22
B. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mencobakan dua metode pembelajaran eksperimen dengan tipe
yang berbeda yaitu metode eksperimen di laboratorium virtual dan metode eksperimen di laboratorium nyata, kemudian akan dilihat perbedaan
peningkatan hasil belajar dari masing-masing metode tersebut dengan meninjau kemampuan awal siswa. Hasil belajar yang diamati terfokus pada
ranah kognitif. Ranah tersebut diambil dari nilai rata-rata N-gain. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat,
dan variabel moderator. Variabel bebas penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium nyata sebagai X
1
dan metode eksperimen di laboratorium virtual sebagai X
2
. Variabel terikatnya adalah hasil belajar fisika siswa Y, sedangkan variable moderatornya adalah pengetahuan awal
siswa PAF. Ada empat hasil belajar yang diukur yaitu hasil belajar dengan metode eksperimen di laboratorium nyata pada siswa berkemampuan awal
tinggi Y
1
dan rendah Y
2
, serta hasil belajar dengan metode eksperimen di laboratorium virtual pada siswa berkemampuan awal tinggi Y
3
dan rendah Y
4
. Keempat hasil belajar ini kemudian dianalisis untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi dan siswa
berkemampuan awal rendah pada kedua metode.
Untuk memperjelas kerangka pemikiran mengenai analisis pada metode eksperimen di laboratorium nyata dan di laboratorium virtual terhadap hasil
belajar yang diukur digambarkan dalam Gambar 2.1
23
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran.
Penerapan metode pembelajaran dan peninjauan kemampuan awal siswa akan memberikan dampak dalam peningkatan hasil belajar siswa. Dua kondisi ini
masing-masing dipilahkan menjadi dua, yaitu metode pembelajaran eksperimen di laboratorium nyata dan metode eksperimen di laboratorium
virtual serta kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah.
Suatu kombinasi antara penerapan metode pembelajaran dan tingkat keampuan awal siswa akan saling mempengaruhi, sehingga terdapat
perbedaan peningkatan hasil belajar siswa. Pengaruh perlakuan pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa bagi tingkat kemampuan awal siswa
tertentu akan berlainan. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen di laboratorium nyata
pada siswa yang berkemampuan awal tinggi akan memberikan peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pembelajaran dengan metode
eksperimen di laboratorium virtual. Hal ini karena pada siswa yang Dianalisis
X
1
X
2
PAF Y
1
Y
2
Y
3
Y
4
24 berkemampuan awal tinggi, siswa telah memiliki prasyarat yang harus
dikuasai sebelum mendapatkan materi baru. Siswa yang berkemampuan awal tinggi juga akan lebih cepat memahami materi dan mampu merealisasikan
konsep yang bersifat abstrak, sehingga penerapan metode eksperimen di laboratorium nyata akan memberikan dampak yang lebih baik. Metode
eksperimen di laboratorium nyata juga dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep teori yang dipelajari dalam kelas.
Pada kelompok siswa yang berkemampuan awal rendah penerapan
pembelajaran dengan metode eksperimen di laboratorium virtual akan memberikan peningkatan hasil belajar siswa yang lebih tinggi dari pada
metode eksperimen di laboratorium nyata. Hal ini karena metode eksperimen di laboratorium virtual jika dipraktekkan akan memiliki peluang yang besar untuk
memfasilitasi siswa belajar dari pada metode eksperimen di laboratorium nyata dan lebih memotivasi siswa untuk mempelajari konsep karena dapat
memvisualisasikan konsep yang bersifat abstrak. Berdasarkan dugaan kombinasi ini memungkinkan adanya interaksi antara metode
pembelajaran dan tingkat kemampuan awal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siswa yang berkemampuan awal rendah metode eksperimen di
laboratorium virtual mengahasilkan peningkatan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan metode eksperimen di laboratorium nyata. Sedangkan pada
siswa berkemampuan awal tinggi, peningkatan hasil belajar dengan metode eksperimen di laboratorium nyata lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil
belajar pada metode eksperimen di laboratorium virtual.
25
C Anggapan Dasar
Anggapan dasar penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir
adalah: 1.
Setiap sampel penelitian memperoleh materi yang sama. 2.
Nilai rata – rata kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2 sama.
D Hipotesis
Pasangan hipotesis penelitian yang diuji adalah:
Hipotesis pertama:
H
o
: Tidak ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan
laboratorium virtual virtual laboratory. H
1
: Ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan
laboratorium virtual virtual laboratory.
Hipotesis kedua:
H
o
: Tidak ada Interaksi antara metode pembelajaran dengan tingkat kemampuan awal dalam peningkatan hasil belajar fisika siswa.
H
1
: Ada Interaksi antara metode pembelajaran dengan tingkat kemampuan awal dalam peningkatan hasil belajar fisika siswa.
26
Hipotesis Ketiga:
H : Tidak ada perbedaan hasil belajar fisika siswa berpengetahuan
awal tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium virtual virtual
laboratory. H
1
: Ada perbedaan hasil belajar fisika siswa berpengetahuan awal
tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium virtual virtual
laboratory. Hipotesis keempat:
H : Tidak ada perbedaan hasil belajar fisika siswa berpengetahuan
awal rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium virtual virtual
laboratory. H
1
: Ada perbedaan hasil belajar fisika siswa berpengetahuan awal rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen
di laboratorium nyata dan laboratorium virtual virtual laboratory.
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi Penelitian
Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran
20112012 yang terdiri dari enam kelas, yaitu kelas sampai dengan
dengan jumlah 205 siswa.
B. Sampel Penelitian
Langkah-langkah penentuan sampel pada penelitian ini adalah: 1.
Dilakukan dengan purposive sampling, yaitu penentuan sampel dari anggota populasi dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2008: 124.
Pertimbangan tertentu yang dilakukan dalam memilih dua kelas sabagai sampel dengan melihat prestasi belajar fisika siswa semester ganjil tahun
pelajaran 20102011 yaitu mempunyai kesamaan rata-rata prestasi belajar maka kelas sebagai sampel adalah kelas
dan kelas .
2. Dari kelas
dan kelas dipilih secara random untuk menentukan mana
kelas yang mendapat perlakuan metode eksperimen di laboratorium nyata eksperimen ke-1 dan mana mendapat perlakuan metode eksperimen di
laboratorium virtual eksperimen ke-2.