AMKP-02
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pernyataan yang
sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha
α, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal reliabel, bila memiliki cronbach alpha
≥ 0,6 Sekaran, 2000 : 204. 3.6.2. Analisis Faktor
Analisis faktor dilakukan untuk mengekstraksi sejumlah indikator pembentuk variabel, serta pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Melakukan
first order confirmatory factor analysis untuk masing-masing variabel akan diketahui indikator-indikator pembentuk variabel serta validitas dan reliabilitasnya. Nilai loading
factor atau lambda value λ serta nilai signifikansinya menunjukkan kecocokan atau
unidimensionalitas dari indikator-indikator pembentuk dimensi dan variabel. Indikator yang loading factornya
≤ 0,4 atau p value lebih besar dari 0,05 tidak disertakan dalam model.
3.6.3. Uji Model Structural Equation Modelling SEM
Pola pengaruh antar variabel yang akan diteliti merupakan pengaruh sebab akibat dari satu atau beberapa variabel independen kepada satu atau beberapa variabel
dependen. Bentuk pengaruh sebab akibat dalam penelitian ini menggunakan model yang tidak sederhana, yaitu adanya variabel yang berperan ganda, sebagai variabel
independen pada suatu kasus, namun menjadi variabel dependen pada kasus lain. Bentuk pengaruh seperti ini membutuhkan alat analisis yang mampu menjelaskan secara
simultan pengaruh tersebut, yaitu Structural Equation Modeling SEM. Pengolahan SEM menggunakan program AMOS 6.
IV. HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Analisis Structural Equation Modeling SEM
4.1.1. Evaluasi Terhadap Linieritas
Asumsi analisis SEM yang lain adalah hubungan antar variabel bersifat linier, hal ini diperlukan agar interprestasi hasil analisis tidak bersifat bias, terutama jika
dihubungkan antar variabel non signifikan. Hasil pemeriksaan asumsi linieritas untuk setiap hubungan antar variabel seperti pada Tabel 4.1 berikut:
AMKP-02 Tabel 4.1
Pengujian Asumsi Linieritas Variabel Dependen
Variabel Independen
Hasil Pengujian Keputusan
Independensi auditor Pemahaman GG Semua spesifikasi model
signifikan Linier
Gaya kepemimpinan
Semua spesifikasi model signifikan
Linier Komitmen organisasi
Budaya organisasi Semua spesifikasi model
signifikan Linier
Pemahaman GG Semua spesifikasi model
signifikan Linier
Gaya kepemimpinan
Semua spesifikasi model signifikan
Linier
Budaya Organisasi Semua spesifikasi model
signifikan Linier
Independensi auditor
Semua spesifikasi model signifikan
Linier Kinerja auditor
Komitmen organisasi
Semua spesifikasi model signifikan
Linier
4.1.2. Evaluasi Asumsi Normalitas Data
Normalitas univariat dan multivariat terhadap data yang digunakan dalam analisis ini, diuji dengan menggunakan AMOS 6. Merujuk nilai pada kolom C.R, yaitu
jika pada kolom C.R terdapat skor lebih besar dari 2.58 atau lebih kecil dari 2.58, maka terdapat bukti bahwa distribusi data tersebut tidak normal. Asumsi normalitas untuk
menggunakan analisis SEM tidak terlalu kritis bila data observasi mencapai 100 atau lebih karena berdasarkan Dalil Limit Pusat Central Limit Theorm dari sampel yang
besar dapat dihasilkan statistik sampel yang mendekati distribusi normal Solimun, 2002. Penelitian ini secara total menggunakan 167 data observasi, dapat dikatakan
bahwa asumsi normalitas dapat dipenuhi.
AMKP-02 4.1.3.
Univariate Outliers
Dengan menggunakan dasar bahwa kasus-kasus atau observasi-observasi yang mempunyai z-score 3.0 akan dikategorikan sebagai outliers, dan untuk sampel besar
di atas 80 observasi, pedoman evaluasi adalah nilai ambang batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4 Hair et al. dalam Ferdinand, 2002:98. Oleh karena
dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian dengan sampel besar 167 data yang berarti di atas 80 observasi, maka outliers terjadi jika z-score
4.0. Berdasarkan hasil komputasi diketahui bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini
masih belum bebas dari univariate outlier yang ditunjukkan oleh nilai z-score KA11 yang lebih besar dari 4 -4.98075 -4 namun nilainya sudah mendekati nilai kritis
sehingga asumsi univariate outliers dapat dipenuhi. Batas minimum z-score KA11 sebesar -4.98075 dan batas maksimum z-score KA6 sebesar 2.60320.
≥
≥
4.1.4. Multivariate Outliers
Multivariate outliers terjadi jika nilai mahalanobis distance lebih besar dari pada nilai Chi-square hitung Ferdinand, 2002 :175. Berdasarkan nilai Chi square pada
derajat bebas 167 degree of freedom pada tingkat siginifikansi 0,001 atau X
2
167,0.001 = 149,449 Gujarati, 1997 :400. Tampak dari hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS diperoleh nilai mahalanobis distance-squared minimal 49.870
dan nilai maksimal sebesar 113.165 dapat disimpulkan sudah tidak terdapat multivariat ouliers, sehingga 167 data lolos dari multivariate outliers.
4.1.5. Uji Model
Hasil uji model akhir pada gambar 4.1 Lampiran 2 kemudian dievaluasi berdasarkan kriteria goodness of fit indices. Tabel 4.2 berikut disajikan kriteria model
pengaruh keterkaitan antara pemahaman good governance, gaya kepemimpinan, budaya
organisasi, independensi auditor, komitmen organisasi terhadap kinerja auditor
berdasarkan kriteria goodness of fit indices serta nilai kritisnya memiliki kesesuaian data.
Tabel 4.2 Evaluasi
Goodness of Fit Indices Model Secara Keseluruhan Goodness of fit index
Cut-off Value Hasil Model
Keterangan
χ2 – Chi-square Diharapkan 1238.968
Baik
AMKP-02
kecil Sign.Probability
≥
0.05 0.818
Baik CMINDF
≤
200 0.964
Baik GFI
≥
0.90 0.760
Cukup Baik AGFI
≥
0.90 0.712
Cukup Baik TLI
≥
0.95 1.018
Baik CFI
≥
0.95 1.000
Baik RMSEA
≤
0,08 0.000
Baik
Berdasarkan evaluasi model yang diajukan menunjukkan bahwa evaluasi model terhadap konstruk secara keseluruhan sudah menghasilkan nilai di atas kritis, sehingga
model dapat diterima atau sesuai dengan data, karena petunjuk dari modification indices sudah tidak ada lagi sehingga dapat dilakukan uji kesesuaian model selanjutnya.
4.2. Pengujian Hipotesis