Optimasi produksi komoditi sayuran (kasus di PT Saung Mirwan divisi produksi, Kebun Cipanas)

OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI SAYURAN
(Kasus di PT Saung Mirwan Divisi Produksi, Kebun Cipanas)

Oleh :
AGUS SUWITO
NRP A 14104507

PROGRAM SAHJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGIUBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

AGUS SUWITO. Optimasi Produksi Sayuran (Kasus Di PT Saung Mirwan,
Divisi Produksi, Kebun Cipanas. Di Bawah Bimbingan MUHAMMAD
FIRDAUS.
Prospek agribisnis yang menempati urutan pertama adalah agribisnis
pangan. Pada kelompok ini terdapat pro.duk makanan pokok, sayur, buah,
makanan olehan segar, dan lain sebagainya. Pemenuhan kebutuhan pangan dalam
ha1 ini adalah sayur-sayuran sangat menentukan status gizi dan kualitas
sumberdaya manusia, bahkan ketahanan sosial ekonomi dan politik bangsa
Indonesia. Pembangunan pangan merupakan salah satu bagian penting dari

pembangunan nasional, sehingga dapat dikatakan bahwa sayuran sangat penting
bagi kehidupan manusia.
Pemenuhan kebutuhan pangan dalam ha1 ini adalah sayur-sayuran sangat
menentukan status gizi dan kualitas sumberdaya manusia, bahkan ketahanan
sosial ekonomi dan politik bangsa Indonesia. Pembangunan pangan merupakan
salah satu bagian penting dari pembangunan nasional, sehingga dapat dikatakan
bahwa sayuran sangat penting bagi kehidupan manusia.
Pada daerah Jawa Barat, terdapat beberapa perusahaan agribisnis
berskala usaha luas yang dikenal sebagai produsen komoditi sayuran, misalnya
PT Saung Mirwan, PT Abbas Agri, PT Parung Farm, dan PD Pacet Segar. PT
Saung minvan (SM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
agribisnis sayuran. Sejak awal, PT Saung Mirwan telah memposisikan dirinya
sebagai perusahaan yang menghasilkan sayuran yang berkualitas dan ekslusif.
Salah satu strategi yang diterapkan oleh perusahaan sehingga tetap eksis sampai
saat ini adalah dengan konsep Consumer to Conszrmer. Konsep tersebut menitik
beratkan pada kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi permintaan pelanggan
akan sayuran yang berkuailitas.
Pasar lokal yang menjadi sasaran utama perusahaan adalah mencakup
Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, tetapi untuk memperluas target pasar
lokal, saat ini PT Saung Mirwan juga telah mempunyai pelanggan di Bandung,

Surabaya, sampai Bali. Untuk pasar ekspor, mulai tahun 1998 PT Saung Mirwan
mulai memasok kebutuhan sayuran ke negara Hongkong Taiwan, dan Jepang.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap PT Saung
Mirwan, diketahui bahwa mulai dari tahun 2002 perusahaan mengambil kebijakan
rnengubah fbngsi penggunaan salah satu lahan Cgreenhozrse) dari budidaya
sayuran menjadi budidaya bunga. Peruhahan fungsi lahan tersehut berlokasi di
kebun Sukamanah, kebijakan tersebut dilakukan secara bertahap rnulai dari tahun
2002-2005. Pada Januari 2007 pihak perusahaan menggabungkan dua area
produksi Sayuran yaitu Kebun Sukamanah dan Kebun Lemah Nendeut, untuk
kemudian menjadi satu lokasi yaitu di Kebun Cipanas. PT Saung Mirwan belum
pernah melakukan penelitian tentang optimasi produksi sayuran mereka. Perkiraan
optimal hanya didasarkan pada respon permintaan produk sayuran oleh pasar.
Pihak manajemen telah melakukan perencanaan produksi sayuran untuk kebun
Cipanas sebesar 125,489.00 Kg, sehingga dari tingkat produksi tersebut akan
diperoleh keuntungan kotor tahun 2007 sebesar Rp 167.224.446.75.

Pennasalahan optimasi produksi sayuran dalam pencapaian laba yang
maksimal dapat dilihat dari pencapaian target keuntungan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian divisj ,produksi
sayuran PT Saung minvan, diketahui bahwa untuk tahun 2006 pencapaian target

