Pengujian sensor Ultrasonic Pengujian Keseluruhan

43 Konektor SIG adalah sebagai control sensor ini dalam pendeteksian objek sekaligus pembacaan jarak objek dengan sensor ini. Progam dapat mensetting sensor ini dengan jarak yang telah ditentukan sesuai dengan ring deteksi dari sensor ultrasonic ping ini. Ketika sensor disetting jaraknya maka dengan jarak yang telah ditentukanlah sensor akan bekerja dalam pendeteksian objek. Jarak pantulan yang dipakai sensor ultrasonic pada rangkaian ini adalah 30 cm. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada Sensor Ultrasonik. Program yang diberikan adalah sebagai berikut : include mega8535.h include delay.h include stdio.h include stdlib.h include alcd.h include stdio.h define triger PORTA.0 define pin_triger DDRA.0 define echo PINA.1 define pin_echo DDRA.1 While1 44 { pin_triger=1; pin TRIGGER triger=1; delay_us10; triger=0; pin_echo=0; pin ECHO counter = 0; while echo==0; while echo==1 { counter++; if counter 13000 break; } }

4.7. Pengujian Keseluruhan

This program was created by the 45 CodeWizardAVR V3.12 Advanced Automatic Program Generator © Copyright 1998-2014 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l. http:www.hpinfotech.com Project : Version : Date : 05112015 Author : Company : Comments: Chip type : ATmega8535 Program type : Application AVR Core Clock frequency: 8.000000 MHz Memory model : Small External RAM size : 0 Data Stack size : 128 include mega8535.h include stdlib.h include delay.h 46 define relay PORTA.0 define sensor PINA.1 define triger PORTC.1 define pin_triger DDRC.1 define echo PINC.0 define pin_echo DDRC.0 unsigned char buff[33]; unsigned int counter,jarak; float volume; Alphanumeric LCD functions include alcd.h Declare your global variables here void mainvoid { Declare your local variables here InputOutput Ports initialization Port A initialization Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=Out 47 DDRA=0DDA7 | 0DDA6 | 0DDA5 | 0DDA4 | 0DDA3 | 0DDA2 | 0DDA1 | 1DDA0; State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=0 PORTA=0PORTA7 | 0PORTA6 | 0PORTA5 | 0PORTA4 | 0PORTA3 | 0PORTA2 | 0PORTA1 | 1PORTA0; Port B initialization Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In DDRB=0DDB7 | 0DDB6 | 0DDB5 | 0DDB4 | 0DDB3 | 0DDB2 | 0DDB1 | 0DDB0; State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTB=0PORTB7 | 0PORTB6 | 0PORTB5 | 0PORTB4 | 0PORTB3 | 0PORTB2 | 0PORTB1 | 0PORTB0; Port C initialization Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In DDRC=0DDC7 | 0DDC6 | 0DDC5 | 0DDC4 | 0DDC3 | 0DDC2 | 0DDC1 | 0DDC0; State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTC=0PORTC7 | 0PORTC6 | 0PORTC5 | 0PORTC4 | 0PORTC3 | 0PORTC2 | 0PORTC1 | 0PORTC0; Port D initialization Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In 48 DDRD=0DDD7 | 0DDD6 | 0DDD5 | 0DDD4 | 0DDD3 | 0DDD2 | 0DDD1 | 0DDD0; State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTD=0PORTD7 | 0PORTD6 | 0PORTD5 | 0PORTD4 | 0PORTD3 | 0PORTD2 | 0PORTD1 | 0PORTD0; TimerCounter 0 initialization Clock source: System Clock Clock value: Timer 0 Stopped Mode: Normal top=0xFF OC0 output: Disconnected TCCR0=0WGM00 | 0COM01 | 0COM00 | 0WGM01 | 0CS02 | 0CS01 | 0CS00; TCNT0=0x00; OCR0=0x00; TimerCounter 1 initialization Clock source: System Clock Clock value: Timer1 Stopped Mode: Normal top=0xFFFF OC1A output: Disconnected OC1B output: Disconnected Noise Canceler: Off Input Capture on Falling Edge 49 Timer1 Overflow Interrupt: Off Input Capture Interrupt: Off Compare A Match Interrupt: Off Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0COM1A1 | 0COM1A0 | 0COM1B1 | 0COM1B0 | 0WGM11 | 0WGM10; TCCR1B=0ICNC1 | 0ICES1 | 0WGM13 | 0WGM12 | 0CS12 | 0CS11 | 0CS10; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00; TimerCounter 2 initialization Clock source: System Clock Clock value: Timer2 Stopped Mode: Normal top=0xFF OC2 output: Disconnected ASSR=0AS2; 50 TCCR2=0WGM20 | 0COM21 | 0COM20 | 0WGM21 | 0CS22 | 0CS21 | 0CS20; TCNT2=0x00; OCR2=0x00; TimersCounters Interrupts initialization TIMSK=0OCIE2 | 0TOIE2 | 0TICIE1 | 0OCIE1A | 0OCIE1B | 0TOIE1 | 0OCIE0 | 0TOIE0; External Interrupts initialization INT0: Off INT1: Off INT2: Off MCUCR=0ISC11 | 0ISC10 | 0ISC01 | 0ISC00; MCUCSR=0ISC2; USART initialization USART disabled UCSRB=0RXCIE | 0TXCIE | 0UDRIE | 0RXEN | 0TXEN | 0UCSZ2 | 0RXB8 | 0TXB8; Analog Comparator initialization Analog Comparator: Off The Analog Comparators positive input is 51 connected to the AIN0 pin The Analog Comparators negative input is connected to the AIN1 pin ACSR=1ACD | 0ACBG | 0ACO | 0ACI | 0ACIE | 0ACIC | 0ACIS1 | 0ACIS0; SFIOR=0ACME; ADC initialization ADC disabled ADCSRA=0ADEN | 0ADSC | 0ADATE | 0ADIF | 0ADIE | 0ADPS2 | 0ADPS1 | 0ADPS0; SPI initialization SPI disabled SPCR=0SPIE | 0SPE | 0DORD | 0MSTR | 0CPOL | 0CPHA | 0SPR1 | 0SPR0; TWI initialization TWI disabled TWCR=0TWEA | 0TWSTA | 0TWSTO | 0TWEN | 0TWIE; Alphanumeric LCD initialization Connections are specified in the 52 Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu: RS - PORTB Bit 0 RD - PORTB Bit 1 EN - PORTB Bit 2 D4 - PORTB Bit 3 D5 - PORTB Bit 4 D6 - PORTB Bit 5 D7 - PORTB Bit 6 Charactersline: 16 lcd_init16; lcd_gotoxy0,0; lcd_putsftugas akhir; lcd_gotoxy0,1; lcd_putsfteuku wahyu; delay_ms2000; while 1 { Place your code here lcd_clear; program Level air, ultra sonic pin_triger=1; pin TRIGGER triger=1; delay_us10; 53 triger=0; pin_echo=0; pin ECHO counter = 0; while echo==0; while echo==1 { counter++; if counter 13000 break } jarak=23-counter34; volume=3.1464jarak1000-0.4; ftoavolume,1,buff; lcd_gotoxy0,0; lcd_putsfVolume = ; lcd_gotoxy15,0; lcd_putsfL; lcd_gotoxy10,0; lcd_putsbuff; program sensor PIR dan kran if sensor==0 { relay=0; lcd_gotoxy0,1; 54 lcd_putsfair mati; delay_ms200; } if sensor==1 { relay=1; lcd_gotoxy0,1; lcd_putsfair hidup; delay_ms5000; } } } 55

