zat makanan yang lengkap meskipun kadarnya tidak setinggi pupuk
anorganik.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Jenis-jenis Pupuk Organik
Pupuk organik dibagi berdasarkan asal bahan terbentuknya sebagai berikut: a.
Pupuk kandang Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik
berupa kotoran padat feses yang tercampur sisa makanan maupun air kencing urine. Kadar hara kotoran ternak berbeda-beda karena masing-
masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri. b.
Kompos Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan,
jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota, dan sebagainya. Proses pelapukan bahan-bahan tersebut dapat dipercepat melalui bantuan
manusia. c.
Pupuk hijau Disebut pupuk hijau karena yang dimanfaatkan sebagi pupuk adalah
hijauan, yaitu bagian-bagian seperti daun, tangkai, dan batang tanaman tertentu yang masih muda. Tujuannya, untuk menambah bahan organik
dan unsur-unsur lainnya ke dalam tanah, terutama nitrogen Sutejo, 2002. d.
Pupuk Bokashi Bokashi adalah pupuk kompos yang dibuat dengan proses peragian bahan
organik dengan teknologi EM4 Effective Microorganisme 4 atau disebut dengan hasil fermentasi. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah
pupuk organik dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensial.
Universitas Sumatera Utara
EM4 Effective Microorganisme 4 mengandung ragi, bakteri fotosintetik, jamur pengurai, selulosa azotobacter sp. Dan Lactobacillus sp. Bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian seperti jerami, sekam kulit padi, dan seterusnya. Tetapi yang
paling baik digunakan sebagai bahan pokok adalah dedak bekatul karena kandungan zat gizinya sangat baik untuk mikro-organisme. Ada beberapa jenis
pupuk bokashi yaitu : 1.
Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk Kandang Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses
pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah. Sedangkan
penggunaan bokashi pupuk kandang baik digunakan dalam pembibitan tanaman. Dan dapat diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.
2. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang
Pembuatan Bokashi model ini sangat mudah dilakukan di lingkungan pertanian dan peternakan. Jadi, mudah untuk mendapatkan bahan yaitu
kotoran hewan pupuk kandang dan sekam kulit gabah beras, dimana untuk sekam diarangkan terlebih dahulu. Beberapa cara untuk membuat
Arang sekam diantaranya yaitu : -
Pembuatan Arang Sekam dengan cara di bakar dalam tong -
Pembuatan Arang Sekam dengan cara disarangi
Universitas Sumatera Utara
3. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Tanah
Bokashi pupuk kandang tanah dipergunakan di dalam pembuatan tanaman. Dalam hal ini tersebut bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan
tanah pada perbandingan 1:1. 4.
Bokashi Pupuk Kandang Ekspres 24 jam Bokashi ekspres sangat baik untuk dijadikan mulsa pada pertanaman
sayuran dan buah-buahan.www.deptan.go.idfeatiteknologibokashi.pdf.
2.2.3 Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara mencampurkan berbagai bahan kimia sehingga memiliki
persentase, misalnya, pupuk urea berkadar nitrogen 45-46, setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen. Jenis-jenis pupuk anorganik menurut unsur hara
yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua yaitu, pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
a. Pupuk tunggal