2 sampel 40 orang petani untuk setiap desa yang dipilih secara acak
sederhana Simple Random sampling. Jadi jumlah responden sebanyak 80 orang, yang diambil dari dua
kecamatan, dua desakelurahan.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. 1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan baik melalui observasi maupun melalui wawancara kepada petani responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar kuesioner yang
telah disiapkan sebelumnya. 2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang bersumber dari buku, arsip, dokumen, dan naskah dari Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Maros, Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros, dan UPTD.
BPSB Kabupaten Maros. D. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner, pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengedarkan atau menanyakan langsung kepada responden dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah disediakan 2. Wawancara mendalam, data yang dikumpulkan untuk melengkapi data
yang tidak sempat tertulis dalam kuesioner 3. Observasi, pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian untuk
melakukan pengamatan yang berkaitan dengan penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Deskriptif :
3 Hipotesis yang pertama akan dianalisis dengan menggunakan Analisis
Deskriptif yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau menginterpretasikan data yang ada dalam bentuk tabel atau grafik dan mengkaji secara
mendalam, sehingga dapat digambarkan mengenai hal-hal yang dapat
menunjang pengembangan usahatani kacang tanah di Kabupaten Maros. 2.
Analisis “ UJI CHI-SQUARE “.
Hopitesis yang kedua digunakan untuk menunjukkan hubungan antara intensitas penyuluhan, pengetahuan, keterampilan, sikap petani dengan
tingkat penerapan paket teknologi. Menurut Sudjana 2002 dan Walpole 1995 bahwa untuk Uji Independen antara dua faktor digunakan rumus 1
yaitu ;
1
Keterangan
:
X
2
= Chi-Square N = Jumlah Sampel
A,B,C,D = Nilai Tabel dalam Kontigensi ½ N = Jumlah Responden dibagi dua
Pengambilan kesimpulan didasarkan pada :
1. Jika X
2 Hit
≥
X
2 Tabel
: terdapat hubungan antara kedua variabel.
2. Jika X
2 Hit
X
2
Tabel
:
tidak terdapat hubungan antara kedua variabel
Jika hasil Analisis Chi- Square ini menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel maka selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan
antara faktor yang satu dengan faktor yang lain digunakan rumus 2 yaitu :
2
Keterangan :
N X
X C
2 2
{ }
D B
C A
D C
B A
N BC
AD N
X +
+ +
+ =
2 2
1 2
-
4 C = Koefisien kontingensi
X
2
= Chi-Kuadrat N = Banyaknya sampel
Menurut Singarimbun dan Effendi 1987 bahwa makin besar Koefisien kontingensi berarti hubungan antara dua variabel sangat erat, dan C akan
berkisar antara 0 dan 1,00. Sedangkan menurut Sudjana 2002 bahwa agar C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antar
faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimun dengan rumus 3 :
3 Keterangan :
C
maks
= Koefisien kontingensi maksimun m = harga minimum antara baris dan kolom
Pengambilan kesimpulan didasarkan pada
Makin dekat harga C kepada C
maks
makin besar derajat asosiasi antar faktor dengan kata lain faktor yang satu makin berkaitan dengan faktor lain.
F. Defenisi Operasional