Keadaan Pertanian Identitas Responden

xlv Kabupaten Sukoharjo menurut mata pencaharian dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 No Mata pencaharian Jumlah orang Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pertanian Pertambangan dan galian Industri Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa Lainnya 95.123 883 102.531 365 26.849 118.730 17.304 5.006 46. 689 41.791 20,89 0,19 22,53 0,09 5,90 26,08 3,80 1,09 10,25 9,18 Jumlah 455.271 100 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2006. Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa penduduk Sukoharjo sebagian besar mempunyai mata pencaharian di sektor perdagangan yaitu sebanyak 26,08 persen. Kemudian industri sebesar 22,53 persen dan pertanian menempati posisi yang ke tiga, yaitu 20, 89 persen. Hal ini terjadi karena ada perkembangan wilayah yang terjadi di daerah pemukiman baru yang menggunakan lahan pertanian. Selain itu, di Kabupaten Sukoharjo banyak terdapat industri tekstil yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan adanya industri-industri ini banyak menyerap tenaga kerja dari sekitarnya sehingga pengangguran berkurang.

C. Keadaan Pertanian

1. Tanaman Pangan Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kebupaten penyandang pangan di Jawa Tengah. Pada tahun 2006 produktivitas padi berhasil mencapai 65,24 KwHa. Pada tahun 2006 luas panen padi naik sebesar 6,42 dibanding tahun sebelumnya. xlvi 2. Tanaman Perkebunan Kabupaten Sukoharjo mempunyai lahan bukan sawah yang masih cukup luas yaitu sebesar 54,79 dan berpotensi untuk tanaman perkebunan sebesar 1,52. Hal tersebut juga didukung dengan adanya keanekaragaman jenis lahan yang cocok ditanami berbagai tanaman dan iklim yang sesuai. Luas tanaman dan produksi tanaman perkebunan di kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu 2001-2006 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 beberapa komoditi tanaman perkebunan yang mempunyai andil cukup luas diantaranya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 7. Komoditi Tanaman Perkebunan Jenis komoditi Luas lahan Ha Kelapa tebu Kapuk Jambu mete 1.411,50 850,86 620,00 576,00 Jumlah 3458,36 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2006 3. Peternakan Peternakan di Kabupaten Sukoharjo juga cukup besar. Jenis ternak yang diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda sedangkan ternak kecil diantaranya kambing, domba, ayam ras dan itik. Populasi ternak pada tahun 2006 dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 8. Populasi jenis ternak Jenis ternak Jumlah ekor Ternak Besar - sapi - kerbau - kuda Ternak Kecil - kambing - domba - ayam ras - itik 25.489 1.902 210 36.952 34.009 2.678.742 98.589 Jumlah 2.875.893 xlvii Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2006 4. Perikanan Produksi perikanan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2006 diantaranya budidaya ikan di kolam dan ikan di karamba. Selain itu, produksi ikan diperoleh dari penangkapan ikan di perairan umum serta pembenihan ikan.

D. Identitas Responden

Identitas responden merupakan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik masyarakat yang dijadikan responden. Dalam penelitian ini, identitas responden meliputi umur, pendidikan formal dan mata pencaharian. 1. Umur Umur responden merupakan usia dari responden yang diambil pada saat penelitian dilakukan, yang dinyatakan dalam tahun. Umur responden akan berpengaruh terhadap pola pikir mereka, kemampuan fisik, dan pengambilan keputusan pada inovasi-inovasi teknologi yang ditawarkan dalam pengelolaan usahataninya. Distribusi responden berdasarkan umur dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Kriteria Jumlah orang Persentase Produktif 15-65 tahun Non Produktif 15 dan65 tahun 43 17 71,67 28,33 Jumlah 60 100,00 Sumber: Analisis Data Primer, 2008. Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berada dalam usia produktif atau kurang dari 65 tahun, yaitu sebanyak 43 orang 71,7 persen. Umur responden yang berada pada usia produktif yaitu terendah berumur 38 tahun dan tertinggi berumur 65 tahun. Untuk umur responden yang berada pada usia non produktif yaitu lebih dari 65 tahun adalah terendah berumur 66 tahun dan tertinggi berumur 85 tahun. xlviii Sedangkan untuk distribusi responden berdasarkan umur yang bermata pencaharian dalam hal pertanian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Bermatapencaharian Dalam Pertanian Kriteria Jumlah orang Persentase Produktif 15-64 tahun Non Produktif 15 dan65 tahun 21 16 56,76 43,24 Jumlah 37 100,00 Sumber: Analisis Data Primer, 2008. Berdasar tabel 10, dengan adanya 37 responden yang mempunyai mata pencaharian dalam hal pertanian, dapat diketahui bahwa sebanyak 21 orang 56,76 persen berada pada usia produktif. Pada usia produktif, responden akan lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam mengadopsi atau menerima suatu inovasi karena pola pemikiran dan respon terhadap inovasi lebih baik dibanding pada usia non produktif. Semakin tua umur responden, akan semakin sulit untuk menerima hal baru karena mereka mempunyai lebih banyak pengalaman dalam usahataninya. Pada usia tersebut responden cenderung akan semakin banyak mempertimbangkan kebiasaan tradisi lingkungan sekitar dalam menjalankan usahataninya. 2. Pendidikan Formal Pendidikan formal merupakan pendidikan yang ditempuh oleh responden dalam bangku sekolah. Lamanya pendidikan formal seseorang akan memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang cara berpikir, menilai dan bersikap terhadap hal-hal baru yang ada. Secara keseluruhan tingkat pendidikan formal responden tergambar dari tabel berikut ini: xlix Tabel 11. Tingkat Pendidikan Formal Responden Kriteria Jumlah Orang Persentase Tamat PT D2D3S1dst Tamat SMA Tamat SMP Tamat SD Tidak tamat SD 6 10 14 21 9 10,00 16,67 23,33 35,00 15,00 Jumlah 60 100,00 Sumber: Analisis Data Primer, 2008. Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan formal mayoritas responden adalah tamat SD yaitu sebanyak 21 orang 35 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran responden akan pendidikan masih tergolong rendah. Rendahnya tingkat pendidikan formal responden dipengaruhi oleh tingkat kesadaran responden akan pentingnya manfaat pendidikan dan didukung keadaan ekonomi yang belum memadai. Kondisi tingkat pendidikan yang masih rendah akan mempengaruhi kemampuan responden dalam menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Namun demikian, cukup banyak juga responden yang sudah tamat SMA bahkan Perguruan Tinggi. 3. Mata Pencaharian Mata pencaharian merupakan pekerjaan yang dimiliki oleh responden. Mata pencaharian dapat meningkatkan pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga meningkatkan status ekonomi dan status dalam kehidupan. Distribusi mata pencaharian yang dimiliki responden secara keseluruhan dapat terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 12. Distribusi Mata Pencaharian Responden Kriteria Jumlah Orang Persentase PNS Pedagang Petani Buruh industri Buruh tani 5 10 22 8 15 8,33 16,67 36,67 13,33 25,00 Jumlah 60 100,00 Sumber: Analisis Data Primer, 2008. l Berdasar tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, baik sebagai petani ataupun sebagai buruh tani, yaitu sebesar 36,7 persen dan 25 persen. Hal ini dikarenakan tempat tinggal responden sebagian besar berada di wilayah persawahan dan tegalan yang masih cukup luas dan mendukung untuk pertanian.

E. Keadaan Umum Tanaman Jarak Pagar Di Kabupaten Sukoharjo