keuntungan Divisi Produksi Sayuran hanya mampu mencapai 49 persen
(83.313.433 dari nilai target sebesar Rp. 170.066.614).
Penggunaan sumberdaya yang dimiliki oleh PT Saung Minvan diketahbi
belum optimal, ha1 ini didasarkan atas adanya sumberdaya yang tidak te@akai,
misalnya penggunaan greenhotise (lahan) pada kebun Cipanas hanya sebesar 89,9
persen (9.475 mi dari total luas lahan 11.062mi). Selain penggunaan luas lahan
di kebun Cipanas, penggunaan tempat penyimpanan (gudang) di Desa Sukamanah
ternyata juga belum optimal, sumberdaya tersebut terpakai sebesar 88 persen
(terpakai sebesar 22 ton per minggu dari kapasitas 25 ton per minggu).
Secara ringkas, penelitian ini menekankan pada beberapa analisis yaitu,
analisis primal, analisis dual, analisis reduced cost, dan analisis sensitivitas
(analisis kepekaan) baik pada hngsi tujuan maupun pada fungsi
kendala.Berdasarkan hasil perhitungan optimasi, telah diperoleh keuntungan kotor
maksimal dari berbagai sumberdaya yang terbatas yaitu sebesar Rp
RP
198.248.720,67 per tahun. sedangkan nilai keuntungan kontribusi yang diperoleh
dari perencanaan produksi PT Saung Minvan adalah sebesar Rp 167.224.446.75.
.Kombinasi produksi optimal yang hams dilakukan agar mendapat keuntungan
kotor maksimal adalah sebagai berikut; Sayuran Paprika hijau sebanyak 7.289 Kg,
Sayuran Paprika merah sebanyak 21.210 Kg, Sayuran Paprika kuning sebanyak

12.127 Kg, Sayuran Timun mini sebanyak 17.108 Kg, Sayuran Tomat beef
sebanyak 34.956 Kg, Sayuran Tomat cheny 18.291 Kg, Sayuran Shisito sebanyak
11.658 Kg.
Alokasi optimal penggunaan sumberdaya dari hasil optimasi adalah
sebagai berikut; Penggunaan lahan per ditingkatkan 4.74 persen dari perencanaan
semula, yaitu dari 9.475 meter persegi meningkat menjadi 9925 meter persegi
pertahun. Penggunaan jam tenaga kerja langsung ditingkatkan 4.74 persen, yaitu
dari 35.816 jam menjadi 37.517 jam.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan sebaiknya divisi
Produksi PT Saung M i a n , khususnya untuk kebun Cipanas meningkatkan
volume produksi sayuran, karena ketersediaan sumberdaya yang ada di Kebun
Cipanas masih memungkinkan untuk peningkatan produksi sayuran. Hanya saja
alokasi penggunaan sumberdaya tersebut perlu untuk dilakukan agar produksi bisa
terus ditingkatkan. Selanjutnya sebaiknya PT Saung Minvan perlu melakukan
penelitian lebih lanjut yang lebih lengkap dan lebih baik terhadap seluruh jenis
output yang dihasilkan.
PT Saung Minvan sebaiknya melakukan strategi meningkatkan aplikasi
teknologi yang ada, dan sumberdaya yang dimiliki, agar PT SM dapat lebih
optimal, sehingga perusahaan dapat memenuhi konsumsi sayuran di masyarakat
yang terus meningkat. Sebagai perwujudan hasil yang diharapkan dari penerapan

strategi tersebut adalah peningkatan perolehan keuntungan kotor perusahaan,
misalnya dari pengadaan sayuran.

OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI SAYU
(Kasus di PT Saung Miman, Divisi Produksi, Kebun Cipanas)

AGUS SUWITO
NRP A 14104507

SKRIE'SI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA PERTANIAN
Pada
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI RIANAJEmN AGRTBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007


Judul

: OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI

Nama
NRP

SAYURAN
(Kasus di PT Saung Minvan, Divisi Produksi,
Kebun Cipanas)
: AGUS SUWITO
: A 14104507

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi

(Muhammad ~irdauk.SP. MSi. PhD.)
NIP. 123 158 758


prof. Dr. Ir. Didv Souandie. M
NIP. 131 124 019

Tanggal Kelulusan :

'1 D AUG 20n7

PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SIUUPSI YANG BERJUDUL
"OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI SAYURAN (KASUS Dl PT SAUNG
MIRWAN, D M S I PRODUKSI, KEBUN CIPANAS)" MERUPAXAN HASlL
KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI
SIUUPSI ATAU KARYA LLMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Desember 2007

A.ws Suwito
A 14104507


Penulis dilahirkan di Aek Kanopan, Medan,Sumatra Utara pada tanggal 10
A_rmstus 1983 sebagai anak ke empat dari empat bersaudara, pasangan Bapak H.
Suhary, SP. dan Ibu Hj. Tusilah. Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD
INPRES 114349 pada Tahun 1995. Penulis melanjutkan pendidikan di MTs. Al
Ulumul wasi'ah, hingga lulus pada Tahun 1998. Setelah lulus penulis melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 2 Medan dan lulus pada Tahun
2001.
Tahun 2001 penulis diterima menjadi mahasiswa pada Program Studi
Diploma EI Manajer Alat dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. Penulis menyelesaikan program Diploma IZI pada Tahun
2004. Pada Tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana
Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.