l Berdasar tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
mata pencaharian di bidang pertanian, baik sebagai petani ataupun sebagai buruh tani, yaitu sebesar 36,7 persen dan 25 persen. Hal ini dikarenakan
tempat tinggal responden sebagian besar berada di wilayah persawahan dan tegalan yang masih cukup luas dan mendukung untuk pertanian.
E. Keadaan Umum Tanaman Jarak Pagar Di Kabupaten Sukoharjo
Di kabupaten Sukoharjo pada tahun 2006 dilaksanakan penanaman tanaman jarak pagar. Salah satu perusahaan swasta yang bernama “Dewan
Oil” membuka kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam budidaya tanaman jarak pagar yang nanti hasilnya akan diolah menjadi bahan
bakar alternatif. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan yang telah berdiri sebelumnya di Singapura.
Koperasi serba usaha “Al Muawanah”, yang berdomisili di Kecamatan Polokarto, mempunyai ruang lingkup usaha yang cukup luas terutama dalam
pertanian, antara lain adanya pembuatan sabun mandi dari susu, pepaya, dan mawar, serta mengelola pembudidayaan tanaman jarak pagar. Koperasi ini
menyambut baik kesempatan yang diberikan perusahaan. Anggota koperasi ini berasal dari berbagai kecamatan di Sukoharjo. Sebagian dari anggota koperasi
terdorong untuk ikut serta dalam kegiatan budidaya tanaman jarak pagar yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Sebanyak 60 orang anggota koperasi
ikut serta dalam kegiatan budidaya tanaman jarak pagar. Perusahaan memberikan subsidi berupa bibit tanaman jarak pagar kepada anggota
koperasi. Juga memberikan pembinaan berkaitan dengan budidaya tanaman jarak pagar.
Tanaman jarak pagar yang telah ditanam di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 202.000 batang yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan
Tawangsari, Kecamatan Weru, Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Grogol. Lokasi tanaman jarak pagar tersebut berupa tegalan, di sekitar tanaman pokok,
serta di pekarangan. Jarak pagar yang ditanam kebanyakan bersama dengan
li tanaman lain atau ditanam secara tumpangsari. Biasanya bersama dengan
tanaman jagung, kedelai, singkong dan kacang tanah. Berkaitan dengan hasil dari tanaman jarak pagar, perusahaan bersedia
menampung biji dari tanaman yang pagar yang nantinya akan diolah menjadi minyak jarak pagar. Bersama dengan koperasi, telah terjadi kesepatan untuk
membeli tiap kilogram biji jarak pagar seharga Rp 2.000-2.500. Sehingga masyarakat tidak perlu untuk mencari pasar sendiri.
lii
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN