Hak dan Kewajiban Nasabah Bank

nasabah yang belum dewasa. 2. Badan Hukum 57 Untuk nasabah berupa badan, perlu diperhatikan aspek legalitas dari badan tersebut serta kewenangan bertindak dari pihak yang berhubungan dengan bank. Hal ini berkaitan dengan aspek hukum perseorangan. Berkaitan dengan kewenangan bertindak bagi nasabah yang bersangkutan, khususnya bagi “badan”, termasuk apakah untuk perbuatan hukum tersebut perlu mendapat persetujuan dari komisaris danatau Rapat Umum Pemegang Saham RUPS agar diperhatikan anggaran dasar dari badan yang bersangkutan. Subjek hukum yang berbentuk badan, tidak otomatis dapat berhubungan dengan bank. Untuk dapat berhubungan dengan bank, harus juga dilihat peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bagaimana ketentuan internal yang berlaku pada bank yang bersangkutan.

C. Hak dan Kewajiban Nasabah Bank

1. Kewajiban dan Hak Bank Secara umum Bank mempunyai kewajiban untuk menempuh cara-cara yang tidak merugikan Bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, maka Bank mempunyai beberapa kewajiban 57 Ibid. Universitas Sumatera Utara berupa: a. Memelihara bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas danaspek lain yang berhubungan dengan usaha bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian b. Memiliki dan menerapkan sistem pengawasan intern dalam rangka menjamin terlaksananya proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan bank sesuai dengan prinsip kahati-hatian c. Menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kpentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya. d. Menyediakan informasi mengenai kemungkinan timbulnya resiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank untuk kepentingan nasabah. Hal ini disebutkan dalam Pasal 29 ayat 4 Undang- Undang Perbankan. Maksudnya agar akses untuk memperoleh informasi perihal kegiatan usaha dan kondisi bank menjadi lebih terbuka, yang sekaligus menjamin adanya transparansi dalam dunia perbankan. Bahkan informasi tersebui prlu diberikan apabila bank bertindak sebagai perantara penempatan dana dari nasabah, atau pembelianpenjualan surat berharga untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya, informasi dimaksud dapat memuat keadaan bank, termasuk kecukupan modal dan kualitas asset. e. Memberikan keteranganpenjelasan, bank Indonesia berwenang mewajibkan Universitas Sumatera Utara seluruh bank untuk menyampaikan segala keterangan dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh bank Indonesia berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang perbankan dan Pasal 8 Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang bank Indonesia. Apabila diperlukan,kewajiban tersebut dikenakan pula terhadap perusahaan induk, perusahaan anak, pihak terkait dan pihak terafiliasi. Tujuan penyampaian keterangan dan penjelasan oleh bank kepada Bank Indonesia untuk memantau keadaan dari suatu bank f. Memberikan kesempatan kepada bank Indonesia untuk memberikan segala buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya serta wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala keterangan, dokumen dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang bersangkutan. Keterangan tentang bank oyang diperoleh berdasarkan pemeriksaan tersebut tidak diumumkan dan bersifat rahasia g. Menyampaikan laporan keuangan dan laporan lainnya, adapun kewajiban yang dimaksud adalah bank wajib melaporkan kegiatan banknya kepada masyarakat secara transparan, artinya bank wajib melaporkan kegiatan perbankan yang dilakukan delama kurun waktu tertentu, dalam bentuk media massa. Hanya saja baru sebagian kecil dari nasabah yang dapat membaca tentang laporan kegiatan perbankan dengan benar. h. Kewajiban untuk tetap menjaga rahasia keuangan nasabah. Bentuk hubungan transaksi antara bank dan nasabah wajib dirahasiakan kepada pihak manapun terutama mengenai keadaan keuangan nasabah, kecuali dalam hal-hal tertentu. Kewajiban itu dapat diteroboskan dengan Pasal 41 sampai dengan Pasal 44A Universitas Sumatera Utara Undang-Undang i. Kewajiban untuk mengamankan dana nasabah. Indonesia dulu telah mempunyai Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1973 tentang jaminan simpanan uang pada bank, yang bertujuan meningkatgkan penyimpanan dana dari masyarakat. Tetapi ketentuan tersebut tudak pernah diwujudkan dalam praktek. Sekarang dengan adanya perubahan terhadap Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, maka bank telah diwajibkan untuk menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan berupa pembentukan lembaga penjamin simpanan. Lembaga tersebut berbentuk badan hukum Indonesia. Lembaga ini dapat menggunakan: 1 Skim dana bersama 2 Skim asuransi, atau 3 Skim lainnya yang disetujui oleh bank Indonesia j. Kewajiban untuk menerima sejumlah uang dari nasabah. Bank berkewajiban untuk menerima uang dan mengumpulkan bon-bon untuk rekening nasabah. Nasabah yang memasukkan uang ke dalam rekeningnya, dia harus mengisi slip setoran danmendapatkan stempel dari kasir penerima. Setelah divalidasi oleh bank slip setoranya, maka bank berkewajiban untuk menyimpan uang tersebut pada rekening nasabahnya, misalnya tabungan atau deposito . dengan diterimanya sejumlah uang dari nasabah tersebut, maka bank akan menyalurkannya ke dalam produk perbankan yang lain, misalnya pemberian kredit. k. Kewajiban untuk menghormati cek nasabah. Bank harus menghormati cek Universitas Sumatera Utara yang dikluarkan oleh nasabah yaitu: 1 Dibuat dengan cara yang benar 2 Dana yang ditulis tidak melebihi dana yang ada 3 Yang ditunjukan pada saat jam kerja 4 Tidak ada alasan hukum yang membuat pemberian fasilitas overdraft dibatalkan l. Kewajiban untuk mengetahui secara mendalam tentang nasabahnya. