Permasalahan UtamaIsu Strategis Sistematika Penyusunan

Pendahuluan I-5 BAB IV : PENUTUP Pada bab ini menjelaskan kesimpulan atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi, untuk meningkatkan kinerjanya. Perencanaan Kinerja II-1

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun perencanaan jangka menengah yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan pada Bappeda. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung yang tertuang dalam Renstra BAPPEDA Tahun 2010 - 2015 adalah “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional”. Penjabaran makna dari Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan adalah Rencana kegiatan yang menjadi kenyataan. 2. Perencanaan adalah Proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan di masa mendatang. 3. Pembangunan adalah Sebagai suatu proses, yang berkaitan dengan mekanisme atau kinerja suatu sistem. 4. Berkualitas adalah memiliki karakteristik yang baik, dapat terukur dengan parameter yang ditetapkan. 5. Profesional adalah memiliki keahliankemampuan, mendapat pengakuan kompetensi, menguasai informasi, berpikir sistematikrasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien dan efektif. Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan disertai indikator kinerja dan tingkat capaiannya berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan t u j ua n d a n sasaran yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Bappeda Kabupaten Bandung Nomor 050315A - Sekret tentang Penetapan Perencanaan Kinerja II-2 Renja Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2015 dan Formulir Penetapan Kinerja Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2015. Berdasarkan formulir Penetapan Kinerja Bappeda Tahun 2015, sasaran strategi organisasi adalah meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan meningkatnya ketersediaan data dan informasi.

2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Perencanaan kinerja Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2015 dilaksanakan sesuai dengan agenda kerja sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bupati Bandung Nomor 0502013Bappeda, tanggal 20 Desember 2013 tentang Agenda Tahapan Perencanaan Tahunan Kabupaten Bandung Untuk Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2015. Pada tahun 2015, Bappeda telah menetapkan target sasaran kinerja sebagaimana tercantum dalam formulir Penetapan Kinerja Bappeda Tahun 2015 pada tanggal Januari 2015. Berikut Penetapan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis Indikator Satuan Target 2015 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu 100 Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan bidang kota-kota menengah dan besar 100 Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan bidang pembangunan ekonomi 100 Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan bidang pembangunan sosial budaya 100