Pedoman Umum Gernas Kakao Tahun 2012
15
BAB III RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup Kegiatan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao meliputi :
3.1. Kegiatan Utama 1 Rehabilitasi tanaman seluas 28.280 ha yang
kegiatannya meliputi sambung samping, pemotongan batang utama, penanaman
pohon pelindung, pemeliharaan hasil sambungan, pemupukan dan pengendalian
hama penyakit;
2 Pemberdayaan petani yang pesertanya berasal dari petani yang terlibat dalam
kegiatan rehabilitasi kakao, kegiatannya meliputi
pelatihan petani
dan pendampingan
petani oleh
tenaga pendamping;
5 Penerapan Standar Mutu yang kegiatannya meliputi penyediaan sarana sosialisasi
standar mutu, sosialisasi standar mutu dan penyediaan sarana pasca panen.
3.2. Kegiatan Pendukung 1 Pemanfaatan tenaga pendamping sebanyak
1.672 orang yang terdiri dari Tenaga Kontrak Pendamping TKP 451 orang dan
Pembantu Lapang Petugas TKP PLP-TKP 1.221 orang;
Pedoman Umum Gernas Kakao Tahun 2012
16 2 Operasionalisasi dan penguatan 4 unit
Substasiun penelitian dan pemeliharaan 4 kebun percontohan;
3 Operasionalisasi 1
unit Laboratorium
Lapangan; 4 Pengembangan sistem data base teknologi
budidaya kakao, yang kegiatannya adalah pemetaan eksisting perkebunan kakao yang
merupakan interpretasi
pemetaan mencakup 5 provinsi 29 kabupaten,
pemetaan sebaran kakao yang terserang OPT dan bahandata pendukung lainnya,
validasi lapangan terhadap peta hasil interpretasi;
5 Eksploitasi fasilitas transportasi untuk TKP dan PLP-TKP;
6 Pembangunan Unit
Pengolahan Hasil
Peningkatan Mutu Biji Kakao dan sarana pendukungnya;
7 Uji coba
Sertifikasi Kebun
Kakao Berkelanjutan di Kabupaten Polewali
Mandar dan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan di Kabupaten Kolaka dan
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara;
8 Pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh Pusat,
Provinsi dan Kabupaten.
Pedoman Umum Gernas Kakao Tahun 2012
17
3.3. Waktu dan Lokasi Gerakan 1 Waktu
Pelaksanaan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao 2013 dimulai
Januari sd Desember 2013.
2 Lokasi Gerakan dilaksanakan di 5 provinsi dan
di 29 kabupaten, yaitu : a. Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone,
Soppeng, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Bulukumba dan Sinjai;
b. Sulawesi Barat di Kabupaten, Polewali