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 310PBI2001 tentang penerapan Prinsip Mengenal nasabah know your customer, maka bank wajib meminta keterangan bukti diri dari nasabah. Maksudnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari apabila seseorang akan mengambil atau menarik uangnya dari bank yang bersangkutan Sedangkan hak bank dapat berupa: a. Pasal 6 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 mengatur hak-hak bank, antara lain 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu 2 Memberikan kredit 3 Menerbitkan surat hutang 4 Membeli, mejual atau menjaminkan atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya Universitas Sumatera Utara 5 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah 6 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, saran telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya 7 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga 8 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga 9 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak 10 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat dibursa efek 11 Ketentuan dalam huruf ini telah dihapus oleh Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 l2 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat 13 Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia 14 Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. b. Dalam Pasal 7 Undang-Undang perbankan juga disebutkan hak-hak bank Universitas Sumatera Utara berupa: 1 Melakukan kegiatan dalam valuta asing demgam memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia 2 Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank antara perusahaan lain di bidangkeuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kriling penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia 3 Melakuakan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia 4 Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pegurus sesuia dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku c. Hak atas komisi Bank mempunyai hak untuk mendapatkan komisi dari nasabahats jasanya menjaga rekening nasabah dan untuk jasa perbankan lainnya. Dalam praktek, jumlah komisi yang diterima bank sesuai dengan antara bank dengan nasabah. d. Hak atas bunga Bunga dibebankan oleh bank adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dengan nasabah dalam hal nasabah meminta pinjaman dana atau kredit, dengan menambah bunga dari pokok pinjaman. e. Hak untuk menentukan Universitas Sumatera Utara Di dalam kontrak antara bank dengan nasabah telah ditentukan dengan tegas bahwa bank akan membayarkan kembali uangnya kepada nasabahnya. Jika nasabah memiliki rekening pada bank dan juga memiliki utang kepada bank, maka bank memikili hak untuk mengurangi kewajibannya untuk membayar kembali sesuai dengan utang yang dimiliki nasabah kepada bank. Hal ini yang disebut hak untuk menentukan set off keseimbangan dari rekening nasabah. 2. Kewajiban dan Hak Nasabah Kewajiban nasabah dalam hubungannya dengan bank, pada umunya harus memperhatikan penampilan bank dengan cara melakukan pemanatauan dan analisis terhadap indikator-indikator penting yang bisa mendeteksi gejala dari kemungkinan timbulnya masalah pada bank tersebut. Adapun kewajiban-kewajiban nasabah berupa : a. Kewajiban untuk berhati-hati menulis cek. Sebuah cek yang ditulis oleh nasabah adalah pemberian suatu mandat hukum kepada bank untuk membayar cek sesuai dengan jangka waktu berlakunya cek tersebut. Nasabah yang tidak berhati-hati dalam menuliskan cek, dalam hal ini beriktikad buruk, maka ia dapat dianggap bersalah jika kemudian mengakibatkan kerugian terhadap bank atas tindakannya tersebut. b. Mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakan oleh bank, sesuai dengan layanan jasa yang diinginkan oleh calon nasabah. c. Melengkapi persyaratan yang dicantumkan oleh bank termasuk menyetor dana awal yang ditentukan oleh bank. Dalam hal ini dana tersebut cukup bervariasi tergantung dari jenis layanan jasa yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara d. Membayar provisi yang ditentukan oleh bank. e. Menyerahkan buku cekgiro bilyet tabungan. Sedangkan hak-hak nasabah dapat berupa : a. Hak untuk mendapatkan pembayaran kembali. Uang yang ada pada rekening adalah dapat dibayarkan kembali kepada nasabah atas perintah nasabah selama pembayaran kembali tersebut dilakukan pada tanggal tertentu atau pada akhir preiode yang telah ditetapkan selama hari kerja bank. b. Hak untuk menulis cek. Dengan memiliki rekening di bank, maka nasabah memiliki hak untuk menulis cek. Bank berkewajiban untuk menghormati semua cek yang ditandatangani oleh nasabahnya, karena cek adalah perintah tertulis yang ditujukan kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang. c. Hak untuk mendapatkan bunga atas produk tabungan dan deposito yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. d. Janji bank untuk membayar kembali uang nasabah, tidak termasuk janji untuk membayar bunga. Biasanya bank membayar bunga atas simpanan uang nasabah di bank. Bunga yang dibayarkan oleh nasabah tersebut dapat berubah- ubah sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku. e. Hak untuk mengetahui secara terperinci tentang produk-produk perbankan yang ditawarkan. Hak ini merupakan hak utama dari nasabah, karena tanpa penjelasan secara terperinci dari bank melalui customer servisnya, maka akan sangat sulit bagi nasabah untuk memilih produk perbankan yang sesuai dengan kehendaknya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERLINDUNGAN NASABAH ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA BANK