22 transistor berada dalam keadaan saturasi, transistor tersebut seperti sebuah switch
yang tertutup dari kolektor ke emitor. Jika transistor tersumbat cut-off, transistor seperti sebuah switch yang terbuka. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan
rangkaian yang telah dianalisis sampai saat ini.
Gambar 2.8 a Rangkaian switching transistor. b Biasanya dengan cara ini rangkaian di gambarkan. c Contoh dari transistor yang digunakan sebagai
switch. d Garis beban dc
2.5 Ultrasonik
Gelombang ultrasonic merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20 KHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam
gelombang ultrasonic bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari
23 kerapatan rendah pada fasa gas, cair hingga padat. Ketikagelombang ultrasonik
menumbuk suatu penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian diserap dan sebagian yang lain akan diteruskan. Proses ini
ditunjukkan pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Fenomena gelombang ultrasonic saat ada penghalang
Sensor ultrasonic adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis bunyi menjadi besaran listrik. Secara prinsip modul sensor ultrasonik ini terdiri dari
sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan sebuah mikropon ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara
sementara mikropon ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Bentuk sensor ultrasonik diperlihatkan pada gambar 2 .10 berikut
.
Gambar 2.10 Bentuk sensor ultrasonik
Sinyal output modul sensor ultrasonic dapat langsung dihubungkan dengan mikrokontroler tanpa tambahan komponen apapun. Modul sensor ultrasonik
hanya akan mengirimkan suara ultrasonic ketika ada pulsa trigger dari
24 mikrokontroler Pulsa high selama
5μS. Suara ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40KHz akan dipancarkan selama 200μS oleh modul sensor ultrasonik ini.
Suara ini akan merambat di udara dengan kecepatan 344.424mdetik atau 1cm setiap 29.034μS yang kemudian mengenai objek dan dipantulkan kembali ke
modul sensor ultrasonic tersebut. Selama menunggu pantulan sinyal ultrsonik dari bagian trasmiter, modul sensor ultrasonik ini akan menghasilkan sebuah pulsa.
Pulsa ini akan berhenti low ketika suara pantulan terdeteksi oleh modul sensor ultrasonik. Oleh karena itulah lebar pulsa tersebut dapat merepresentasikan jarak
antara modul sensor ultrasonik dengan objek.
2.6 Relay
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis mengontrol perhubungan rangkaian listrik. Relai adalah bagian terpenting dari
banyak sistem kontrol, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol tegangan arus
rendah. Ketika arus mengalir melalui elektromagnet pada relai control elektromekanis, medan magnet yang menarik lengan besi dari jangkar inti
terbentuk. Akibatnya, kontak pada jangkar dan kerangka relai terhubung. Relai dapat mempunyai kontak NO atau kontak NC atau kombinasi dari keduanya.
Gambar 2.11 Simbol Relay
25 Normally Open NO, apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu.
Normally Closed NC, apabila kontak-kontak terbuka saa relay dicatu. Change Over CO, relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika
relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak- kontak yang lain.
2.7 Saklar Pembatas
Saklar pembatas adalah saklar yang bekerja jika mendapat tekanan. Banyak digunakan dalam pengontrolan otomatis membalik putaran motor, garasi
otomatik, sensor roda berjalan. Dalam penggunaaanya dapat dipilih posisi NO maupun NC. Berikut gambar simbolnya dan gambar aslinya:
Gambar 2.12 Saklar Pembatas
Saklar limit adalah alat pengendali yang sangat umum. Saklar limit dirancang hanya untuk beroperasi apabila batas yang sudah ditentukan
sebelumnya sudah dicapai, dan saklar-saklar tersebut biasanya diaktifkan kontak dengan obyek misalnya cam. Alat tersebut mengganti operator manusia. Saklar-
saklar tersebut sering digunakan pada rangkaian pengendali dari mesin yang memproses untuk pengaturan starting, stopping atau pembalikan motor.