Kompetensi Independensi Locus of Control

menggunakan scatterplot model. Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, maka dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas pada data. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka data homokedastis Ghozali, 2011.

3.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda pada umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Indriantoro dan Supomo, 2002. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen yang meliputi kompetensi, independensi, locus of control internal dan eksternal terhadap variabel dependen yaitu kualitas hasil audit. Persamaan regresi yang dapat dibentuk, adalah: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Di mana: Y = Kualitas hasil audit α = Konstanta β 1, β 2, β 3 = Koefisien regresi X 1 = Kompetensi X 2 = Independensi X 3 = Locus of control e = error term Kriteria pengambilan keputusan penerimaan dan penolakan hipotesis berdasarkan pada: 1. Ha diterima, bila p value ≤ 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0.05, yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam penelitian. 2. Ha ditolak, bila p value 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0.05, yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak layak untuk digunakan dalam penelitian. Untuk menguji pengaruh variabel secara parsial, digunakan uji signifikansi parameter individual. Dengan demikian dapat diketahui apakah masing-masing variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut: 1. Ha diterima, bila p value ≤ 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0.05, yang berarti bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Ha ditolak, bila p value 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0.05, yang berarti bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Kemudian dilakukan juga pengujian variabel-variabel tersebut secara simultan, yaitu dengan melakukan pengujian koefisien determinasi adjusted R 2 . Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1, dimana nilai adjusted R 2 yang semakin kecil menunjukan bahwa kemampuan variabel-variabel independen tersebut sangat terbatas dalam pengaruhnya terhadap variabel dependen.

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh kompetensi, independensi, dan locus of control terhadap kualitas hasil audit aparat Inspektorat kabupatenkota yang ada di Provinsi Lampung. Objek dalam penelitian ini adalah pejabat fungsional pengawas penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah P2UPD dan pejabat fungsional audit yang telah mengikuti diklat Jabatan Fungsional Auditor JFA dan telah bekerja lebih dari satu tahun. Penelitian ini mengambil sampel pada Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah, Inspektorat Kota Metro, dan Inspektorat Kota Bandarlampung. Berdasarkan hasi pengujian regresi berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS Statistical Product and Service Solution, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit Inspektorat. Hal ini dapat disebabkan karena tujuan reviu yang dilakukan oleh Inspektorat atas LKPD adalah untuk memberikan penilaian terbatas terhadap keandalan sistem pengendalian intern dan kesesuaian

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (

0 3 16

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA APARAT INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspe

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Inspektorat Pemerintah Kabupaten Sukoharjo).

0 2 6

ANALISIS MOTIVASI, PROFESIONALISME, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT Analisis Motivasi, Profesionalisme Dan Indeppendensi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keungan Daerah(Studi Empiris Pada Kantor Ins

0 2 13

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengalaman Kerja Terhadahap Kualitas Audit Inspektorat Kota Surakarta Dan Jogjakarta Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah.

0 2 11

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengalaman Kerja Terhadahap Kualitas Audit Inspektorat Kota Surakarta Dan Jogjakarta Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah.

0 4 7

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman Kerja, Etika Dan Skeptisisme Profesional Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Kota Surakarta Dan Boyolali Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah.

0 3 9

PENGARUH KOMPETENSI,INDEPENDENSI,INTEGRITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP) INSPEKTORAT KOTA BITUNG DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Inspektorat) KOTA BITUNG

0 0 16

Skripsi PENGARUH INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT (Studi Empiris Pada Inspektorat Semarang)

0 0 17

PENGARUH INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT (Studi Empiris Pada Inspektorat Semarang) - Unika Repository

0 0 32