Triwulan II 2009
4.1.2 Perkembangan Pemberian Tanda Tidak Berharga
Pemberian tanda tidak berharga PTTB pada uang yang telah dicabut dan tidak layak edar pada triwulan II 2009, tercatat menurun dibandingkan dengan triwulan I 2009.
Penurunan jumlah PTTB diindikasikan sebagai dampak dari semakin meningkatnya kesadaran masyarkat untuk menjaga kondisi fisik uang kartal. Kesadaran masyarakat ini berakibat pada
usia uang kartal yang lebih panjang.
Sumber: Bank Indonesia Denpasar
4.2. Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai
Kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia pada pembayaran transaksi non tunai diarahkan pada terciptanya sistem pembayaran yang efektif, efisien, aman, dan handal. Tujuan
tersebut dapat dicapai antara lain melalui kebijakan untuk mengurangi risiko pembayaran dan peningkatan kualitas serta kapasitas pelayanan sistem pembayaran. Jumlah lembar warkat
kliring yang digunakan pada triwulan laporan tercatat sebanyak 433 ribu lembar, meningkat 26,6 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun nilai transaksi sebesar Rp 6,291
miliar tercatat meningkat 26,9. Rata-rata perputaran kliring per hari tercatat sebanyak 6.982 lembar dengan rata-rata nominal per hari sebesar Rp 101,4 miliar. Penolakan cekbilyet giro
kosong tercatat sebanyak 7.048 lembar dengan nominal Rp 173 miliar. Nominal penolakan kliring tersebut berkisar 2,7 dibandingkan dengan total kliring yang dilakukan, jumlah
lembar yang ditolak adalah sebesar 1,7. Rendahnya tingkat tolakan ini mengindikasikan bahwa sistem pembayaran yang diselenggarakan selama ini dapat dikatakan handal.
Kegiatan penyelesaian transaksi keuangan bernilai besar dengan menggunakan piranti RTGS pada triwulan II 2009 menunjukkan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan
52
Triwulan II 2009
sebelumnya. Peningkatan RTGS terjadi baik untuk transfer keluar maupun masuk ke Bali. Nominal RTGS to, yang menunjukkan pengiriman uang ke Bali meningkat 11,9 atau sebesar
Rp 887 miliar. Demikian pula dengan RTGS from mengalami peningkatan 28,91 atau sebesar Rp 3.760 miliar. Peningkatan yang cukup besar pada transaksi RTGS terjadi seiiring
dengan peningkatan kebutuhan uang kartal, yang diperkirakan terjadi sebagai dampak peningkatan kegiatan industri pariwisata daerah.
Tabel 4.2. Perkembangan Perputaran Kliring, cekBG Kosong, dan RTGS
Miliar Rp
2007 2008
2009 Tr. III
Tr. II Tr. III
Tr. IV Tr. I
Tr. II INDIKATOR
PERPUTARAN KLIRING
- Lembar Ribuan Lembar 452
255 249
387 342
433 - Nominal Kliring
5,712 3,605
3,987 6,271 4,959
6,291 - Rata-rata lembar per hari Satuan
7,283 4,045
4,077 6,554 5,805
6,982 - Rata-rata nominal per hari
92.13 57.22
65.36 106.28 84
101
TOLAKAN CEKBG KOSONG
- Lembar Satuan 1,850
1,540 2,174
6,455 7,344 7,048
- Nominal Cek BG kosong 151
28 53
212 227
173 - Rata-rata lembar per hari
Satuan 30
24.44 35.64
36.47 41
71 - Rata-rata nominal per hari
2.43 0.44
0.87 1.20
1.28 1.80
RTGS From
- Volume 12,462 13,743 13,125 12,166 15,548
9,772
- Nominal RTGS From 7,086 12,770 13,893 11,408 13,005 16,765
To
- Nominal RTGS To 7,459
9,075 9,979
8,154 7,473
8,360 - Volume
10,303 12,384 13,248 13,507 11,815 15,209
Sumber: Bank Indonesia Denpasar
53
Triwulan II 2009
Sumber: Bank Indonesia Denpasar Sumber: Bank Indonesia Denpasar
Sumber: Bank Indonesia Denpasar Sumber: Bank Indonesia Denpasar
54
Triwulan II 2009
Keuangan Daerah Bab 5
Pada tahun anggaran 2009, Anggaran Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Bali mencapai sebesar Rp 1,41 triliun meningkat 1,51 dibandingkan dengan anggaran
pendapatan tahun sebelumnya. Realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan triwulan satu mencapai 18,50. Sementara itu, Anggaran Belanja Daerah pada tahun ini tercatat sebesar Rp
1,64 triliun menurun 1,15 dibandingkan anggaran belanja sebelumnya. Realisasi Belanja Daerah sampai dengan triwulan 1 mencapai 12,71. Hal ini menunjukkan realisasi belanja
daerah masih belum maksimal dan lebih rendah daripada realisasi pendapatannya.
5.1. REALISASI PENDAPATAN Anggaran Pendapatan Pemerintah Provinsi Bali Pemprov pada tahun 2009