BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dirumuskan penulis dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Brand Image dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pmbelian Smartphone
Samsung Jenis Android Pada Karyawan Telkomsel Regional Medan” adalah: 1.
Berdasarkan hasil uji F, menunjukkan bahwa harga, brand image dan atribut produk secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian smartphone samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan.
2. Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan bahwa harga, brand image dan atribut
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Jadi variabel dependen yakni harga, brand image dan atribut produk merupakan yang
dominan dalam penelitian ini yang secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi, R = 0,308 berarti hubungan antara harga, brand
image dan atribut produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 30,4 artinya hubungannya tidak erat. Adjusted R Square = 0,287, berarti 28,7
kemampuan harga, brand image dan atribut produk menjelaskan keputusan pembelian dan sisanya 71,3 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada karyawan telkomsel regional medan dan dari tiga pernyataan harga yang disebarkan kepada 100 responden
yaitu karyawan telkomsel didapati ada beberapa responden yang tidak setuju dan kurang setuju terhadap pernyataan yang diberikan, hal ini menunjukan bahwa
harga yang ditawarkan masih belum sesuai dengan keinginan para konsumen karyawan telkomsel regional medan. Saran peneliti kepada pihak Samsung adalah
agar pihak samsung memperhatikan variabel harga yakni harga yang ditawarkan harus sesuai dengan kualitas yang diberikan kepada konsumen sehingga
keterjangkauan konsumen untuk membeli produk samsung telah sesuai dengan manfaat yang didapatkan konsumen dan meyakinkan responden bahwa
pernyataan yang diberikan peneliti telah sesuai dengan keinginan responden yaitu karyawan telkomsel regional medan terhadap keputusan pembelian smartphone
samsung jenis android. Selain itu samsung juga harus lebih gencar memberikan penawaran baru produk-produk mereka ke konsumen dengan harga yang
bervariasi dan menarik. Supaya kekuatan harga smartphone samsung dapat bersaing dengan harga smartphone merek lain.
2. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan dari tiga pernyataan harga yang disebarkan kepada 100 responden yaitu karyawan
telkomsel didapati rata-rata responden setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan, hal ini menunjukan bahwa brand image samsung
sudah kuat dibandingkan dengan brand image pesaing. Saran peneliti kepada pihak Samsung adalah agar pihak samsung mempertahankan dan lebih
meningkatkan lagi variabel brand image-nya seperti produk samsung yang ditawarkan kepada konsumen tetap memiliki perbedaan dari merek lain sehingga
produk samsung tetap dipercaya konsumen yang nantinya akan menjaga citra perusahaan dimata konsumen maka pernyataan yang diberikan peneliti telah
sesuai dengan keinginan responden yaitu karyawan telkomsel regional medan terhadap keputusan pembelian smartphone samsung jenis android. Hal ini
menunjukkan bahwa segala kesan terkait dengan manfaat, desain, citra merek smartphone Samsung harus mampu mempertahankan bahkan meningkatkan lagi
faktor ini, karena brand image merupakan salah satu faktor yang dominan dalam penelitian ini.
3. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa atribut produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan dari tiga pernyataan harga yang disebarkan kepada 100 responden yaitu karyawan telkomsel didapati
ada beberapa responden yang kurang setuju terhadap pernyataan yang diberikan, hal ini menunjukan bahwa atribut produk yang ditawarkan masih belum sesuai
dengan keinginan para konsumen karyawan telkomsel regional Medan. Saran peneliti kepada pihak Samsung adalah agar pihak samsung memperhatikan
variabel atribut produk yakni kualitas yang diberikan harus sesuai ditingkatkan dengan kualitas yang diberikan kepada konsumen sehingga kepercayaan
konsumen untuk membeli produk Samsung telah sesuai dengan kualitas yang didapatkan konsumen dan meyakinkan responden bahwa pernyataan yang
diberikan peneliti telah sesuai dengan keinginan responden yaitu karyawan telkomsel regional Medan terhadap keputusan pembelian smartphone samsung
jenis android. Selain itu samsung juga harus lebih menjaga kualitas produk-
produk mereka ke konsumen dengan kualitas yang baik dan tidak gampang rusak. Supaya kekuatan kualitas smartphone samsung dapat bersaing dengan kualitas
smartphone merek lain. Rata-rata responden yang lain adalah setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan, hal ini menunjukan bahwa atribut
produk samsung sudah kuat dibandingkan dengan atribut produk pesaing. Saran peneliti kepada pihak Samsung adalah agar pihak samsung mempertahankan dan
lebih meningkatkan lagi variabel atribut produk seperti desain produk dan fitur produk telah sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga kualitas smartphone
samsung jenis android tetap terjaga maka pernyataan yang diberikan peneliti telah sesuai dengan keinginan responden yaitu karyawan telkomsel regional
medan terhadap keputusan pembelian smartphone samsung jenis android. Dalam hal ini juga Samsung perlu meningkatkan kualitas dalam atribut produk
smartphone merea sesuai dengan harga yang ditawarkan terutama tentang keunggulan-keunggulan yang dimiliki smartphone samsung jenis android.
