Latar Belakang dan Masalah

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Tebu Saccharum officinarum L. merupakan tanaman penting sebagai penghasil gula dan juga sebagai salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk, membutuhkan gula yang semakin meningkat pula, meskipun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil gula di dunia, tetapi Indonesia masih mengalami kekurangan akibat konsumsi gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan produksinya. Saat ini Pemerintah Indonesia sedang menggalakkan penanaman tebu untuk meningkatkan produksi gula. Salah satunya adalah perkebunan gula yang ada di Lampung adalah PT Gunung Madu Plantations PT. GMP. Perusahaan ini telah mengusahakan perkebunan tebu sejak tahun 1975 yang terus menerus melakukan pertanian intensif dengan pengolahan tanah dan penggunaan bahan-bahan kimia pertanian seperti pupuk dan pestisida. Sejak tahun 2004 aplikasi bahan organik berbasis tebu bagas, blotong, dan abu dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah PT. GMP, 2009. Penelitian pada tahun pertama oleh Sucipto 2011, diperoleh bahwa sistem pengolahan tanah dan pemberian mulsa bagas pada pertanaman tebu tidak mempengaruhi C-mik baik pada sebelum pengolahan, satu bulan dan lima bulan 2 setelah perlakuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Suwardjo, Abdurachman dan Abujamin 1989 yang dikutip oleh Sucipto, 2011 yang melaporkan bahwa dalam kurun waktu 8 bulan perlakuan sistem olah tanah belum menunjukan pengaruh nyata terhadap berat isi tanah. Meskipun pekerjaan mengolah tanah secara teratur dianggap penting, tetapi pengolahan tanah secara intensif dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan antara lain pemampatan atau pemadatan pada tanah, berkurangnya ketersediaan air tanah, semakin kurang berkembangnya sistem perakaran tanaman, penurunan kandungan bahan organik, kerusakan struktur dan agregat tanah Manik, Afandi, dan Soekarno, 1998. Untuk merehabilitasi kerusakan tanah dan upaya peningkatan produksi, PT GMP dapat menerapkan sistem olah tanah konservasi dalam bentuk tanpa olah tanah dengan menggunakan mulsa PT. GMP, 2009. Penerapan sistem tanpa olah tanah diharapkan mampu memperbaiki kualitas tanah dengan meningkatkan keanekaragaman biota dalam tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan C-organik tanah, dan meningkatkan kandungan karbon melalui pengikatan karbon dalam tanah. Pemberian mulsa juga dapat memperbaiki kualitas tanah yaitu untuk meningkatkan kesuburan serta pertumbuhan tanaman. Mulsa juga dapat dijadikan sebagai penyumbang bahan organik tanah Dermiyati, 1997. Bahan organik yang terkandung ataupun yang disalurkan ke tanah melalui pemberian mulsa akan mempengaruhi aktivitas mikroorganisme tanah. Mikroorganisme tanah dapat 3 diduga dengan mengukur biomassa karbon mikroorganisme C-mik dari tanah yang bersangkutan. Berdasarkan kenyataan tersebut mikroorganisme tanah memegang peranan penting dalam berbagai proses di dalam tanah, dan untuk mengetahui jumlah biomassa karbon mikroorganisme C-mik tanah untuk pendugaan biomassa mikroorganisme dalam tanah dengan sistem olah tanah serta pemberian mulsa.

1.2 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) TAHUN KE 2

0 18 54

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) RATOON KE-2

2 9 58

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) AKHIR RATOON KEDUA DAN AWAL RATOON KETIGA

0 6 50

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) AKHIR RATOON KEDUA DAN AWAL RATOON KETIGA

2 14 44

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN MULSA BAGAS TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU PT. GMP TAHUN KETIGA

0 5 44

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA BAGAS PADA LAHAN TEBU PT. GMP RATOON KE-3 TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH SERTA POPULASI DAN KEANEKARAGAMAN MESOFAUNA TANAH

1 6 46

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU TAHUN KE-5

1 7 49

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISMETANAH (C-MIK) PADA LAHAN PERTANAMANTEBU (Saccharum officinarum L.) TAHUN KE-5

0 9 52

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L) AKHIR RATOON KEDUA DAN AWAL RATOON KETIGA

0 0 5

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP INFILTRASI PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) RATOON KEDUA

0 0 7