Pengertian Belajar Gerak atau Motorik

seperti pada perubahan sikap, minat atau nilai. Perubahan itu tentunya menetap walau hanya sementara. Perubahan tersebut harus dapat dibedakan dari perubahan karena pertumbuhan otot. Menurut Gagne elemen belajar ada tiga buah yaitu: a individu yang belajar, sebagai seorang insan yang utuh yang mempunyai otak dan susunan urat saraf, b situasi stimulus, c responden yang melakukan aksi sebagai akibat dari stimulasi Sanjaya, 2007: 308.

3. Pengertian Belajar Gerak atau Motorik

Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan sistem saraf pusat, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan. John N. Drowtzky, 1975 dalam Sugiyanto, 1999:269 mengemukakan bahwa belajar gerak adalah “Perubahan secara permanen berupa gerak belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh”. Belajar motorik merupakan seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam prilaku terampil Schmidt, 1982 dalam Rusli Lutan 1988:102. Meskipun tekanan belajar motorik yaitu penguasaan keterampilan tidak berarti aspek lain, seperti peranan dominan kognitif diabaikan. Menurut Meinel 1976 dalam Lutan 1988:102, belajar gerak itu terdiri dari tahap penguasaan dan penghalusan gerak atau keterampilan teknik olahraga. Dia menekankan integrasi keterampilan di dalam perkembangan total dari kepribadian seseorang. Oleh karena itu, penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan pemilikan pengetahuan, perkembangan, kordinasi dan kondisi fisik sebagaimana halnya kepercayaan dan semangat juang. Ditambahkannya belajar gerak dalam olahraga mencerminkan suatu kegiatan yang disadari bahwa aktivitas belajar diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Schnabel 1983 dalam Lutan 2001 : 102 menjelaskan, karakteristik yang dominan dari belajar ialah kreativitas dari pada sikap hanya sekedar menerima dipihak siswa yang belajar. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan yang diwujudkan melalui respon –respon.

C. Senam

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG PADA SISWA KELAS VII SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 21 50

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PUNGGUNG DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN ROLL KIP PADA SISWA KELAS X SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG

0 50 68

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOKPADA SISWA KELAS X SMA N 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH

3 14 63

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING PADA MAHASISWA PENJASKES ANGKATAN 2013 FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

0 18 60

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JARAK 10 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 NATAR

0 27 53

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL PADA KLUB BOLA VOLI PORVIT KUDUS TAHUN 2009.

0 0 4

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL PADA KLUB BOLA VOLI PORVIT KUDUS TAHUN 2009.

0 0 97

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA AGUS SALIM SEMARANG.

0 0 2

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA AGUS SALIM SEMARANG.

2 54 96

Hubungan antara Kekuatan Otot Lengan dan Kekuatan Otot Tungkai dengan Kemampuan Gulungan Depan.

0 0 1