4. Diperlukan penelitian terus-menerus dan berkelanjutan untuk dapat mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian pembelian smartphone samsung jenis android pada karyawan telkomsel regional Medan.
karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga adalah estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas
produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk Kartajaya
2002:481. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan
penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha. Jadi harga tidaklah sekedar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase
tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.
2.1.2 Faktor - Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Menetapkan
Harga
Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi baik oleh faktor- faktor internal perusahaan maupun faktor-faktor eksternal lingkungannya.
2.1.3 Faktor - Faktor Internal Yang Mempengaruhi Keputusan Penetapan
Harga
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan organisasi perusahaan.
1. Tujuan Pemasaran
Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan strateginya atas produk tersebut. Jika perusahaan telah memiliki pasar sasarannya dan
memposisikannya dengan baik, maka strategi pemasaran baurannya, termasuk harga, akan berjalan dengan baik.
2. Strategi Bauran Pemasaran
Perusahaan-perusahaan seringkali menempatkan produk mereka melalui
harga dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lainnya lewat harga yang ingin mereka bebankan.
3. Pertimbangan Organisasi
Manajemen harus memutuskan siapa yang akan menetapkan harga didalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga
dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil harga sering ditetapkan manajemen puncak, sedangkan dalam perusahaan besar penetapan harga
biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk.
2.1.4 Faktor - Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Penetapan Harga
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan-keputusan penetapan harga meliputi sifat penawaran dan permintaan pesaingan dan elemen-elemen
lingkungan lainnya. 1.
Pasar dan Permintaan Ketika biaya menjadi dasar penetapan bawah harga, pasar dan permintaan
menjadi dasar penetapan batas atasnya. Baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari
memilikinya. 2.
Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga
perusahaan adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan.
3. Faktor-Faktor Eksternal Lainnya
Ketika menetapkan harga perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor- faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki
dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan serta faktor- faktor ekonomi seperti booming atau resesi inflasi dan tingkat bunga
mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk.
2.1.5 Tujuan Penetapan Harga
Kotler 2010:62, pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Tujuan Berorientasi Pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih warga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini
dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. 2.
Skala Ekonmi Yang Tersedia Bagi Suatu Perusahaan Bila skala ekonomi yang diperoleh dari operasi perusahaan cukup besar, maka
perusahaan yang bersangkutan perlu merencanakan peningkatan pangsa pasar dan harus memperhitungkan harapan atas penurunan biaya dalam menentukan
harga jangka panjangnya. 3.
Struktur Biaya Perusahaan Dibandingkan Pesaingnya. Bila sebuah perusahaan memiliki struktur biaya yang lebih rendah dari pada
para pesaingnya, maka ia akan memperoleh laba tambahan dengan mempertahankan harga pada tingka kompetitif.
4. Organisasi
Manajemen harus memutuskan siapa dalam organisasi yang harus menetapkan harga.
2.2 Merek Brand
Menurut American Marketing Association AMA merek brand yaitu nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau panduan dari hal-hal tersebut yang
dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi barang atau jasa yang dibuat atau disediakan suatu penjual atau kelompok penjual serta membedakannya dari barang
atau jasa yang disediakan pesaing
.
Menurut Sumarwan 2002 : 303 merek adalah nama penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah
produk.Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah menjadi sebuah citra bahkan symbol status bagi produk tersebut
.
