Komponen Pencemaran Udara Pencemaran Udara

18 menyebabkan udara yang dihirup sehari-hari menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum, penyebeb pencemaran udara ada dua macam yaitu: 1. Faktor internal a. Debu yang berterbangan akibat tiupan angin. b. Abu debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi. c. Proses pembusukan sampah organik, dll. 2. Faktor eksternal ulah manusia a. Hasil pembakaran bahan bakar fosil. b. Debuserbuk dari kegiatan industri. c. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan, atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya.

2.3.1 Komponen Pencemaran Udara

Beberapa macam komponen pencemar udara yang banyak kita ketahui antara lain sebagai berikut: 1. Sulfur Dioksida PQ Sulfur dioksida merupakan pencemar primer di udara sebagai produk hasil pembakaran unsur-unsur pembakaran sulfur didalam industri-industri asam sulfat. Reaksi antara gas SOx dengan uap air yang terdapat di udara akan membentuk asam sulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat R PQ S dan asam sulfit R PQ turun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah Acid Rain atau hujan asam . Hujan asam sangat merugikan karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah. Pada beberapa negara industri, hujan asam sudah banyak menjadi persoalan yang sangat serius karena sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul akibat jatuhnya hujan asam akan mengakibatkan lingkungan semakin parah. 2. Nitrogen Dioksida TQ Universitas Sumatera Utara 19 Nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Secara umum, sumber TQ di alam berasal dari bakteri dan akitivitas vulkanik, proses pembentukan petir, dan emisi akibat aktivitas manusia antropogenik. Emisi antropogenik TQ terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti pembangkit tenaga listrik dan kendaraan bermotor. Sumber lain di atmosfer berupa proses tanpa pembakaran, contohnya dari hasil produksi asam nitrat RTQ , proses pengelasan, dan penggunaan bahan peledak. TQ bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar TQ yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90 dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru edema pulmonari. Kadar TQ sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100 kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan TQ dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. 3. Hidrogen Klorida RUV Hidrogen klorida adalah asam kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Sejak revolusi industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik. Asam klorida pekat akan membentuk kabut asam. Baik kabut dan larutan tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh dengan potensi kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit dan usus. 4. Klorin UV Gas klorin adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas klorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen klorida RUV yang toksik. Klorin merupakan bahan kimia penting dalam industri yang digunakan untuk klorinasi pada proses produksi yang menghasilkan produk organik sintetik seperti plastik, insektisida dan herbisida. Terbentuknya gas klorin di udara ambien merupakan efek samping dari proses pemutihan dan produksi zat yang mengandung klor. Karena banyaknya penggunaan senyawa klor dilapangan atau dalam industri dalam dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas klorin akibat penggunaan Universitas Sumatera Utara 20 yang kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar klorin dalam kadar tinggi di udara ambien. 5. Amonia TR Amonia biasanya berupa gas dengan bau tajam yang khas. Senyawa ini merupakan senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernapasan dan sesak napas. 6. Hydrofluoric Acid RW Hydrofluoric acid asam fluorida adalah asam yang sangat korosif, mampu melarutkan banyak bahan, terutama oksida. Hydrofluoric acid sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan penyakit pneumonia gangguan saluran pernapasan. 7. Total Suspended Particules XP Total Suspended Particules XP merupakan konsentrasi debupartikulat. Partikulat adalah partikel padat pencemar udara yang berada di udara bersama-sama dengan tetesan cair lainnya. Partikulat mengandung zat-zat non organik yang terbentuk dari berbagai macam materi dan bahan kimia. Ukuran partikel dapat menggambarkan seberapa jauh partikel dapat terbawa angin, efek yang ditimbulkannya, sumber pencemaran dan lama masa tinggal partikel di udara. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara di sekitar lapisan troposfer yang setiap hari dihirup oleh manusia merupakan udara ambien. Sedangkan udara yang dihasilkan dalam setiap kegiatan industri disebut emisi. Kualitas udara ambien ditentukan oleh kuantitas emisi cemaran dari sumber cemaran, proses transportasi, konversi dan pengilangan cemaran di atmosfer. Parameter kualitas udara diantaranya gas , , , , , dan partikulat yang padat. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi berpengaruh terhadap industrialisasi wilayah perkotaan yang salah satunya ditandai dengan banyaknya berdiri pusat-pusat industri. Di Sumatera Utara, pembangunan sektor-sektor industri telah memberikan dampak bagi kehidupan manusia baik positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya mengurangi pengangguran dan meningkatnya minat investasi pihak asing untuk menanamkan modalnya di Sumatera Utara. Namun, dengan adanya kegiatan industri ini juga menimbulkan dampak negatif bagi manusia. Salah satunya adalah pencemaran udara. Udara yang tercemar tersebut dapat menganggu kesehatan manusia dan merusak lingkungan sekitar. Dengan adanya efek negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan industri tersebut maka perlu dilakukan pengelompokan sektor-sektor industri berdasarkan beban polutan yang dikeluarkan oleh setiap kegiatan industri. Seiring dengan perkembangan teknologi, pengelompokan data telah banyak dikembangkan di berbagai bidang. Salah satunya pada bidang kecerdasan buatan Artificial Intelligence seperti Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan Syaraf Tiruan adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Istilah buatan Universitas Sumatera Utara 2 disini digunakan karena jaringan syaraf tiruan ini diimplementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran. Kohonen merupakan salah satu model dari Jaringan Syaraf Tiruan yang banyak dipakai dalam membagi pola masukan kedalam beberapa kelompok. Misalkan terdapat masukan input berupa vektor yang terdiri dari n komponen yang akan dikelompokkan dalam maksimum m buah kelompok. Keluaran jaringan tersebut adalah kelompok yang paling dekat atau mirip dengan masukan yang diberikan. Untuk mengetahui kelompok-kelompok industri sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah Sumatera Utara dalam mengambil kebijakan pembangunan sektor industri kedepannya maka perlu dikelompokan sektor industri di Sumatera Utara berdasarkan beban polutan yang dihasilkan. Berdasarkan uraian yang penulis jelaskan di atas maka penulis memilih judul skripsi “Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Model Kohonen dalam Pengelompokan Data Pencemaran Udara pada Sektor Industri di Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah