Mikrokontroler yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil, dapat
digunakan untuk membuat suatu aplikasi. Pada mikrokontroler, program 13olynom disimpan dalam ROM yang ukurannya 13olynomi lebih besar,
sementara RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. Pada
sistem 13olynomi perbandingan RAM dan ROM nya besar, artinya program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-rutin
antar muka perangkat keras disimpan dalam ROM yang sangat kecil. Sedangkan pada mikrokontroler perbandingan RAM dan ROM nya yang besar artinya
program control disimpan dalam ROM yang ukurannya 13olynomi besar sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara termasuk
register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.
2.2.1 Arsitektur Mikrokontroler AVR ATMega 8535
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam
1 satu siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Selain itu AVR berteknologi RISC Reduced Instruction Set
Computing .
Secara garis besar arsitektur mikrokontroler ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut :
1. Saluran IO sebanyak 32 buah ysng terdiri dari 4 port yakni port A, port
B, port C, port D 2.
ADC 10 bit 8 pin di port A.0 sd port A.7 3.
3 buah timercounter dengan kemampuan pembandingan. 4.
SRAM sebesar 512 byte. 5.
Memori flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write 6.
EEPROM 512 byte yang dapat deprogram saat operasi. 7.
Antarmuka komparator analog. 8.
Port USART antar komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
9. Unit interupsi internal dan eksternal.
10. 4 channel PWM
11. Watchdog Timer dengan osilator internal.
12. Port antarmuka SPI8535
13. 6 sleep modes Idle, ADC Noise Reduction, Power-Save, Power-Down,
Standby and Extended Standby untuk penghematan daya listrik. 14.
Kecepatan maksimal 16 MHz.
Gambar 2.5 Arsitektur ATMega8535
2.2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMega 8535
Berikut dijelaskan secara fungsional konfigurasi Pin mikrokontroler AVR ATMega8535 sebagai berikut :
1. VCC : merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan pin catu daya.
2. GND : merupakan pin ground.
3. Port A PA0..PA7 : merupakan pin IO dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B PB0..PB7 : merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu timercounter, komparator analog dan SPI. 5.
Port C PC0..PC7 : merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, input ADC dan Timer Oscilator.
6. Port D PD0..PD7 : merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus
yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial. 7.
RESET : merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler. 8.
XTAL1 dan XTAL2 : merupakan pin masukan clock eksternal. 9.
AVCC : merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10.
AREF : merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
Gambar 2.6 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATMega8535
2.2.3 Deskripsi Pin-Pin pada Mikrokontroler ATMega8535 :