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian, analisis dan hasil perancangan pada aplikasi mikrokontroler untuk otomatis air wudhu ini dapat diambil kesimpulan: Dari desain otomatis kran air wudhu yang telah dibuat, sistem ini mempunyai: 1. Desain pengisi penampung air otomatis yang telah dibuat, sistem ini dapat bekerja sesuai yang dikehendaki dapat mengendalikan pompa air secara otomatis dengan cara mendeteksi gerakan tubuh manusia dan diterima oleh sensor PIR. 2. Pengujian rangkaian regulator yang bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian dengan pengukuran tegangan keluaran dari output regulator 7805 menggunakan multimeter digital. setelah dilakukan pengkukuran maka diperoleh besaran tegangan keluaran sebesar 5 volt. 3. Sensor pir bekerja dengan system high-low dan menghasilkan output 5 volt sensor ini mendeteksi perubahan suhu pada lingkungan disekitar area sensor dan dikhususkan pada tubuh manusia.

5.2 SARAN

1. Untuk kedepannya Alat ini dapat dikembangkan supaya dapat mendeteksi jika kehabisan air didalam wadah penampungan air. 2. Alat ini akan lebih baik dan efisien bila diberi alat ukur ketinggian level air yang dapat dimonitoring dengan computer secara langsung. 5 BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini akan membahas tentang komponen- komponen yang di gunakan dalam seluruh unit alat ini. Agar pembahasan tidak melebar dan menyimpang dari topik utama laporan ini, maka setiap komponen hanya di bahas sesuai fungsi nya pada masing- masing unit nya.

2.1 Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler dapat dianalogikan sebagai sebuah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah chip, artinya di dalam sebuah IC mikrokontroler sebetulnya sudah terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapat bekerja, yaitu meliputi mikroprosesor, ROM, RAM, IO dan clock seperti halnya yang dimiliki oleh sebuah PC. Mengingat kemasannya yang berupa sebuah chip dengan ukuran yang relatif lebih kecil, tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh mikrokontroller akan menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan sistem komputer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Meskipun dari sebuah kemampuan lebih rendah tetapi mikrokontroller memiliki kelebihan yang tidak bisa diperoleh pada sistem komputer yaitu, dengan kemasannya yang kecil dan dengan kemasannya yang kecil dan kompak membuat mikrokontroller menjadi lebih fleksibel dan praktis digunakan terutama