Menurut Kotler 2010:123 merek merupakan suatu simbol yang kompleks yang dapat menyampaikan enam tingkat pengertian, antara lain :
1
Atribut Attributes, suatu merek mendatangkan atribut tertentu ke dalam pikiran konsumen.
2
Manfaat Benefits, atribut yang ada harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional terdiri atas :
1 Functional benefits berkaitan dengan kebutuhan fisiologis dan
keamanan, sebagaimana juga untuk keinginan untuk memindahkan dan menghindari masalah.
2 Symbolic benefits berhubungan dengan kebutuhan dasar untuk sosial,
ekspresi pribadi atau kepercayaan diri.
3 Experiental benefits berkaitan dengan apa yang dirasakan ketika
menggunakan produk. Hal tersebut terkait dengan sensor dan stimulasi afektif terdiri dari :
3
Nilai values, merek juga menyatakan suatu tentang nilai pembuat atau produsen.
4
Budaya culture, merek dapat mempresentasikan budaya.
5
Kepribadian personality, merek dapat menjadi proyeksi dan pribadi tertentu.
6
Pengguna user, merek dapat mengesankan tipe konsumen tertentu.
2.2.1 Manfaat Merek
Manfaat merek bagi konsumen, merek dapat memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial.
Menurut Ambler dalam Tjiptono 2005:21 mengelompokkan manfaat merek bagi konsumen dalam 3 kategori yaitu:
1. Raritas : manfaat ekonomik atau value for money
2. Virtuositas : manfaat fungsional atau kualitas
3. Complacibilitas : manfaat psikologi atau keputusan pribadi
Menurut Kotler 2010:78 mengemukakan 7 manfaat merek bagi konsumen : 1.
Identifikasi sumber produk 2.
Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu 3.
Pengurangan resiko
4. Penekanan biaya pencarian search cost internal dan eksternal
5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen
6. Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri
7. Dan, signal kualitas
Kesemua nilai atau manfaat merek tersebut difasilitasi oleh konsep ekuitas merek brand equity.
2.2.2 Citra Merek Brand Image
Citra menurut Kotler dan Keller 2009:406 adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek.Sedangkan Pengertian
citra merek menurut Kotler dan Keller 2009:404 adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen,seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam
ingatan konsumen.
Pengertian citra merek brand image menurut Tjiptono 2005:49 adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.Brand
image itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak konsumen secara masal. Setiap orang akan memiliki pencitraan yang sama terhadap
sebuah merek. Menurut Sumarwan, dkk 2004 : 230 mendefinisikan brand image citra
merek adalah sejumlah keyakinan tentang atribut dan asosiasi merek. Menurut Kotler 2010:172 brand image yang efektif dapat mencerminkan tiga
hal, yaitu : 1.
Membangun karakter produk dan memberikan value proposition. 2.
Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dengan para
pesaingnya. 3.
Member kekuatan emosional dari kekuatan rasional. Menurut Kapferer dalam Sumarwan, dkk 2010 : 241 menyampaikan satu
model yang membuka wawasan. Ia menyatakan bahwa identitas sebagian besar merek bisa disajikan dalam enam dimensi.
Setiap dimensi harus dikelola untuk mempengaruhi brand image citra merek pada pelanggan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1 Fisik yaitu penampilan merek dalam hal nama, warna–warna logo dan
kemasan yang dipilih. 2
Refleksi yaitu citra konsumen sasaran seperti tercermin dalam komunikasi merek.
3 Keterkaitan yaitu hal ini merujuk pada bagaimana merek mencari hubungan
dan konsumen. Merek berpengalaman memosisikan dirinya sebagai sahabat konsumen.Merek aspirasional seperti Louis Vuitton mengundang konsumen
untuk bergabung dengan klub eksklusif. 4
Kepribadian yang dimaksud adalah merek. Misalnya kepribadian Pond’s adalah untuk wanita muda.
5 Budaya yaitu latar belakang dan nilai-nilai merek.
6 Citra Diri yaitu bagaimana pelanggan melihat dirinya sendiri dalam
hubungannya dengan merek.
2.2.3 Merek dan Persepsi
Menurut Tjiptono 2005:56 brand image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Dapat
juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Brand image terdiri dari komponen
yaitu brand association atau asosiasi merek dan favorability, strenght uniqueness of brand assoiciation atau sikap positif.
Sikap positif favorability dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 hal dalam benak konsumen yaitu adanya keinginan, kemudian keyakinan bahwa merek tertentu
dapat memenuhi keinginannya dan yang terpenting adalah keyakinan konsumen bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan merek
lainnya. Terdapat beberapa aspek yang membuat brand image menjadi begitu bervariasi yaitu 1 dimana letak citraimage artinyaapakah citra tersebut berada dalam
benak konsumen atau memang pada objeknya. 2 Sifat alaminya artinya apakah citra tersebut mengacu pada proses, bentuk atau sebuah transaksi. 3 Jumlahnya artinya
berapa banyak dimensi yang membentuk citra.
2.2.4 Brand Image dan Strategi Pemasaran
1. Pemasar harus terlebih dahulu mendefinisikan secara jelas brandpesonalitynya
sesuai dengan kepribadian konsumennya. 2.
Pemasar harus mengupayakan agar tercipta persepsi bahwa merek yang merak tawarkan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini oleh konsumen dalam
keputusan pembeliaanya melalui strategi komunikasinya. 3.
Pemasar dapat melakukan image analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi bagaimana asosiasi konsumen terhadap merek.
Citra merek brand image kadang-kadang dapat berubah. Ketika dibutuhkan suatu perubahan citra merek maka model peran baru yang harus ditemukan. Sebagian
dari indetifikasi merek, model peran tersebut, seyogianya dapat mewakili elemen
identitas inti sebuah merek. Identitas inti dibutuhkan untuk memandu suatu upaya komunikasi internal. Ketika identitas merek kekurangan konsensus dan kejelasan
maka hal tersebut tidak mungkin terealisasi. Beberapa elemen identitas yang menjadi dasar dari strategi merek tidak hanya
berbeda namun juga relevan bagi keputusan pelanggan. Misalnya, kualitas yang konsisten dan dapat diterima adalah hal yang penting tetapi bukan sesuatu yang bisa
membedakan sebuah merek.
2.3 Atribut Produk
Menurut Kotler 2010:80 atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan garansi, pelayanan, dan sebagainya.
1. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbollambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan
indentitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek sendiri
digunakan untuk beberapa tujuan yaitu: 1
Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaiangnya.
2 Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
3 Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
4 Untuk mengendalikan pasar.
2. Kemasan
Pengemasan Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perencangan dan pembuatan wadah Container atau pembungkus Wrapper untuk suatu
produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain meliputi : 1.
Sebagai pelindung isi Protection, misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadarisi, dan sebagainya.
2. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan Operating, misalnya
supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, dan lain-lain. 3.
Bermanfaat dalam pemakai. 3.
Pemberian Lebel Labeling berkaitam erat denga pengemasan. Label merupakan bagian dari
suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan
etiket tanda pengenal yang dicantelkan pada produk. 4.
Layanan Pelangkap Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu
jasa sebagai produk inti jasa murni maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan tipe yang
lain. 5.
Jaminan Garansi Jaminan adalah janis yang merupakan kewajiban produsen atas produknya
kepada konsumen, dimana para konsumen diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan.
Jaminan meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi, dan sebagainya. Menurut Kotler 2010:92 menyatakan ada beberapa atribut yang menyertai
dan melengkapi dalam pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendifinisian manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa. Manfaat ini dikomunikasikan dan
dihantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain. 1
Kualitas Produk Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.
Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa; oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
pelanggan. 2
Fitur Produk Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar,
model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan
lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi
produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah satu cara paling efektif untuk bersaing.
3 Gaya dan Desain Produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan desain produkyang berbeda. Desain adalah konsep yang lebihbesar dari
pada gaya. Dimana gaya hanya menggambarkan penampilan produk saja. Gaya sensasional juga bisa menarik perhatian dan menghasilkan
estetika yang indah,tetapi gaya tersebut tidak benar-benar membuat
kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain lebih dari sekedar kulit luar-desain adalah jantung produk. Desain yang baik tidak
hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga dalam manfaatnya.
2.4 Keputusan Pembelian