Unsur-unsur Disiplin Kedisiplinan Pengendara Sepeda Motor

kesanggupan untuk menghayati aturan, hukuman, dan tata tertib yang berlaku sehingga secara sadar akan melaksanakan dan mentaatinya. Salah satu factor yang mempengaruhi perilaku disiplin menurut Lawrence Green adalah Predisposing factor, yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan unsur lainnya yang ada dalam diri individu itu sendiri. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa yang akan diteliti adalah pengetahuan mahasiswa tentang undang-undang nomor 22 tahun 2009 dan kedisiplinan pengendara sepeda motor. Maka dengan pasti orang atau masyarakat perlu mengetahui kebijakan atau peraturan tersebut agar terciptanya kedisiplinan dalam berkendara. Sedang disiplin menurut H. Amir Mahmud, 1986: 205 adalah suatu sikap mental untuk mematuhi dan mentaati suatu kaidah atau peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, didasarkan atas kebenaran dan manfaatnya. Maka peraturan atau kebijakan dalam undang-undang nomor 22 tahun 2009 memiliki manfaat agar terciptanya ketertiban di jalan raya dan mengurangi angka kecelakaan yang sering terjadi karena ketidaktertiban dalam mengendarai kendaraan bermotor. Bagan 1. Kerangka pikir Variabel X Pengetahuan mahasiswa tentang undang-undang no. 22 Variabel Y Kedisiplinan pengendara sepeda motor I. Hipotesis Menurut Winarno Surachman 1986: 58 hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, dan kesimpulan sementara tersebut harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha: Ada Pengaruh antara pengetahuan mahasiswa tentang Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 terhadap kedisiplinan pengendara sepeda motor di FISIP Unila tahun 2011. Ho: Tidak ada Pengaruh antara pengetahuan mahasiswa tentang Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 terhadap kedisiplinan pengendara sepeda motor di FISIP Unila tahun 2011. 30

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Iqbal Hasan 2002: 14 penelitian explanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

B. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dalam Sugiyono, 2006: 42. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain disimbolkan dengan X, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain disimbolkan dengan Y. Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN KRIMINAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 3 2

PENDAHULUAN Analisis Pelanggaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus pada Satlantas Kepolisian Resor Subang Jawa Barat).

0 4 12

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 Analisis Pelanggaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (

0 3 18

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 Analisis Pelanggaran Pengendara Sepeda Motor Terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (

0 2 15

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU-LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu-Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus Kecelakaan Lanjar Sriyanto Dalam Putusan Nomor 249/Pid.B/2009/Pn.Kray

0 2 13

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU-LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu-Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus Kecelakaan Lanjar Sriyanto Dalam Putusan Nomor 249/Pid.B/2009/Pn.Kra

0 1 18

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGAWALAN PENGENDARA MOTOR BESAR YANG MELANGGAR RAMBU LALU LINTAS DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 1

DAMPAK IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP KESADARAN HUKUM PENGENDARA SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA SURAKARTA).

0 1 17

undang undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

0 0 107

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP PENGENDARA BERMOTOR DIBAWAH UMUR STUDI DI POLRESTA MATARAM - Repository UNRAM

0 0 16