Bagi seorang ahli bahasa atau linguist tidak demikian halnya. Baginya, pengetahuan tentang bagaimana mengenal bunyi-bunyi bahasa sangat penting, hal itu
penting baginya sehingga ia dapat melukiskan apa yang didengarnya, bahkan dapat mengujarkannya serta menerapkannya dalam publikasi ilmiah yang dikerjakannya.
Fonologi penting Bagi seorang guru, calon guru, tentu saja calon atau guru bahasa, lain lagi
kegunaanya. Bagi seorang calon guru atau guru bahasa, kegunaan mengetahui fonologi dapat dilihat dari segi teoritis dan prktis. Secara teoritis pengetahuan tentang
fonologi bagi calon guru atau guru bahasa berguna untuk memperbaiki lafal peserta didik dan dapat menjelaskan mengapa suatu bunyi bahasa harus dilafalkan seperti
iitu. Selain itu seorang calon guru atau guru bahasa yang mengetahui fonologi dapat menjelaskan kepada peserta didik, misalnya mengapa [me-] + [pukul] menjadi
memukul, dan bukan mempukul.
D. Sejarah Transkripsi
Oleh karena daya tangkap seorang pendengar berbeda satu sama lain, maka transkripsi fonetik terhadap suatu fonem yang sama pasti berbeda pula. Kalau
demikian transkripsi fonetiknya akan berbeda-beda pula. Hal seperti itu tidak menguntungkan. Para pakar linguistic, utamanya yang bergerak dalam bidang
fonologi mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini. Dibentuklah badan dunia tentang ilmu bunyi bahasa yang dinamai Internasional Phonetic Association IPA.
Untuk mengetahui secara singkat tentang organisasi dunia ini, ada baiknya dikemukakan saduran sejarah IPA seperti yang ditulis dalam bahasa Inggris yang
dapat dibaca dalam buku The Principles of the International Phonetic Association yang diedarkan oleh secretariat IPA, di Universitas College, London, 975.
Himpunan Ahli Fonetik Sedunia ‘The International Phonetic Association’ yang dalam bahasa Perancis Association Phonetique, dalam bahasa Jerman dinamakan
Weltlautshriftverein didirikan pada tahun 1886 yang untuk pertama kali bernama Himpunan Guru Fontik atau The Phonitic Teacher’s Association yang didirikan oleh
sekelompok guru bahasa Prancis. Mereka mempopulerkan juga hasil penemuan mereka pada waktu mengajar. Secara berkala transkripsi ponetik sesuatu bahasa
mereka perkenalkan kepada masyarakat dunia. Pada mulanya mereka memusatkan
perhatian pada penerapan fonetik dalam proses pengajaran bahasa Inggris. Anggota perhimpunan pun makin lama makin banyak dan meluas. Dengan demikian perhatian
para anggota bertambah luas, yakni bukan saja tertuju pada bahasa-bahasa yang lain. Pengelola organisasi untuk pertama kali dalam bentuk komite yang anggota-
anggotanya berkedudukan di Paris. Dalam waktu singkat dipilihlah pengurus yang duduk dalam Badan Internasional yang mulai tahun 1888 kebijaksanaan organisasi
dipikirkan oleh badan ini.pada tahun 1888 itu organisasi belum mempunyai kebijaksanaan bau dalam penentuan transkripsi fonetik, dan artikel-artikel yang
dimuat dalam majalah masih memperlihatkan berbagai system. Pada tahun 1888 ketika cirri khas organisasi telah dikenal, dan alphabet
internasional telah dipolakan, maka mulai bulan Januari 1889 ditetapkan hal-hal sebagai berikut.
1. Bahasa Perancis ditetapkan sebagai bahasa pengantar resmi dalam pertemuan organisasi.
2. Perhimpunan diubah namanya menjadi L ‘Association Phonetic des Propesseurs de Langues Vicantes.
3. Nama majalah diubah menjadi Le Maitre Phoneticque. Pada tahun 1987 nama perhimpunan diubah lagi menjadi L’ Association
Phonetique Internationale, dan pada tahun 1969 pengurus organisasi menetapkan hal- hal berikut ini :
1. Majalah seharusnya dicetak berdasarkan huruf-huruf yang ada, dan diisi dengan ilustrasi yang berhubungan dengan transkripsi fonetik.
2. Bahasa resmi perhimpunan adalah bahasa Inggris. 3. Karangan-karangan yang menggunakan bahasa lain, maksudnya yang bukan
bahasa INggris, sebaiknya diperhatikan juga. 4. Nama majalah diubah menjadi The Journal of the International Phonetic
Association. Apa yang telah ditetapkan paa tahun 1889 sebahagiannya tetap diperthankan.
Pengurus IPA bekerja terus mengembangkannya, dan sekarang hasil pekerjaan mereka telah digunakan oleh linguist diseluruh dunia, baik dalam penyusunan kamus,
penyusunan buku teks, baik yang tergabung dalam organisasi IPA. Maupun yang tidak.
E. Pelambangan Fonetis