3.3 Rangkaian Catu Daya
Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian catu daya yang dibuat terdiri dari 2 tegangan keluaran, yaitu
5 Volt dan 12 Volt. Keluaran 5 Volt digunakan untuk mensupplai tegangan ke seluruh rangkaian, sedangkan keluaran 12 Volt digunakan untuk mensuplai
tegangan pada motor stepper saja. Berikut ini adalah skema rangkaian catu daya yang dibuat:
Gambar 3.4 Skematik Rangkaian Catu Daya
Transformator yang digunakan adalah transformator CT Stepdown yang akan menurunkan tegangan 220 Volt AC menjadi 12 Volt AC. Kemudian,
tegangan 12 Volt AC ini disearahkan oleh 2 buah dioda 1N5900 sehingga menjadi 12 Volt DC. Kemudian tegangan ini diratakan menggunakan kapasitor 3300 μF.
Tegangan yang sudah diratakan ini kemudian di regulasi oleh LM7805. Hal ini bertujuan agar tegangan yang dihasilkan oleh catu daya ini tetap pada 5 Volt
walaupun terjadi perubahan tegangan pada bagian input tegangan dari catu daya.
3.4 Rangkaian Sensor Ultrasonik jenis SFR04
SRF04 merupakan satu set transmitter dan receiver ultrasonik yang berfungsi untuk mengukur jarak. Jarak benda yang diukur dapat ditentukan
dengan menghitung waktu antarasaat pemancaran sinyal dan saat penerimaan sinyal pantul. Sensor ini merupakan sensor jarak yang presisi. Dapat melakukan
pengukuran jarak 3 cm sampai 3 meter dan sangat mudah untuk dihubungkan ke mikrokontroler menggunakan sebuah pin input dan pin output.
Sensor Devantech SRF-04 bekerja dengan cara memancarkan sinyal ultrasonik sesaat dan menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu pantul
sinyal ultrasonik sesaat kembali menuju sensor. Dengan mengukur lebar pulsa pantulan tersebut jarak target didepan sensor dapat diketahui.
Gambar 3.5 Sensor Ultrasonik SRF04 dan koneksinya
Dengan 2 buah pin kontrol, antara lain sebuah pin input triger dan sebuah pin output data. Untuk mengaktifkan sensor maka modul diberi triger pulsa maka
sensor akan mengeluarkan sinyal pwm dan duty cycle tersebut sebagai jarak objek dengan sensor .
Mikrokontroller memberikan sinyal pulsa high pada pin triger pulse input
dari sensor untuk mengaktifkan sensor ultrasonik. Untuk menghitung lebar PWM mengunakan timer 0. Pin echo pulse output terhubung dengan pin-pin pada
mikrokontroler. Ketika pin echo pulse output high maka timer 0 aktif dan ketika pin echo kembali bernilai low maka timer 0 dimatikan dan data TCNT0 diambil
sebagai data jarak. Spesifikasi dari sensor SRF04 ini adalah sebagai berikut:
- - Tegangan : 5 VDC
– - Konsumsi Arus : 30 mA rata-rata, 50 mA max
– - Frekuensi Suara : 40 kHz
– - Jangkauan : 3 cm - 3 m
– - Sensitivitas : Mampu mendeteksi gagang sapu berdiameter 3 cm dalam jarak 2
m - Input Trigger : 10 mS min. Pulsa Level TTL
- Pulsa Echo : Sinyal level TTL Positif, Lebar berbanding proporsional dengan jarak yang dideteksi
Untuk dapat memhami cara kerja dari sensor SRF04 ini perhatikan timming dari pulsa masukan dan keluaran sensor berikut ini:
Gambar 3.6 Timing Diagram SFR04
Berdasarkan data timing diagram diatas, maka sensor akan memberikan informasi jarak pembacaan dengan informasi berupa pulsa PWM dengan lebar
100 s sampai dengan 18 ms.
3. 5 Rangkaian Display LCD
Rangkaian display LCD ini berfungsi untuk menampilkan status relay ON atau OFF. Rangkaian display LCD ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut ini
:
Gambar 3.7 Rangkaian Display LCD LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua
teks yang kita tuliskan ke LCD adalah disimpan didalam memory ini, dan LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke LCD itu
sendiri.
Pada peta memori tersebut, daerah yang berwarna biru 00 sd 0F dan 40 sd 4F adalah display yang tampak. Sebagaimanan yang anda lihat, jumlahnya
sebanyak 16 karakter per baris dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi dari layar. Demikianlah karakter
pertama di sudut kiri atas adalah menempati alamah 00h. Posisi karakter berikutnya adalah alamat 01h dan seterusnya.
Akan tetapi, karakter pertama dari baris 2 sebagaimana yang ditunjukkan pada peta memori adalah pada alamat 40h. Dimikianlah kita perlu untuk mengirim
sebuah perintah ke LCD untuk mangatur letak posisi kursor pada baris dan kolom tertentu. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h. Untuk ini kita perlu
menambahkan alamat lokasi dimana kita berharap untuk menempatkan kursor.Sebagai contoh, kita ingin menampilkan kata ”World” pada baris ke dua
pada posisi kolom ke sepuluh. Sesuai peta memori, posisi karakter pada kolom 11 dari baris ke dua,
mempunyai alamat 4Ah, sehingga sebelum kita tulis kata ”World” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah untuk instruksi ini adalah
80h ditambah dengan alamat 80h+4Ah =0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah Cah ke LCD, akan menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke
11 dari DDRAM. Set Alamat Memori DDRAM
RS RW
DB7 DB6
DB5 DB4
DB3 DB2
DB1 DB0
1 A
A A
A A
A A
Catatan:
A : Alamat RAM yang akan dipilih sehingga alamat RAM LCD adalah 000 0000 SD 111 1111 b atau 00 sd 7Fh
BAB IV
PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini, akan dibahas pengujuan alat dari mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan
secara bertahap dengan tahap sebagai berikut: a. Pengujuan Minimum Sistem
b. Pengujuan Sistem Secara Keseluruhan
4.1 Pengujian Minimum Sistem