Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Independensi adalah sikap mental yang dimiliki oleh seorang individu, sehingga ia mampu untuk berdiri sendiri, tidak mendapatkan intervensi dari orang lain, dan tidak melakukan suatu tindakan yang berlandaskan kepentingan individu atau kelompok tertentu. Auditor yang memiliki independensi akan bersikap netral dalam melakukan tugas pemeriksaan. Ia tidak akan mencoba menyembunyikan atau melakukan manipulasi hanya karena mementingkan kepentingan golongan tertentu, tapi akan memeriksa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Hal itu dapat menjadikan laporan hasil pemeriksaanya lebih dipercaya dan memiliki kualitas yang baik. Dari penjelasan di atas, maka hipotesis kedua yang dapat dibuat adalah: H 2 : Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit aparat Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

2.4.3 Pengaruh Locus of Control terhadap Kualitas Hasil Audit

Penelitian yang dilakukan oleh Silaban 2009 menunjukkan pengaruh langsung locus of control dan dimensi komitmen profesional terhadap perilaku audit disfungsional lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung yaitu melalui tekanan anggaran waktu yang dirasakan. Penelitian Wisanto 2012 menunjukkan bahwa locus of control memoderasi hubungan antara tekanan kerja dan kepuasan kerja. Locus of control dan variable etika kerja islam berpengaruh positif terhadap variable kinerja karyawan Ayudiati, 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Menezes 2008, internal auditor yang memiliki locus of control internal memiliki kinerja yang lebih tinggi dari internal auditor yang memiliki locus of control eksternal. Penelitian yang dilakukan oleh Silaban 2009 menunjukan bahwa locus of control eksternal berpengaruh terhadap tekanan waktu anggaran dan perilaku audit disfungsional Individu dengan kecenderungan locus of control internal akan memiliki etos kerja yang tinggi, tabah dalam menghadapi segala kesulitan, dan akan berani menghadapi masalah Lee , 1990 dalam Ayudiati, 2010. Mereka juga aktif dalam mencari informasi sebelum mengambil keputusan, termotivasi untuk berprestasi, dan melakukan usaha yang lebih besar untuk mengendalikan lingkungannya Nadirsyah dan Zuhra, 2009. Individu dengan kecenderungan locus of control eksternal akan mudah pasrah dan menyerah apabila berada dalam situasi yang sulit Lee, 1990 dalam Ayudiati, 2010. Dalam melaksanakan tugas audit, auditor dengan locus of control eksternal akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan kliennya Muawanah dan Indriantoro, 2001 Setiap individu memiliki kecenderungan locus of control yang berbeda-beda, demikian pula seorang auditor. Hasil dari beberapa penelitian memberikan bukti bahwa tindakan dan hasil positif yang dilakukan oleh auditor menunjukkan bahwa auditor tersebut memiliki kecenderungan locus of control internal. Hal yang sebaliknya ditunjukkan oleh auditor yang memiliki locus of control eksternal. Mereka akan cenderung melakukan tindakan yang dapat menurunkan kinerja dan kualitas hasil audit yang mereka hasilkan. Dari penjelasan di atas, maka hipotesis ketiga yang dapat dibuat adalah: H 3 : Locus of Control berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit aparat Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupatenkota yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK di Provinsi Lampung. Kabupatenkota yang dimaksud antara lain: Kota Bandarlampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Way Kanan, dan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Namun, karena adanya keterbatasan berupa waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti mengambil sampel sebanyak tiga kabupatenkota dari enam kabupatenkota yang menjadi sasaran penelitian. Kabupatenkota tersebut antara lain Kabupaten Lampung Tengah, Kota Bandarlampung, dan Kota Metro. Pemilihan kabupatenkota yang mendapatkan opini WTP di dasarkan pada asumsi, bahwa opini WTP tersebut telah cukup merefleksikan keadaan pengelolaan keuangan daerah yang baik, yang telah sesuai dengan standar akuntansi dan peraturan perundangan yang berlaku. Keadaan tersebut juga didukung oleh pengendalian internal yang baik sebagai bentuk pengawasan dalam pengelolaan keuangan daerah. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, artinya penentuan sampel dilakukan dengan menetapkan standar-standar tertentu yang peneliti kehendaki. Syarat yang harus dipenuhi oleh objek penelitian agar dapat dijadikan sampel adalah sebagai berikut: 1 Aparat Inspektorat yang secara rutin melaksanakan tugas pemeriksaan dan memiliki latar belakang pendidikan minimal diploma 3 D-3, 2 Telah mengikuti diklat JFA Jabatan Fungsional Auditor, dan 3 Memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun per 31 Maret 2014. Peneliti lebih memilih responden yang memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun karena dianggap telah memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dan menilai kondisi lingkungan kerjanya.

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek yaitu jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian Indriantoro dan Supomo, 2002. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli Indriantoro dan Supomo, 2002.

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (

0 3 16

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA APARAT INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspe

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Inspektorat Pemerintah Kabupaten Sukoharjo).

0 2 6

ANALISIS MOTIVASI, PROFESIONALISME, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT Analisis Motivasi, Profesionalisme Dan Indeppendensi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keungan Daerah(Studi Empiris Pada Kantor Ins

0 2 13

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengalaman Kerja Terhadahap Kualitas Audit Inspektorat Kota Surakarta Dan Jogjakarta Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah.

0 2 11

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengalaman Kerja Terhadahap Kualitas Audit Inspektorat Kota Surakarta Dan Jogjakarta Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah.

0 4 7

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman Kerja, Etika Dan Skeptisisme Profesional Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Kota Surakarta Dan Boyolali Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah.

0 3 9

PENGARUH KOMPETENSI,INDEPENDENSI,INTEGRITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP) INSPEKTORAT KOTA BITUNG DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Inspektorat) KOTA BITUNG

0 0 16

Skripsi PENGARUH INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT (Studi Empiris Pada Inspektorat Semarang)

0 0 17

PENGARUH INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT (Studi Empiris Pada Inspektorat Semarang) - Unika Repository

0 0 32