Gambar 19 Bekas isolator yang terkena Flashover
Dimana : K
1
= 0,4 x L
K
2
= 0,71 x L
L =
panjang renteng isolator t
= waktu tembus atau waktu lompatan api µdet
H. Jumlah Sambaran Kilat Ke Bumi, Lompatan Api Dan Busur Api
Jumlah sambaran kilat ke bumi adalah sebanding dengan jumlah hari guruh per
tahun atau Iso Keraunic Level IKL di tempat itu. Dengan kesepakatan para peneliti bahwa sambaran yang mengenai saluran dekat menara sebesar 60 dan
sisanya 40 mengenai kawat tanah jauh dari menara sepanjang gawang dan probabilitas peralihan lompatan api menjadi busur api untuk Saluran Udara
Tegangan Tinggi SUTT adalah : η = 0,86. Untuk menghitung jumlah sambaran
kilat yang mungkin menyambar kawat transmisi dapat digunakan persamaan :
IK sambaran per 100 kmtahun
6
55
Dimana : IKL = Iso Keraunic Level Intensitas petir
b = Jarak pemisah antara kedua kawat tanah meter
= Tinggi kawat tanah pada menara meter Untuk menghitung probabilitas total yang menimbulkan gangguan Back-
Flashover perlu terlebih dahulu mengetahui probabilitas distribusi harga puncak
arus petir dengan menggunakan rumus empiris menurut Anderson-Erksson sebagai berikut :
Dimana : = Probabilitas arus petir
I = Amplitudo arus petir kA
Sedangkan hubungan antara waktu muka gelombang arus petir dengan frekuensi
terjadinya dapat dilihat pada tabel 1 berikut
6
: Tabel 1 hubungan antara waktu muka gelombang arus petir dengan
frekuensi terjadinya Waktu untuk mencapai harga puncak
Frekuensi Terjadinya Arus petir µs
Sampai 0,5 7
1 23
1,5 22
≥ 2 48
Sehingga jumlah sambaran yang dapat mengakibatkan back-flashover dapat dihitung menggunakan persamaan :
Sambaran per 100 km tahun
6
57 Dimana :
[∑ ]
6
Pada saluran udara tegangan tinggi SUTT η = 0,85 dan dengan anggapan bahwa jumlah sambaran pada menara 60 dari seluruh sambaran. Dari : Gelombang berjalan dan Proteksi Surja
TS Hutauruk tahun 1991.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi dan Laboratorium Pengukuran Besaran Elektrik Laboratorium Teknik Elektro Terpadu Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung dan Mulai Dilaksanakan Desember 2009 hingga Maret 2010.
B. Alat
Penelitian ini menggunakan satu set komputer untuk mensimulasikan pemodelan menara, isolator, saluran kawat tanah, saluran kawat fasa, petir, dan sistem
pentanahan menggunakan perangkat lunak EMTPATP. Adapun spesifikasi komputer adalah Intel Core 2 Duo Processor T6400; 4 GB SDRAM,