KONDISI UMUM KONDISI UMUM

Triwulan II 2009 Perkembangan Inflasi Bab 2 Secara umum perkembangan harga-harga di Bali pada triwulan II-2009 menunjukkan kecenderungan menurun yang tercermin dari pencapaian inflasi yang relatif lebih rendah dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya, yakni mencapai -0,61 q-t-q yang lebih rendah dibanding pencapaian inflasi sebelumnya triwulan sebelumnya yang mencapai 2,13 q-t-q maupun triwulan II-2008 yang mencapai 3,07 q-t-q. Dengan perkembangan inflasi tersebut, secara tahunan inflasi di Kota Denpasar lebih rendah dibandingkan inflasi pada triwulan I-2009 sebesar 8,93 y-o-y, serta inflasi pada triwulan II-2008 sebesar 7,71 y-o- y. Namun demikian inflasi Kota Denpasar masih lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional triwulan II-2009 sebesar 3,65 y-o-y. Secara umum perkembangan harga-harga di Bali pada triwulan II-2009 menunjukkan kecenderungan menurun yang tercermin dari pencapaian inflasi yang relatif lebih rendah dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya, yakni mencapai -0,61 q-t-q yang lebih rendah dibanding pencapaian inflasi sebelumnya triwulan sebelumnya yang mencapai 2,13 q-t-q maupun triwulan II-2008 yang mencapai 3,07 q-t-q. Dengan perkembangan inflasi tersebut, secara tahunan inflasi di Kota Denpasar lebih rendah dibandingkan inflasi pada triwulan I-2009 sebesar 8,93 y-o-y, serta inflasi pada triwulan II-2008 sebesar 7,71 y-o- y. Namun demikian inflasi Kota Denpasar masih lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional triwulan II-2009 sebesar 3,65 y-o-y. 2.1. KONDISI UMUM 2.1. KONDISI UMUM Pada triwulan II-2009, perkembangan harga-harga di Kota Denpasar menunjukkan kecenderungan menurun dan relatif stabil. Perkembangan inflasi Kota Denpasar pada triwulan II-2009 secara triwulanan q-t-q mencapai -0,61, menurun cukup signifikan dibanding inflasi triwulan sebelumnya di tahun yang sama mencapai 2,13 q-t-q. Sedangkan secara tahunan y-o-y, inflasi di Kota Denpasar tercatat sebesar 5,80, mengalami penurunan dibandingkan inflasi triwulan I-2009 sebesar 8,93 y-o-y. Pada triwulan II-2009, perkembangan harga-harga di Kota Denpasar menunjukkan kecenderungan menurun dan relatif stabil. Perkembangan inflasi Kota Denpasar pada triwulan II-2009 secara triwulanan q-t-q mencapai -0,61, menurun cukup signifikan dibanding inflasi triwulan sebelumnya di tahun yang sama mencapai 2,13 q-t-q. Sedangkan secara tahunan y-o-y, inflasi di Kota Denpasar tercatat sebesar 5,80, mengalami penurunan dibandingkan inflasi triwulan I-2009 sebesar 8,93 y-o-y. Grafik 2. 1. Perkembangan Inflasi Denpasar -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 Ja n Fe b Mar Apr Mei Ju n Ju l Agu st Se p Ok t Nop De s Ja n Fe b Mar Apr Mei Ju n Ju l Agu st Se p Ok t Nop De s Ja n Fe b Mar Apr Mei Juni 2007 2008 2009 m-t-m q-t-q y-o-y Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah 27 Triwulan II 2009 Tekanan inflasi pada triwulan II-2009 terutama diakibatkan oleh kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Relatif stabilnya tekanan inflasi selama triwulan II-2009 lebih diakibatkan pada lancarnya distribusi pasokan dari dan keluar Bali, serta faktor cuaca yang mendukung suksesnya panen pada bulan April-Mei. Selain itu tren penguatan nilai mata uang Rupiah diperkirakan juga berperan dalam pembentukan inflasi terutama untuk komoditas impor, maupun komoditas lokal dengan kandungan impor yang tinggi. Komoditas-komoditas yang memberikan pengaruh terhadap inflasi pada triwulan II-2009 antara lain gula pasir, tongkol pindang, sewa rumah, dan upah pembantu rumah tangga. Laju inflasi bulanan m-t-m tertinggi pada triwulan II-2009 terjadi pada bulan Juni 2009 sebesar 0,17, sementara pada bulan April dan Mei justru terjadi deflasi masing-masing sebesar 0,61 dan 0,17. Rendahnya inflasi Provinsi Bali pada triwulan II-2009 seperti yang ditunjukkan pada Grafik 2.1 diakibatkan lancarnya distribusi pasokan dari dan keluar Bali, serta faktor cuaca dan musim hujan yang mempengaruhi produktivitas pertanian. Apabila di breakdown berdasarkan kelompok barang, kecenderungan peningkatan harga secara kumulatif terjadi pada hampir seluruh kelompok, kecuali kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan yang justru mengalami deflasi sebesar 3,02. Sedangkan kelompok barangjasa dengan inflasi terbesar pada triwulan II-2009 adalah kelompok Kesehatan sebesar 18,01 diakibatkan dengan adanya penyesuaian biaya rawat inap Rumah Sakit di Denpasar, diikuti kelompok Makanan Jadi, Rokok, dan Tembakau sebesar 3,96, serta kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Tembakau dengan inflasi mencapai 1,89. Perkembangan harga minyak goreng pada triwulan II-2009 relatif stabil, kecuali minyak goreng curah sawit yang justru mengalami tren menurun seperti terlihat pada grafik 2.2. Perkembangan harga minyak goreng curah diperkirakan mengikuti perkembangan harga CPO dunia yang mengalami tren menurun semenjak Mei 2009. Sedangkan untuk komoditi bumbu-bumbuan seperti cabe rawit, cabe merah, dan bawang merah, perkembangan harga hingga akhir triwulan relatif stabil dan cenderung mengalami penurunan harga. 28 Triwulan II 2009 Grafik 2.2 Harga Komoditas Minyak Goreng Grafik 2.3 Harga Komoditas Beras 4800 5000 5200 5400 5600 5800 6000 6200 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV V I II Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Juni-09 Juli- 09 IR 64 TABANAN IR 64 PUTRI SEJATI IR 64 KERETA IR 64 RATU Rp Rp Grafik 2.4 Harga Komoditas Bumbu-bumbuan 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV V I II Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Juni-09 Juli- 09 BAWANG MERAH CABE MERAH CABE RAWIT R p

2.2. INFLASI BULANAN M-T-M