Pengaruh Pembekuan Terhadap Spermatozoa Radikal Bebas dan Peroksida lipid

dapat menurunkan daya tahan spermatozoa selama proses pengawetan berlangsung.

H. Antioksidan

Menurut Pazil 2009 antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan menurut Winarno 1984 adalah bahan yang digunakan untuk mencegah oksidasi lemak dan adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi. Anggorodi 1994 mengatakan bahwa antioksidan yang efektif dapat menghalangi peroksida dengan menyediakan hidrogen kepada radikal bebas pertama yang terbentuk dan mengubah kembali ke asam lemak semula. Menurut Gordon 1990 reaksi penghambatan radikal bebas pertama oleh antioksidan AH adalah sebagai berikut : Pencetusan : R ● + AH → RH + A ● Perambatan : ROO ● + AH → ROOH + A ● Vitamin C atau asam askorbat adalah vitamin yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Anonim 2013 vitamin C sangat mudah larut dalam air dan termasuk golongan antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular, vitamin C memiliki karakteristik antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Sumber: Anonim 2013 Gambar 3. Struktur kimia asam askorbat Winarno 1984 mengatakan bahwa peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler, oleh kerena itu vitamin C dapat digunakan untuk mempertahankan dan menjaga fungsi membran. Asam askorbat siap diabsorbsi oleh jaringan jika terdapat dalam jumlah yang kecil. Namun, menurut Beconi dkk., 1993 pada semen berkualitas baik penambahan vitamin C dan E terbukti dapat mengurangi kerentanan membran plasma terhadap peroksidasi, tetapi penambahanya pada Spermatozoa dengan kualitas jelek tidak memberikan pengaruh.

III. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18--25 April 2014 di Unit Pelayanan Teknis Daerah Balai Insemninasi Buatan Daerah Lampung, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu didih dan penangas; timbangan elektrik; termometer; spatula; corong; gelas ukur dan tutupnya; kertas label dan kertas whatman; waterbath; object dan cover glass; spektrofotometer; micropipet; beaker glass; mesin filling dan sealing; pH meter; boks tempat pre- freezing dan freezing; mikroskop; counter number, stopwatch, dan hairdrye; kontainer; gunting; pinset; alat tulis; kamera; tisu. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen yang dikoleksi dari satu ekor pejantan Sapi Bali; susu skim bebas lemak non fat; aquabidestilata; penicilin dan streptomicyn; gliserol; kuning telur; glukosa; Vitamin C Asam Askorbat; nitrogen cair N2 cair, NaCl Fisiologis dan pewarna eosin 2; air hangat untuk proses thawing.

C. Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan lima perlakuaan penambahan dosis vitamin C dalam pengencer semen Sapi Bali. Setiap perlakuan akan diulang tiga kali, perlakuan yang diberikan sebagai berikut : P1 : pengencer skim kuning telur tanpa penambahan vitamin C P2 : pengencer skim kuning telur dengan penambahan 1,50 mM vitamin C P3 : pengencer skim kuning telur dengan penambahan 2,50 mM vitamin C P4 : pengencer skim kuning telur dengan penambahan 3,50 mM vitamin C P5 : pengencer skim kuning telur dengan penambahan 4,50 mM vitamin C Data yang diperoleh dianalisis ragam pada taraf nyata 5 dan apabila berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal Steel dan Torrie 1993.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium UPTD-BIBD Lampung yang meliputi proses pembuatan pengencer skim kuning telur, pemeriksaan kualitas semen Sapi Bali segar, proses pembuatan semen beku Sapi Bali, dan pemeriksaan kualitas semen beku Sapi Bali berupa persentase motilitas spermatozoa dan persentase hidup spermatozoa.